Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

PENGARUH HARGA KOMODITAS PANGAN HEWANI ASAL TERNAK TERHADAP INFLASI DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA Apriyadi, Ryan; Hutajulu, Dinar Melani
ECOBISMA (JURNAL EKONOMI, BISNIS DAN MANAJEMEN) Vol 7, No 2 (2020): Volume 7 No. 2 Tahun 2020
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/ecobi.v7i2.1774

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perkembangan harga komoditas pangan hewani asal ternak, mengetahui respon inflasi atas guncangan harga komoditas pangan hewani asal ternak, mengetahui kontribusi dari fluktuasi harga komoditas pangan hewani asal ternak dalam menjelaskan keragaman inflasi serta mengetahui hubungan kausalitas antara komoditas pangan hewani asal ternak dan inflasi di Provinsi D.I. Yogyakarta. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder diperoleh dari harga komoditas ternak pada pasar tradisional dan dari pusat informasi harga pangan strategis di Provinsi D.I. Yogyakarta. Data yang diambil adalah data harga daging sapi, harga daging ayam, dan harga telur ayam di pasar tradisional periode 2017 – 2019. Data yang digunakan dalam bentuk bulanan mulai dari  bulan Januari 2017 - bulan Desember 2019. Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif, analisis VAR dan Kausalitas Granger. Hasil menunjukkan  komoditas daging sapi selama tahun 2017-2019 stabil. Sedangkan harga daging ayam dan telur ayam berfluktatif dan cenderung mengalami peningkatan. Guncangan harga komoditas daging sapi, daging ayam serta telur ayam tidak terlalu berdampak pada laju inflasi. Komoditas pangan hewani asal ternak yang paling dominan dalam menjelaskan keragaman inflasi yaitu daging ayam dan telur ayam. Sedangkan daging sapi menempati urutan terakhir dalam menjelaskan keberagaman inflasi. Ada hubungan kausalitas searah antara inflasi terhadap harga daging ayam dan terjadi kausalitas searah antara inflasi terhadap harga telur ayam.Kata kunci : harga pangan, inflasi, VAR, kausalitas granger
Pemetaan keunggulan kompetitif dan komparatif komoditas subsektor tanaman pangan provinsi-provinsi pulau jawa serta posisinya di negara tujuan ekspor indonesia menuju kemandirian pangan Destiningsih, Rian; Achsa, Andhatu; Hutajulu, Dinar Melani
INOVASI Vol 17, No 1 (2021)
Publisher : Faculty of Economics and Business Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.815 KB) | DOI: 10.29264/jinv.v17i1.8165

Abstract

Kemandirian pangan terjadi ketika dari sisi produksi pangan dalam pemenuhan kebutuhan pangan sudah mencukupi atau dengan kata lain swasembada pangan. Pencapaian swasembada pangan dalam pelaksanaannya ternyata tidak mudah. Pangan erat kaitannya dengan pertanian dilihat dari sisi penyedia, bahan baku dan sebagainya. Pertanian khususnya subsektor tanaman pangan yang difokuskan dalam penelitian ini yaitu komoditas beras, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi jalar, dan ubi kayu. Langkah pertama dalam mengukur kemandirian pangan dapat melalui identifikasi ketersediaan pangan melalui competitive advantage dan comparative advantage. Alat analisis yang digunakan antara lain klassen typology, shift share esteban marquiles, Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP), serta Revealed Comparative Advantage (RCA). Hasil menunjukkan bahwa (a) Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi cepat maju dan cepat tumbuh khususnya pada subsektor tanaman pangan di Pulau Jawa tahun 2015-2019; (b) komoditas yang mempunyai keunggulan kompetitif dan terspesialisasi antara lain Provinsi Jawa Barat yaitu komoditas beras, Provinsi Jawa Tengah yaitu komoditas ubi jalar dan komoditas kacang hijau, Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu komoditas kedelai, komoditas ubi jalar, dan komoditas kacang hijau; (c) komoditas ubi memiliki daya saing yang kuat atau memiliki kecenderungan sebagai eksportir di Indonesia tahun 2015-2019; (d) daya saing komoditas subsektor tanaman pangan pada beberapa pasar internasional pada tahun 2015-2019 antara lain komoditas beras di Amerika, ASEAN, Eropa dan Hongkong, komoditas jagung di Jepang dan Hongkong, komoditas kedelai di Amerika, ASEAN, Malaysia dan Eropa, komoditas kacang tanah di Hongkong, Amerika, ASEAN, Malaysia dan Eropa, komoditas kacang hijau di China/Tiongkok, komoditas ubi kayu di Jepang, China/Tiongkok dan Eropa, sedangkan komoditas ubi jalar di Malaysia, Jepang, ASEAN.
PENGARUH HARGA KOMODITAS PANGAN HEWANI ASAL TERNAK TERHADAP INFLASI DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA Ryan Apriyadi; Dinar Melani Hutajulu
ECOBISMA (JURNAL EKONOMI, BISNIS DAN MANAJEMEN) Vol 7, No 2 (2020): ECOBISMA
Publisher : Published by the Faculty of Economics and Business, University of Labuhanbatu, North Sumat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/ecobi.v7i2.1774

