Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KONSEP HUMANISTIK PADA DESAIN LEMBAGA PEMBINAAN ANAK KHUSUS KELAS II GORONTALO Ernawati Ernawati; Eka Zulisa Pratiwi Imran
JAMBURA Journal of Architecture Vol 3, No 2 (2021): JJoA : Desember 2021
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.122 KB) | DOI: 10.37905/jjoa.v3i2.11972

Abstract

Dalam kehidupan sosial perkembangan anak cenderung menjadi sorotan karena anak digadang-gadang sebagai generasi penerus yang menjadi harapan orang tua, keluarga, agama bahkan negara. Kekhawatiran akan masa depan anak muncul ketika anak berkonflik dengan hukum akibat tindak kriminal yang dilakukannya dan menjalani masa pemidanaan. Namun kekhawatiran tersebut ditepis dengan hadirnya peraturan perundang-undangan yang meyakinkan bahwa negara ini memiliki perhatian lebih terhadap sumber daya manusianya. Tujuan penelitain ini  adalah menghasilkan sebuat konsep desain yang humanistik  yang akan menjadi acuan dalam mendesain LPKA yang dapat menjadi wadah pembinaan anak selama menjalani masa pidana sekaligus dapat mempersiapkan anak menjalani kehidupan yang lebih baik setelah proses pidana selesai. Penelitian ini merupakan Penelitian  Kualitatif. Dengan mengambil konsep desain yang humanistik yang mengacu pada  Kebutuhan dasar, kebutuhan rasa aman ,kebutuhan sosial dan kasih sayang dan kebutuhan aktualisasi diri yang nantinya akan diterapkan pada Desain Lembaga Pembinaan Khusus anak {LPKA} di Gorontalo Kata kunci: humanisme, konsep desain, LPKA
Pengembangan Jalamba sebagai Ornamen Arsitektural pada Rumah Abdi Gunawan Djafar; Ernawati
Jurnal Teknik Vol 18 No 2 (2020): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37031/jt.v18i2.85

Abstract

Jalamba is a traditional fence from Gorontalo whose existence shows to people who sees it that there will be a celebration, going on, and has been held in that place. Apart from the customary activities, jalamba also can be found in front of the house on stilts and on the other place like the mosque. The use of jalamba of the house on stilts and the mosque shows that jalamba is not attached to the customary activities and can be used as the architectural elements that can show the cultural richness of Gorontalo. This research will discuss the development of the jambala with a focus on residential building types or a house in the first step that could be piloted to develop in other types of other buildings. This research is qualitative, data obtained trough studies, literature, and field observations. The literature being reviewed is in the form of books, internet articles, and research journals. Research result shows that the development of jalamba as the architectural elements to the house is based on the effort for developing part of the Gorontalo culture to be preserved and become part of the modern house contemporary architecture.
PELABUHAN INDONESIA IV PERSERO GORONTALO arianto tanggalang; satar saman; Ernawati Ernawati
JAMBURA Journal of Architecture Vol 4, No 1 (2022): JJoa : Juni 2022
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v4i1.14380

Abstract

INTISARIProvinsi Gorontalo merupakan  salah satu kota yang menjadi acuan bagi perdagangan kawasan sulawesi yang mana sebagai daerah terbuka yang sangat membutuhkan mobilisasi manusia dan distribusi barang yang relatif tinggi. Berdasarkan Keputusan Mentri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 164 Tahun 2020 Tentang Rencana Induk Pelabuhan Gorontalo perencanaan pembangunan dan pengembangan pelabuhan akan di laksanakan di PT Pelabuhan Indonesia IV Persero Gorontalo. Saat ini Pelabuhan Indonesia IV Persero Gorontalo belum memiliki fasilitas terminal yang memadai, jarak antar terminal penumpang dan dermaga tidak terjangkau serta sirkulasi truk container  dari segi keamananya yang kurang baik. Berdasarkan permasalahan yang ada maka diperlukan perancangan pada Pelabuhan Indonesia IV Persero Gorontalo, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pengguna pelabuhan dengan harapan dapat memberikan rasa nyaman, aman, dan menarik pada pelabuhan tersebut. Perancangan ini mengunakan penerapan Arsitektur Tropis dalam bentuk fisik bangunan agar dapat memberikan kenyamanan bagi pengguna terminal pelabuhan yang berada di daerah dengan memiliki suhu udara sekitar 330C. Metode yang diterapkan dalam penyusunan yaitu dengan cara mencari berbagai data dan informasi yang terkait dengan Pelabuhan tersebut baik data sekunder maupun data primer yang dapat menunjang proses penyusunan acuan perancangan Pelabuhan Indonesia IV Persero Gorontalo, kemudian dilanjutkan dengan metode analisa berupa analisa tapak dan analisa bangunan. Hasil perancangan ini berupa perancangan kawasan di Pelabuhan Indonesia IV Persero Gorontalo yang dapat memenuhi aktivitas pengguna baik dari aktivitas terminal penumpang ataupun aktivitas bongkar muat. Kata Kunci : Pelabuhan Gorontalo, Pelabuhan Indonesia IV Persero Grontalo, Arsitektur Tropis
Perancangan Taman Hiburan Rakyat Gorontalo Suandi Sunaryo Pagau; Zuhriati Djailani; Ernawati Ernawati
JAMBURA Journal of Architecture Vol 4, No 1 (2022): JJoa : Juni 2022
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v4i1.14481

