Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Strategi Peningkatan Ketahanan Pangan pada Masa Pandemi COVID-19 melalui Penguatan Kearifan Lokal Di Kabupaten Badung Bali Gede Wirata
Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies) Vol 12 No 1 (2022): Volume 12 No. 1. April 2022
Publisher : Pusat Kajian Bali Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (783.503 KB) | DOI: 10.24843/JKB.2022.v12.i01.p04

Abstract

When the COVID-19 pandemic came to Bali, many people lost their jobs and had difficulty getting food. This article discusses strategy to increase food security in Badung Regency, Bali, during the COVID-19 pandemic through strengthening local wisdom. The research method used is descriptive qualitative. The research results indicate the role of stakeholders in food security in Badung Regency before and after the COVID-19 pandemic to build synergy between large and small food producers, seek supporting regulations and work on capital assistance, as well as strategies to increase food security in Badung Regency through strengthening local wisdom by seeking expansion of agricultural land involving the customary villages (desa pakraman) and farmer organization (subak); socialization to the working society who caused COVID-19 to switch professions to the agricultural sector. This article contributes in providing input for formulating a strategy to increase food security in Badung Regency during the COVID-19 pandemic.
IMPLEMENTASI PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 50 TAHUN 2018 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT DI KABUPATEN GIANYAR Ni Made Sri Suliatini; Gede Wirata; Ida Ayu Putu Sriwidnyani
Jurnal Widya Publika Vol 9 No 2 (2021): Widya Publika
Publisher : Magister Administrasi Publik Program Pascasarjana Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/widyapublika.v9i2.800

Abstract

The Healthy Living Community Movement is a systematic and planned action carried out jointly by all components of the nation with awareness, willingness and ability to behave in a healthy manner to improve the quality of life. The Healthy Living Community Movement in Gianyar Regency is supported by Gianyar Regent Regulation Number 50 of 2018. This study aims to determine and analyze the implementation of Gianyar Regent's Regulation Number 50 of 2018 concerning Healthy Living Community Movement in Gianyar Regency. This research is a qualitative descriptive study based on the theory of Merilee S. Grindle. Collecting data through interviews, documentation and observation with 12 informants. Based on the results of the research, it has described an effort that has been carried out in a coordinated manner, the process has been running in accordance with referring to policy actions. The impact on society individually and in groups is still not optimal. Barriers and problems still exist in implementing The Healthy Living Community Movement policy. The conclusion of this study is that the implementation of the Gianyar Regent's Regulation Number 50 of 2018 has been implemented and is still running until now, but support from cross-sectoral and community is still needed.
Development of Craftsmen Business Group in Sulahan Village Gede Wirata; Made Mulia Handayani
International Journal of Community Service Learning Vol. 6 No. 1 (2022): February 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.32 KB) | DOI: 10.23887/ijcsl.v6i1.43410

Abstract

Usaha kerajinan keben merupakan usaha yang memiliki peluang untuk berkembang, dalam kehidupan masyarakat Bali keben merupakan sarana persembahyangan dan berbagai kegiatan adat lainnya, sehingga usaha kerajinan keben merupakan peluang usaha yang menjanjikan. Mitra dalam kegiatan internal PKM adalah kelompok pengrajin keben yaitu Kelompok Pengrajin Keben Asti. Tujuan program ini adalah untuk mengembangkan kelompok kerajinan Asti keben di Banjar Tanggahan Peken. Beberapa permasalahan berikut ditemukan adalah sebagai berikut. Kelompok usaha perajin keben belum mampu mengelola tugas setiap anggota kelompok. Faktor produksi masih menggunakan cara tradisional dan manual yang memperlambat proses produksi. Promosi masih terbatas dan belum memiliki WEB bisnis. Oleh karena itu, program pengabdian ini dibuat dengan tujuan untuk mengembangkan kelompok kelompok kerajinan Asti Keben dan membuat WEB bisnis. Luaran dari program ini antara lain: memberikan pelatihan manajemen kelompok, memberikan bantuan berupa mesin serut bambu untuk mempermudah dan mempercepat proses produksi, solusi dalam mempromosikan produk melalui media sosial. Di samping itu, Kelompok Kerajinan Keben Asti mampu meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi sebesar 20%. Kelompok ini juga menciptakan keterampilan manajemen bisnis yang baik di bidang promosi dan manajemen keuangan serta mampu membuat pembukuan sederhana.
DEVELOPMENT OF CULTURE INNOVATION CAPABILITY OF BALI GOVERNMENT TO WELCOME GLOBAL MARKETS OF TOURISM Gede Wirata; Ida Ayu Putu Sri Widnyani
International Journal of Social Science and Business Vol. 1 No. 4 (2017): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ijssb.v1i4.12571

