Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT: PMT PENYULUHAN PANGAN LOKAL DI DESA SUKARAME KECAMATAN SUKARAME KABUPATEN TASIKAMALAYA JAWA BARAT Hidayanti, Lilik; Maywati, Sri
WARTA WARTA LPM Vol. 22, No. 1, Maret 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3174.912 KB) | DOI: 10.23917/warta.v21i2.7048

Abstract

Posyandu dapat berperan sebagai early warning system sehingga balita tidak sampai masuk kategori kurus dan sangat kurus. Salah satu titik lemah yang menyebabkan rendahnya partisipasi di posyandu (D/S) adalah tidak adanya atau tidak beragamnya PMT penyuluhan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan agar sasaran tahu, mampu dan mau membuat PMT penyuluhan lokal menggunakan bahan baku sukun dan ikan mujair untuk meningkatkan D/S.  Mitra sebanyak 30 orang ibu yang menjadi sasaran posyandu Edelweis dan Dahlia Desa Sukarame, Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan berupa Promosi makanan jajanan sehat bergizi berbahan pangan lokal dengan metode emo demo, ToT dan pelatihan pembuatan PMT penyuluhan berbahan sukun dan ikan mujair, manajemen pengadaan PMT penyuluhan melalui pemicuan, sosialisasi  dan pendampingan. Hasil promosi dengan emo demo menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil pre test dan post test (0,00).  Hasil pelatihan menunjukkan bahwa dari 3 perwakilan sasaran dari 3 kelompok yang berbeda menunjukkan sasaran telah mampu membuat PMT penyuluhan. Hasil pemberdayaan menunjukkan sasaran telah memberikan PMT penyuluhan berupa kudapan berbahan sukun dan ikan mujair pada saat hari bukaan posyandu. Kegiatan penyiapan PMT penyuluhan dilakukan secara bergotong royong secara terjadwal setiap hari bukaan posyandu  perlu terus ditingkatkan dengan mengikutsertakan seluruh sasaran di posyandu.
PROMOSI GIZI MELAUI METODE EMO DEMO UNTUK MERUBAH PERSEPSI IBU TENTANG MAKANAN JAJANAN BERBASIS PANGAN LOKAL Hidayanti, Lilik
GEMASSIKA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2020): MEI
Publisher : P3M STIKES Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/gemassika.v4i1.463

Abstract

High consumption of food snacks can cause decreased of food intake of children aged 0-5 years. It is due to the children feel full so they refuse meal. Impact of this behaviour is decreasing level of energy adequacy and level of protein adequacy so eventually decreasing their nutritional status. Food snacks contain much of sucrose and salt but a little protein. In addition  food snack often contains  food additives and also not guaranteed of its safety. To solve this problem, mothers can make food snack by themselves from local foods. Promoting local food is very important to introduce and to increase of understanding of mother about composition and nutritional contain of local food. The aim of this activity was changing mother perception about used of local foods (breadfruit and Tilapia fish) as raw materials of food snack for children aged 0-5 years. This activity used Emo Demo method with theme ?cheap food snack, Rich of nutrition?. Subjects were 30 mothers who had child aged 0-5 years and also always came to Posyandu in Sukarame, Tasikmalaya. Change of perception was measured by comparing pre test and post test results,and wilcoxon was used to analyze the difference of pre test and post test results. Mean of pre test score was 9,2 and post test score was 12,9. The result of wilcoxon test shown there was the difference of pre test and post test (p < 0,001). Based on this activity, the suggestion was to continue this activity with training so the subjects were able to make foods snack using local foods (Breadfruit and Tilapia fish) as raw materials.
USING FORTIFICATION FOODS INTERVENTION FOR WOMEN AND CHILDREN IRON DEFICIENCY ANEMIA: A SCOPING REVIEW Lilik Hidayanti
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 14, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v14i1.505

Abstract

Women and children are at risk of suffering iron deficiency anemia. The scoping reviews were aimed to examine experimental research articles that were published last than 10 years ago or from 2008. The searching articles results through 11 electronic search engines (Medline, CINAHL, PubMed, etc.) found 668 articles. After the screening process based on the specified inclusion criteria, 51 articles will be examined. The result of articles review that we had done showed 35 articles had positive impact after they were given an intervention with fe fortification in various types of food for all subjects. However, there were still 16 articles that showed no significant changes after being given an intervention. This review of the studies still required statistical analysis of the data found to provide a better results
PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT: PMT PENYULUHAN PANGAN LOKAL DI DESA SUKARAME KECAMATAN SUKARAME KABUPATEN TASIKAMALAYA JAWA BARAT Lilik Hidayanti; Sri Maywati
WARTA LPM WARTA LPM, Vol. 22, No. 1, Maret 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v21i2.7048