Abstract

Gorontalo adalah Provinsi di Indonesia yang lahir pada tanggal 5 Desember 2000 dan memiliki ibu kota provinsi bernama sama, yakni Kota Gorontalo. Luas wilayah provinsi ini 12.435,00 km² dengan jumlah penduduk sebanyak 1.166.142 jiwa (2018), dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,91 % (BPS kota Kota Gorontalo 2018). Tingkat kepadatan yang tinggi diikuti dengan aktifitas yang padat dan melelahkan menjadi perilaku sehari-hari dari masyarakat Gorontalo yang membuat jenuh, bosan, dan stress. Rekreasi dalam hal ini menjadi fokus utama dalam tugas akhir ini. Rekreasi merupakan kebutuhan psikis manusia yang dapat mendorong kembali kesegaran tubuh dan fikiran. Belum adanya fasilitas rekreasi atau taman hiburan rakyat di Gorontalo, maka perlu untuk menyediakan ruang sebagai tempat rekreasi berupa taman hiburan rakyat yang mewadahi semua kebutuhan bermain, sebagai salah satu bentuk rekreasi.
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pemberantasan Penyalagunaan Narkoba/Narkotika Demi Mewujudkan Desa Bersinar Melalui Kegiatan Sosialisasi Pada Remaja Dan Pemuda lydia Surijani Tatura; Ernawati Ernawati
Jurnal Sibermas (Sinergi Pemberdayaan Masyarakat) Vol 11, No 3 (2022): Jurnal Sibermas (Sinergi Bersama Masyarakat)
Publisher : Univeristas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/sibermas.v11i3.12236

Abstract

The 2021 Thematic Community Service Program is oriented to assists the community in combating drug abuse which is currently rife in society. The form of community service programs carried out is in the form of community empowerment in eradicating drug/narcotics abuse in order to realize a Desa Bersinar (Drug Clean Village) through outreach activities to Teenager and Youth (Remamuda) in Moluo Village, Kwandang District, North Gorontalo Regency. This activity was attended by 15 students as participants of the Thematic Community Service Program with 45 days of implementation at the service location. The method used in this program is socialization for the community, with the flow of activities namely preparation and debriefing of KKNT Bersinar Village students, then continued with the implementation of socialization to the community, especially Teenager and Youth (Remamuda). With community participation in this activity, it is especially beneficial for teenager and youth in Moluo village.
DESAIN PANTAI MINANGA SEBAGAI EKOWISATA BERBASIS POTENSI KAWASAN Herwin Herwin; Ernawati Ernawati; Lydia Surijani Tatura
JAMBURA Journal of Architecture Vol 4, No 2 (2022): JJoA : Desember 2022
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v4i2.15260

Abstract

Pantai minanga merupakan slah satu objek wisata yang berada di provinsi Gorontalo kabupaten Gorontalo utara kecamatan atinggola kelurahan kotajin utara. Latar belakang dari perancangan Kawasan ekowisata pantai minanga yakni merujuk pada Kawasan yang strategis namun tidak terkelola dengan baik Adapun salah satu alasan di desain adalah untuk melestarikan Kembali hutan mangrup yang terdapat pada area pantai minanga dengan pendekatan arsitektur eko wisata. Persoalan desainnya adalah Bagaimana merancang kawasan wisata pantai minanga dengan menghidupkan kembali keberadaan konservasi mangrove di pantai minanga.tujuan dari perancangan ini adalah Untuk merancang kawasan wisata pantai minanga dengan menghidupkan kembali keberadaan konservasi mangrove di pantai minanga dan menggunakan pendekata desain arsitektur eko-wisata.  Metode yang digunakan dengan melakukan obserpasi lapangan yaitu dengan meninjau langsung kondisi lapangan dan mengumpulkan data dengancara mewawancarai pihak terkait selain itu dilakukan studi literatur dan setudi banding objek yang menyangkut faktor - faktor teknis dan persaratan bangunan yang mempengaruhi pada desain bangunan kemudian mengidentivikasi aspek - aspek yang dapat di terapkan dalam perancangan teknik dan desain yang sesuai dengan keriteria perancangan yang akan dicapai. Dari permasalahan yang di peroleh selanjutnya di analisis sehingga menghasilkan konsep perancagan dengan tema Arsitektur Eco Wisata.  Hasil yang diperoleh, yaitu desain Kawasan wisata pantai minanga dengan pendekatan arsitektur eko wisata yang di aplikasikan pada desain Kawasan yang memiliki kawasan konservasi mangrove, Kawasan edukasi serta Kawasan yang dapat di manfaatkan oleh warga sekitar untuk menumbuhkan perekonomian
Pre-Feasibility Evaluation of the Eco-Cooler Model Made of Waste for Hot Humid Climates Niniek Pratiwi; Ernawati
Jurnal Teknik Vol 21 No 2 (2023): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37031/jt.v21i2.405

