Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

PENGEMBANGAN PRODUK SEDIAAN GEL KOMBINASI EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricita L.) DENGAN EKSTRAK RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorhiza Roxb.) SEBAGAI ANTI BAKTERI PENYEBAB JERAWAT (Propionibacterium acne dan Staphylococcus epidermidis) Sambou, Christel N.
PHARMACON Vol 6, No 4 (2017): Pharmacon
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.6.2017.17973

Abstract

PENGEMBANGAN PRODUK SEDIAAN GEL KOMBINASI EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricita L.) DENGAN EKSTRAK RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorhiza Roxb.) SEBAGAI ANTI BAKTERI PENYEBAB JERAWAT (Propionibacterium acne dan Staphylococcus epidermidis) Christel Nataniel Sambou1) , Agung Eru Wibowo1) , Shelly Taurhesia1)1)Program Studi Magister Ilmu Kefarmasian Universitas Pancasila Jakarta, 12640 ABSTRACTOne of the causes of acne is the presence of Propionibacterium acnes and Staphylococcus epidermidis on skin. The aim of this research was to develop gel product made from the combination of extracts that are effective as anti-acne against P. Acnes and S. epidermidis. This research was based on experiment method. Soursop leaf and temulawak rhizome were extracted by maceration in ethanol 96%. The viscous extract was then tested to P.Acnes and S.epidermidis to gain Minimum Inhibitory Concentration (MIC). The MIC value of soursop leaf and temulawak rhizome extract for P. Acnes and S.epidermidis were 3% b/v and 1% b/v respectively. The antibacterial potential of formulated gel was gained by evaluating the average diameter of the radical zone with three repetitions of gel contained ethanol extract of temulawak rhizome 1% b/v against bacteria P. acnes and S. epidermis (1,33 mm and 1,67 mm),  ethanol extract of soursop leaf 3% b/v (1,33 mm and 1,67 mm), combination of temulawak rhizome and soursop leaf 3:1% b/v (2 mm and 2,67 mm), 1,5:1% b/v (1,67 mm and 1,63 mm), and 4,5:1% b/v (3,67 mm and 3,63 mm). The result showed that in gels contained the combination of of temulawak rhizome and soursop leaf with the similar concentration of single extract did not have the better radical zone result compared to the single extracts, and were considered as antagonist.Keywords : Annona muricita L., Curcuma xanthoriza Roxb.,  Propionibacterium acnes, Staphylococcus epidermidis ABSTRAKSalah satu penyebab munculnya jerawat adalah berkembangnya bakteri Propionibacterium acne dan Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk sediaan gel dari kombinasi ekstrak yang  efektif sebagai anti jerawat terhadap bakteri P. Acnes dan S.epidermidis. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Daun sirsak dan rimpang temulawak di ekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Ekstrak kental yang diperoleh kemudian dilakukan uji anti bakteri P. Acnes dan S.epidermidis untuk mendapatkan nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM). Nilai KHM ekstrak daun sirsak dan ekstrak rimpang temulawak untuk bakteri P. Acnes dan S.epidermidis berturut-turut adalah 3% b/v dan 1% b/v. Hasil uji anti bakteri sediaan di peroleh  diameter rataan  zona bunuh/zona bening bakteri (radical zone) dengan 3 kali pengulangan untuk Gel  ekstrak etanol rimpang temulawak konsentrasi 1% b/v pada bakteri P. Acnes dan S.epidermidis (3,33 mm dan 2,67 mm), ekstrak etanol daun sirsak konsentrasi 3% b/v (1,33 mm dan 1,67 mm), kombinasi konsentrasi  ekstrak rimpang temulawak dan ekstrak daun sirsak 3:1% b/v (2 mm dan 2,67 mm), kombinasi konsentrasi 1,5:1% b/v (1,67 mm dan 1,63 mm), kombinasi konsentrasi 4,5:1% b/v (3,67 mm dan 3,63 mm).  Hasil uji tersebut bersifat antagonis karena pada gel kombinasi kedua ekstrak dengan konsentrasi yang sama dengan ekstrak tunggal tidak memberikan zona bunuh yang lebih baik dari sediaan gel ekstrak tunggalnya.Kata kunci : Daun sirsak, rimpang temulawak, Propionibacterium acne, Staphylococcus epidermidis       
UJI EFEKTIVITAS JUS BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava, Linn.) TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (HB) DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvergicus L.) Sambou, Christel Nataniel
PHARMACON Vol 3, No 3 (2014)
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.3.2014.5420

