Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : JAMBURA Journal of Architecture

KONSEP HUMANISTIK PADA DESAIN LEMBAGA PEMBINAAN ANAK KHUSUS KELAS II GORONTALO Ernawati Ernawati; Eka Zulisa Pratiwi Imran
JAMBURA Journal of Architecture Vol 3, No 2 (2021): JJoA : Desember 2021
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.122 KB) | DOI: 10.37905/jjoa.v3i2.11972

Abstract

Dalam kehidupan sosial perkembangan anak cenderung menjadi sorotan karena anak digadang-gadang sebagai generasi penerus yang menjadi harapan orang tua, keluarga, agama bahkan negara. Kekhawatiran akan masa depan anak muncul ketika anak berkonflik dengan hukum akibat tindak kriminal yang dilakukannya dan menjalani masa pemidanaan. Namun kekhawatiran tersebut ditepis dengan hadirnya peraturan perundang-undangan yang meyakinkan bahwa negara ini memiliki perhatian lebih terhadap sumber daya manusianya. Tujuan penelitain ini  adalah menghasilkan sebuat konsep desain yang humanistik  yang akan menjadi acuan dalam mendesain LPKA yang dapat menjadi wadah pembinaan anak selama menjalani masa pidana sekaligus dapat mempersiapkan anak menjalani kehidupan yang lebih baik setelah proses pidana selesai. Penelitian ini merupakan Penelitian  Kualitatif. Dengan mengambil konsep desain yang humanistik yang mengacu pada  Kebutuhan dasar, kebutuhan rasa aman ,kebutuhan sosial dan kasih sayang dan kebutuhan aktualisasi diri yang nantinya akan diterapkan pada Desain Lembaga Pembinaan Khusus anak {LPKA} di Gorontalo Kata kunci: humanisme, konsep desain, LPKA
PELABUHAN INDONESIA IV PERSERO GORONTALO arianto tanggalang; satar saman; Ernawati Ernawati
JAMBURA Journal of Architecture Vol 4, No 1 (2022): JJoa : Juni 2022
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v4i1.14380

Abstract

INTISARIProvinsi Gorontalo merupakan  salah satu kota yang menjadi acuan bagi perdagangan kawasan sulawesi yang mana sebagai daerah terbuka yang sangat membutuhkan mobilisasi manusia dan distribusi barang yang relatif tinggi. Berdasarkan Keputusan Mentri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 164 Tahun 2020 Tentang Rencana Induk Pelabuhan Gorontalo perencanaan pembangunan dan pengembangan pelabuhan akan di laksanakan di PT Pelabuhan Indonesia IV Persero Gorontalo. Saat ini Pelabuhan Indonesia IV Persero Gorontalo belum memiliki fasilitas terminal yang memadai, jarak antar terminal penumpang dan dermaga tidak terjangkau serta sirkulasi truk container  dari segi keamananya yang kurang baik. Berdasarkan permasalahan yang ada maka diperlukan perancangan pada Pelabuhan Indonesia IV Persero Gorontalo, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pengguna pelabuhan dengan harapan dapat memberikan rasa nyaman, aman, dan menarik pada pelabuhan tersebut. Perancangan ini mengunakan penerapan Arsitektur Tropis dalam bentuk fisik bangunan agar dapat memberikan kenyamanan bagi pengguna terminal pelabuhan yang berada di daerah dengan memiliki suhu udara sekitar 330C. Metode yang diterapkan dalam penyusunan yaitu dengan cara mencari berbagai data dan informasi yang terkait dengan Pelabuhan tersebut baik data sekunder maupun data primer yang dapat menunjang proses penyusunan acuan perancangan Pelabuhan Indonesia IV Persero Gorontalo, kemudian dilanjutkan dengan metode analisa berupa analisa tapak dan analisa bangunan. Hasil perancangan ini berupa perancangan kawasan di Pelabuhan Indonesia IV Persero Gorontalo yang dapat memenuhi aktivitas pengguna baik dari aktivitas terminal penumpang ataupun aktivitas bongkar muat. Kata Kunci : Pelabuhan Gorontalo, Pelabuhan Indonesia IV Persero Grontalo, Arsitektur Tropis
Perancangan Taman Hiburan Rakyat Gorontalo Suandi Sunaryo Pagau; Zuhriati Djailani; Ernawati Ernawati
JAMBURA Journal of Architecture Vol 4, No 1 (2022): JJoa : Juni 2022
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v4i1.14481