Abstract

Based on the results of a survey conducted by the Ministry of Energy and Mineral Resources in 2018 on commercial buildings, the largest energy-using equipment of each commercial building is air conditioning equipment with an average energy use of over 62%. Therefore, energy-saving efforts related to space cooling will have a significant impact on energy-saving efforts in the world. One way is to use the wind catcher method, namely Eco-Cooler. On the other hand, based on data from the National Waste Management Information System in 2021, waste generation in Indonesia reached 30,881,803.15 tons per year. So this research aims to find the lightest eco-cooler material that can withstand the weather using composite materials from waste. This research uses an experimental method by making an eco-cooler prototype using processed waste materials such as wood powder, corn cobs, plastic, and sand. Then 2 types of sizes, namely the outlet diameter (D1A) of 40 cm, and the inlet diameter (D2A) of 20 cm, while the second size is the outlet diameter (D1B) is 30 cm, and the inlet diameter (D2B) is 15 cm. After molding, the eco-cooler was then weighed and observed for a month to see its resistance to weather where the weather at that time was quite fluctuating. The parameters tested in this study were material weight and weather strength in the humid tropical climate. From the results of this study, it is found that the eco-cooler with sawdust material has the lightest weight of 16 kg for a diameter of 40 cm and 15 kg for a diameter of 30 cm. Meanwhile, the heaviest material is sand with a weight of 29 kg for a diameter of 40 cm and 23 kg for a diameter of 30 cm. In terms of durability, sawdust and sand are the most resistant to weather. Therefore, it can be concluded that the lightest and most weather-resistant eco-cooler material for hot humid climates is eco-cooler from wood powder material.
PENERAPAN ARSITEKTUR PERILAKU PADA RANCANGAN PUSAT KEGIATAN BERMAIN ANAK-ANAK DENGAN METODE EDUKASI PROFESI DI PROVINSI GORONTALO Sofina Mooduto; Niniek Pratiwi; Ernawati Ernawati
JAMBURA Journal of Architecture Vol 5, No 2 (2023): JJoA : Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v5i2.21531

