Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

FATHER’S ROLES ON THE EXCLUSIVE BREASTFEEDING PRACTICE Arifah, Izzatul; Rahayuning P, Dina; Rahfiludin, Moh. Zen
Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Vol 8, No 2 (2014): Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.552 KB) | DOI: 10.12928/kesmas.v8i2.1032

Abstract

Background:Exclusive breastfeeding is the best way feed infant aged 0-6 months. Various factors influence breastfeeding practice, include father’s role factors. This study aimed to describe father’s roles and its association to breastfeeding practices.Method: Method used in this study was survey with cross sectional approach. The sample were 80 couples who had 0-6 month aged baby lived in the service area of Ngesrep subdistrict in February 2012 using pusposive sampling technique. Data were analyzed descriptively using chi-square statistical test.Result: The result showed among mothers with exclusive breastfeeding practice, about 80% father did support their wife. Father’s role were significantly associated to exclusive breastfeeding practices ( =0.0001). It was also influenced by medical support ( =0.042), grand mother and peer support ( =0.0001), and non-working mothers ( =0.049).Conclusion: Fathers who did role supporting mothers  to practice exclusive breastfeeding, improve its success. However, medical support, grand mother and peer support, and mother’s occupation are confounding variable for this. Keywords: exclusive breastfeeding, father, father’s role 
Hambatan Akses Informasi Kesehatan Reproduksi Pada Mahasiswa Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Arifah, Izzatul; Sharfina, Meutia Fildzah
Jurnal Kesehatan Vol 11, No 2 (2018): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jurnal kesehatan.v11i2.7532

Abstract

Ketersediaan pelayanan dan adanya kebutuhan untuk mengakses informasi saja belum dapat meningkatkan akses jika remaja masih mengalami berbagai hambatan akses. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan hambatan akses kognitif dengan akses informasi kesehatan reproduksi pada mahasiswa.Desain penelitian observasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian adalah mahasiswa fakultas-fakultas kesehatan (FIK Farmasi, kedokteran dan kedokteran gigi) di Universitas Muhammadiyah Surakarta berjumlah 280 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknikProportional Random Sampling. Instrumen penelitian berupa self- administered kuesioner yang sudah diuji validitas dan reliabilitas. Analisis data meliputi analisis bivariabel dengan uji statistik Chi-Square dan analisis multivariabel menggunakan uji regresi logistic dengan dengan tingkat kemaknaan 95%. Analisis multivariabel menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara hambatan akses kognitif setelah mempertimbangkan variabel lain yaitu hambatan akses psikososial dan jenis kelamin (p<0,050). Terdapat kecenderungan responden yang mengakses informasi kesehatan reproduksi lebih tinggi pada kelompok yang tidak mengalami hambatan dibanding yang mengalami hambatan akses kognitif. Ada hubungan yang bermakna antara hambatan akses psikososial dan jenis kelamin dengan akses informasi kesehatan reproduksi. Tidak terdapat hubungan antara tingkat penghasilan orang tua dengan akses informasi kesehatan reproduksi.
FATHER’S ROLES ON THE EXCLUSIVE BREASTFEEDING PRACTICE Arifah, Izzatul; Rahayuning P, Dina; Rahfiludin, Moh. Zen
Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Vol 8, No 2 (2014): Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.552 KB) | DOI: 10.12928/kesmas.v8i2.1032

Abstract

Background:Exclusive breastfeeding is the best way feed infant aged 0-6 months. Various factors influence breastfeeding practice, include father?s role factors. This study aimed to describe father?s roles and its association to breastfeeding practices.Method: Method used in this study was survey with cross sectional approach. The sample were 80 couples who had 0-6 month aged baby lived in the service area of Ngesrep subdistrict in February 2012 using pusposive sampling technique. Data were analyzed descriptively using chi-square statistical test.Result: The result showed among mothers with exclusive breastfeeding practice, about 80% father did support their wife. Father?s role were significantly associated to exclusive breastfeeding practices ( =0.0001). It was also influenced by medical support ( =0.042), grand mother and peer support ( =0.0001), and non-working mothers ( =0.049).Conclusion: Fathers who did role supporting mothers  to practice exclusive breastfeeding, improve its success. However, medical support, grand mother and peer support, and mother?s occupation are confounding variable for this. Keywords: exclusive breastfeeding, father, father?s role 
Perilaku Seksual Berisiko di SMAN X Jember K.W, Nur Amaylia; Arifah, Izzatul
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 1 No 2 (2020): JPPKMI: November 2020
Publisher : Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jppkmi.v1i2.40331