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perkembangan harga komoditas pangan hewani asal ternak, mengetahui respon inflasi atas guncangan harga komoditas pangan hewani asal ternak, mengetahui kontribusi dari fluktuasi harga komoditas pangan hewani asal ternak dalam menjelaskan keragaman inflasi serta mengetahui hubungan kausalitas antara komoditas pangan hewani asal ternak dan inflasi di Provinsi D.I. Yogyakarta. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder diperoleh dari harga komoditas ternak pada pasar tradisional dan dari pusat informasi harga pangan strategis di Provinsi D.I. Yogyakarta. Data yang diambil adalah data harga daging sapi, harga daging ayam, dan harga telur ayam di pasar tradisional periode 2017 – 2019. Data yang digunakan dalam bentuk bulanan mulai dari  bulan Januari 2017 - bulan Desember 2019. Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif, analisis VAR dan Kausalitas Granger. Hasil menunjukkan  komoditas daging sapi selama tahun 2017-2019 stabil. Sedangkan harga daging ayam dan telur ayam berfluktatif dan cenderung mengalami peningkatan. Guncangan harga komoditas daging sapi, daging ayam serta telur ayam tidak terlalu berdampak pada laju inflasi. Komoditas pangan hewani asal ternak yang paling dominan dalam menjelaskan keragaman inflasi yaitu daging ayam dan telur ayam. Sedangkan daging sapi menempati urutan terakhir dalam menjelaskan keberagaman inflasi. Ada hubungan kausalitas searah antara inflasi terhadap harga daging ayam dan terjadi kausalitas searah antara inflasi terhadap harga telur ayam.Kata kunci : harga pangan, inflasi, VAR, kausalitas granger
Pengaruh Harga Komoditas Pangan Terhadap Inflasi di Kota Magelang Rini Yuliati; Dinar Melani Hutajulu
Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil Vol 10, No 2 (2020): Volume 10 Nomor 2 Edisi Oktober 2020
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Mikroskil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55601/jwem.v10i2.737

Abstract

Pangan memiliki peranan penting sebagai sumber kebutuhan hidup manusia. Perubahan harga menjadi hal yang umum terjadi pada komoditas pangan dan sebagai penyumbang inflasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga komoditas pangan terhadap inflasi dengan studi kasus harga komoditas cabai merah dan bawang putih di Kota Magelang. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari BPS (Badan Pusat Statistik) kota Magelang dan SiHaTi (Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditi) Provinsi Jawa Tengah periode Januari 2016-Desember 2019. Data yang digunakan merupakan data bulanan yang berjumlah 144 data penelitian. Metode analisis yang digunakan adalah vector autoregression (VAR). Pengolahan data menggunakan software eviews 10 dengan melalui beberapa proses atau tahapan yang ada dalam analisis vector autoregression (VAR) yang meliputi uji stasioneritas data, uji stabilitas VAR, uji lag optimum, uji kointegrasi, estimasi VAR, impulse response function (IRF), dan variance decomposition.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada hasil uji vector autoregression (VAR) terdapat pengaruh antara harga cabai merah dan harga bawang putih terhadap inflasi di Kota Magelang.
Pengaruh Harga Bahan Kebutuhan Pokok Terhadap Inflasi di Kota Sorong Novritian Kurnia Pratama; Dinar Melani Hutajulu
Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil Vol 12, No 1 (2022): Volume 12 Nomor 1 Edisi April 2022
Publisher : Fakultas Bisnis Universitas Mikroskil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55601/jwem.v12i1.821

