Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Knowledge Relationships on Covid-19 Preventive Actions Puguh Santoso; Novita Setyowati
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 8, No 4 (2020): November 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.8.4.2020.365-370

Abstract

Disease caused by the corona virus, otherwise known as COVID-19, is a new breed that was discovered in 2019 and has never been identified as attacking humans before. The corona virus can easily spread and infect anyone regardless of age. This virus can be transmitted easily through contact with sufferers. Health quarantine is the limitation of activities and / or separation of a person who is exposed to an infectious disease as stipulated in laws and regulations even though he has not shown any symptoms to prevent the possibility of spreading to people around him. Preventive action activities require knowledge in order to educate the public in making decisions for preventive action. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and prevention measures for Covid-19. This research is a quantitative study, with a correlation analytic design. Data were analyzed with spearment correlation. The sample used in this study were residents of RW 07, Pesantren Kota Kediri, who were taken randomly through the google form application which was distributed through the WhatsApp group. The number of samples taken was 90 respondents. The results of statistical tests, it was found that the p value was 0.001, which means that the p value was less than alpha (P <0.05), which means that Ho was rejected, so it can be concluded that there is a relationship between knowledge of Covid-19 prevention measures.
Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular pada Lansia Dwi Rahayu; Hengky Irawan; Puguh Santoso; Erna Susilowati; Didik Susetiyanto Atmojo; Heny Kristanto
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Peduli Masyarakat, Maret 2021
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v3i1.449

Abstract

Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah salah satu yang merupakan penyebab kematian di dunia. Indonesia merupakan salah satu Negara yang menghadapi masalah baik penyakit menular ataupun Penyakit Tidak Menular (PTM). PTM ini biasanya muncul tanpa gejala serta tidak menunjukkan adanya tanda klinis tertentu, sehingga sebagian besar masyarakat tidak menyadari tentang adanya bahaya penyakit tidak menular tersebut. Jika masyarakat tahu akan deteksi dini penyakit tidak menular ini, maka upaya pencegahan terjadinya penyakit ini akan segera dilakukan. Tujuan dilakukannya pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pengetahuan tentang penyakit tidak menular serta melakukan pemeriksaan tekanan darah rutin, pemeriksaan gula darah, asam urat serta kolesterol untuk melakukan deteksi dini adanya penyakit tidak menular. Pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metode penyuluhan dan dilanjutkan dengan pemberian konsultasi bagi lansia yang membutuhkan. Pengabdian masyarakat ini dilakukan di Posyandu Lansia “Dharma Husada Insan Mandiri” Kelurahan Balowerti Kota Kediri dengan jumlah lansia yang datang yaitu sebanyak 50 lansia. Pelaksanaan pengabdian masyarakat mampu meningkatkan pengetahuan Lansia sehingga mereka memiliki motivasi untuk melakukan pencegahan penyakit tidak menular serta mengetahui hasil pengukuran tekanan darah, gula darah, asam urat dan pemeriksaan kolesterol yang bisa digunakan untuk mengurangi faktor resiko penyebab terjadinya penyakit tidak menular. Pada pemeriksaan kesehatan yang dilakukan didapatkan ada beberapa lansia yang mengalami peningkatan tekanan darah, ada yang mengalami kenaikan kadar gula darah, asam urat ataupun kolesterol.
Optimalisasi Pencegahan dan Penganggulangan Covid 19 dengan Peran Serta sebagai Vaksinator Dwi Rahayu; Dyah Ika Krisnawati; Erna Susilowati; Yunarsih Yunarsih; Puguh Santoso; Moh. Alimansur
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 3 No 4 (2021): Jurnal Peduli Masyarakat, Desember 2021
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v3i4.682