Abstract

Gorontalo adalah Provinsi di Indonesia yang lahir pada tanggal 5 Desember 2000 dan memiliki ibu kota provinsi bernama sama, yakni Kota Gorontalo. Luas wilayah provinsi ini 12.435,00 km² dengan jumlah penduduk sebanyak 1.166.142 jiwa (2018), dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,91 % (BPS kota Kota Gorontalo 2018). Tingkat kepadatan yang tinggi diikuti dengan aktifitas yang padat dan melelahkan menjadi perilaku sehari-hari dari masyarakat Gorontalo yang membuat jenuh, bosan, dan stress. Rekreasi dalam hal ini menjadi fokus utama dalam tugas akhir ini. Rekreasi merupakan kebutuhan psikis manusia yang dapat mendorong kembali kesegaran tubuh dan fikiran. Belum adanya fasilitas rekreasi atau taman hiburan rakyat di Gorontalo, maka perlu untuk menyediakan ruang sebagai tempat rekreasi berupa taman hiburan rakyat yang mewadahi semua kebutuhan bermain, sebagai salah satu bentuk rekreasi.
DESAIN PANTAI MINANGA SEBAGAI EKOWISATA BERBASIS POTENSI KAWASAN Herwin Herwin; Ernawati Ernawati; Lydia Surijani Tatura
JAMBURA Journal of Architecture Vol 4, No 2 (2022): JJoA : Desember 2022
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v4i2.15260

Abstract

Pantai minanga merupakan slah satu objek wisata yang berada di provinsi Gorontalo kabupaten Gorontalo utara kecamatan atinggola kelurahan kotajin utara. Latar belakang dari perancangan Kawasan ekowisata pantai minanga yakni merujuk pada Kawasan yang strategis namun tidak terkelola dengan baik Adapun salah satu alasan di desain adalah untuk melestarikan Kembali hutan mangrup yang terdapat pada area pantai minanga dengan pendekatan arsitektur eko wisata. Persoalan desainnya adalah Bagaimana merancang kawasan wisata pantai minanga dengan menghidupkan kembali keberadaan konservasi mangrove di pantai minanga.tujuan dari perancangan ini adalah Untuk merancang kawasan wisata pantai minanga dengan menghidupkan kembali keberadaan konservasi mangrove di pantai minanga dan menggunakan pendekata desain arsitektur eko-wisata.  Metode yang digunakan dengan melakukan obserpasi lapangan yaitu dengan meninjau langsung kondisi lapangan dan mengumpulkan data dengancara mewawancarai pihak terkait selain itu dilakukan studi literatur dan setudi banding objek yang menyangkut faktor - faktor teknis dan persaratan bangunan yang mempengaruhi pada desain bangunan kemudian mengidentivikasi aspek - aspek yang dapat di terapkan dalam perancangan teknik dan desain yang sesuai dengan keriteria perancangan yang akan dicapai. Dari permasalahan yang di peroleh selanjutnya di analisis sehingga menghasilkan konsep perancagan dengan tema Arsitektur Eco Wisata.  Hasil yang diperoleh, yaitu desain Kawasan wisata pantai minanga dengan pendekatan arsitektur eko wisata yang di aplikasikan pada desain Kawasan yang memiliki kawasan konservasi mangrove, Kawasan edukasi serta Kawasan yang dapat di manfaatkan oleh warga sekitar untuk menumbuhkan perekonomian
PENERAPAN ARSITEKTUR PERILAKU PADA RANCANGAN PUSAT KEGIATAN BERMAIN ANAK-ANAK DENGAN METODE EDUKASI PROFESI DI PROVINSI GORONTALO Sofina Mooduto; Niniek Pratiwi; Ernawati Ernawati
JAMBURA Journal of Architecture Vol 5, No 2 (2023): JJoA : Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v5i2.21531

