Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENENTUAN BEBAN BATAS TIANG GALAM DENGAN LOADING TEST Abdul Khaliq
POROS TEKNIK Vol. 6 No. 1 (2014)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keadaan tanah di Banjarmasin mempunyai struktur jenis tanah yang sangat lunak, olehkarena itu perlu dilakukan penelitian dan pengkajian yang mendalam terhadap stabilisasitanah. Dalam menentukan daya dukung batas, dilakukan penelitian tanah berupa ujipembebanan tiang (loading test).Dalam penelitian ini hanya difokuskan pada tiang galam tunggal dengan diameter 12 cmdan 14 cm dengan panjang 3,5 meter dengan Sampel uji masing-masing 4 Sampelpembebanan yang diberikan hanya berupa beban mati dari sejumlah material bata press.Kegiatan ini dilaksanakan di kampus Politeknik Negeri Banjarmasin pada tanggal 17November sampai 1 Desember 2004.Dalam pemberian beban awal mengacu pada hasil pengujian sondir di lokasi penelitian.Pembebanan diberikan dilakukan secara bertahap dan pembebanan dihentikan apabilapenurunan yang terjadi telah mencapai 10 % diameter tiang. Dalam analisa data kamimenggunakan 3 metode yaitu : P-S, marzurkiewich dan chin.Dari hasil analisa data ternyata didapat interpretasi Beban Ultimit dengan menggunakanMetode P-S menghasilkan beban yang lebih kecil dibandingkan dengan Metode Chin danmarzurkiewich.
Analisis Sistem Pengolahan Air Limbah Pada Kelurahan Kelayan Luar Kawasan IPAL Pekapuran Raya PD PAL Kota Banjarmasin Abdul Khaliq
POROS TEKNIK Vol. 7 No. 1 (2015)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sumber daya air selain merupakan sumber daya alam juga merupakan komponenekosistem yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Kebutuhan akan air cenderung semakin meningkat dari waktu ke waktu.Kota Banjarmasin merupakan salah satu kota yang memiliki banyak penduduk danterkenal dengan sebutan Kota Seribu Sungai, sering kita jumpai kebanyakan masyarakatyang tinggal di pinggiran sungai menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan, seperti :sampah, tinja, air bekas cucian, air bekas mandi dan sebagainya, khususnya pada kelurahankelayan luar kota banjarmasin. Oleh karena itu pemerintah mendirikan PD PAL (PerusahaanDaerah Pengolahan air Limbah).Penyusunan laporan dilakukan dengan metode pengumpulan data primer dan datasekunder, data primer meliputi wawancara langsung dengan narasumber di lapangan dansurvey ke lapangan untuk memecahkan masalah.Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan di dapat debit aliran air limbah existingpada Kelurahan Kelayan Luar Kota Banjarmasin yang berpenduduk 4.801 jiwa dan luaswilayahnya 22.05 ha adalah 6,6680556 l/detik (tahun 2014), sedangkan untuk debit aliranair limbah pada 10 tahun ke depan adalah 7,2625 l/detik (tahun 2024).
ANALISIS HIDROLOGI PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAWASAN RAWA BANGKAU KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN Abdul Khaliq
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 10 No 2 (2010)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rawa Bangkau di Kabupaten Hulu Sungai Selatan termasuk lahan tidak produktif dan ti-dak ada pola pemanfaatan lahan tersebut. Lahan tersebut selama ini tidak dimanfaatkan atau lahan terlantar. Selain tidak produktifnya lahan pertanian, kualitas air Rawa Bang-kau juga belum diketahui pemanfaatannya untuk keperluan rumah tangga, untuk perikan-an dan peternakan. Melihat potensiĀ  lahan tersebut seperti suburnya tanah, banyaknya jenis tanaman pangan, holtikultura dan varietas ikan yang dapat dibudidayakan seharus-nya dapat dioptimalkan produktifitasnya. Tidak produktifitasnya lahan disebabkan adanya pola musim kemarau pendek, lahan termasuk kategori rawa tergenang terus menerus, belum ada pola pengembangan rawa dan belum diketahuinya kualitas air Rawa Bangkau yang dipengaruhi aktifitas di lingkungan setempat.Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan penelitian dengan tahapan pengambilan data pri-mer dan data sekunder, melakukan analisis Karakteristik Rawa, dan analisis Hidrologi serta menyusun Konsep Pengembangan Rawa. Tahapan-tahapan yang dilakukan bertu-juan untuk mengetahui konsep pola tangkapan ikan di Rawa Bangkau, sehingga dapat menjaga ekosistem dan kelestarian habitat Rawa dan mengetahui kondisi debit maksi-mum sehingga dapat dimanfaatkan untuk pengembangan kawasan Rawa Bangkau.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pola tangkapan ikan di Rawa Bangkau harus memperhatikan kerakteristik Rawa Bangkau dan debit maksimum, kondisi debit maksi-mum yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan kawasan Rawa Bangkau adalah sebesar 1,4763 m3/det dan langkah pengembangan kawasan rawa dapat berupa pem-buatan zonasi, mempertahankan kuantitas air, pengelolaan perikanan, mempertahankan bantaran danau, memanfaatkan gulma air dan plankton, serta pengelolaan kualitas air
TINJAUAN DEBIT KEBUTUHAN AIR SALURAN DAERAH IRIGASI TELAGA LANGSAT BERDASARKAN STANDAR PERATURAN IRIGASI (KP) TAHUN 2013 Adriani Muhlis; Fakhrurrazi Fakhrurrazi; Abdul Khaliq
Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Desember 2020