Abstract

Pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia dan seluruh dunia telah menimbulkan dampak yang sangat signifikan pada seluruh bidang kehidupan masyarakat seperti ekonomi, kesehatan, sosial dan budaya. Melihat pesatnya penyebaran COVID-19 dan bahaya yang akan muncul jika tidak segera ditangani, salah satu cara yang sangat mungkin untuk mencegah penyebaran virus ini adalah dengan mengembangkan vaksin. Vaksinasi bertujuan untuk memberikan kekebalan spesifik terhadap suatu penyakit tertentu sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut maka tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Indonesia menjadikan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 sebagai bagian dari strategi penanggulangan pandemi COVID-19. Tujuan Pengabdian Masyarakat ini adalah untuk mempercepat terlaksananya kegiatan vaksinasi Covid 19 di Kota Kediri. Metode Pengabdian masyarakat ini dilakukan mulai dari perencanaan sampai dengan evaluasi dan rencana tindak lanjut pelaksanaan vaksinasi Covid 19. Pengabdian Masyarakat ini dilakukan di Polsek Kota Kediri dengan sasaran masyarakat umum yang bersedia datang ke lokasi kegiatan. Pengabdian masyarakat dalam pemberian vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat kelompok sasaran masyakat umum yang dilakukan pada hari Sabtu tanggal 25 September 2021 jam 08.00 sampai jam 15.00 WIB di Polsek Kota Kediri telah berhasil memberikan vaksinasi pada 300 orang. Kegiatan pemberian vaksin COVID-19 kepada masyarakat dapat meningkatkan imunitas tubuh dengan mengaktifkan antibodi dalam tubuh supaya dapat mengurangi dampak dari penularan Penyakit COVID-19 dan sebagai upaya memutus rantai penyebaran penyakit COVID-19.
Edukasi Vaksinasi Covid 19 Dwi rahayu; Elfi Quyumi Rahmawati; Sucipto Sucipto; Fajar Rinawati; Puguh Santoso; Didik Susetiyanto Atmojo
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 3 No 4 (2021): Jurnal Peduli Masyarakat, Desember 2021
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v3i4.762

Abstract

Pemutusan penyebaran Covid 19 tidak cukup hanya dengan pencegahan penularannya saja tetapi juga harus dibantu agar masyarakat memiliki imunitas tubuh yang baik untuk memerangi risiko virus Covid-19. Peningkatan imunitas tubuh bisa dengan mengonsumsi vitamin, pemanfaatan energi matahari di pagi hari dan aktivitas ringan selama beberapa menit, serta melakukan vaksinasi. Vaksin banyak sekali manfaatnya, selain untuk melindungi diri dari paparan virus, juga dapat mengurangi penyebaran virus tersebut. Minimnya pengetahuan masyarakat akan vaksinasi Covid 19 dan kurangnya informasi tentang vaksinasi Covid 19 menjadi salah satu faktor penyebab masyarakat takut akan vaksin. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah memberikan edukasi tentang vaksinasi covid 19. Penyuluhan dilakukan melalui metode paparan, tanya jawab. Pengabdian Masyarakat ini dilakukan di Polsek Kota Kediri dengan sasaran masyarakat umum yang bersedia datang ke lokasi kegiatan. Pengabdian masyarakat ini dilakukan pada hari Sabtu tanggal 16 Oktober 2021 jam 08.00 sampai jam 10.00 WIB di Polsek Kota Kediri. Kegiatan ini diikuti 50 peserta, pada pelaksanaan penyuluhan, pemateri sekaligus melakukan evaluasi dengan cara melakukan sesi tanya jawab dengan peserta penyuluhan. Pemberian edukasi tentang vaksinasi COVID-19 kepada masyarakat ini mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya vaksinansi covid 19 untuk memutus rantai penyebaran penyakit Covid 19.
FAKTOR RESIKO DEKUBITUS PADA PASIEN STROKE Moh Alimansur; Puguh Santoso
coba Vol 8 No 1 (2019): Nopember 2019
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.245 KB) | DOI: 10.32831/jik.v8i1.259

Abstract

Pendahuluan:.Stroke merupakan penyakit sistem persyarafan yang paling banyak terjadi saat ini, stroke menyebabkan kelemahan dan kelumpuhan pada pasien sehingga membutuhkan perawatan cukup lama. Sebagian besar pasien stroke dirawat dengan kondisi tirah baring lama yang dapat mencetuskan terjadinya luka dekubitus. Angka kejadian dekubitus pada pasien stroke cukup banyak terjadi. Tingginya angka kejadian ini akibat banyaknya faktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya dkubitus pada pasien stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mngidentifikasi faktor resiko dekubitus apa saja yang terdapat pada pasien stroke. Metodologi: Penelitian ini adalah penelitian dekriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel diambil dari penderita Stroke yang dirawat di Rumah Sakit Gambiran Kediri dengan minimal perawatan 3 hari. Untuk mengetahui hubungan faktor resiko dengan kajadian stroke digunakan analisis spearman rho dengan menggunakan perangkat lunak SPSS 19. Hasil: Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan nilai p-value = 0,000 untuk variabel penurunan sensasi, kelembaban kulit, penurunan mobilitas atau gerak, kemampuan aktivitas, gesekan, status nutrisi dan inkontinensia yang menunjukkan variabel tersebut sangat berhubungan dengan perkembangan luka dekubitus. Untuk penurunan kesadaran didapatkan nilai p-value =0,812 yang berarti penurunan kesadaran tidak ada mempengaruhi secara langsung terjadinya luka dekubitus. Diskusi:.luka dekubitus merupakan suatu komplikasi serius akibat tirah baring, mengenali resikonya sangat penting sehingga bisa dicegah dengan tepat agar tidak terjadi luka dekubitus. Kata Kunci: Dekubitus, Stroke, Resiko
Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Skala Nyeri Pada Klien Gout Di Bilik Bekam Desa Sidomulyo Kecamatan Semen Kabupaten Kediri Hengky Irawan; Puguh Santoso; Annas Pridanatama
Judika (Jurnal Nusantara Medika) Vol 4 No 2 (2020): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2020
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/judika.v4i2.15378