Abstract

 ABSTRACT. Playing is an activity in childhood that reflects a child’s growth and provides a unique enjoyment when the child plays. Education is an important asset for a child’s future, and many parents prepare their children’s education even from a very young age. In Gorontalo Province there are several early childhood education service with children’s play facilities, but the available professional education play facilities are still fairly modest. So that it requires a center or container that accommodates all professional educational play activities for children. This educational play facility aims to provide children’s play needs while learning in a fun way. Additionally, it is expected that this facility can also assist parents is monitoring the talents and interests of their children so that it can be easier to guide them toward their desired profession. The children’s play different prefessions, not only for learning and familiarization but also for simulating the actual experience of the profession. In this design, the method employs a concept review that results in site analysis, space program analysis, and then obtaining zoning on the design site. The concept and theme applied was Behavioral Architecture, which aimed to create a space  that could accommodate children’s activities by understanding the true behavior of children. The result of this design is the design of the children’s play center with a professional education method, including the concepts of zoning arrangement, vehicle and pedestrian circulation, the building shape, and the implementation of behavioral architecture in the building design, which facilitates the children’s play activity with a professional education method. Keywords: Children, Play, Professional Education, Behavioral Architecture ABSTRAK. Bermain adalah suatu kegiatan pada masa kanak-kanak yang merupakan cermin pertumbuhan anak serta memberikan kesenangan tersendiri ketika anak melakukan kegiatan bermain. Pendidikan adalah bekal yang penting untuk masa depan anak. Banyak orang tua yang menyiapkan pendidikan anak-anak mereka bahkan dari usia yang masih sangat dini. Di Provinsi Gorontalo terdapat beberapa pelayanan Pendidikan anak usia dini dengan fasilitas bermain anak-anak, namun fasilitas bermain edukasi profesi yang tersedia masih terbilang seadanya, sehingga membutuhkan sebuah pusat atau wadah yang dapat menampung segala aktivitas bermain edukasi profesi anak. Fasilitas bermain edukatif ini bertujuan untuk menyediakan kebutuhan bermain anak sambil belajar dengan cara yang menyenangkan. Selain itu, fasilitas ini juga diharapkan dapat membantu orang tua dalam memantau bakat dan minat anak sehingga dapat lebih mudah untuk mengarahkan mereka pada profesi yang diinginkan. Pusat kegiatan bermain anak-anak dengan metode edukasi profesi merupakan tempat anak-anak bermain peran dengan memeragakan profesi, tidak hanya untuk pengenalan tetapi juga untuk bermain seperti profesi yang sebenarnya. Dalam perancangan ini, metode yang digunakan adalah telaah konsep yang menghasilkan analisa site, analisa program ruang kemudian akan mendapatkan zonifikasi yang ada pada site rancangan. Konsep dan tema yang akan diterapkan yaitu Arsitektur Perilaku yang bertujuan untuk menciptakan ruang yang dapat mewadahi aktivitas anak-anak dengan memahami perilaku yang sesungguhnya dari anak. Hasil dari perancangan ini adalah desain rancangan pusat kegiatan bermain anak-anak dengan metode edukasi profesi seperti konsep penataan zoning, konsep sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki, konsep bentuk bangunan serta konsep penarapan arsitektur perilaku pada rancangan bangunan yang memfasilitasi kegiatan bermain anak-anak dengan metode edukasi profesi. Kata kunci: Anak-anak, Bermain, Edukasi Profesi, Arsitektur Perilaku
PERANCANGAN AGROWISATA KECAMATAN MOADAYAG DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOAGI Yusnan Mokoagow; Zuhriati A. Djailani; Ernawati Ernawati
JAMBURA Journal of Architecture Vol 5, No 2 (2023): JJoA : Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v5i2.21660

Abstract

ABSTRACT.In accordance with the vision "The Realization of Modayag Regency which is Independent in Staple Foods" with several missions related to improving the quality of human resources and being able to trigger growth in socio-economic development, as well as increasing economic business in the agricultural sector. By Tourism Law no. December 2009, a tourist destination is anything that has uniqueness, beauty and natural, cultural and man-made wealth which is the object or destination of tourist visits. The main problem in this design is the geographical and climatic conditions in the adjustment of plant species with the arrangement of agro-tourism areas. The ecological architectural approach aims to minimize the impact of natural damage by integrating with the environment. The method used in this research is descriptive quantitative. The implementation technique is by conducting a site survey and collecting primary and secondary data which is analyzed descriptively. Then the management of primary data and secondary data will become an alternative solution to the problem and become a reference for agro-tourism design concepts. Data that includes design requirements are processed into analysis. This analysis becomes a reference for the concept of agro-tourism planning. By prioritizing ecological aspects so as to use bamboo and wood as the main materials in the designer, as well as maximizing natural lighting, ventilation in each room and outdoor space arrangement taking into account user comfort.Keywords: agrotourism, ecology, designABSTRAK.Sesuai dengan visi “Terwujudnya Kecamatan Modayag Yang Mandiri Pangan Pokok" dengan beberapa misi diantaranya terkait peningkatan kualitas sumber daya manusia dan dapat memicu pertumbuhan pembangunan sosial ekonomi, serta meningkatkan usaha ekonomi dalam sektor hasil pertanian. Dengan Undang-undang Kepariwisataan No. Desember 2009, destinasi wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan dan kekayaan alam, budaya, dan buatan manusia yang menjadi obyek atau tujuan kunjungan wisata. Permasalahan utama dalam perancanagn ini adalah keadaan geografis dan iklim dalam penyesuaian untuk jenis tanaman hingga pada penataan kawasan agrowisata. Pendekatn arsitektur ekologi bertujuan untuk meminimalisir terkait dampak kerusakan alam dengan cara berintegrasi dengan lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Teknis pelaksanaanya dengan melakukan survei lokasi dan melakukan pengumpulan data primer dan sekunder yang dianalisis secara deskriptif. Kemudian, mengelola data primer dan data sekunder akan menjadi alternatif pemecahan masalah dan menjadi acuan konsep perancangan agrowisata. Data-data yang mencakup kebutuhan perancangan di olah menjadi analisis. Analisis tersebut menjadi acuan konsep perencanaan agrowisata. Dengan mengedepankan aspek ekologi sehingga mengunakan bambu dan kayu sebagia material utama dalam perancang, serta memaksimalkan pencahayaan alam, penghawaan pada setiap ruangan dan penataan pada ruang luar untuk mempertimbangkan kenyamanan pengguna.Kata kunci: agrowisata, ekologi, perancangan