Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Majalah Info Sains

Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak n-Heksan Daun Senggani (Melastoma candidum D. Don) Terhadap Escherichia coli dan Candida albicans Rece Maliada; Joke L. Tombuku; Selvana S. Tulandi; Vlagia I. Paat; Reky R. Palandi
Majalah INFO Sains Vol 2 No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Kristen Indonesia Tomohon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55724/jis.v2i2.28

Abstract

Tumbuhan senggani (Melastoma candidum D.Don) berkhasiat untuk mengatasi gangguan pencernaan (diare), batuk, sakit tenggorokan, keputihan dan sariawan. Umumnya penyakit tersebut disebabkan oleh mikroba yang bersifat patogen misalnya E.coli dan C.albicans. Tujuan penelitian untuk mengetahui aktivitas antimikroba ekstrak n-heksan daun senggani terhadap bakteri E.coli dan jamur C.albicans. Jenis penelitian eksperimental laboratorium dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Menggunakan metode Difusi Agar cara Cakram (Disc) dengan metode sebar pada 6 perlakuan dan 3 ulangan. Dilaksanakan di Laboratorium Terpadu FMIPA Universitas Kristen Indonesia Tomohon dan Laboratorium Mikrobiologi Universitas Sam Ratulangi, berlangsung bulan Maret – Mei 2017.Hasil penelitian ekstrak n-heksan daun senggani memiliki aktivitas penghambatan terhadap pertumbuhan E.coli dengan konsentrasi 50%, 60%, 70%, 80% dan 90% dengan diameter zona hambat yaitu 7,33 mm, 7,75 mm, 12 mm, 17,25 mm dan 12,5 mm. Pada jamur C.albicans ekstrak n-heksan daun senggani tidak menunjukan aktivitas penghambatan. Kesimpulan ekstrak n-heksan daun senggani (Melastoma candidum D.Don) memiliki aktivitas penghambatan Antibakteri pada Escherichia coli
Uji Efektivitas Antibakteri Sari Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia, Swingle) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Dedy Whyts Mengga; Selvana S. Tulandi; Widya Astuti; Silvana L. Tumbel; Nerni O. Potalangi
Majalah INFO Sains Vol 2 No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Kristen Indonesia Tomohon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.849 KB) | DOI: 10.55724/jis.v2i2.33

Abstract

Jeruk nipis (Citrus aurantifolia, Swingle) merupakan tanaman obat keluarga yang banyak digunakan sebagai obat tradisional. Sari buahnya sering digunakan untuk mengurangi ketombe, mengobati berbagai infeksi seperti jerawat dan infeksi saluran kemih. Kandungan fitokimia yang terdapat dalam sari buah jeruk nipis adalah minyak atsiri, flavonoid, saponin serta asam organik seperti asam sitrat dan asam askorbat yang memiliki kemampuan dalam menghambat pertumbuhan bakteri.Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perbedaan efektivitas antibakteri dari konsentrasi sari buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia, Swingle) terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dengan desain penelitian rancangan acak lengkap, empat perlakuan tiga kali ulangan. Sari buah didapat dengan cara pemerasan secara langsung dari daging buah jeruk nipis. Pengambilan data menggunakan parameter angka lempeng total dan data yang diperoleh dianalisis ragam, dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil pada taraf signifikan (α) 0,01 menggunakan perangkat lunak SPSS 22.Hasil penelitian menunjukkan sari buah jeruk nipis 10% efektif secara nyata terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
Uji Aktivitas Antibakteri Kulit Batang Alpukat (Persea americana Mill) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Dan Escherichia coli Priska S. Kolopita; Hariyadi Hariyadi; Christel N. Sambou; Selvana S. Tulandi
Majalah INFO Sains Vol 3 No 1 (2022): April 2022
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Kristen Indonesia Tomohon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.572 KB) | DOI: 10.55724/jis.v3i1.46

Abstract

Kasus infeksi disebabkan oleh bakteri atau mikroba yang masuk ke dalam jaringan tubuh dan berkembang biak di dalam jaringan. contoh bakteri yang dapat menyebabkan infeksi adalah Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Tanaman yang dipercaya dapat menghambat pertumbuhan bakteri salah satunya adalah kulit batang alpukat (Parsea Americana Mill). Penelitian antibakteri ini menggunakan teknik difusi cakram. Jenis penelitian eksperimental laboratorium. Menggunakan 7 konsentrasi ekstrak dengan 3 kali pengujian untuk dua jenis bakteri. Ekstrak kulit batang alpukat konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100%. kontrol positif amoxycillin 50 ml dan control negatif aquades. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan mengukur nilai zona hambat pada uji aktivitas antibakteri untuk bakteri S.aureus dan E.coli. Uji statistik ANOVA juga digunakan untuk penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit batang alpukat memiliki aktivitas antibakteri pada bakteri S.aureus dan E.coli. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini menunjukkan bahwa semua konsentrasi memiliki aktivitas antibakeri, namun konsentrasi terbesar yaitu 100% rata-rata nilai zona hambat pada bakteri S.aureus dan E.coli yaitu 12,00 dan 11,33.
Analisis Kualitas Air Danau Sineleyan Tomohon Berdasarkan Kajian Struktur Keanekaragaman Makrozoobentos Selvana S. Tulandi
Majalah INFO Sains Vol 3 No 1 (2022): April 2022
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Kristen Indonesia Tomohon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.677 KB) | DOI: 10.55724/jis.v3i1.47

Abstract

Penurunan kualitas perairan menyebabkan perubahan struktur komunitas makrozoobentos, sehingga karakteristik makrozoobentos perlu diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman makrozoobentos sebagai indikator kualitas perairan danau Sineleyan. Metode penelitian deskriptif dengan 4 stasiun yang ditentukan dengan metode purpossive random sampling. Hasil penelitian ditemukan makrozoobentos 25 spesies dalam 8 klas dari 5 filum. Spesies yang ditemukan adalah Tiara sp, Melanoides tuberculata, M. torulosa, Stenomelania torulosa, Anulotaia lagradierei, Physa sp, Pila sp, Pomacea sp, Achatina fulica, Macrobrachium sp, Vaginula sp, Tubifex sp, Lumbricullus sp, Nereis sp, Glossiphonia sp, Gomphidae sp, Chironomus sp, Trichoptera sp, Coleoptera sp, Belostoma flumineum, Penaeus sp, Gammarus sp, Dolomedes fimbriatus, Rana sp, Oreochromis mossambicus. Nilai kepadatan tertinggi adalah Anulotaia lagradierei sebesar 420 ind./m2 dengan kepadatan relative 68,93%. Indeks ekologi yaitu keanekaragama (H’) antara 1,037 sampai 1,887; Kemerataan taksa (E) 0,42 sampai 0,85 dan dominansi (D) 0,203 sampai 0,517. Struktur komunitas makrozoobentos kurang stabil dan dinilai bahwa perairan danau ini mengalami penurunan kualitas dan dikategorikan tercemar ringan sampai sedang. Penelitian ini ditemukan makrozoobentos Tubifex sp, Lumbricullus sp, Nereis sp dan Chironomous sp., sebagai indikator pencemar.