Abstract

ABSTRACTRed guava (Psidium guajava Linn.) is trusted by the public as a drug which serves to increaseblood hemoglobin levels. This study aimed at determining the effect of increased volume ofred Guava fruit juice on blood hemoglobin levels of white male Wistar rats (Rattusnorvegicus L.). This type of research is experimental laboratory using the male Wistar ratswhich were divided into 5 treatment groups. Treatment group 1 (KP1) were administeredwith aquadest, KP2 were administered with sangobion, KP3 were administered with Guavafruit juice 2 mL/bw, KP4 were administered with guava fruit juice 2.5 mL/bw and KP5 wereadministered with guava fruit juice 3 mL/bw. Each treatment administered orally, 3 timesdaily for 3 days. Data were analyzed by paired t-test and One Way ANOVA. The resultshows that red guava fruit juice has the influence to increase the blood hemoglobin levels,which is based on the significant differences with KP3 and KP4 but there is no significantdifference with KP2 on the blood hemoglobin levels of the male wistar rats.Key words : Psidium guajava Linn, Rattus novergicus L, Hemoglobin (Hb)ABSTRAKJambu biji merah (Psidium guajava Linn.) dipercaya oleh masyarakat sebagai obat untukmeningkatkan kadar hemoglobin darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhdan hubungan peningkatan volume pemberian jus buah Jambu biji merah (Psidium guajavaLinn.) terhadap kadar hemoglobin darah tikus putih jantan galur wistar (Rattus norvegicusL.). Jenis penelitian ini ialah eksperimental laboratorium yang dibagi dalam 5 kelompokperlakuan. Kelompok perlakuan (KP1) 1 diberi aquades, KP2 diberi larutan sangobion, KP3diberi jus buah Jambu biji 2 mL/KgBB, KP4 diberi jus buah Jambu biji 2,5 mL/KgBB danKP5 diberi jus buah Jambu biji 3 mL/KgBB. Masing-masing perlakuan diberikan secaraperoral, 3 kali sehari selama 3 hari. Data dianalisis dengan uji-t data berpasangan dan ujianalisis varians satu arah. Hasil penelitian menunjukkan jus buah Jambu biji merahmemberikan pengaruh peningkatkan kadar hemoglobin darah yang berdasarkan uji statistikKP5 memiliki perbedaan yang signifikan dengan KP3 dan KP4 tetapi tidak ada perbedaanyang signifikan dengan KP2 terhadap kadar hemoglobin darah tikus putih jantan galur wistar.Kata kunci : Psidium guajava Linn, Rattus novergicus L, Hemoglobin (Hb)
UJI EFEKTIVITAS JUS BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava, Linn.) TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (HB) DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvergicus L.) Sambou, Christel Nataniel
PHARMACON Vol 3, No 3 (2014)
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.3.2014.5375