Abstract

Salah satu kebutuhan utama dalam hidup manusia adalah pangan. Namun dengan perubahan harga yang terus mengalami peningkatan setiap tahun membuat harga komoditas pangan rawan terjadi inflasi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh harga bahan kebutuhan pokok terhadap inflasi di Kota Sorong. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) serta Badan Pusat Statistik (BPS) kota Sorong periode Januari 2018 - Desember 2020. Data yang digunakan yaitu data bulanan yang diolah dengan menggunakan software eviews 10. Alat analisis yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu analisis Vector Autoregression (VAR) serta kausalitas Granger. Hasil dari penelitian ini membuktikan pengaruh komoditas harga bahan kebutuhan pokok terhadap inflasi sepanjang tahun 2018-2020 dikatakan berfluktuatif atau cenderung mengalami kenaikan. Guncangan harga komoditas telur ayam, minyak goreng, serta gula pasir tidak terlalu berakibat pada laju inflasi. Komoditas bahan kebutuhan pokok yang sangat dominan dalam menerangkan keberagaman inflasi yaitu gula pasir. Tidak ada satupun yang memiliki hubungan kausalitas, baik dari variabel telur ayam, dst terhadap inflasi atau sebaliknya.
Kontribusi Pekerja Wanita Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus Seorang Pekerja Wanita di Tempat Pelelangan Ikan di Desa Bajomulyo, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati) Fia Noviana; Dinar Melani Hutajulu
JURNAL SOSIAL EKONOMI PESISIR Vol 2 No 1 (2021): Jurnal Sosial Ekonomi Pesisir
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik demografi dan sosial ekonomi pekerja wanita, menganalisis kontribusi pekerja wanita terhadap pembentukan pendapatan keluarga, dan menganalisis hubungan antar variabel: tingkat pendidikan, usia, dan jumlah jam kerja, dan jumlah tanggungan atau orang yang bergantung pada pendapatan keluarga pekerja wanita. Pendapatan keluarga pekerja wanita merupakan variabel dependen, dan tingkat pendidikan, umur, jumlah tanggungan, dan jam kerja merupakan variabel independen. Metode penelitian yang digunakan adalah metode tabulasi silang untuk memperoleh gambaran antar hubungan. Analisis deskriptif menunjukkan bahwa sebagian besar wanita (responden penelitian ini) yang bekerja di Tempat Pelelangan Ikan Juwana masih berpendidikan rendah (45,7% tidak sekolah). Usia kerja pekerja wanita adalah 41-50 tahun, jumlah tanggungan rata-rata 3 orang dalam satu rumah, dan jam kerja terbanyak adalah 8 jam sehari. Kondisi ini membuat pendapatan pekerja wanita masih rendah sebesar Rp1.071.428 per bulan pada tahun 2021. Dibandingkan dengan upah minimum Kabupaten Pati sebesar Rp1.953.000 per bulan pada tahun 2021, oleh karena itu, rata-rata pendapatan wanita dalam penelitian ini masih tergolong rendah. Kontribusinya terhadap pendapatan keluarga relatif kecil, sekitar 40,84%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jam kerja berpengaruh signifikan terhadap pendapatan pekerja wanita karena sebagian besar dari mereka bekerja 8 jam sehari. Di sisi lain, tingkat pendidikan, usia dan jumlah tanggungan tidak mempengaruhi pendapatan pekerja wanita.
Pengaruh Infrastruktur terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Tengah Saadatul Kamilla; Dinar Melani Hutajulu
JUSIE (Jurnal Sosial dan Ilmu Ekonomi) Vol 5 No 02 (2020): JUSIE (Jurnal Sosial dan Ilmu Ekonomi)
Publisher : Jurusan PIPS FKIP UMMY Solok

