A. Erna Rochiyati S.
Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Jember

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

INTERAKSI KOMUNIKATIF DALAM PELAPORAN KASUS KEHILANGAN DI SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU POLRES JEMBER: SUATU STUDI ETNOGRAFI KOMUNIKASI Hardiansyah, Yahya Rian; Kusnadi, Kusnadi; Rochiyati S., A. Erna
Publika Budaya Vol 2, No 2 (2014): Juli
Publisher : Publika Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.165 KB)

Abstract

Interaksi komunikatif di pelayanan publik merupakan salah satu proses utama dalam kegiatan pelayanan khususnya pelayanan yang diselenggarakan pemerintah. Interaksi komunikatif tersebut salah satunya terjadi dalam pelayanan pelaporan dan pengaduan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT). Salah satu peristiwa interaksi komunikatif di SPKT terjadi ketika adanya pelayanan pelaporan kasus kehilangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi komunikasi yang bersifat kualitatif untuk mengungkap keaslian interaksi komunikatif yang terbangun di SPKT Polres Jember. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola-pola komunikasi yang terbangun dalam interaksi komunikatif pelaporan kasus kehilangan bersifat efisien, singkat, dan tanpa pergantian peran yang signifikan. Hal ini bersesuaian dengan tujuan pelaporan. Kata Kunci: Interaksi komunikatif, Pelayanan Publik, Etnografi Komunikasi.
CIRI-CIRI BAHASA RUNNING TEXT PADA KABAR PAGI DI CHANNEL tvOne (THE LANGUAGE STYLE OF RUNNING TEXT IN KABAR PAGI ON tvOne CHANNEL) Verawati, Eka; Wibisono, Bambang; Rochiyati S., A. Erna
Publika Budaya Vol 2, No 3 (2014): Nopember
Publisher : Publika Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.294 KB)