Abstract

Prevalensi perilaku seksual berisiko pada remaja meningkat setiap tahunnya. Kondisi ini cukup menghawatirkan karena perilaku seksual dapat menimbulkan kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi, IMS, dan HIV/AIDS. Prevalensi HIV/AIDS di Jawa Timur menempati posisi kedua tertinggi di Indonesia dan sebagian besar di Kabupaten Jember. Tujuan penelitian adalah menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual berisiko di SMAN X Jember. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan crossectional yang dilakukan pada bulan September 2019. Populasi adalah siswa kelas X dan kelas XI SMAN X Jember yang berjumlah 560 siswa dan sampelnya berjumlah 160 responden dengan teknik simple random sampling. Data paparan program PIK-R, peran orang tua, peran teman sebaya dan variabel terikat perilaku seksual berisiko dikumpulkan dengan cara wawancara terstruktur menggunakan instrumen kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan hanya 40,7% responden yang mengikuti penyuluhan atau membaca mading yang dibuat oleh PIK-R, sebanyak 40,7% memiliki perilaku seksual berisiko tinggi dan 2,7% diantaranya mengaku pernah melakukan intercourse. Responden yang terpapar program PIK-R (p= 0,001), memiliki peran orang tua yang tinggi dalam memberi informasi dan pengawasan (p=0,001), serta memiliki teman sebaya yang memberikan informasi, perspektif yang positif, dan mengajak kebaikan (p=0,003) cenderung memiliki perilaku seksual berisiko rendah. Kesimpulannya ada hubungan antara keterpaparan program PIK-R, peran orang tua, dan peran teman sebaya dengan perilaku seksual berisiko. Diperlukan adanya replikasi program PIK-R yang dimodifikasi, sehingga seluruh siswa dapat terpapar layanan PIK-R. Perlu dikembangkannya program dengan sasaran orang tua untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan pemberian informasi kepada anak.
Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR): Sebuah Kajian Literatur Muhammad Salman Ali Muzaky; Izzatul Arifah
Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia Vol 10, No 4 (2021)
Publisher : Center for Health Policy and Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkki.67256

Abstract

Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) diselenggarakan dengan tujuan untuk menyediakan pelayanan khusus yang berkualitas untuk remaja agar mampu menghindarkan remaja dari masalah kesehatan. Akan tetapi cakupan pemanfaatan pelayanan PKPR dinilai masih rendah. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan PKPR dan melihat cakupan/prevalensi pemanfaatan pelayanan PKPR. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah literatur review. Pencarian artikel dengan menggunakan kata kunci “PKPR”, “Adolescent”, “Health Service” pada mesin pencarian Google Scholar dengan kriteria inklusi artikel full teks terindeks minimal sinta 6 atau scopus, artikel bahasa indonesia/inggris yang terbit pada rentang tahun 2014-2020. Berdasarkan 5 artikel yang didapatkan dan dikaji, hasil análisis menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan PKPR adalah Faktor Predisposing (usia, pengetahuan, sikap, sosial budaya dan akseptabilitas), Faktor Enabling (variabel aksesibilitas, dukungan sekolah, dukungan keluarga, dukungan teman sebaya, peran petugas, tarif, fasilitas), dan Faktor Need factor (Variabel kebutuhan). Cakupan pemanfaatan layanan PKPR disetiap daerah masih < 50% yaitu dengan persentase terendah yaitu 26,4% dan persentase tertinggi yaitu 46,9%. Penelitian selanjutnya perlu dilakukan untuk menggali faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan PKPR, terutama faktor petugas kesehatan dan dukungan sekolah yang belum banyak digali. Perlu pula dilakukan penelitian pada lingkup yang lebih luas.
Faktor Predisposing yang Berhubungan dengan Persepsi Kebutuhan pada Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja di SMKN 7 Surakarta Syalma Qurrotu&#039;aini Islami; Isnani Zahwa Azizah; Izzatul Arifah
Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia Vol 10, No 4 (2021)
Publisher : Center for Health Policy and Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkki.67702