Abstract

ABSTRACT Red guava (Psidium guajava, Linn.) is trusted by the public as a drug which serves to increase blood hemoglobin levels. This study aimed at determining the effect of increased volume of red Guava fruit juice on blood hemoglobin levels of white male Wistar rats (Rattus norvegicus L.). This type of research is experimental laboratory using the male Wistar rats which were divided into 5 treatment groups. Treatment group 1 (KP1) were administered with aquadest, KP2 were administered with sangobion, KP3 were administered with Guava fruit juice 2 mL/bw, KP4 were administered with guava fruit juice 2.5 mL/bw and KP5 were administered with fruit juice Guava 3 mL/bw. Each treatment administered orally, 3 times daily for 3 days. Data were analyzed by paired t-test and One Way ANOVA. The result shows that red guava fruit juice can increase the blood hemoglobin levels, while the statistical test doesn’t show any  significant difference  between the increased volume of Red Guava juice   Key words : Psidium guajava Linn, Rattus novergicus L, Hemoglobin (Hb)       ABSTRAK Jambu biji merah (Psidium guajava, Linn.) dipercaya oleh masyarakat sebagai obat untuk meningkatkan kadar hemoglobin darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan hubungan peningkatan volume pemberian jus buah Jambu biji merah (Psidium guajava Linn.) terhadap kadar hemoglobin darah tikus putih jantan galur wistar (Rattus norvegicus L.). Jenis penelitian ini ialah eksperimental laboratorium yang dibagi dalam 5 kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan (KP1) 1 diberi aquades, KP2 diberi larutan sangobion, KP3 diberi jus buah Jambu biji 2 mL/KgBB, KP4 diberi jus buah Jambu biji 2,5 mL/KgBB dan KP5 diberi jus buah Jambu biji 3 mL/KgBB. Masing-masing perlakuan diberikan secara peroral, 3 kali sehari selama 3 hari. Data dianalisis dengan uji-t data berpasangan (Pired t-test) dan uji analisis varians satu arah (One Way ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan jus buah Jambu biji merah memberikan pengaruh peningkatkan kadar hemoglobin darah yang secara uji statistik tidak terdapat perbedaan yang signifikan pemberian peningkatan volume jus buah Jambu biji merah.   Kata kunci : Psidium guajava Linn, Rattus novergicus L, Hemoglobin (Hb)  
Uji Aktivitas Antibakteri Kulit Batang Alpukat (Persea americana Mill) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Dan Escherichia coli Priska S. Kolopita; Hariyadi Hariyadi; Christel N. Sambou; Selvana S. Tulandi
Majalah INFO Sains Vol 3 No 1 (2022): April 2022
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Kristen Indonesia Tomohon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.572 KB) | DOI: 10.55724/jis.v3i1.46

Abstract

Kasus infeksi disebabkan oleh bakteri atau mikroba yang masuk ke dalam jaringan tubuh dan berkembang biak di dalam jaringan. contoh bakteri yang dapat menyebabkan infeksi adalah Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Tanaman yang dipercaya dapat menghambat pertumbuhan bakteri salah satunya adalah kulit batang alpukat (Parsea Americana Mill). Penelitian antibakteri ini menggunakan teknik difusi cakram. Jenis penelitian eksperimental laboratorium. Menggunakan 7 konsentrasi ekstrak dengan 3 kali pengujian untuk dua jenis bakteri. Ekstrak kulit batang alpukat konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100%. kontrol positif amoxycillin 50 ml dan control negatif aquades. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan mengukur nilai zona hambat pada uji aktivitas antibakteri untuk bakteri S.aureus dan E.coli. Uji statistik ANOVA juga digunakan untuk penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit batang alpukat memiliki aktivitas antibakteri pada bakteri S.aureus dan E.coli. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini menunjukkan bahwa semua konsentrasi memiliki aktivitas antibakeri, namun konsentrasi terbesar yaitu 100% rata-rata nilai zona hambat pada bakteri S.aureus dan E.coli yaitu 12,00 dan 11,33.
Uji Anti-Inflamasi Daun Pangi Pangi edule Reinw Pada Tikus Putih Rattus novergicus Yang Diinduksi Formalin Citra Mentari Payow; Wilmar Maarisit; Hariyadi Hariyadi; Einstein Z. Z. S. Karundeng; Christel Sambou
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 2 No. 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.979 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v2i2.93

