Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Deteksi Dini Penyakit Jantung Koroner di Desa Kalimanggis dan Madiasari Kabupaten Tasikmalaya Nur Lina; Dian Saraswati
WARTA LPM WARTA LPM, Vol. 23, No. 1, Maret 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v23i1.9019

Abstract

Masyarakat yang mempunyai tekanan darah dengan kategori hipertensi memiliki potensi menderita penyakit jantung koroner (PJK). Deteksi dini PJK salah satunya dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah. Tujuan dari pengabdian masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan mitra untuk melakukan deteksi dini PJK yaitu penyakit yang disebabkan adanya plak menumpuk di dalam arteri koroner yang mensuplai oksigen ke otot jantung. Metode yang digunakan yaitu penyuluhan untuk memberikan edukasi PJK dan pelatihan pemeriksaan tekanan darah dengan praktek langsung menggunakan tensimeter. Hasil menunujukkan bahwa penyuluhan untuk memberikan edukasi mengenai PJK mampu meningkatkan pengetahuan pada mitra sebesar 25,4%. Pelatihan pemeriksaan tekanan darah untuk menentukan masuk kategori hipertensi atau tidak. dengan menggunakan tensimeter mampu meningkatkan ketrampilan mitra sebesar 41.7% Hasil uji statistik wilcoxon menunjukkan nilai p value 0.00 artinya ada perbedaan yang signifikan antara pengetahuan sebelum dan sesudah pemberian penyuluhan risiko menderita penyakit jantung  pada penderita hipertensi. Pengetahuan mitra meningkat ke arah positif dan berpersepsi ke arah lebih baik dalam mengetahui risiko menderita penyakit jantung pada penderita hipertensi.Simpulan dari pengabdian ini yaitu deteksi dini penyakit jantung mampu mendeteksi kejadian hipertensi di masyarakat. Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan mitra pengabdian dapat mendorong partisipasi masyarakat untuk melakukan pencegahan PJK melalui pemeriksaan tekanan darah secara rutin. 
FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG PADA MASYARAKAT DI POS PEMBINAAN TERPADU (POSBINDU) PUSKESMAS CIBEUREUM Dian Saraswati; Nur Lina
Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community Vol 4, No 1 (2020): APRIL: JOURNAL HEALTH AND SCIENCE : GORONTALO JOURNAL HEALTH AND SCIENCE COMMUNI
Publisher : Gorontalo State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.799 KB) | DOI: 10.35971/gojhes.v2i1.4426

Abstract

Penyakit jantung koroner atau PJK, terjadi akibat adanya plak di dalam dinding arteri koroner yang menyebabkan aliran darah ke otot jantung berkurang yang disebut iskemia. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan jenis kelamin, umur , tekanan darah, Indeks Massa Tubuh (IMT) dan aktifitas fisik dengan risiko menderita penyakit jantung berdasarkan skor kardiovaskuler Jakarta. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi adalah peserta Posbindu di wilayah kerja Puskesmas Cibeureum Kota Tasikmalaya dengan jumlah 163 orang. Jumlah sampel dihitung berdasarkan rumus Lemeshow berjumlah 115 orang. Temuan ini membuktikan hubungan jenis kelamin, umur , tekanan darah, Indeks Massa Tubuh (IMT) dan aktifitas fisik dengan risiko menderita penyakit jantung berdasarkan skor kardiovaskuler Jakarta. Seharusnya dilakukan penanganan secara menyeluruh dengan pendekatan five level prevention, yang meliputi promosi kesehatan, diagnosis dini dengan penghitungan IMT, tekanan darah dan pengobatan yang cepat dan tepat, pembatasan kecacatan bagi skor risiko tinggi
MODEL OF THE RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE AND ATTITUDE TOWARDS COVID-19 PREVENTION PRACTICES DURING INSTRUCTIONS (Study on Students and Students of SMA Pondok Pesantren Islamic Association of 67 Objects in Tasikmalaya City in 2021) Asep Suryana Abdurrahmat; Dian Saraswati; Rian Arie Gustaman
Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community Vol 6, No 1 (2022): APRIL: JOURNAL HEALTH AND SCIENCE : GORONTALO JOURNAL HEALTH AND SCIENCE COMMUNI
Publisher : Gorontalo State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/gojhes.v5i3.12477

