Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU SLB DAN PESERTA DIDIK TUNARUNGU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII DHARMA BHAKTI DHARMA PERTIWI BANDAR LAMPUNG Khumairoh, Khumairoh; Mujib, Mujib; Dinda Pratiwi, Dona
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 1, No 1 (2017): Prosiding Seminar Nasional Matematik dan Pendidikan Matematika 2017
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika IAIN Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses dan sikap positif komunikasi interpersonal yang dilakukan guru SLB dan peserta didik tunarungu dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ditentukan melalui purposive sampling, penelitian ini dilakukan di kelas VIII tunarungu SLB Dharma Bhakti Dharma Pertiwi Bandar Lampung dengan subjek berjumlah 2 orang berdasarkan peserta didik yang mendapat nilai ulangan harian tertinggi dan terendah dan pertimbangan guru kelas.Teknik pengumpulan data pada penelitian ini berupa wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data menggunakan tringulasi waktu yang didasarkan ketika hasil dokumentasi berupa foto dan video berbeda maka akan dilakukan secara berulang sehingga ditemukan kepastian data. Berdasarkan hasil penelitian, peserta didik yang memiliki gangguan pendengaran ringan dapat menjalin komunikasi interpersonal yang efektif. Hal ini terlihat saat peserta didik menerima dan memahami materi serta memberi umpan balik dengan baik dan benar saat menjawab pertanyaan dari guru. Sedangkan peserta didik yang memiliki gangguan pendengaran berat mengalami kesulitan saat menjalin komunikasi interpersonal. Hal ini terlihat saat peserta didik kurang tepat dalam menerima dan memahami materi, serta memberi umpan balik dari guru. Selain proses komunikasi interpersonal yang baik, guru dan peserta didik juga memiliki sikap positif yang mendukung komunikasi interpersonal. Adapun sikap positif yang dimiliki yaitu sikap keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif dan kesetaraan antara satu sama lain.
ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA NELAYAN PURSE SEINE DI PPI BULU KABUPATEN TUBAN JAWA TIMUR Khumairoh Khumairoh; Ismail Ismail; Taufik Yulianto
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 2, No 3: Agustus, 2013
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.865 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesejahteraan nelayan juragan dan ABK purse seine di PPI Bulu Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang bersifat survei dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam yang dilengkapi daftar kuisioner dan juga observasi langsung di lapangan. Teknik analisis data menggunakan 12 indikator kemiskinan gabungan yang terdiri dari indikator kemiskinan menurut Badan Pusat Statistik Pusat (2007), Badan Pusat Statistik Pusat 2006), indikator kemiskinan menurut Honable (1979) dalam Mc. Crackem (1988), indikator kemiskinan menurut Pridaningsih (2011), indikator kemiskinan menurut Safitri (2011), serta konsep Nilai Tukar Nelayan (NTN). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan nelayan yang dianalisis menggunakan 12 indikator kemiskinan gabungan menunjukkan bahwa nelayan termasuk ke dalam kriteria tidak miskin atau tergolong sejahtera. Sedangkan hasil analisis tingkat kesejahteraan nelayan berdasarkan konsep Nilai Tukar Nelayan (NTN) secara simultan yaitu sebesar 1,22 (NTN > 1), yang menunjukkan bahwa nelayan termasuk dalam kriteria tidak miskin atau tergolong sejahtera. Analisis secara parsial, NTN juragan sebesar 1,20 (NTN > 1) dan NTN ABK sebesar 1,27 (NTN > 1) yang menunjukkan nelayan juragan dan ABK termasuk dalam kriteria tidak miskin.