Abstract

The forces of globalization have been able to shift patterns and lifestyle of people of the world, no exception in the tourism industry. The process of globalization has changed the form and structure of the tourism industry. The phenomenon requires countries in the world to evolve in a new system of government which is adaptive, innovative and sensitive to changes. Bureaucratic reform in Indonesian has been proceeding for many years. However, persisting problems concerning bureaucracy have yet to be resolved. This snag may arise due to the lack of the creativity and innovation culture within government bureaucracy. Therefore, bureaucratic reform should be directed more to innovation culture and programs including tourism sector in order to enhance the bureaucracy’s innovation capability.
Peran Kepemimpinan Dalam Pengembangan Kompetensi Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Bali Gede Wirata; Ni Luh Widiantini; Sri Sulandari
Journal of Contemporary Public Administration (JCPA) Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Program Studi Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (713.996 KB) | DOI: 10.22225/jcpa.1.1.2021.1-6

Abstract

Leadership related to developing employees’ competencies is an important part of organization life. However, this has not been carried out properly to ensure all duties and obligations are carried out within the organization, one of which is developing the competence of organizational members. Objectives of this research are to determine the role of leadership in developing the competence of Civil Servants at BPSDM Bali; and to determine the constraints of developing the competence of Civil Servants at BPSDM Bali. This research uses qualitative descriptive method with transformational leadership theory. There were 8 (eight) informants determined using purposive sampling technique. Data collection use interview guidelines, observation and documentation. The methods and data analysis techniques were carried out by reducing, presenting data and drawing conclusions. The final stage of the analysis carried out the presentation of the results of the data presented with narrative text. From the analysis, the results show that the role of leadership in developing the competence of civil servants at BPSDM has not been maximal in mobilizing, directing and evaluating subordinates to fulfill the rights and opportunities for competency development of civil servants for 20 hours of lessons / year according to government regulation Number 11 of 2017 concerning Employee Management Civil Affairs. Furthermore several constraints are found, namely the egoism of subordinates, no leadership commitment, no strategy in accelerating employee competency development, the need for employee competency development get maximum budget support.
PERANAN E-GOVERNMENT DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI DESA SANDING KECAMATAN TAMPAKSIRING Dewa Gede Atmajaya; Gede gede Wirata
Widyanata Vol 18 No 1 (2021): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Univeristas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1434.909 KB) | DOI: 10.54836/widyanata.v18i1.529