Abstract

Posyandu dapat berperan sebagai early warning system sehingga balita tidak sampai masuk kategori kurus dan sangat kurus. Salah satu titik lemah yang menyebabkan rendahnya partisipasi di posyandu (D/S) adalah tidak adanya atau tidak beragamnya PMT penyuluhan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan agar sasaran tahu, mampu dan mau membuat PMT penyuluhan lokal menggunakan bahan baku sukun dan ikan mujair untuk meningkatkan D/S.  Mitra sebanyak 30 orang ibu yang menjadi sasaran posyandu Edelweis dan Dahlia Desa Sukarame, Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan berupa Promosi makanan jajanan sehat bergizi berbahan pangan lokal dengan metode emo demo, ToT dan pelatihan pembuatan PMT penyuluhan berbahan sukun dan ikan mujair, manajemen pengadaan PMT penyuluhan melalui pemicuan, sosialisasi  dan pendampingan. Hasil promosi dengan emo demo menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil pre test dan post test (0,00).  Hasil pelatihan menunjukkan bahwa dari 3 perwakilan sasaran dari 3 kelompok yang berbeda menunjukkan sasaran telah mampu membuat PMT penyuluhan. Hasil pemberdayaan menunjukkan sasaran telah memberikan PMT penyuluhan berupa kudapan berbahan sukun dan ikan mujair pada saat hari bukaan posyandu. Kegiatan penyiapan PMT penyuluhan dilakukan secara bergotong royong secara terjadwal setiap hari bukaan posyandu  perlu terus ditingkatkan dengan mengikutsertakan seluruh sasaran di posyandu.
IPTEKS BAGI MASYARAKAT MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) IKAN MUJAIR Lilik - Hidayanti; SRI - Maywati
WARTA LPM WARTA LPM, Vol. 21, No. 1, Maret 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v21i2.5449

Abstract

Ikan mujair merupakan ikan lokal dari perairan darat yang banyak dibudidayakan di daerah Tasikmalaya. Ikan ini  dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan MP ASI untuk meningkatkan asupan protein baduta. Namun sayangnya, masih banyak masyarakat yang belum tahu cara pemanfaatan  ikan mujair sebagai MP ASI. Di samping itu, masih adanya mitos yang berkembang di masyarakat bahwa konsumsi ikan pada baduta dapat menyebabkan terjadinya kecacingan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan agar sasaran tahu, mampu dan mau membuat MP ASI berbahan ikan mujair.  Sasaran sebanyak 30 orang ibu yang memiliki anak di bawah umur dua tahun (baduta) serta aktif datang ke posyandu Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya. Kegiatan pengabdian masyarakat terdiri dari promosi dan demonstrasi, pelatihan, pemantauan dan pendampingan. Hasil menunjukkan bahwa p value uji t test sebesar 0,00 yang menunjukkan bahwa ada perbedaan pengetahuan sasaran terkait dengan pembuatan MP ASI berbahan ikan mujair sebelum dan sesudah kegiatan promosi yang dilakukan. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa dari 3 perwakilan sasaran dari 3 kelompok yang berbeda menunjukkan bahwa sasaran telah mampu membuat MP ASI berbahan baku ikan mujair. Hasil pendampingan menunjukkan bahwa sasaran telah memberikan MP ASI berbahan ikan mujair kepada badutanya. Disarankan unuk melaksanakan kegiatan ini secara kontiyu secara mandiri di bawah bimbingan tenaga  kesehatan di Puskesmas dan di bawah koordinasi kader
PENGETAHUAN DAN PRAKTEK HYGIENE PENJAMAH PADA PEDAGANG MAKANAN JAJANAN DI SEKITAR SEKOLAH DASAR KOTA TASIKMALAYA Sri maywati; Lilik Hidayanti; Nur Lina
Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community Vol 3, No 1 (2019): APRIL: JOURNAL HEALTH AND SCIENCE : GORONTALO JOURNAL HEALTH AND SCIENCE COMMUNI
Publisher : Gorontalo State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.337 KB) | DOI: 10.35971/gojhes.v1i1.2283

