Wardono Wardono
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PROYEKSI PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENGGUNAKAN METODE TREND LINIER, PARABOLIK DAN EKSPONENSIAL Ayub Hanan Yanottama; Wardono Wardono
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2017: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, Sains dan Teknologi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.716 KB)

Abstract

GRDP is one of the factor that affect the economic level of a region. This data is often used for various government or private agencies in making a policy. But,GRDP data provider, such as BAPPEDA and BPS publish GRDP data in long oftime. Because of that, author interest to make a projection of Kudus DistricGRDP for year 2017. The purpose of this study is to know the projection orforecasting of Gross Regional Domestic Product (GRDP) of Kudus District in2017 with various methods and trends to find out which trend model mostsuitable for use. The data that used in this article is Kudus Distric's PDRB on thebasis of current price data from 2010 until 2016.Then, GRDP calculated andanalyzed with SPSS 21 program. The conclusion is the GRDP of Kudus Regencycan be projected with linear trend model (Ŷ = 44977759,28 + 6513395,2014 X),parabolic trend model (Ŷ = 46027952,73 + 5813266,236 X + 87516,121 X) and exponential trend model (Ŷ = 48109762,716 e0,093092X). The best model is theparabolic trend model with the projection for 2017 is 98,135,114.4 (in millionrupiah). Keywords: GRDP, projection, forecasting, trend.
Peran Ethnomatematika pada Pembelajaran Visualization, Auditory, Kinesthetic (VAK) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Abdullah Abdullah; Wardono Wardono; Dwijanto Dwijanto
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologimodern, memajukan daya pikir serta analisa manusia. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasariperkembangan teknologi modern karena matematika memiliki peran penting yang menjadi sarana dalampemecahan masalah kehidupan.Berdasarkan hasil PISA pada tahun 2015 menunjukkan bahwa Indonesiaberada peringkat 62 dari 72 negara artinya bahwa kemampuan literasi yang salah satunya meliputi kemampuanpemecahan masalah matematis khususnya di SMP masih rendah. Salah satu cara agar kemampuan pemecahanmasalah matematis meningkat adalah dengan pembelajaran yang inovasi. VAK merupakan pembelajarandengan tiga tahapan yaitu vizualitation, auditory, kinesthetic. Pembelajaran VAK adalah pembelajaran yangmengoptimalkan ketiga modalitas belajar untuk menjadikan siswa merasa nyaman. Pembelajaran VAKmementingkan pengalaman belajar secara langsung dan menyenangkan. Pembelajaran VAK jika dilengkapidengan nuansa etnomatematika yang sesuai dengan kemampuan pemecahan masalah matematis. Praktikbudaya memungkinkan tertanamnya kemampuan pemecahan masalah. Etnomatematika memunculkan kearifanbudaya sehingga mampu memotivasi siswa dalam pembelajaran matematika. Jadi, dari beberapa penjelasantersebut jelas bahwa etnomatematika berperan untuk melihat kemampuan pemecahan masalah matemtispadapembelajaran VAK.
Kemampuan Literasi Matematika ditinjau dari Self Confidence pada Pembelajaran Probing Prompting dengan Strategi Scaffolding Erlia Danieryanto; Wardono Wardono; I Rosyida
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan literasi matematis merupakan salah satu kemampuan mendasar yang penting dimiliki siswa untukmenyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari hari. . Literasi matematika berhubungan denganmenyelesaikan masalah dalam situasi yang nyata sehingga siswa memerlukan keterampilan dan kompetensi yangmereka peroleh di sekolah serta pengalaman sehari hari. Aspek afektif berupa self confidence juga diperlukan untukmeningkatkan kemampuan literasi matematika siswa. Kepercayaan diri dapat menentukan keberhasilan siswa dalamkehidupannya. Kepercayaan diri dapat memberikan pengaruh dalam proses belajar, dalam lingkungan keluarga, danhubungan sosial dengan orang lain. Pembentuk utama dari kepercayaan diri siswa dalam pembelajaran matematikaadalah interaksi siswa dan guru juga siswa dengan sesama siswa. Pembelajaran inovatif yang dibutuhkan untukmengimprovisasi kemampuan literasi matematika siswa dan self confidence yaitu model pembelajaran probingprompting dengan strategi scaffolding. Tujuan penelitian ini untuk mendiskripsikan kualitas model pembelajaranProbing Prompting dengan strategi scaffolding untuk meningkatkan kemampuan literasi matematika siswa ditinjaudari self confidence. Model pembelajaran Probing-Prompting adalah suatu model pembelajaran dengan menyajikanpertanyaan-pertanyaan yang bertujuan untuk menuntun dan menggali pengetahuan dan kemampuan berpikir kritissiswa agar siswa mampu menghubungkan pengetahuan yang dimiliki dengan materi yang disampaikan guru.Scaffolding berarti memberikan bantuan pada tahap awal pembelajaran.
