Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Kualitas Udara PLTU Amurang Oktavianus Lumakeki; Hariyadi Hariyadi; Joke L. Tombuku; Ferdy A. Karauwan; Friska M. Montolalu
Majalah INFO Sains Vol 2 No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Kristen Indonesia Tomohon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.289 KB) | DOI: 10.55724/jis.v2i2.30

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas udara di wilayah studi PLTU Amurang pada tahun 2014. Pembangkit listrik tenaga uap saat ini merupakan pilihan pemerintah dalam menanggulangi krisis listrik. Tetapi dilain pihak penggunaan batubara sebagai bahan bakar akan menghasilkan bahan pencemar (polutan) yang dapat menimbulkan efek berupa emisi pencemar, emisi yang dihasilkan dapat berupa SO2, NO2, CO, TSP bahkan arsen. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif yang menggambarkan hasil identifikasi senyawa pencemar dan partikulat di udara hasil pembakaran batubara. Penelitian ini menggunakan metode analisis Pararosanilin, Saltzman, NDIR, Gravimetri dan ICP-MS.Konsentrasi CO tertinggi terdapat pada lokasi pertama yakni 0,04 µg/Nm3sedangkan yang terendah terdapat pada lokasi kedua yakni 0 µg/Nm3, konsentrasi SO2 tertinggi terdapat pada lokasi pertama yakni 0,023 µg/Nm3sedangkan yang terendah terdapat pada lokasi kedua dan ketiga yakni 0 µg/Nm3, konsentrasi NO2 tertinggi terdapat pada lokasi ketiga yakni 0,924 µg/Nm3sedangkan yang terendah terdapat pada lokasi kedua yakni 0 µg/Nm3, konsentrasi TSP yang tertinggi terdapat pada lokasi ketiga yakni 2,05 µg/m3 sedangkan yang terendah terdapat pada lokasi pertama yakni -1,706 µg/m3, Untuk parameter Arsen dalam jaringan tumbuhan didapatkan hasil sebesar 81,13 µg/l.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa kualitas udara di PLTU Amurang masih berada dibawah baku mutu udara ambien menurut PP. No. 41 Tahun 1999.
Uji Efektifitas Ekstrak Daun Tapak Dara (Catharanthus roseus (L) G. Don) Sebagai Penurun Kadar Gula Darah Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) Budiarto Rahmat Taruh; Hariyadi Hariyadi; Yeremia S. Mokosuli; Anice I. Tuda; Yessie K. Kelly
Majalah INFO Sains Vol 2 No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Kristen Indonesia Tomohon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.884 KB) | DOI: 10.55724/jis.v2i2.36

Abstract

Salah satu khasiat dari tapak dara adalah sebagai penurun kadar glukosa dalam darah, tetapi khasiat dari tanaman tapak dara ini belum diketahui secara luas oleh semua kalangan masyarakat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas penurunan kadar glukosa dalam darah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen murni di laboratorium, dengan cara daun tapak dara dibuat ekstrak. Hewan uji yang digunakan adalah tikus putih sebanyak 15 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok (kontrol negatif (-), kontrol positif (+), uji ekstrak 10%, uji ekstrak 30%, uji ekstrak 50% ). Semua tikus putih diberikan larutan glukosa 2 ml (mengandung 0,04 gram glukosa). Kenaikan dan penurunan kadar glukosa dalam darah pada tikus putih diukur dengan alat test glukosa darah/gluco meter (test accurentd strip).Hasil yang diperoleh dari pengujian sediaan ekstrak dengan konsentrasi 10%, 30%, 50%, menunjukan adanya perbedaan bermakna terhadap kelompok kontrol negatif (-) dan terhadap kontrol positif (+). Dari hasil ini dapat di simpulkan bahwa ekstrak daun tapak dara dapat memberikan efek penurunan kadar glukosa dalam darah.
Uji Toksisitas Asam Sulfat Alam Terhadap Ketahanan Hidup Ikan Mas (Cyprinus carpio) Dan Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) Dalam Media Tertutup Hariyadi Hariyadi
Majalah INFO Sains Vol 3 No 1 (2022): April 2022
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Kristen Indonesia Tomohon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.954 KB) | DOI: 10.55724/jis.v3i1.39