Abstract

Running text is a short news report running continuously underneath of television screen during a certain programme. The function of running text is to make the audience get easier understanding from the information of some events happened, without directly seeing from the news programme or the stage. The rersearch ontends to describe and explain the use of diction, sentence pattern, and productivity of the sentence pattern of running text in Kabar Pagi news on tvOne channel. The result shows that there are four kinds of disctions within running text, those are origin verb, derived verbs which are separated from prefiks, abbreviation, and acronym. There are five kinds of sentence pattern used within running text, those are simple sentence, complex sentence, direct speech, invitation sentence, and special short sentence for sports. According to amount of sentence can be concluded that the most productive sentence pattern is the simple sentence. Key words: diction, sentence pattern, productivity of sentence pattern. ABSTRAK Running text adalah berita singkat yang berjalan pada tampilan bawah layar televisi secara berulang- ulang dalam suatu acara tertentu. Running text berfungsi untuk memudahkan pemirsa televisi memahami informasi dari beberapa peristiwa yang terjadi, tanpa menyaksikan langsung dari tempat kejadian atau dari tayangan acara berita televisi. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menjelaskan penggunaan diksi, pola kalimat, dan keproduktivan pola kalimat running text pada acara Kabar Pagi di channel tvOne. Hasil penelitian menunjukkan dalam running text ada empat jenis diksi, yaitu verba asal, verba turunan yang mengalami pelepasan prefiks, singkatan, dan akronim. Pola kalimat yang digunakan dalam running text ada lima jenis, yaitu kalimat tunggal, kalimat majemuk, kalimat langsung, kalimat ajakan, dan kalimat singkat khusus bidang olahraga. Berdasarkan jumlah kalimat dapat disimpulkan pola kalimat yang paling produktif digunakan adalah kalimat tunggal. Kata kunci: diksi, pola kalimat, keproduktivan pola kalimat.
INTERAKSI KOMUNIKATIF DALAM PELAPORAN KASUS KEHILANGAN DI SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU POLRES JEMBER: SUATU STUDI ETNOGRAFI KOMUNIKASI Yahya Rian Hardiansyah; Kusnadi Kusnadi; A. Erna Rochiyati S.
Publika Budaya Vol 2 No 2 (2014): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Interaksi komunikatif di pelayanan publik merupakan salah satu proses utama dalam kegiatan pelayanan khususnya pelayanan yang diselenggarakan pemerintah. Interaksi komunikatif tersebut salah satunya terjadi dalam pelayanan pelaporan dan pengaduan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT). Salah satu peristiwa interaksi komunikatif di SPKT terjadi ketika adanya pelayanan pelaporan kasus kehilangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi komunikasi yang bersifat kualitatif untuk mengungkap keaslian interaksi komunikatif yang terbangun di SPKT Polres Jember. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola-pola komunikasi yang terbangun dalam interaksi komunikatif pelaporan kasus kehilangan bersifat efisien, singkat, dan tanpa pergantian peran yang signifikan. Hal ini bersesuaian dengan tujuan pelaporan. Kata Kunci: Interaksi komunikatif, Pelayanan Publik, Etnografi Komunikasi.
CIRI-CIRI BAHASA RUNNING TEXT PADA KABAR PAGI DI CHANNEL tvOne (THE LANGUAGE STYLE OF RUNNING TEXT IN KABAR PAGI ON tvOne CHANNEL) Eka Verawati; Bambang Wibisono; A. Erna Rochiyati S.
Publika Budaya Vol 2 No 3 (2014): Nopember
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Running text is a short news report running continuously underneath of television screen during a certain programme. The function of running text is to make the audience get easier understanding from the information of some events happened, without directly seeing from the news programme or the stage. The rersearch ontends to describe and explain the use of diction, sentence pattern, and productivity of the sentence pattern of running text in Kabar Pagi news on tvOne channel. The result shows that there are four kinds of disctions within running text, those are origin verb, derived verbs which are separated from prefiks, abbreviation, and acronym. There are five kinds of sentence pattern used within running text, those are simple sentence, complex sentence, direct speech, invitation sentence, and special short sentence for sports. According to amount of sentence can be concluded that the most productive sentence pattern is the simple sentence. Key words: diction, sentence pattern, productivity of sentence pattern. ABSTRAK Running text adalah berita singkat yang berjalan pada tampilan bawah layar televisi secara berulang- ulang dalam suatu acara tertentu. Running text berfungsi untuk memudahkan pemirsa televisi memahami informasi dari beberapa peristiwa yang terjadi, tanpa menyaksikan langsung dari tempat kejadian atau dari tayangan acara berita televisi. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menjelaskan penggunaan diksi, pola kalimat, dan keproduktivan pola kalimat running text pada acara Kabar Pagi di channel tvOne. Hasil penelitian menunjukkan dalam running text ada empat jenis diksi, yaitu verba asal, verba turunan yang mengalami pelepasan prefiks, singkatan, dan akronim. Pola kalimat yang digunakan dalam running text ada lima jenis, yaitu kalimat tunggal, kalimat majemuk, kalimat langsung, kalimat ajakan, dan kalimat singkat khusus bidang olahraga. Berdasarkan jumlah kalimat dapat disimpulkan pola kalimat yang paling produktif digunakan adalah kalimat tunggal. Kata kunci: diksi, pola kalimat, keproduktivan pola kalimat.
PENGGUNAAN TINGKAT TUTUR BAHASA JAWA OLEH MASYARAKAT ETNIK MADURA DI DESA NOGOSARI KECAMATAN RAMBIPUJI KABUPATEN JEMBER Rike Oktavianis Saputri; Agus Sariono; Erna Rochiyati
Publika Budaya Vol 6 No 2 (2018): Publika Budaya
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/pb.v6i2.8716