Abstract

ABSTRAK Melalui Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR), remaja dapat memperoleh pengetahuan dan pelayanan kesehatan yang memperhatikan kebutuhan remaja di Puskesmas. Namun belum banyak remaja yang mengetahui dan memanfaatkan PKPR, berbagai faktor mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan salah satunya kebutuhan pada pelayanan kesehatan. Penelitian bertujuan untuk menganalisis hubungan antara jenis kelamin dan status sosial ekonomi orang tua dengan persepsi kebutuhan remaja pada PKPR. Jenis penelitian studi potong lintang yang dilaksanakan pada bulan Maret 2021. Sampel penelitian adalah 130 siswa dipilih dari 300 siswa Pekerja Sosial SMKN 7 Surakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling (proporsional di tingkat angkatan). Instrumen yang digunakan berupa angket daring melalui google form dan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas dengan nilai 0,619 (persepsi kebutuhan) dan 0,705 (sosial ekonomi). Analisis statistik menggunakan uji chi square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara jenis kelamin (p-value 0,019) dan tidak ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua (p-value 0,394) dengan persepsi kebutuhan remaja pada PKPR. Provider Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja diharapkan dapat menggunakan pendekatan khusus dalam menjangkau remaja laki-laki untuk meningkatkan kebutuhan remaja pada pelayanan PKPR. Penelitian selanjutnya perlu dilakukan untuk mengkaji faktor yang berhubungan dengan kebutuhan pelayanan PKPR.ABSTRACT Adolescent-Friendly Health Services (AFHS) facilitate adolescents to gain knowledge and access health services for adolescents. However, not many adolescents know and utilize AFHS. Various factors affect the use of health services, one of which is the need for health services. This study aims to analyze the relationship between gender and socioeconomic status of parents with the perception of adolescent needs for AFHS. This type of research is a cross-sectional study conducted in March 2021. The research sample was 130 students selected from 300 Social Worker students at SMKN 7 Surakarta. The sampling technique used was proportional random sampling (proportional at the grade level). The instrument used was an online questionnaire via google form and the questionnaire has been tested for validity and reliability with a value of 0.619 (perception of needs) and 0.705 (socio-economic). Statistical analysis used the chi-square test with a 95% confidence level. The results showed that there was a relationship between gender (p-value 0.019) and no relationship between the socioeconomic status of parents (p-value 0.394) with the perception of needs for AFHS. Provider of AFHS is expected to use a special approach in reaching boys to increase the needs of adolescents for AFHS services. Further research was needed to examine factors related to the need for PKPR services.
Faktor– Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Pada Akseptor KB Di Puskesmas Purwosarikota Surakarta Ratnasari Hasibuan; Izzatul Arifah; Tanjung Anitasari Indah Kusumaningrum
Jurnal Kesehatan Vol 14, No.1 (2021): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v14i1.9215

Abstract

MKJP merupakan metode kontrasepsi cost efficien untuk mencegah kehamilan dan secara program efektif dalam menurunkan TFR serta menekan laju pertumbuhan penduduk. Tujuan penelitian adalah menganalisis hubungan jumlah anak yang diinginkan, dukungan suami, dan efek samping dengan pemilihan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) pada Akseptor KB di Puskesmas Purwosari KotaSurakarta. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2019. Populasi penelitan 1.502 PUS usia 17-49 tahun akseptor KB di wilayah kerja Puskesmas Purwosari. Jumlah sampel penelitian sebanyak 282 responden yang dipilih dengan menggunakan teknik proportionate random sampling. Pengambilan data dengan cara wawancara terstruktur menggunakan kuesioner yang valid dan reliabel. Hasil analisis data berdasarkan uji Chi Square menunjukkan bahwa ada hubungan antara jumlah anak yang diinginkan (p=0,012), dukungan suami (p=0,045), dan efek samping (p=0,001) dengan pemilihan MKJP. Kesimpulannya adalah responden dengan jumlah anak yang diinginkan terpenuhi, mendapatkan dukungan suami, dan tidak mengalami efek samping cenderung memilih menggunakan MKJP.Disarankan bagi Bidan untuk memberikan Informed Choice kepada calon akseptor KB, sehingga dapat memilih kontrasepsi karena tahu kelebihan dan kekurangan dalam hal ini efek samping dari setiap metode kontrasepsi. Kemudian apabila ada efek samping yang dirasakan, PUS paham tentang cara mengatasinya.
Hambatan Akses Informasi Kesehatan Reproduksi Pada Mahasiswa Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Izzatul Arifah; Meutia Fildzah Sharfina
Jurnal Kesehatan Vol 11, No 2 (2018): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v11i2.7532

Abstract

Ketersediaan pelayanan dan adanya kebutuhan untuk mengakses informasi saja belum dapat meningkatkan akses jika remaja masih mengalami berbagai hambatan akses. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan hambatan akses kognitif dengan akses informasi kesehatan reproduksi pada mahasiswa.Desain penelitian observasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian adalah mahasiswa fakultas-fakultas kesehatan (FIK Farmasi, kedokteran dan kedokteran gigi) di Universitas Muhammadiyah Surakarta berjumlah 280 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknikProportional Random Sampling. Instrumen penelitian berupa self- administered kuesioner yang sudah diuji validitas dan reliabilitas. Analisis data meliputi analisis bivariabel dengan uji statistik Chi-Square dan analisis multivariabel menggunakan uji regresi logistic dengan dengan tingkat kemaknaan 95%. Analisis multivariabel menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara hambatan akses kognitif setelah mempertimbangkan variabel lain yaitu hambatan akses psikososial dan jenis kelamin (p0,050). Terdapat kecenderungan responden yang mengakses informasi kesehatan reproduksi lebih tinggi pada kelompok yang tidak mengalami hambatan dibanding yang mengalami hambatan akses kognitif. Ada hubungan yang bermakna antara hambatan akses psikososial dan jenis kelamin dengan akses informasi kesehatan reproduksi. Tidak terdapat hubungan antara tingkat penghasilan orang tua dengan akses informasi kesehatan reproduksi.
Analisis Faktor Risiko Gejala Depresi Pada Ibu di Masa Nifas di Kecamatan Banjarsari, Surakarta Yustisia Imaninditya Puteri Widarini; Izzatul Arifah; Kusuma Estu Werdani
Buletin Penelitian Kesehatan Vol 48 No 2 (2020)
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/bpk.v48i2.2872