Abstract

Penurunan respon nyeri pada klien Gout dapat dilakukan dengan terapi non farmakologis diantaranya dengan Terapi bekam. Terapi bekam dapat memberikan efek analgesik dengan cara penyibukkan jalur saraf neuromotor pada area sekitar nyeri dengan mengeluarkan senyawa zat kimia sehingga nyeri dapat berkurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi bekam terhadap penurunan nyeri pada klien Gout. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre experiment. Jenis desain dalam penelitian ini berbentuk pre-post test one group. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 10 responden. Tehnik pengambilan sample menggunakan purposive sampling, pengambilan data menggunakan numerical rating scales. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh terapi bekam terhadap penurunan nyeri pada klien gout. Hal ini ditunjukkan dengan hasil Wilcoxon Matched Pairs Signeg Rank terlihat bahwa nilai p-value sebesar 0.000, maka dapat diartikan p-value<α(0.05). Hal ini ditunjang dengan hasil penelitian yang menujukakan hampir seluruhnya (80%) responden mengalami penurunan tingkat nyeri dan sebagian kecil (20%) responden tidak mengalami perubahan tingkat nyeri atau nyeri tetap. Kesimpulan penelitian ini bahwa terapi bekam dapat menurunkan nyeri pada klien gout, sehingga Terapi Bekam dapat menjadi bahan pertimbangan untuk memilih pengobatan alternatif yang tepat dan praktis tanpa efek samping. Saran diharapkan agar perawat dapat menerapkan terapi bekam dalam menunjang fungsi independen keperawatan.
Pendidikan Kesehatan, Mobilisasi dan Deteksi Dini Resiko Dekubitus dalam Pencegahan Kejadian Dikubitus pada Pasien Strok Moh Alimansur; Puguh Santoso
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 11 No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v11i1.985

Abstract

Kelumpuhan akibat stroke memerlukan waktu yang cukup lama untuk memulihkanya sehingga akan berpengaruh terhadap lamanya pasien di rawat di rumah sakit. Bedrest atau tirah baring yang lama menyebabkan pasien stroke beresiko tinggi untuk terkena dekubitus. Diperlukan pendidikan kesehatan, mobilisasi dan deteksi dini untuk mencegah terjadinya decubitus pada pasien stroke. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh pendidikan kesehatan, mobilisasi dan deteksi dini resiko decubitus untuk mencegah terjadinya luka dekubitus. Desain penelitian yang digunakan adalah descriptif analitic dengan responden penelitian adalah pasien stroke yang di rawat inap di RSUD di Kota Kediri sebanyak 40 responden. Pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pencegahan dekubitus dan lembar pemeriksaan dekubitus. Kuesioner telah diuji validitasnya dengan uji Pearson sedangkan untuk reliabilitasnya di uji dengan Cronbach’s Alpha. Analisa data menggunakan analisa Regresi Ordinal. Hasil uji statistik Pendidikan Kesehatan, Mobilisasi dan Deteksi Resiko dekubitus didapatkan nilai p-value < 0,05 yang berarti variabel pencegahan tersebut berpengaruh terhadap perkembangan luka dekubitus. Deteksi faktor resiko dekubitus harus dilakukan dengan segera untuk menentukan rencana mobilisasi dan pencegahan luka decubitus, sedangkan pendidikan kesehatan meningkatkan peran serta klien dan keluarga dalam pencegahan luka decubitus.
Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Luka pada Penderita Diabetes Melitus: Tinjauan Literatur Puguh Santoso; Moh Alimansur; Erna Susilowati
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 3 No 4 (2021): November 2021, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v3i4.688