Abstract

Abstrak Bahasa Jawa (BJ) merupakan bahasa daerah yang dipakai oleh masyarakat Jawa dan merupakan cermin bagi masyarakat Jawa terutama yang berdomisili di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dalam bahasa Jawa terdapat tingkat tutur (unggah-ungguhing basa) secara umum dikategorikan ke dalam tiga kelompok, yakni: (1) tingkat tutur ngoko, (2) tingkat tutur madya, dan (3) tingkat tutur krama. Masyarakat di Desa Nogosari bisa menggunakan dua bahasa daerah (Dwibahasawan). Masyarakat etnik Madura ketika berbicara dengan masyarakat etnik Jawa menggunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi sehari-hari. Penggunaan bahasa Jawa di Desa Nogosari memiliki penggunaan yang khas yakni terdapat beberapa unsur bahasa Madura yang masuk dalam penggunaan bahasa Jawa tingkat tutur ngoko. Hal tesebut wajar karena yang menggunakan bahasa Jawa berasal dari etnik Madura dan berbahasa Ibu bahasa Madura. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya Penggunaan Tingkat Tutur Bahasa Jawa oleh masyarakat etnik Madura, yaitu; faktor setting and scene dan faktor partisipant. Kata kunci: bahasa Jawa, tingkat tutur, etnik Madura, dwibahasawan.
POTRET PERILAKU DAN STRATEGI PEREMPUAN BURUH PERKEBUNAN DALAM MERESPONS KEMISKINAN (STUDI KASUS DI PTPN X AJUNG KABUPATEN JEMBER) A. Erna Rochiyati Sudarmaningtyas
LITERASI: Indonesian Journal of Humanities Vol 2 No 1 (2012)
Publisher : Faculty of Humanities, Jember University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Differences in ethnic background do not lead to the different behavior patterns and strategies of the female plantation workers of the PTPN X Ajung, Jember regency. This is due to their similarities in low education level, early marriage ages and they have no sufficient life skills, play dual and even multiple roles, main income earners for their families. However, they do not identify themselves as poor people because of relying not merely on plantation sector, but also doing alternative jobs in work in informal sector. Keywords: behavior, female workers, plantation, strategy.
PLESETAN PISUHAN BAHASA JAWA DALAM STRATEGI PENINGKATAN IDENTITAS DAN ETIKA KOMUNIKASI PADA MASYARAKAT JAWA Anastasia Erna Rochiyati Sudarmaningtyas
UNEJ e-Proceeding 2020: E-PROSIDING SEMINAR NASIONAL PEKAN CHAIRIL ANWAR
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pisuhan merupakan kata bahasa Jawa yang dalam bahasa Indonesia artinya kata atau kata-kata kasar, jorok, tidak sopan, dan tidak pantas, untuk mengungkapkan kemarahan, kejengkelan, ketidaksenangan pengguna kepada pendengarnya. Pisuhan sering dilakukan oleh remaja dan pemuda etnik Jawa. Dalam masyarakat Jawa ada tatakrama atau kesopansantunan yang menjadi aturan pokok hidup, salah satunya untuk berkomunikasi, sehingga saat remaja dan pemuda etnik Jawa menggunakan pisuhan, dengan sengaja diplesetkan sehingga tidak terlihat lagi pisuhan aslinya. Metode yang digunakan adalah metode simak dan metode cakap untuk tahap penyediaan data; deskriptif, struktural, komparatif dan normatif untuk tahap analisis data; dan untuk pemaparan hasil analisis data metode informal. Hasil analisisnya bahwa proses terbentuknya plesetan pisuhan dengan: (1) tetap menggunakan sebagian dari kata pisuhan asli khususnya di suku depan dan mengganti dengan suku kata atau kata lain di belakangnya, contoh: asu diplesetkan menjadi asuuuudahlah, aaasemi, asssssemkecut, dan Assaaalamualaikummm; (2) tetap menggunakan pisuhan asli tetapi diperluas dengan kata-kata lain, contoh: diamput diplesetkan menjadi diamputasi tenan. Dari aspek makna antara pisuhan asli dengan pisuhan plesetan jauh berbeda yaitu jika menggunakan kata pisuhan asli, maknanya kotor, tabu, tidak layak, jorok; jika menggunakan pisuhan plesetan, bahasa menjadi lebih sopan walaupun maksud yang sebenarnya tersampaikan. Faktor yang mempengaruhi adalah keinginan untukmenunjukkan dan menjunjung tinggi etika komunikasi dan meningkatkan identitas diri. Kata kunci: plesetan pisuhan,bahasa Jawa, etika komunikasi, identitas diri
PENGGUNAAN BAHASA OLEH K.H. ANWAR ZAHID DALAM CERAMAH AGAMA Ema Yuniar; Bambang Wibisono; A. Erna Rochiyati S.
SEMIOTIKA: Jurnal Ilmu Sastra dan Linguistik Vol 20 No 2 (2019): Semiotika: Jurnal Ilmu Sastra dan Linguistik
Publisher : Diterbitkan oleh Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember bekerja sama dengan Himpunan Sarjana - Kesusastraan Indonesia (HISKI), Himpunan Pembina Bahasa Indonesia (HPBI) dan Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/semiotika.v20i2.11174