Abstract

Pemanfaatan E-Government merupakan salah satu pengembangan Sistem Informasi Desa (SID) yang merupakan proses dan aplikasi yang berbasis komputer, mengelola informasi kantor desa, mendukung fungsi dan tugas kantor desa termasuk administrasi kependudukan, perencanaan, pelaporan, pengelolaan asset, pengelolaan anggaran, layanan publik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Peranan E-Government dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat Desa Sanding yaitu pelayanan publik yang diberikan menunjukkan bahwa prosedur pelayanan publik disusun secara sederhana dan menunjukkan keterbukaan baik dalam hal prasyarat, rincian tarif ataupun waktu penyelesaian administrasi. Adanya pelayanan yang sama untuk semua masyarakat tanpa membedakan gender, status ataupun golongan dari masyarakat tersebut. Struktur organisasi telah jelas namun masih terdapat pelimpahan tugas yang disebabkan karena pegawai tidak mampu menyelesaikan beban pekerjaannya sesuai dengan tupoksinya. Pelaksana e-government telah berusaha menyeimbangkan kemampuan perangkat desa dengan pemberian pelatihan dan pembinaan secara berkala. 2) Kendala dalam penerapan E-Government di Desa Sanding Kecamatan Tampaksiring adalah adanya keterbatasan koneksi atau jaringan internet yang menyebabkan kesulitan dalam mengakses website atau kesulitan untuk online, kurangnya sosialisasi sehingga menyebabkan kurangnya informasi yang diterima masyarakat mengenai informasi kependudukan serta rendahnya kualitas sumber daya manusia yang ditunjukkan dengan ketidakmampuan perangkat desa untuk menyeimbangkan kemampuan dengan perkembangan teknologi informasi dalam hal mengoperasian komputer. Kata Kunci : E-Government dan Pelayanan Publik
PERANAN E-GOVERNMENT DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI DESA SANDING KECAMATAN TAMPAKSIRING Dewa Gede Atmajaya; Gede gede Wirata
Widyanata Vol 18 No 1 (2021): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Univeristas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan E-Government merupakan salah satu pengembangan Sistem Informasi Desa (SID) yang merupakan proses dan aplikasi yang berbasis komputer, mengelola informasi kantor desa, mendukung fungsi dan tugas kantor desa termasuk administrasi kependudukan, perencanaan, pelaporan, pengelolaan asset, pengelolaan anggaran, layanan publik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Peranan E-Government dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat Desa Sanding yaitu pelayanan publik yang diberikan menunjukkan bahwa prosedur pelayanan publik disusun secara sederhana dan menunjukkan keterbukaan baik dalam hal prasyarat, rincian tarif ataupun waktu penyelesaian administrasi. Adanya pelayanan yang sama untuk semua masyarakat tanpa membedakan gender, status ataupun golongan dari masyarakat tersebut. Struktur organisasi telah jelas namun masih terdapat pelimpahan tugas yang disebabkan karena pegawai tidak mampu menyelesaikan beban pekerjaannya sesuai dengan tupoksinya. Pelaksana e-government telah berusaha menyeimbangkan kemampuan perangkat desa dengan pemberian pelatihan dan pembinaan secara berkala. 2) Kendala dalam penerapan E-Government di Desa Sanding Kecamatan Tampaksiring adalah adanya keterbatasan koneksi atau jaringan internet yang menyebabkan kesulitan dalam mengakses website atau kesulitan untuk online, kurangnya sosialisasi sehingga menyebabkan kurangnya informasi yang diterima masyarakat mengenai informasi kependudukan serta rendahnya kualitas sumber daya manusia yang ditunjukkan dengan ketidakmampuan perangkat desa untuk menyeimbangkan kemampuan dengan perkembangan teknologi informasi dalam hal mengoperasian komputer. Kata Kunci : E-Government dan Pelayanan Publik
EVALUASI PELAKSANAAN KEBIJAKAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL KESEHATAN DI KABUPATEN BANGLI TAHUN 2022 Ni Wayan Ayu Anggreni Panji; I Made Sumada; Gede Wirata
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP) Vol. 6 No. 4 (2023): Volume 6 No 4 Tahun 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v6i4.20202