Abstract

Anak sekolah merupakan kelompok yang rentan mengalami gangguan kesehatan yang dibawa oleh makanan yang dikelola secara tidak sehat yang berkaitan dengan pengelolaan oleh penjamah makanan. Pengetahuan dan praktek penjamah mengenai hygiene penjamah menjadi hal yang penting. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan pengetahuan dengan praktek hygiene penjamah makanan jajanan di sekitar sekolah dasar kota Tasikmalaya. Penelitian menggunakan metode survei dengan pendekatan cross sectional. Sampel dipillih secara acak dari penjamah makanan dengan jenis kelamin laki-laki yang berjualan di sekitar sekolah dasar sebanyak 65 orang. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara dan observasi, selanjutnya analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan (p lebih kecil dari 0,05) antara pengetahuan tentang hygiene penjamah dengan praktek hygiene penjamah pada pedagang makanan jajanan di sekitar sekolah dasar. Disarankan kepada pedagang untuk meningkatkan pengetahuan dan praktek hygiene yang baik melalui berbagai media informasi.
Differences in Hematological Parameters and Nutritional Intake Based on Environmental Condition in the Islam Boarding Schools Mohammad Zen Rahfiludin; Tri Joko; Alfi Fairuz Asna; Septo Pawelas Arso; Lilik Hidayanti
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 12 No. 3 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (JIKM)
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.356 KB) | DOI: 10.26553/jikm.2021.12.3.263-276

Abstract

Anemia and iron deficiency anemia (IDA) are indirectly caused by environmental factors. However, there are currently no studies on the differences in hematological parameters of anemia and nutritional intake in adequate and inadequate environmental conditions. This study aims to determine the differences in hematological parameters and nutritional intake of female students based on the environmental conditions of the Islamic boarding schools. It was a descriptive study with a cross-sectional design.  A total of 167 girls from seven Islamic boarding schools in Tasikmalaya, West Java were recruited. Anemia was assessed by determining hemoglobin (Hb) levels, hematocrit (Ht) levels, mean corpuscular volume (MCV), mean corpuscular hemoglobin (MCH,) and mean corpuscular hemoglobin (MCHC). Environmental conditions of the boarding schools observed were the kitchen, bedrooms, toilet/bathrooms, and the outside environment (trash bins and handwashing stations). The study found that there is no difference in the hematological values (Hb, Ht, MCV, MCH, MCHC, and RDWCV) of students with adequate and inadequate environmental conditions. Students who lived in inadequate environment had higher intake of iron (p<0.005), protein (p<0.005), and vitamin C (p<0.005) than those who lived in adequate environment. However, the nutritional intake of adolescent girls in Islamic boarding schools was considerably lower than Indonesian Recommended Dietary Allowance (RDA). Thus, no significant difference in hematological levels, which are indicators of anemia and IDA, could be found. Hence, to protect against anemia and IDA, adolescent girls should increase the quality and quantity of their nutritional intake, particularly iron, protein, and vitamin C.
Dampak Anemi Defisiensi Besi pada Kehamilan : a Literature Review Lilik Hidayanti; M.Zen Rahfiludin
Gaster Vol 18 No 1 (2020): FEBRUARI
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.761 KB) | DOI: 10.30787/gaster.v18i1.464

Abstract

Ibu hamil yang menderita anemia defisiensi besi dapat memberikan dampak negative pada kesehatan ibu maupun bayi yang dilahirkan sehingga dapat meningkatkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian anak (AKB). Literature review ini bertujuan untuk melakukan telaah terhadap artikel-artikel hasil penelitian eksplanatori dan eksperimental yang dipublikasikan 10 tahun yang lalu atau mulai dari tahun 2008 terkait dengan dampak anemia defisiensi besi pada ibu saat hamil dengan outcome kehamilannya seperti prematuritas, BBLR, kejadian preeklamsi, perkembangan kognitif anak dan kematian bayi. Hasil penelusuran melalui 4 electronic search engine yaitu Proquest, CINAHL Medline, dan Scopus menemukan 220 artikel. Setelah dilakukan proses skrining berdasarkan kriteria inklusi yang ditetapkan, maka diperoleh 50 artikel yang akan ditelaah. Hasil telaah artikel yang telah kami lakukan menemukan bahwa paling banyak (21) artikel membahas mengenai dampak anemia defisiensi besi pada ibu hamil dengan kejadian BBLR, 18 artikel dengan kejadian prematuritas, 6 artikel dengan perkembangan mental anak, dan sisanya (5) artikel dengan kadar zat besi dalam tubuh bayi baru lahir dan ourcome kehamilan yang lainnya. Hasil penelitian di berbagai Negara baik Negara berkembang maupun Negara maju menunjukan bahwa anemia yang terjadi pada masa kehamilan dapat memberikan dampak kelahiran dengan BBLR, prematuritas, kematian neonatus, anemia neonatus, kelahiran denga  metode sectio, hambatan perkembangan mental, dan rendahnya skor APGAR.
THE RELATIONSHIP BETWEEN SODIUM CONSUMPTION AND BLOOD PRESSURE OF ADOLESCENT GIRLS IN TASIKMALAYA, WEST JAVA Dian Saraswati; Lilik Hidayanti
International Journal of Health Science & Medical Research Vol 2, No 1 (2023): February 2023
Publisher : UNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/ijhsmr.v2i1.17365