Abstract

Religious speech (Islam) is a form of oral language used by a preacher to preach or communicate public directly.The purpose of this study is to describe the use of language in religious lectures by K.H. Anwar Zahid, one of the well-known religious preachers in East Java, also described the factors why he chooses the language in his preaching. Data is obtained by listening technique by applying SLBC (simak libat bebas cakap) method. In this method the researchers only acts as an observer to their informants. They do not involve in a speech event even though in the language was being scrutinized. SBLC is used to listen to the language used in religious sermon by K.H. Anwar Zahid. The data are taken from You tube channel. We use extra lingual equivalent method to analyze the factors underlying the use of language in religious speeches by K.H. Anwar Zahid. The results showed that K.H. Anwar always did code-mixing events, never using a single language in his preaching. Factors behind his choosing language are place, audience or target audience.
TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM INTERAKSI JUAL BELI DI PASAR TEMPUREJO, JEMBER Resti Purnama Sari; Akhmad Sofyan; A. Erna Rochiyati S.
SEMIOTIKA: Jurnal Ilmu Sastra dan Linguistik Vol 21 No 2 (2020): Semiotika: Jurnal Ilmu Sastra dan Linguistik
Publisher : Diterbitkan oleh Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember bekerja sama dengan Himpunan Sarjana - Kesusastraan Indonesia (HISKI), Himpunan Pembina Bahasa Indonesia (HPBI) dan Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/semiotika.v21i2.16551

Abstract

Tempurejo Market is a traditional market mostly visited by people who live in Tempurejo Village and its surroundings to varying the speech acts used. Sellers and buyers have an interesting narrative method or strategy so that they achieved a deal. The speech acts that are often used in buying and selling interactions at Tempurejo Market are illocutionary speech acts and bargaining strategies so that the research problem is how illocutionary speech acts and bargaining strategies are used between sellers and buyers in Tempurejo Market, Jember Regency. This study describes illocutionary speech acts and bargaining strategies in buying and selling interactions at this market. The method used in this research is descriptive and equivalent. The second method is used to match the data with illocutionary speech act theory. The results showed five kinds of illocutionary speech acts: assertive, directives, expressive, commissives, and declarative. Illocutionary speech acts often used in buying and selling interactions at Tempurejo Market are assertive speech and expressive speech. The bargaining strategies used in the buying and selling interactions at Tempurejo Market offer strategy, bargaining strategy, the bid approval strategy, and the seller strategy to reject the offering. The bargaining strategy often used in buying and selling interactions at Tempurejo Market is the offering strategy.
PEMILIHAN BAHASA: INTERAKSI JUAL BELI DI PASAR TRADISIONAL KABUPATEN LUMAJANG Ana Askia Putri; A. Erna Rochiyati S.; Agustina Dewi Setyari
SEMIOTIKA: Jurnal Ilmu Sastra dan Linguistik Vol 21 No 1 (2020): Semiotika: Jurnal Ilmu Sastra dan Linguistik
Publisher : Diterbitkan oleh Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember bekerja sama dengan Himpunan Sarjana - Kesusastraan Indonesia (HISKI), Himpunan Pembina Bahasa Indonesia (HPBI) dan Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/semiotika.v21i1.13187

Abstract

The sociolinguistic study is one of the interdisciplinary branches of sociology and linguistics with the object of language study as a means to communicate in the community. One of which is language selection. This study discusses the choice of language used by sellers and buyers and the factors behind the choice of language used by sellers and buyers in Randuagung District Market, Lumajang Regency. In general, this research is descriptive qualitative research. The data collection stage in this study used the listening method and proficient method. The data analysis stage used intralingual and extra lingual equivalents, presenting the results of data analysis using informal methods. The results showed that the interaction between the seller and the buyer was very communicative. The language selection in Randuagung District's market, Lumajang Regency occurred in three forms: code-switching, code-mixing, and a single language. The factors behind the choice of language are 1) participant, 2) conversation topic, and 3) function (purpose and objective) of speech. There are four types of the participant a) familiarity, b) age differences, c) ethnic background and language of speakers, and d) the presence of third parties.