Abstract

Tingginya konsentrasi suatu senyawa kimia di lingkungan perairan dapat menyebabkan keracunan terhadap organisme yang hidup di dalamnya. Salah satu senyawa kimia yang terdapat di lingkungan perairan adalah Asam Sulfat (H2SO4). Kadarnya yang tinggi di perairan diakibatkan oleh produksi SO2 dari proses pembakaran, kemudian teroksidasi menjadi asam sulfat dalam air. Penelitian ini bertujuan mengetahui konsentrasi asam sulfat terlarut dari perairan Danau Linow serta daya toksisitasnya terhadap respon biologi dua hewan uji yaitu Ikan Mas (Cyprinus carpio) dan Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) disamping pengaruh oksidasi buatan terhadap kadar asam sulfat. Sampel air dari Danau Linow dianalisis dalam dua parameter yaitu asam sulfat dan hydrogen sulfide. Pengamatan hewan uji meliputi prosentase mortalitas dan respon hewan uji. Percobaan oksidasi buatan terhadap asam sulfat ditempatkan pada ember plastik dalam keadaan tertutup dengan 10liter air sampel yang berasal dari perairan Danau Linow yang telah diketahui konsentrasinya. Kemudian ditambahkan 200 ml Zn asetat sebagai pengawet H2S. Aerator berkekuatan 150 – 160 Hz / 13,5 Watt. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa asam sulfat yang berasal dari perairan Danau Linow sangat beracun dan memiliki daya tosisitas yang tinggi. Dari kedua hewan uji tersebut ternyata ikan mujair lebih resisten terhadap asam sulfat daripada ikan mas. Oksidasi buatan menggunakan aerator terhadap asam sulfat yang berasal dari perairan Danau Linow sangat berpengaruh terhadap penurunan kadar asam sulfat dalam batas titik maksimum perlakuan 12 jam yang kemudian mengalami kenaikan kembali.
Uji Aktivitas Antibakteri Kulit Batang Alpukat (Persea americana Mill) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Dan Escherichia coli Priska S. Kolopita; Hariyadi Hariyadi; Christel N. Sambou; Selvana S. Tulandi
Majalah INFO Sains Vol 3 No 1 (2022): April 2022
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Kristen Indonesia Tomohon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.572 KB) | DOI: 10.55724/jis.v3i1.46

Abstract

Kasus infeksi disebabkan oleh bakteri atau mikroba yang masuk ke dalam jaringan tubuh dan berkembang biak di dalam jaringan. contoh bakteri yang dapat menyebabkan infeksi adalah Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Tanaman yang dipercaya dapat menghambat pertumbuhan bakteri salah satunya adalah kulit batang alpukat (Parsea Americana Mill). Penelitian antibakteri ini menggunakan teknik difusi cakram. Jenis penelitian eksperimental laboratorium. Menggunakan 7 konsentrasi ekstrak dengan 3 kali pengujian untuk dua jenis bakteri. Ekstrak kulit batang alpukat konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100%. kontrol positif amoxycillin 50 ml dan control negatif aquades. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan mengukur nilai zona hambat pada uji aktivitas antibakteri untuk bakteri S.aureus dan E.coli. Uji statistik ANOVA juga digunakan untuk penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit batang alpukat memiliki aktivitas antibakteri pada bakteri S.aureus dan E.coli. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini menunjukkan bahwa semua konsentrasi memiliki aktivitas antibakeri, namun konsentrasi terbesar yaitu 100% rata-rata nilai zona hambat pada bakteri S.aureus dan E.coli yaitu 12,00 dan 11,33.
Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Batang Sereh (Cymbopogon citratus) Terhadap Luka Sayat Pada Tikus Putih (Rattus novergicus) Delon Sermatang; Sonny D. Untu; Yessie K. Lengkey; Hariyadi Hariyadi
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 4 No. 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.294 KB) | DOI: 10.55724/j.biofar.trop.v4i2.361

Abstract

Penggunaan bahan obat alam lebih disukai karena diyakini mempunyai efek samping yang lebih kecil dibandingkan pengobatan modern yang menggunakan bahan sintetis. Pengobatan tradisional dewasa ini sangat populer dan semakin disukai oleh masyarakat. Dalam pekerjaan sehari-hari, manusia selalu dihadapkan pada bahaya-bahaya tertentu, misalnya bahaya yang berpontensi mengalami resiko luka. Luka adalah rusaknya struktur dan fungsi anatomis kulit normal akibat proses patalogis yang berasal dari internal dan eksternal dan mengenai organ tertentu.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol batang sereh terhadap luka sayat pada tikus putih serta mengetahui konsentrasi yang efektif untuk penyembuhan luka sayat.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental laboratorium dengan mengunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari tiga perlakuan yaitu konsentrasi 12,5%, konsentrasi 25% dan konsentrasi 50% dengan tiga kali ulangan.Hasil penelitian menunjukan bahwa semua perlakuan mengalami efek penyembuhan luka, tetapi konsentrasi 50% mempunyai efektivitas lebih cepat dalam penyembuhan luka sayat dengan efektivitas 100%.