Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Teknik Industri

RANCANGAN PERBAIKAN TATA LETAK GUDANG BARANG JADI PRODUK STAMPING PARTS PADA PT. CSM BERDASARKAN METODE FUZZY SUBTRACTIVE CLUSTERING ALGORITHM Annisa Widya Putri; Iveline Anne Marie
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 3, No 2 (2015): Jurnal Ilmiah Teknik Industri (Jurnal Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jitiuntar.v3i2.503

Abstract

PT. CSM merupakan perusahaan yang bergerak di sektor industri otomotif. Stamping parts merupakan salah satu produk unggulan yang dihasilkan oleh PT. CSM. Permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan adalah belum optimalnya pemanfaatan ruang gudang barang jadi yang tersedia. Hal tersebut ditandai dengan adanya penempatan produk secara tidak teratur, adanya area pada gudang barang jadi yang difungsikan di luar kegiatan penyimpanan, penempatan produk jadi di luar area gudang karena daya tampung gudang barang jadi kurang maksimal, serta penempatan produk jadi yang mengganggu jalur gang dan saling menghalangi satu sama lain. Tujuan penelitian adalah untuk melakukan analisis dan memberikan usulan perbaikan rancangan tata letak gudang produk jadi pada PT CSM. Pemecahan masalah diawali dengan melakukan evaluasi terhadap kondisi awal gudang barang jadi dengan menggunakan check sheet, perhitungan total biaya perpindahan, total jarak tempuh forklift, dan utilitas penggunaan ruangan. Berdasarkan hasil evaluasi diperoleh total biaya perpindahan pada kondisi awal gudang barang jadi sebesar Rp 264.662,84 per hari dan total jarak tempuh dari pintu masuk gudang menuju area penyimpanan dan dari area penyimpanan ke pintu keluar gudang sebesar 2.336,28 meter. Langkah pemecahan masalah berikutnya adalah melakukan perancangan rak untuk meningkatkan daya tampung gudang. Selanjutnya digunakan algoritma Fuzzy Subtractive Clustering untuk mengetahui hasil pengelompokan tipe stamping parts sesuai dengan kecenderungan keanggotaannya. Hasil perhitungan menunjukkan pengelompokkan tipe produk jadi ke dalam 4 cluster sebagai dasar penempatan produk jadi untuk meminimalkan jarak tempuh dalam pengangkutan produk jadi. Usulan rancangan tata letak gudang barang jadi menghasilkan total biaya perpindahan sebesar Rp 252.982,69 per hari atau penurunan sebesar 4,4132% dari kondisi awal gudang, dengan total jarak tempuh dari pintu masuk gudang menuju area penyimpanan dan dari area penyimpanan ke pintu keluar gudang sebesar 983,146 meter. Tata letak gudang barang jadi usulan terbaik menghasilkan utilisasi ruangan sebesar 25,078%. Kata Kunci: Fuzzy Subtractive Clustering, Perancangan Tata Letak Gudang, Sistem Rak
PERANCANGAN MODEL LEAN MANUFACTURING UNTUK MEREDUKSI BIAYA DAN MENINGKATKAN CUSTOMER PERCEIVED VALUE Suhendi Suhendi; Dorina Hetharia; Iveline Anne Marie
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Teknik Industri (Jurnal Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jitiuntar.v6i1.3023

Abstract

Menghadapi persaingan industri yang semakin ketat, perusahaan manufaktur berusaha meningkatkan daya saingnya dengan meningkatkan produktifitas, kualitas dan juga efisiensinya. Dalam proses produksi pembuatan produk, perusahaan juga menghadapi permasalahan terjadinya waste. Waste berdampak secara langsung kepada menurunnya produktivitas dan tingginya biaya produksi. Pendekatan yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah menerapkan lean manufacturing, yaitu konsep yang bertujuan untuk menghasilkan proses manufaktur yang lebih efisien dengan mengeliminasi semua unsur waste dalam proses pembuatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil rancangan model lean manufacturing dengan menggunakan beberapa alat bantu yang sesuai untuk mereduksi biaya dan meningkatkan customer perceived value. Rancangan model perlu divalidasi dengan menggunakan kasus pada perusahaan manufaktur tertentu. Diharapkan rancangan model lean manufacturing dapat menjadi solusi bagi perusahaan manufaktur untuk dapat mereduksi biaya dan meningkatkan customer perceived value.
USULAN PERBAIKAN KAPASITAS PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN THEORY OF CONSTRAINT PADA DIVISI TEKSTIL PT. MULIA KNITTING FACTORY Iphov Kumala Sriwana; Iveline Anne Marie; Yulius .
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 4, No 2 (2016): Jurnal Ilmiah Teknik Industri (Jurnal Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jitiuntar.v4i2.494