Abstract

Tumbuhan Pangi edule memiliki aktivitas antiinflamasi alami yang dapat menjadi obat alternatif untuk mengurangi inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antiinflamasi daun tumbuhan pangi pada tikus yang diinduksi formali. Penelitian ini menggunakan desain rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 3 ulangan dengan 15 ekor tikus putih sebagai hewan uji. Perlakuan terdiri dari kontrol positif dengan cataflam 50 mg/kg BB, kontrol negatif tidak diberi perlakuan, ekstrak etanol daun pangi 75 mg/kg BB, 150 mg/kg BB, dan 300 mg/kg BB. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan mengukur volume edema kaki tikus yang kemudian dihitung rata-rata dan persentase penghambatan inflamasi. Uji statistic ANOVA dan uji lanjut LSD juga digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun pangi dengan memiliki aktivitas antiinflamasi dalam menurunkan endema kaki tikus, di mana perlakuan 300 mg/kg BB memiliki aktivitas antiinflamasi paling efektif.
Pengaruh Pemberian Air Kelapa Hijau Terhadap Penurunan Nyeri Dismenore Pada Siswi Kelas XI SMAN 2 Ratahan Kecamatan Pasan Kabupaten Minahasa Tenggara Fina Feronica Kotangon; Christel Sambou; Jabes Kanter; Yessie Lengkey
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 3 No. 1 (2020): April 2020
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.947 KB) | DOI: 10.55724/j.biofar.trop.v3i1.249

Abstract

Kandungan kalsium dan magnesium yang terkandung dalam air kelapa hijau yang dapat merelaksasikan otot Rahim akibat prostaglandin yang meningkat yang menyebabkan nyeri dismenore. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian air kelapa hijau terhadap penurunan dismenore pada siswi. Jenis penelitian ini adalah pra eksperimen dengan disain One Group Pre Test – Post-test. Jumlah sampel yang diteliti yaitu 21 siswi. Instrument penelitian adalah NRS (Numeric Rating Scale) dengan menggunakan analisis data wilxocon-test. Hasil penelitian menunjukan 90.5% responden sebelum diberikan air kelapa hijau berada dalam skala nyeri 4-6 (sedang), dan setelah diberikan air kelapa hijau 71.4% responden berada dalam skala 1-3 (ringan).
Identifikasi Kandungan Formalin Pada Tahu Putih Di Pasar Tradisional Airmadidi Christi Wuisan; Vlagia Paat; Christel Sambou; Silvana Tumbel
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 3 No. 1 (2020): April 2020
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.871 KB) | DOI: 10.55724/j.biofar.trop.v3i1.251

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya kandungan formalin pada tahu putih yang beredar di Pasar Tradisional Airmadidi. Jenis penelitian ini yaitu uji laboraturium untuk mengidentifikasi adanya kandungan formalin lewat analisis kualitatif dengan menggunakan dua pereaksi yaitu pereaksi KMnO4 dan Test Kit Formalin. Hasil identifikasi kandungan formalin, terdapat dua sampel yang postif dengan menggunakan pereaksi KMnO? yaitu sampel A dan G. Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa Metode KMnO? mampu mendeteksi kandungan formalin dibawah batas deteksi Test kit formalin yaitu 2 ppm. Adanya kandungan formalin pada tahu putih tidak dapat ditentukan hanya dengan melihat ciri-ciri tahu tersebut namun perlu dilakukan penelitian agar hasil yang di dapatkan lebih akurat.
Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Daun Salam Syzygium polyanthum Sebagai Antibakteri Staphylococcus aureus Tri Nugrahani I.M Kilis; Ferdy A. Karauwan; Christel N. Sambou; Yessie K. Lengkey
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 3 No. 1 (2020): April 2020
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.871 KB) | DOI: 10.55724/j.biofar.trop.v3i1.255