Abstract

Covid-19 merupakan salah satu pandemi yang belum berakhir di Dunia. Penularannya berjalan cukup cepat hingga mengakibatkan peningkatan jumlah kasus dengan kasus kematian yang tidak sedikit. Kota Tasikmalaya termasuk kedalam wilayah Jabar dengan status wilayah beresiko sedang dan berstatus siaga darurat Nomor: 443/Kep.176-Dinkes/2020. Salah satu penyebab tingginya kasus di kota Tasikmalaya adalah adanya Klaster Pesantren dan salah satu yang tertinggi adalah Pesantren Persatuan Islam 67 Benda yang berada di Kecamatan Cipedes. Covid-19 erat kaitannya dengan praktek. Perlindungan bagi anak-anak dan fasilitas-fasilitas pendidikan sangatlah penting. Diperlukan kewaspadaan untuk mencegah kemungkinan penyebaran Covid-19 di sekolah. Kebaruan penelitian ini karena meneliti tentang model hubungan pengetahuan dan sikap terhadap praktek pencegahan Covid-19 selama di pesantren. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Model Hubungan Pengetahuan dan sikap terhadap praktek pencegahan Covid-19 selama di Pondok Pesantren Persatuan Islam 67 Benda Kota Tasikmalaya. Metode penelitian ini adalah kuantitatif yaitu model hubungan pengetahuan dan sikat terhadap praktek dengan desain penelitian cross sectional. Populasi total adalah 397 santri dan sampel berjumlah 157 santri SMA Pondok Pesantren Persatuan Islam 67 Benda Kota Tasikmalaya.Teknik sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah probability sampling, sampel diambil dari setiap kelas dengan teknik proportional random sampling. Mengunakan analisi multivariat. Hasil penelitian menunjulan bahwa setiap peningkatan pengetahuan responden tentang pencegahan Covid maka praktik pencegahan covid semakin meningkat, kemudian setiap peningkatan sikap responden tentang pencegahan Covid maka praktik pencegahan covid semakin meningkat. Kesimpulan Pengetahuan dan sikap menpengaruhi pencegahan covid- 19. Kata Kunci: Pengetahuan; Sikap; Praktek pencegahan; Covid-19.AbstractCovid-19 is a pandemic that has not ended in the world. The transmission is running fast enough to cause an increase in the number of cases with not a few deaths. The city of Tasikmalaya is included in the West Java region with the status of a medium risk area and an emergency alert status Number: 443/Kep.176- Dinkes/2020. One of the causes of the high number of cases in the city of Tasikmalaya is the existence of the Islamic Boarding School Cluster and one of the highest is the 67 Benda Islamic Boarding School located in Cipedes District. Covid-19 is closely related to practice. Protection of children and educational facilities is very important. Vigilance is needed to prevent the possible spread of COVID-19 in schools. The novelty of this research is because it examines the model of the relationship of knowledge and attitudes towards covid-19 prevention practices while in Islamic boarding schools. The purpose of this study was to determine the Knowledge Relationship Model and attitude towards the practice of preventing Covid-19 while at the Islamic Unity Islamic Boarding School 67 Benda, Tasikmalaya City. This research method is quantitative, namely the model of the relationship between knowledge and practice with a cross sectional research design. The total population is 397 students and the sample is 157 students of SMA Pondok Pesantren Persatuan Islam 67 Benda, Tasikmalaya City. The sample technique used in this study is probability sampling, the sample is taken from each class by proportional random sampling technique. Using multivariate analysis. The results of the study show that for every increase in respondents' knowledge about Covid prevention, the practice of preventing Covid increases, then every time the respondent's attitude increases about preventing Covid, the practice of preventing Covid will increase.Conclusion Knowledge and attitudes affect the prevention of covid-19Keywords: Knowledge, Attitude; Practice of preventing; Covid-19
HUBUNGAN STATUS KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA DAN POLA ASUH TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BADUTA: STUDI PADA BADUTA USIA 6-24 BULAN DI KELURAHAN KARANGANYAR KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALAYA Dian Saraswati; Rian Arie Gustaman; Yusri Afifatul Hoeriyah
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 12 No. 2 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v12i2.344