Abstract

 ABSTRACT. Playing is an activity in childhood that reflects a child’s growth and provides a unique enjoyment when the child plays. Education is an important asset for a child’s future, and many parents prepare their children’s education even from a very young age. In Gorontalo Province there are several early childhood education service with children’s play facilities, but the available professional education play facilities are still fairly modest. So that it requires a center or container that accommodates all professional educational play activities for children. This educational play facility aims to provide children’s play needs while learning in a fun way. Additionally, it is expected that this facility can also assist parents is monitoring the talents and interests of their children so that it can be easier to guide them toward their desired profession. The children’s play different prefessions, not only for learning and familiarization but also for simulating the actual experience of the profession. In this design, the method employs a concept review that results in site analysis, space program analysis, and then obtaining zoning on the design site. The concept and theme applied was Behavioral Architecture, which aimed to create a space  that could accommodate children’s activities by understanding the true behavior of children. The result of this design is the design of the children’s play center with a professional education method, including the concepts of zoning arrangement, vehicle and pedestrian circulation, the building shape, and the implementation of behavioral architecture in the building design, which facilitates the children’s play activity with a professional education method. Keywords: Children, Play, Professional Education, Behavioral Architecture ABSTRAK. Bermain adalah suatu kegiatan pada masa kanak-kanak yang merupakan cermin pertumbuhan anak serta memberikan kesenangan tersendiri ketika anak melakukan kegiatan bermain. Pendidikan adalah bekal yang penting untuk masa depan anak. Banyak orang tua yang menyiapkan pendidikan anak-anak mereka bahkan dari usia yang masih sangat dini. Di Provinsi Gorontalo terdapat beberapa pelayanan Pendidikan anak usia dini dengan fasilitas bermain anak-anak, namun fasilitas bermain edukasi profesi yang tersedia masih terbilang seadanya, sehingga membutuhkan sebuah pusat atau wadah yang dapat menampung segala aktivitas bermain edukasi profesi anak. Fasilitas bermain edukatif ini bertujuan untuk menyediakan kebutuhan bermain anak sambil belajar dengan cara yang menyenangkan. Selain itu, fasilitas ini juga diharapkan dapat membantu orang tua dalam memantau bakat dan minat anak sehingga dapat lebih mudah untuk mengarahkan mereka pada profesi yang diinginkan. Pusat kegiatan bermain anak-anak dengan metode edukasi profesi merupakan tempat anak-anak bermain peran dengan memeragakan profesi, tidak hanya untuk pengenalan tetapi juga untuk bermain seperti profesi yang sebenarnya. Dalam perancangan ini, metode yang digunakan adalah telaah konsep yang menghasilkan analisa site, analisa program ruang kemudian akan mendapatkan zonifikasi yang ada pada site rancangan. Konsep dan tema yang akan diterapkan yaitu Arsitektur Perilaku yang bertujuan untuk menciptakan ruang yang dapat mewadahi aktivitas anak-anak dengan memahami perilaku yang sesungguhnya dari anak. Hasil dari perancangan ini adalah desain rancangan pusat kegiatan bermain anak-anak dengan metode edukasi profesi seperti konsep penataan zoning, konsep sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki, konsep bentuk bangunan serta konsep penarapan arsitektur perilaku pada rancangan bangunan yang memfasilitasi kegiatan bermain anak-anak dengan metode edukasi profesi. Kata kunci: Anak-anak, Bermain, Edukasi Profesi, Arsitektur Perilaku
PERANCANGAN AGROWISATA KECAMATAN MOADAYAG DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOAGI Yusnan Mokoagow; Zuhriati A. Djailani; Ernawati Ernawati
JAMBURA Journal of Architecture Vol 5, No 2 (2023): JJoA : Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v5i2.21660

Abstract

ABSTRACT.In accordance with the vision "The Realization of Modayag Regency which is Independent in Staple Foods" with several missions related to improving the quality of human resources and being able to trigger growth in socio-economic development, as well as increasing economic business in the agricultural sector. By Tourism Law no. December 2009, a tourist destination is anything that has uniqueness, beauty and natural, cultural and man-made wealth which is the object or destination of tourist visits. The main problem in this design is the geographical and climatic conditions in the adjustment of plant species with the arrangement of agro-tourism areas. The ecological architectural approach aims to minimize the impact of natural damage by integrating with the environment. The method used in this research is descriptive quantitative. The implementation technique is by conducting a site survey and collecting primary and secondary data which is analyzed descriptively. Then the management of primary data and secondary data will become an alternative solution to the problem and become a reference for agro-tourism design concepts. Data that includes design requirements are processed into analysis. This analysis becomes a reference for the concept of agro-tourism planning. By prioritizing ecological aspects so as to use bamboo and wood as the main materials in the designer, as well as maximizing natural lighting, ventilation in each room and outdoor space arrangement taking into account user comfort.Keywords: agrotourism, ecology, designABSTRAK.Sesuai dengan visi “Terwujudnya Kecamatan Modayag Yang Mandiri Pangan Pokok" dengan beberapa misi diantaranya terkait peningkatan kualitas sumber daya manusia dan dapat memicu pertumbuhan pembangunan sosial ekonomi, serta meningkatkan usaha ekonomi dalam sektor hasil pertanian. Dengan Undang-undang Kepariwisataan No. Desember 2009, destinasi wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan dan kekayaan alam, budaya, dan buatan manusia yang menjadi obyek atau tujuan kunjungan wisata. Permasalahan utama dalam perancanagn ini adalah keadaan geografis dan iklim dalam penyesuaian untuk jenis tanaman hingga pada penataan kawasan agrowisata. Pendekatn arsitektur ekologi bertujuan untuk meminimalisir terkait dampak kerusakan alam dengan cara berintegrasi dengan lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Teknis pelaksanaanya dengan melakukan survei lokasi dan melakukan pengumpulan data primer dan sekunder yang dianalisis secara deskriptif. Kemudian, mengelola data primer dan data sekunder akan menjadi alternatif pemecahan masalah dan menjadi acuan konsep perancangan agrowisata. Data-data yang mencakup kebutuhan perancangan di olah menjadi analisis. Analisis tersebut menjadi acuan konsep perencanaan agrowisata. Dengan mengedepankan aspek ekologi sehingga mengunakan bambu dan kayu sebagia material utama dalam perancang, serta memaksimalkan pencahayaan alam, penghawaan pada setiap ruangan dan penataan pada ruang luar untuk mempertimbangkan kenyamanan pengguna.Kata kunci: agrowisata, ekologi, perancangan