Abstract

Untuk Mencegah komplikasi akibat Diabetes Melitus khususnya pada kaki terdapat beberapa cara untuk mencegah yaitu dengan mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya luka tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi luka pada penderita DM. Penelitian ini menggunakan study literature review. Literature yang didapatkan dari SINTA, PUBMED, Garuda dan google scholar databased. 10 literature review menggunakan beberapa desain yaitu deskriptif eksploratif, cross sectional, deskriptif cross sectional study, case-control, deskriptif analitik, deskriptif dari tahun 2010-2021 kemudian dilakukan analisa PICO. Hasil studi literature review didapatkan bahwa faktor yang mempengaruhi terjadinya luka pada penderita DM , menunjukan bahwa Faktor usia, jenis kelamin, lamanya penyakit DM, Neoropati, perawatan luka, berpengaruh besar terhadap terjadinya luka pada penderita DM dan faktor lain yang harus diperhatikan adalah kepatuhan minum obat , memakai alas kaki, aktivitas sehari hari, merokok, dan kebiasaan memotong kuku.
PENYULUHAN TENTANG UPAYA PENCEGAHAN STUNTING PADA BALITA DI DESA BANGKOK KECAMATAN GURAH KABUPATEN KEDIRI Betristasia Puspitasari; Rofik Darmayanti; Dyah Ika Krisnawati; Puguh Santoso; Yunarsih Yunarsih; Sucipto Sucipto; Heny Kristanto
ABDIMASKU : Jurnal Pengabdian Masyarakat UTND Vol 2 No 1 (2023): Edisi Januari 2023 - Juni 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/jpmtnd.v2i1.472

Abstract

Stunting adalah masalah gizi kronis yang menyebabkan tinggi badan anak tidak sesuai dengan usianya. Stunting disebabkan karena asupan gizi yang kurang dalam waktu lama. Upaya pencegahan stunting salah satunya dengan peningkatan pengetahuan ibu balita melalui penyuluhan. Tujuan diadakan penyuluhan ini untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang stunting sehingga anak-anak balita dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal. Masalah stunting dipengaruhi oleh rendahnya akses terhadap makanan dari segi jumlah dan kualitas gizi, serta pendapatan ekonomi keluarga. Stunting juga dipengaruhi oleh kondisi sanitasi, kebersihan lingkungan dan akses air bersih yang buruk. Buruknya sanitasi ini bisa mengganggu penyerapan nutrisi pada sistem pencernaan. Penyuluhan kesehatan tentang stunting sangat dibutuhkan oleh para ibu balita guna peningkatan pengetahuan. Dengan adanya penyuluhan ini diharapkan ibu balita bisa meningkatkan pengetahuan tentang stunting sehingga dapat mengetahui gejala, dampak dan pencegahan stunting sejak dini.
Hypoglycemic Education Of Hypoglycemia Events Puguh Santoso; Novita Setyowati
Journal of Global Research in Public Health Vol. 4 No. 2 (2019): December
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat IIK Strada Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.389 KB)

Abstract

To prevent the complications of hypoglycemia in people with diabetes, good and proper health education can increase the awareness of people with diabetes to want to change behavior in undergoing treatment programs so that sugar levels can be controlled and prevent various acute complications, especially complications of hypoglycemia. Increased knowledge is the basic principle of overcoming hypoglycemia in patients with diabetes mellitus independently and intensively. Education and behavior have shown a reduced risk of hypoglycemia for patients with diabetes mellitus. The purpose of this study was to determine the effect of hypoglycemic education on the incidence of hypoglycemia. This study used a Quasi Experiment design, the experimental design used was The Pretest-Posttest design without a control group. The technique used was total sampling. The sample used in this study was DM sufferers who came to Posyandu Lansia Desa Balowerti who had health problems with diabetes mellitus. Bivariate analysis was performed with a statistical test dependent sample t-test (paired t test.) The number of samples taken was Diabetes Mellitus patients who came to the posyandu of elderly balowerti, with a total of 20 respondents. The study was conducted in September 2019. The statistical test results obtained p value of 0.048, which means p value is less than alpha (P <0.05) which means Ho is rejected, so it can be concluded that there are differences in blood sugar levels of patients with diabetes mellitus before education and after diabetes exercise posyandu elderly balowerti village of Kediri .