Abstract

Stunting merupakan kondisi pendek pada balita berdasarkan hasil pengukuran TB/U dengan nilai z-score < -2 SD. Masalah ini disebabkan langsung oleh faktor asupan makan dan secara tidak langsung didukung oleh faktor pola asuh yang tidak baik serta kondisi ketahanan pangan rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan status ketahanan pangan rumah tangga dan pola asuh terhadap kejadian stunting pada baduta. Penelitian ini menggunakan desain studi case control pada populasi di Kelurahan Karanganyar dengan total sampel sebanyak 60 dimana masing-masing kelompok kasus dan kontrol berjumlah 30 sampel. Instrumen pengukuran yang digunakan adalah kuesioner United States Household Food Security Survey Module (US-HFSSM) untuk mengukur status ketahanan pangan rumah tangga dan kuesioner pola asuh (IMD, riwayat pemberian ASI eksklusif, dan riwayat pemberian MP-ASI). Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling untuk kelompok kasus dan purposive sampling untuk kelompok kontrol. Sebagian besar responden dengan baduta stunting (93,8%) dan tidak stunting (63,3%) berada pada kategori rawan pangan. Sebanyak 46,7% baduta stunting memiliki pola asuh kurang dan 86,7% baduta tidak stunting memiliki pola asuh baik. Hasil uji bivariat dengan uji chi-square menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara status ketahanan pangan rumah tangga (p=0,012) dan pola asuh (p=0,011) terhadap kejadian stunting pada baduta. Terdapat hubungan yang signifikan antara status ketahanan pangan rumah tangga dan pola asuh terhadap kejadian stunting pada baduta. Upaya promotif dan preventif mengenai pola asuh serta pemenuhan gizi seimbang pada periode emas anak perlu ditingkatkan untuk menurunkan angka stunting dan mencegah kondisi tersebut terjadi pada baduta.
PENINGKATAN PENGETAHUAN DIET RENDAH NATRIUM PADA REMAJA SANTRIWATI Dian Saraswati; Lilik Hidayanti; Andik Setiyono
Jurnal Pasca Dharma Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 1 (2023): Mei 2023
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdpm.v4i1.52656

Abstract

Kejadian hipertensi pada saat dewasa dimulai dengan adanya peningkatan tekanan darah sejak saat remaja. Oleh karena itu tindakan pencegahan dengan penerapan diet rendah garam sejak masa remaja diharapkan dapat menghindarkan seseorang dari penyakit tekanan darah tinggi. Hasil pengamatan yang dilakukan terkait dengan kebiasaan hidup pada remaja santriwati menunjukkan : 1). Hasil pengukuran tekanan darah ditemukan remaja santriwati dengan tekanan darah di atas 120 mmHg, 2). Konsumsi makanan jajanan santri yang tidak sehat dengan dominasi jajanan digoreng dan berasa asin, 3). Ditemukan remaja santriwati dengan konsumsi natrium di atas 1600mg. Berdasarkan hasil temuan tersebut, maka kami akan berkontribusi dengan melaksanakan kegiatan Pengabdian bagi Masyarakat skema kesehatan (PbM-SK) Peningkatan pengetahuan konsumsi rendah garam pada remaja santriwati. Strategi PbM-SK dilakukan dengan penerapan promosi konsumsi rendah garam. Pelaksanaan kegiatan PbM dilakukan bekerjasama dengan 2 (dua) pondok pesantren (Ponpes) di Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya yaitu Ponpes Sabilulhuda dan At Tahdib sebagai mitra. Hasil pertemuan dan diskusi dengan mitra disepakati upaya pemecahan masalah yang akan dilakukan adalah (1) Solusi ditemukan remaja santriwati dengan tekanan darah 120 mmhg adalah dengan deteksi tekanan darah secara berkala (2) Solusi untuk konsumsi makanan jajanan santri yang tidak sehat dengan dominasi jajanan digoreng dan berasa asin dilakukan dengan sosial marketing makanan jajanan sehat rendah garam (3) Solusi untuk adanya remaja santriwati dengan konsumsi natrium di atas 1600mg dilakukan dengan promosi makanan rendah garam. Penggunaan prinsip ini memungkinkan mitra mengetahui, menemukan dan menyadari sendiri kekurangan serta kesalahan yang dilakukan, sehingga solusi yang diberikan melalui transfer Ipteks merupakan solusi yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan oleh mitra. Melalui proses seperti ini diharapkan inovasi yang diberikan memiliki tingkat keberlanjutan yang tinggi dan menjadi kebiasaan yang dilakukan oleh mitra. Penyampaian informasi dilakukan melalui tahapan (1). Sosial marketing yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mitra, (2) Diskusi, (3) tindakan nyata untuk memberikan contoh kepada mitra.
TOT perilaku sehat kader dalam memutus penularan Covid-19 Dian Saraswati; Nisa Noor Wahid; Rina Marliana
Jurnal Pasca Dharma Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 1 (2021): Mei 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpdpm.v2i1.28782