Analisis Kemampuan Literasi Matematika Pisa Ditinjau Dari Kemandirian Belajar Melalui Model Pembelajaran Treffinger Berbantuan LMS Miranda Novitasari; Kartono Kartono; Wardono Wardono
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 3 No. 1 (2020)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan literasi matematika masih dinilai rendah dalam penerapannya di pembelajaranmatematika. mampuan literasi matematika masih diniliai rendah dalam penerapan di dalampembelajaran matematika. Belum terbiasanya siswa dalam menyelesaikan masalah dalam kehidupannyata selain itu kurangnya pengembangan kreatifitas peserta didik dalam mengaplikasikanmatematika ke dalam berbagai konteks. Siswa hanya bergantung kepada guru dan hanya mengikutiyang diajarkan tanpa memahami secara mendalam. Untuk mencapai keberhasilan pembelajaransesuai dengan kurikulum 2013 peneliti ingin meningkatkan kemampuan literasi matematika denganmenggunakan model Treffinger dimana model ini merupakan model yang mengembangkankreatifitas siswa dan untuk mengurangi ketergantungan terhadap guru, siswa dapat belajar mandiridengan memanfaatkan learning management system. Learning Management System merupakansuatu aplikasi software yang dapat menghubungkan siswa dengan guru untuk berdiskusi atau yanglainnya secara online. Learning Management System dalam penelitian ini yang di pilih yaituSchoology dan Edmodo. Schoology dan Edmodo di lengkapi dengan berbagai fitur yang dapatmenunjang berjalannya pembelajaran dengan baik.
Profil Pemecahan Masalah Menurut Krulik Dan Rudnick Ditinjau Dari Kemampuanan Wolfram Mathematica Ali Shodiqin; Sukestiyarno Sukestiyarno; Wardono Wardono; Isnarto Isnarto; P.W. Utomo P.W. Utomo
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 3 No. 1 (2020)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hal yang harus diperhatikan dalam matematika yaitu pemecahan masalah. Dalam penelitian inimengkaji profil pemecahan masalah Integral oleh mahasiswa matematika di tinjau darikemampuan Wolfram Mathematica. Penelitian ini terkait penelitian kualitatif deskriptif. Subjekdiambil dari mahasiswa pendidikan matematika Universitas PGRI Semarang berdasarkankemampuan wolframe mathematica. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan denganempat langkah, mulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data serta penarikankesimpulan. Keabsahan data diperoleh berdasarkan triangulasi waktu, sedangkan analissinyadikembangkan berdasarkan tahapan pemecahan masalah menurut Krulik-Rudnick. Berdasarkanhasil analisis, diketahui subjek dengan kemampuan Wolfram Mathematica tinggi mampu mengertiinformasi di soal, merancang penyelesaian soal, memilih strategi yang digunakan, menemukanjawaban dengan tepat, serta mengembangkan jawaban pada situasi lain. Subjek dengan kemampuanWolfram Mathematica sedang dalam mencari alternatif solusi serta pengembangan jawaban padasituasi lain kurang tepat. Sedangkan subjek dengan kemampuan Wolfram Mathematica rendahkurang tepat dalam menyajikan yang diketahui dalam soal, kurang tepat dalam menemukanjawaban serta tidak dapat mencapai tahap analisis dalam menyelesaikan permasalahan.
Literasi Matematika PISA Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran CPS Berbantuan GC Maharani Anisa; Wardono Wardono; Tri Sri Noor Asih
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 3 No. 1 (2020)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Literasi matematika PISA siswa Indonesia tergolong rendah, data tersebut diperoleh dari OECD tahun 2000-2018, Indonesia ranking 10 dari bawah. Faktor penyebabnya yaitu siswa kurang berpengalaman menghadapimasalah-masalah PISA dan tipe gaya belajar setiap siswa yang tidak sama. Jika guru dapat mengakomodasigaya belajar siswa dengan baik, maka siswa akan lebih terarahkan ketika mereka belajar. Kebijakan Kemendikbud saat masa pandemi Covid-19, kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara daring denganmemberikan pengalaman yang bermakna dan menarik bagi siswa. Selain itu, guru juga memerlukan strategiatau metode pembelajaran yang tepat untuk berperan aktif dalam pelaksanaan pembelajaran, maka digunakanlah model pembelajaran CPS (Creative Problem Solving) berbantuan GC (Google Classroom) untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Hal tersebut didukung oleh penelitian sebelumnya bahwa pembelajaran CPS dapat merangsang perkembangan, kemajuan berpikir siswa dan mengembangkan kemampuan literasi matematika. Penggunaan platform LMS seperti Google Classroom cukup efektif membantu guru untuk membuat dan mengumpulkan tugas tanpa adanya kertas dan siswa dapat membuat salinan dokumen secara otomatis.