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v4i2.988

Abstract

Daerah Irigasi Telaga Langsat Kabupaten Hulu Sungai Selatan dengan luas areal 3044,8 Ha, difungsikan untuk dapat mengairi persawahan pertanian dengan irigasi teknis, dalam beberapa tahun terakhir perlu adanya peninjauan kembali pendistribusian air yang hanya cukup berfungsi tapi kurang optimal. Apalagi dari pembangunannya sejak 1989 sampai sekarang sudah berumur lebih dari 30 tahun, dengan menggunakan Kriteria Perencanaan (KP) Tahun 1986. Tujuan penelitian adalah modifikasi dan menghitung ulang debit kebutuhan air agar dapat berfungsi optimal dengan berlandaskan Kriteria Perencanaan Irigasi dalam Peraturan Dirjen SDA KemenPU Tahun 2013, dengan metode penelitian meliputi data primer dan sekunder serta pengolahan data beracuan peraturan tersebut. Hasil didapat debit eksisting 5397 liter/detik dan debit hasil modifikasi sebesar 5652,49 liter/detik, sehingga terdapat selisih kurang debit sebesar 255,49 liter/det. Luasan petak tersier selayaknya diperkecil, idealnya 50 ha, dalam keadaan tertentu dapat ditolelir sampai 75 ha, yang disesuaikan dengan kondisi topografi agar pelaksanaan operasi dan pemeliharaan lebih mudah. Ada beberapa petak tersier dilakukan simulasi modifikasi, dengan memecah luasan petak tersier semula dan menambahkan petak tersier baru yang memungkinkan untuk pembagian secara merata dan terpenuhi sesuai kebutuhan. Abstract Telaga Langsat Irrigation Area, Kabupaten Hulu Sungai Selatan with an area of 3044.8 Ha, is functioned to be able to irrigate agricultural rice fields with technical irrigation, in recent years there needs to be a review of the distribution of water which is only functioning but not optimal, base on data of the left Telaga Langsat, it is only served 1264,45 Ha in a discharge is 2,231 m3/sec (Ikrimathus. S, 2013).. Moreover, from its development since 1989 until now it is more than 30 years old, using the 1986 Planning Criteria (KP). The aim of this research is to modify and recalculate the discharge of water needs based on the Irrigation Regulatory Standard (KP) of 2013, with research methods including primary and secondary data as well as data processing based on these regulations. The results show that the existing discharge is 5397 liters / second and the modified discharge is 5652.49 liters / second, so there is a difference of 255.49 liters / sec. The area of tertiary compartments should be reduced, ideally 50 ha, in certain circumstances can be tolerated up to 75 ha, which is adjusted to topographic conditions so that the implementation of operation and maintenance is easier. There are several tertiary plots that have been simulated with modification, by dividing the area of the original tertiary plot and adding new tertiary plots that allow for even distribution and fulfillment as needed
ANALISA KAPASITAS SALURAN DRAINASE PADA JALAN SIMPANG SUNGAI MESA KOTA BANJARMASIN Fakhrurrazi Fakhrurrazi; Abdul Khaliq; Faryanto Effendi
Jurnal Teknik Sipil Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Juni 2023
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Banjarmasin merupakan wilayah yang penduduknya cukup padat khususnya pada Jalan Simpang Sungai Mesa, sering terjadi masalah saat musim hujan yaitu banyaknya genangan di jalan yang mengganggu aktivitas warga sekitar, dengan hal tersebut perlu adanya pengamatan lebih lanjut pada dimensi saluran drainase untuk menganalisa kapasitas saluran drainase dengan memperhitungkan pengaruh debit hujan. Dalam penentuan debit hujan rancangan diperlukan data hujan harian maksimum dari 3 pos hujan yang berada dekat lokasi penelitian. Kemudian dilakukan proses analisa frekuensi untuk mendapatkan tinggi hujan rancangan (sesuai luas catchment area). Setelah itu dilakukan perhitungan debit hujan rancangan (Qh) yang akan mengalir disaluran dengan memperhitungkan tata guna lahan. Untuk saluran dilakukan pengukuran dilapangan yaitu dimensi saluran, bahan saluran dan kemiringan saluran. Selanjutnya dihitung debit saluran (Qs). Bila Qs lebih besar dari Qh, maka saluran mampu mengalirkan aliran air hujan, dan tidak terjadi genangan pada lahan sekitar saluran (perlu hitungan lebih detail mengenai hujan periode ulang berapa yang bisa dialirkan pada saluran). Tetapi sebaliknya bila Qs lebih kecil dari Qh, maka perlu perbaikan atau perubahan dimensi saluran (perubahan pada tinggi saluran). Dari hasil perhitungan didapat Debit saluran eksisting (Qs) adalah 0,4409 m3/detik dimana nilainya lebih rendah dari Debit hujan rancangan periode ulang 2 tahun (Qh = 0,6965m3/detik) maka dari itu hasil tersebut Tidak Memenuhi Syarat (terjadi genangan dilahan sekitar saluran) dan perlu adanya perancangan ulang dimensi saluran drainase pada Jalan Simpang Sei Mesa Kota Banjarmasin. hasil perubahan rancangan tinggi saluran dari yang semula/eksisting 0,58 meter menjadi 0,86 meter dimana lebar saluran tetap yaitu 0,5 meter. Dimensi eksisting hanya mampu mengalirkan debit hujan periode ulang 1,08 tahun. Perancangan dimensi saluran ini didapat debit saluran lebih besar atau sama dengan debit hujan (Qsaluran lebih besar atau sama dengan Qhujan).