Abstract

Virus corona jenis baru, SARS-CoV2, telah menginfeksi lebih dari 200.000 orang di 152 negara dalam waktu kurang dari tiga bulan. Ketika tren infeksi di China terus mengalami penurunan, angka terinfeksi di negara-negara lain justru mengalami lonjakan termasuk Indonesia. Meski demikian, di masa pandemi COVID 19 seperti sekarang ini kegiatan di posyandu harus tetap dilakukan. Pengabdian Kepada Masyarakat Skema Kesehatan (PbM-SK) bertujuan untuk bisa menambah pengetahuan tentang memutus rantai COVID 19. Dengan memastikan orang-orang dalam organisasi posyandu mengevaluasi kembali pengetahuan dan keterampilan mereka dalam bekerja, serta meningkatkan kapasitas pengetahuannya, lewat pembentukan pelatih-pelatih yang baik. Para pelatih atau trainer inilah (ibu ibu kader) yang nantinya menjadi agen-agen untuk memastikan hal itu dalam posyandu masing-masing. Untuk memecahkan permasalahan di atas maka kami melaksanakan Pengabdian di Desa Kalimanggis dan Desa Pasir Panjang dan kegiatan yang disepakati adalah: 1) Penyuluhan tentang COVID 19 dan cara penyebarannya; 2) TOT terhadap kader tentang bagaimana cara memutus rantai COVID 19. Dengan luaran Meningkatnya perilaku sehat kader Posyandu dalam memutus penularan COVID 19 dan Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan kesehatan sehingga masyarakat dapat menolong diri sendiri, anggota keluarga serta masyarakat sehingga terbebas dari masalah kesehatan dan atau penyakit.
EDUKASI PENINGKATAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT (PHBS) DALAM MENCEGAH PENULARAN COVID-19 PADA SANTRI (Di Pesantren Persatuan Islam 67 dan Pesantren Ibadurrahman) Dian Saraswati; Rian Arie Gustaman; Puji Laksmini; Irani Hoeroni
Jurnal Pasca Dharma Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 1 (2022): Mei 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdpm.v3i1.39405

Abstract

Wabah Covid-19 menjadi masa kelam sejak awal tahun 2020. Virus yang pertama kali muncul di Kota Wuhan, China, itu membuat semua orang khawatir. Pengabdian Kepada Masyarakat Skema Kesehatan (PbM-SK) bertujuan untuk dapat meningkatkan PHBS dalam mencegah penularan COVID-19 pada santri. Tujuan dari kegiatan ini adalah memastikan santri-santri dalam pesantren mendapatkan edukasi peningkatan PHBS dalam mencegah penularan COVID-19. Para pelatih atau trainer inilah (santri yang mengikuti edukasi) yang nantinya menjadi agen  untuk  teman santri yang lain dalam meningkatkan PHBS untuk mencegah COVID-19. Permasalahan yang diangkat adalah pernah terjadi kasus beberapa santri terkonfirmasi  positif  COVID-19 di Pesantren Persatuan Islam 67 dan untuk mencegah santri-santri di tempat lain agar tidak  tertular COVID-19 seperti di Pesantren Ibadurrahman.Berdasarkan permasalahan di atas maka kami melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat Skema Kesehatan (PbM-SK) melalui kegiatan ” Edukasi Peningkatan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) dalam Mencegah Penularan Covid-19 pada Santri” di Pesantren Persatuan Islam 67 dan Pesantren Ibadurrahman. Adapun kegiatan yang disepakati adalah: 1) Edukasi tentang COVID-19 dan cara penyebarannya; 2) Edukasi terhadap santri tentang bagaimana cara memutus rantai COVID-19 dengan PHBS. Sedangkan  luarannya adalah meningkatnya pemahaman santri tentang kesehatan sehingga santri dapat menolong diri sendiri, PHBS meningkat pada santri guna memutus penularan COVID-19 dan meningkatnya partisipasi di lingkungan pesantren serta masyarakat sekitar, sehingga terbebas dari masalah kesehatan dan atau penyakit.
Education in Making Complementary Food at Posyandu Cempaka and Edelweis, Kahuripan, Tasikmalaya Lilik Hidayanti; Dian Saraswati; Nisatami Husnul
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 4 (2023): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/abdimas.v6i4.3987

Abstract

At the age of six months to two years, infant need breast milk complementary food. Mothers' ignorance about providing nutritious complementary foods can lead to low nutritional intake which ultimately results in stunted growth. This community service activity aims to increase mothers' knowledge about making breast milk complementary food through education. Participants in this activity were 70 mothers who had children under two years old in two posyandu (Cempaka and Edelweiss) at the Karuripan Community Health Center, Tasikmalaya City. The methods used in this activity include needs assessment, creating educational materials, implementing education (explaining and providing examples of how to make complementary food) and evaluation by administering pre-tests and post-tests. The results of this activity have a positive influence on increasing mothers' knowledge about making MP ASI, so that similar activities need to be carried out regularly.