Abstract

Abstract Women are prone to experiencing postpartum depression. The purpose of this study was to analyze the association of risk factors and depression symptoms in postpartum mothers in Banjarsari District, Surakarta in 2019. The design of the research is cross-sectional with the total sample was.160 postpartum mothers (0-6 weeks) from the total population of 268 mothers The independent variables included the mother’s age, education, occupation, type of delivery exclusive breastfeeding practice, and the first time breastfeeding. Whereas, the dependent variables were the symptoms of postpartum depression. Data collection using the exclusive breastfeeding practice questionnaire and the Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS). Data analysis was performed using Chi-square and multivariate logistic regression. The results showed that 25.6% of mothers in Banjarsari experienced symptoms of postpartum depression. Type of labor (p=0,049, OR 2,333, 95% CI 1,002-5,428) and exclusive breastfeeding practice (p=0,018, OR 2,460 95% CI 1,1665,187) were significantly associated with symptoms of postpartum depression. The study concluded that the group of mothers who did exclusive breastfeed and who had delivery complications tended to experience symptoms of postpartum depression higher than that of mothers who did not experience the same conditions. Keywords : postpartum, depression, EPDS Abstrak Perempuan rentan mengalami depresi masa nifas. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan faktor risiko dengan gejala depresi pada ibu di masa nifas di Kecamatan Banjarsari, Surakarta. Desain penelitian adalah crossectional dengan sampel 160 ibu nifas (0-6 minggu) dari total populasi 268 orang, Penelitian mengukur variabel independen yaitu usia ibu, pendidikan, pekerjaan, jenis persalinan, praktik menyusui eksklusif dan waktu pertama kali menyusui dengan variabel dependen yaitu gejala depresi pada ibu di masa nifas. Pengumpulan data menggunakan kuesioner praktik menyusui eksklusif dan Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS). Analisis data menggunakan Chi-square dan multivariat menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan 25,6% ibu di Kecamatan Banjarsari, Surakarta mengalami gejala depresi di masa nifas. Jenis persalinan (p=0,049, OR 2,333, 95% CI 1,002-5,428) dan praktik menyusui eksklusif (p=0,018, OR 2,460, 95% CI 1,166-5,187) berhubungan signifikan dengan gejala depresi masa nifas. Kesimpulan penelitian ini adalah kelompok ibu yang tidak menyusui eksklusif dan kelompok ibu yang jenis persalinan disertai penyulit cenderung mengalami gejala depresi lebih tinggi dibandingkan kelompok ibu yang tidak mengalami kondisi yang sama. Kata kunci: postpartum, depresi, EPDS
THE DETERMINANTS OF ACCESS TO ADOLESCENT- FRIENDLY HEALTH SERVICE: A CASE CONTROL STUDY Izzatul Arifah; Lenni Ayu Kusumawardani; Dwi Hendriyaningsih; Mukti Aji Wibisono; Estu Puji Lestari
Indonesian Journal of Health Administration Vol. 8 No. 2 (2020): December
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jaki.v8i2.2020.164-174

Abstract

Background: Adolescents need to access Adolescent-Friendly Health Service (AFHS) to get it’s benefit in order to improve adolescent health. However, the current adolescent access to that service remains low with the access prevalence under 50%).Aim: This study determined factors that affected adolescents’ access to AFHS.Methods: This school-based case control study was conducted in 9 junior and senior high schools in the area of Sangkrah and Kratonan in Surakarta District. There were 162 cases (who accessed the AFHS by guidance from health professionals and peer educators) and 162 controls (those who did not) who were chosen using total sampling and proportionate random sampling technique, respectively. A multiple logistic regression analysis was used to assess the determinant factors of AFHS access.Results: Access to AFHS was significantly determined by knowledge of the program and perceived demand. A probability of finding adolescents who had knowledge of the program was 6 times higher in the case group than in control group with the OR value of 6.1 (95% CI 3.3-11.1).Conclusion: Overall, the low adolescents’ access was mostly caused because of insufficient knowledge. Broadening information about the program and adolescents’ access to the program through electronic media and peer educators is required. Keywords: access, adolescent, Adolescent-Friendly Health service, AFHS.