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36665/jusie.v5i02.330

Abstract

ABSTRACT One of the most important aspects in economic development is infrastructure. Adequate and equitable infrastructure in all regions of a country will facilitate economic performer in accessing and carrying out economic activities. A good economic activities will create economic growth. The main purpose of this research is to know the effect of infrastructure on economic growth. The study was conducted in Central Java province using secondary data from 2006-2018. The independent variable of this study is the basic infrastructure including roads, electricity and water. While the dependent variable is the GRDP. The model used is multiple linear regression model using time series data. The results of this study indicate that the road infrastructure variable is significant to influence on economic growth. The variable infrastructure of electricity shows significant results and have a positive effect on economic growth. Variable infrastructure of water shows the results are insignificant on economic growth. Keywords: economic growth, road, electricity, water
Analisis Determinan Kemiskinan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015 - 2020 Risma Cindy Nabilawaty; Dinar Melani Hutajulu
JUSIE (Jurnal Sosial dan Ilmu Ekonomi) Vol 6 No 02 (2021): JUSIE (Jurnal Sosial dan Ilmu Ekonomi)
Publisher : Jurusan PIPS FKIP UMMY Solok

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36665/jusie.v6i02.430

Abstract

Poverty is a serious obstacle to economic development in a country, especially developing countries. Poverty has the potential to generate a wide range of issues in many sectors of the economy. In fact, there are various other factors that can affect poverty. This contemplate directs to psychoanalyse the constituents that influence the impoverishment commensurate of DI Yogyakarta responsibility in 2015-2020. Fountain-heads of collections euphemistic pre-owned therein contemplate are less important collections from the fundamental Statistics superintendence (BPS) and accompanying instrumentalities and literature. The psychoanalysis disposition euphemistic pre-owned is venire collections retrogression analysis. Economic growth and the Human Development Index (HDI) have a negative but substantial i on poverty levels in Yogyakarta Province, according to the findings of the study. Factors such as the unemployment rate also have an influence on the poverty level in Yogyakarta Province, although it shows a relatively small impact. Yogyakarta Province's population growth and decline have a positive and substantial impact on the region's poverty level.
PENINGKATAN PENJUALAN PRODUK UMKM MELALUI PENDAMPINGAN PENGEMASAN PRODUK (PACKAGING) DI DESA BALESARI KECAMATAN WINDUSARI KABUPATEN MAGELANG Andhatu Achsa; Dinar Melani Hutajulu; Fitrah Sari Islami
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 3 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i3.1119-1125

Abstract

MSMEs product of Balesari Village, namely snacks, still have limitations in the product distribution area, in traditional markets. In addition, the level of product sales is also fluctuating due to the lack of consumer buying interest in the product. Consumers are less interested in the appearance of products that are still traditional, without brand labels and product permits. Furthermore, there has been no assistance on good product packaging to increase the selling value of the product. The purpose of this service activity is to provide assistance to MSMEs related to product packaging, mentoring and training on product design making, as well as discussions regarding attractive product brands. This service activity uses 3 methods in its implementation, the first method is the lecture and mentoring method, the second is the tutorial method and the third is the discussion method. From the implementation of these activities, about 85% of the assisted communities, namely entrepreneurs, have understood the importance of good and safe packaging and can make packaging that is suitable for the type of MSMEs products. About 90% of entrepreneurs understand the importance of product design and how to make a product design that fits the market segment of the product. Approximately 95% of MSMEs entrepreneurs have determined their product brands based on the results of discussions conducted with the service team.
Determinan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan wilayah induk dan pemekaran di kawasan timur Indonesia Dinar Melani Hutajulu; Jihad Lukis Panjawa; Fitrah Sari Islami; RR Retno Sugiharti
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 23 No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24914/jeb.v23i2.3293

Abstract

This study aims to evaluate the determinants of economic growth in the Eastern Indonesia Region after the government implemented the regional autonomy policy in Indonesia. This research covers the original regions and the expansion regions of the Eastern Indonesia Region. This study uses the secondary data from Statistics Indonesia (Badan Pusat Statistik). This study uses cross-sectional data in 2017 that covers 230 districts and cities. This study uses the least square dummy variable in analyzing the data. The analysis shows that there is no difference in economic growth between the original regions and the expansion regions. However, these two regions exhibit different results of the effects of poverty, human development, inequality, and fiscal decentralization on economic growth. In the original regions, the variables of poverty, human development, and fiscal decentralization affect economic growth. Meanwhile, in the expansion regions, only the variables of human development and fiscal decentralization have impacts on the economic growth.