Abstract

Masyarakat Indonesia telah mengenal berbagai jenis obat tradisional dan memanfaatkannya untuk menjaga kesehatan dan pengobatan berbagai penyakit. Salah satu jenis obat tradisional yang dapat dimanfaatkan adalah daun salam Syzygium polyanthum. Senyawa kimia pada ekstrak daun Salam yang berperan dalam aktivitas antibakteri adalah alkaloid, tanin, flavonoid, minyak atsiri saponin dan triterpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan sediaan salep ekstrak daun Salam sebagai antibakteri Staphylococcus aureus. Pada pengujian aktivitas antibakteri menggunakan 5 perlakuan, yaitu kloramfenikol salep (kontrol positif), dasar salep (kontrol negatif), salep ekstrak daun Salam konsentrasi 10%, 20% dan 40%. Metode uji antibakteri menggunakan metode difusi agar cara sumuran dengan lubang sumuran 7 mm. Pada evaluasi salep ekstrak daun salam dilakukan uji organoleptik, uji homogenitas, uji daya sebar dan uji pH. Data hasil uji antibakteri salep ekstrak daun Salam terhadap bakteri Staphylococcus aureus diuji secara statistik dengan menggunakan ujo non parametik yaitu uji Kruskal-Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan.
Evaluasi Sistem Penyimpanan Obat Di UPTD Instalasi Farmasi Kota Manado. Inggrid G. Pondaag; Christel N. Sambou; Jabes W. Kanter; Sonny D. Untu
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 3 No. 1 (2020): April 2020
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.668 KB) | DOI: 10.55724/j.biofar.trop.v3i1.256

Abstract

Instalasi Farmasi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas yang bersifat teknis operasional di bidang Instalasi Farmasi yang meliputi perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pencatatan dan pelaporan sediaan farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai. Tujuan Penelitian ini adalah Untuk mengevaluasi sistem penyimpanan obat di UPTD Instalasi Farmasi Kota Manado. Variabel data dalam penelitian ini meliputi penyiapan sarana penyimpanan, pengaturan tata ruang, penyusunan stok obat, pencatatan kartu stok dan pengamatan mutu obat di UPTD Instalasi Farmasi Kota Manado. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil Evaluasi sistem penyimpanan obat di UPTD Instalasi Farmasi Kota Manado berdasarkan hasil penelitian didapat penyiapan sarana penyimpanan belum sepenuhnya memenuhi pedoman standar penyimpanan obat, pengaturan tata ruang belum sepenuhnya memenuhi pedoman standar penyimpanan obat, penyusunan stok obat belum sepenuhnya memenuhi pedoman standar penyimpanan obat, pencatatan kartu sudah memenuhi pedoman standar penyimpanan obat dan pengamatan mutu obat sudah memenuhi pedoman standar penyimpanan obat.
Analisis Kandungan Timbal Pada Lipstik Yang Tidak Terdaftar Di BPOM Yang Beredar Di Pasar Baru Langowan Menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom Injilia V. Anis; Vlagia I. Paat; Christel N. Sambou; Selvana S. Tulandi
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 3 No. 1 (2020): April 2020
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.856 KB) | DOI: 10.55724/j.biofar.trop.v3i1.257

Abstract

Timbal merupakan zat pencemar berbahaya yang bersifat toksik terhadap tubuh manusia, yang sering digunakan pada kosmetik lipstik. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis kandungan timbal pada lipstik yang tidak terdaftar di BPOM yang beredar di Pasar Baru Langowan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji kuantitatif menggunakan alat Spektrofotometri Serapan Atom. Sampel (LT09, LT10 dan LT11) di Destruksi Basah terlebih dahulu. Ketiga sampel (LT09. LT10 dan LT11) dilanjutkan uji kuantitatif menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom, ketiganya dinyatakan menggandung timbal, dimana sampel LT09 mengandung kadar 2,3880 bpj, sampel LT10 mengandung kadar 3,6413 bpj dan sampel LT11 mengandung kadar 1,4202 bpj. Ketiga sampel yang dianalisis kuantitatif masih di bawah batas cemaran yang ditentukan oleh BPOM RI yaitu ? 20 .