Abstract

Standar Pelayanan Minimal (SPM) merupakan ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal. Pada SPM Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota terdiri atas 12 jenis pelayanan dasar dimana 3 diantaranya masuk dalam pelayanan dasar penyakit tidak menular (PTM) yaitu pelayanan kesehatan pada usia produktif; pelayanan kesehatan penderita hipertensi; dan pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mengapa pelaksanaan SPM Kesehatan di Kabupaten Bangli belum optimal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Teori yang digunakan dalam menganalisis permasalahan dalam penelitian ini adalah Model Evaluasi CIPP dari Stufflebeam dengan empat indikatornya yaitu: context evaluation, input evaluation, process evaluation, dan product evaluation. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan SPM Kesehatan di Kabupaten Bangli yang belum mencapai target rendahnya kunjungan masyarakat usia produktif untuk melakukan pemeriksaan, selain itu jumlah SDM kurang memadai dan SDM yang telah mendapatkan pelatihan juga terbatas. Upaya dan solusi yang dapat dilakukan yaitu dengan cara memaksimalkan pelaksanaan Posbindu PTM dengan cara mengoptimalkan SDM yang terlibat baik dari segi kualitas dan kuantitas dengan cara mengikuti pelatihan serta memaksimalkan pelaksanaan sosialisasi ke masyarakat usia produktif sehingga meningkatkan kesadaran untuk melakukan pemeriksaan.
Kebijakan pengembangan ecowisata berbasis komunitas di Indonesia: sebuah pendekatan quadruple helix Gede Wirata; Made Mulia Handayani; Made Ayu Desy Geriadi
JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia) Vol 9, No 4 (2023): JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Theraphy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/020232239

Abstract

Dalam realitanya pembangunan kepariwisataan di Indonesia pada umumnya masih belum mampu mewujudkan pariwisata yang ekowisata (ecotourist). Dalam pengembangan ekowisata, terdapat beberapa instansi yang memiliki wewenang dalam pengelolaan dan membuat kebijakan dan perundang-undangan tentang ekowisata termasuk didalamnya yaitu universitas, publik, industri, dan pemerintah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis implementasi quadruple helix dalam kebijakan pengembangan ecowisata berbasis komunitas di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak hanya sebatas keterlibatan masyarakat dalam suatu kegiatan tetapi lebih lanjut peran serta juga mengandung pengertian bahwa masyarakat terlibat dalam setiap tahap dari suatu kegiatan sampai dengan menilai apakah pembangunan sudah sesuai dengan rencana dan dapat meningkatkan ekonominya. Universitas sebagai institusi pendidikan telah berkontribusi dalam kepariwisataan melalui kajian ilmiah terkait desa wisata dan program wisata, melalui pendampingan pembentukan desa wisata di beberapa obyek wisata. Peran industri dalam ekowisata yaitu berperan dalam peningkatan roda perekonomian daerah malalui pemanfaatan objek wisata untuk memperoleh benefit yang maksimal serta peran pemerintah dan masyarakat dalam objek wisata agar tetap berkelanjutan.
Kebijakan pengembangan ecowisata berbasis komunitas di Indonesia: sebuah pendekatan quadruple helix Gede Wirata; Made Mulia Handayani; Made Ayu Desy Geriadi
JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia) Vol 9, No 4 (2023): JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Theraphy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/020232239

Abstract

Dalam realitanya pembangunan kepariwisataan di Indonesia pada umumnya masih belum mampu mewujudkan pariwisata yang ekowisata (ecotourist). Dalam pengembangan ekowisata, terdapat beberapa instansi yang memiliki wewenang dalam pengelolaan dan membuat kebijakan dan perundang-undangan tentang ekowisata termasuk didalamnya yaitu universitas, publik, industri, dan pemerintah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis implementasi quadruple helix dalam kebijakan pengembangan ecowisata berbasis komunitas di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak hanya sebatas keterlibatan masyarakat dalam suatu kegiatan tetapi lebih lanjut peran serta juga mengandung pengertian bahwa masyarakat terlibat dalam setiap tahap dari suatu kegiatan sampai dengan menilai apakah pembangunan sudah sesuai dengan rencana dan dapat meningkatkan ekonominya. Universitas sebagai institusi pendidikan telah berkontribusi dalam kepariwisataan melalui kajian ilmiah terkait desa wisata dan program wisata, melalui pendampingan pembentukan desa wisata di beberapa obyek wisata. Peran industri dalam ekowisata yaitu berperan dalam peningkatan roda perekonomian daerah malalui pemanfaatan objek wisata untuk memperoleh benefit yang maksimal serta peran pemerintah dan masyarakat dalam objek wisata agar tetap berkelanjutan.