Abstract

The incidence of hypertension in adulthood begins with an increase in blood pressure since adolescence and high blood pressure in adolescents is also associated with an increased risk of Chronic Heart Disease (CHD) as an adult. Consumption of natrium may lead positively associated with an increase in blood pressure in adolescence. The novelty of this study is because it examines the relationship between sodium consumption and blood pressure in adolescent girls. This study aims to analyze the relationship between sodium consumption and blood pressure in adolescent girls in Tasikmalaya, West Java. This research is an observational study with a cross-sectional study design. The population in this study were all female adolescents aged 12-18 years. The independent variables in this study were total sodium consumption, sodium consumption in snacks, sodium consumption in the main menu and sodium contribution from snacks. The natrium intake was measured by non consecutive recall method. The dependent variable was blood pressure measured by sphygmomanometer Omron HEM8712. The data were analyze by Pearson product moment test. The average total sodium consumption is 506.6mg and blood pressure is 113mmH. There was a positive relationship between total daily sodium (p=0.00; r=0.240), sodium in snacks (p=0.002; 0.162), and sodium in daily menus (p=0.001; r-0.182) with  blood pressure. The conclusion natrium intake was correlated with blood pressure in adolescent girls, therefore, they should aware with high sodium food.Keywords : Sodium; Blood pressure; Snacks; Adolescent girls.
PENINGKATAN PENGETAHUAN DIET RENDAH NATRIUM PADA REMAJA SANTRIWATI Dian Saraswati; Lilik Hidayanti; Andik Setiyono
Jurnal Pasca Dharma Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 1 (2023): Mei 2023
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdpm.v4i1.52656

Abstract

Kejadian hipertensi pada saat dewasa dimulai dengan adanya peningkatan tekanan darah sejak saat remaja. Oleh karena itu tindakan pencegahan dengan penerapan diet rendah garam sejak masa remaja diharapkan dapat menghindarkan seseorang dari penyakit tekanan darah tinggi. Hasil pengamatan yang dilakukan terkait dengan kebiasaan hidup pada remaja santriwati menunjukkan : 1). Hasil pengukuran tekanan darah ditemukan remaja santriwati dengan tekanan darah di atas 120 mmHg, 2). Konsumsi makanan jajanan santri yang tidak sehat dengan dominasi jajanan digoreng dan berasa asin, 3). Ditemukan remaja santriwati dengan konsumsi natrium di atas 1600mg. Berdasarkan hasil temuan tersebut, maka kami akan berkontribusi dengan melaksanakan kegiatan Pengabdian bagi Masyarakat skema kesehatan (PbM-SK) Peningkatan pengetahuan konsumsi rendah garam pada remaja santriwati. Strategi PbM-SK dilakukan dengan penerapan promosi konsumsi rendah garam. Pelaksanaan kegiatan PbM dilakukan bekerjasama dengan 2 (dua) pondok pesantren (Ponpes) di Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya yaitu Ponpes Sabilulhuda dan At Tahdib sebagai mitra. Hasil pertemuan dan diskusi dengan mitra disepakati upaya pemecahan masalah yang akan dilakukan adalah (1) Solusi ditemukan remaja santriwati dengan tekanan darah 120 mmhg adalah dengan deteksi tekanan darah secara berkala (2) Solusi untuk konsumsi makanan jajanan santri yang tidak sehat dengan dominasi jajanan digoreng dan berasa asin dilakukan dengan sosial marketing makanan jajanan sehat rendah garam (3) Solusi untuk adanya remaja santriwati dengan konsumsi natrium di atas 1600mg dilakukan dengan promosi makanan rendah garam. Penggunaan prinsip ini memungkinkan mitra mengetahui, menemukan dan menyadari sendiri kekurangan serta kesalahan yang dilakukan, sehingga solusi yang diberikan melalui transfer Ipteks merupakan solusi yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan oleh mitra. Melalui proses seperti ini diharapkan inovasi yang diberikan memiliki tingkat keberlanjutan yang tinggi dan menjadi kebiasaan yang dilakukan oleh mitra. Penyampaian informasi dilakukan melalui tahapan (1). Sosial marketing yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mitra, (2) Diskusi, (3) tindakan nyata untuk memberikan contoh kepada mitra.