Abstract

PT. Mulia Knitting Factory merupakan perusahaan yang bergerak di bidang tekstil dan garmen yang memproduksi benang, kain, pakaian dalam, T-shirt, dan polo shirt. Kapasitas produksi di perusahaan tidak dapat memenuhi demand yang diperlukan sehingga menimbulkan adanya bottleneck. Hal ini terjadi pada lini kerja Rib 11/16, 12/16, 13/16, 36/28, jahit, celup, cuci, peras, dryer, dan compactor merupakan constraint yang dapat menghambat aliran material dan berpengaruh terhadap keluaran dari sistem proses produksi. Tujuan penelitian adalah mengetahui stasiun kerja mana yang menyebabkan adanya bottleneck pada Departemen Knitting dan Departemen BDF, mengidentifikasi lini pembuatan kain dan lini pembuatan warna yang menjadi stasiun bottleneck dan menjadi sumber daya yang membatasi kapasitas berdasarkan pendekatan theory of constraint, memberikan usulan perbaikan yang tepat untuk PT. Mulia Knitting Factory. Adapun hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi kapasitas produksi sebesar Rp 36.962.592. Bottleneck CCR dan Non CCR pada Departemen Knitting terletak pada Rib inchi 11/16, 12/16, 13/16, Sk inchi 36/28 sedangkan bottleneck pada Departemen BDF terletak pada stasiun kerja jahit, celup, cuci, peras, dryer, dan compactor kemudian bottleneck dibuat ke dalam konsep DBR untuk mengetahui drum buffer rope. Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk meningkatkan kapasitas produksi per bulan sebesar Rp. 1.155.081. Kata kunci: Bottleneck, Kapasitas Produksi, Drum Buffer Rope, Theory of Constraint 
ANALISIS DATA GANGGUAN KERUSAKAN MESIN PRODUKSI MENGGUNAKAN TEKNIK ASSOCIATION RULES Iveline Anne Marie; Lukmanul Hakim; Dedy Sugiarto; Winnie Septiani
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 7, No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Teknik Industri (Jurnal Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri )
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jitiuntar.v7i1.5035

Abstract

Association rules merupakan salah satu teknik data mining yang digunakan untuk menentukan korelasi dari sebuah dataset terkait keputusan yang akan diambil. PT Z adalah perusahaan penghasil komponen otomotif yaitu battery untuk kendaraan bermotor. Gangguan kerusakan mesin produksi pada perusahaan mempengaruhi tercapainya Key Performance Indicator (KPI) Divisi Perawatan pada PT Z. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil pemetaan dan analisis gangguan kerusakan mesin yang terjadi dengan menggunakan teknik Association Rules sehingga dapat diberikan rekomendasi kegiatan pengendalikan gangguan kerusakan untuk divisi Maintenance. Tahapan penelitian dimulai dengan melakukan kegiatan pengumpulan data kerusakan mesin. Berdasarkan data yang diperoleh dilakukan pengkategorian untuk variabel analisis terpilih. Berikutnya data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik Association Rule untuk melihat pola yang terjadi dengan bantuan packages  arules software R. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara kerusakan pada shift 2 untuk jenis kerusakan mekanik, serta kerusakan pada shift 3 dengan lama perbaikan  sedang dan tingkat resiko yang tinggi memiliki peluang kejadian yang lebih tinggi jika dibandingkan kejadian lainnya. Perusahaan sebaiknya menyediakan kebutuhan staf mekanik, peralatan dan suku cadang yang memadai pada shift 2 dan shift 3 sehingga dapat meminimasi durasi perbaikan mesin dan mencapai target KPI divisi Maintenance.
PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK DAN ANALISIS EKONOMI PADA PT XYZ EXTENSION Iveline Anne Marie; Teofilus Nathanael Chaiyadi
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Teknik Industri (Jurnal Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jitiuntar.v3i1.511

Abstract

CBA GROUP akan melakukan ekspansi dengan memproduksi bahan HDPE yang selama ini diperoleh dari supplier sebagai bahan campuran untuk memproduksi kantung plastik. Pabrik ini akan dibangun dengan kapasitas awal 182 ton/bulan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang tata letak pabrik baru berdasarkan pendekatan Systematic Layout Planning dan melakukan analisis keuangan dalam pembangunan proyek ini. Perancangan tata letak dimulai dengan pembuatan OPC, perhitungan routing sheet, penentuan fasilitas pendukung yang diperlukan serta kebutuhan area untuk tiap fasilitas pabrik. Dilakukan analisis keterkaitan antar fasilitas pabrik secara keseluruhan dengan metode kualitatif. Berdasarkan hubungan kedekatan pada ARC Pabrik, dilakukan perancangan tata letak menggunakan metode Relationship Diagramming untuk mendapatkan rancangan Activity Relationship Diagram (ARD) pabrik sebagai dasar untuk merancang Area Allocation Diagram (AAD) Pabrik. Berikutnya, dirancang 3 alternatif tata letak yang diuji dengan metode scoring berdasarkan jarak terdekat dan menggunakan checklist Material Handling Evaluation Sheet. Setelah layout yang terpilih sudah ditentukan, selanjutnya dilakukan analisis ekonomi yang menghasilkan Harga Pokok Penjualan, Laporan Aliran kas, hasil analisis Breakeven point, Net present value, Payback Periode, Net Present Value, Internal Rate of Return, Profitability indeks (MARR) dan analisis sensitifitas. Kata kunci: Tata Letak Pabrik, SLP, Relationship Diagramming, MHES, Analisis Ekonomi
RANCANGAN PERAWATAN BUS TRANSJAKARTA MENGGUNAKAN PENDEKATAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DI PERUM DAMRI SBU BUSWAY KORIDOR I & VIII Muhammad Aditya Putra; Iveline Anne Marie
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 3, No 3 (2015): Jurnal Ilmiah Teknik Industri (Jurnal Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jitiuntar.v3i3.472

Abstract

Transportasi telah berkembang pesat dan menjadi salah satu aspek penting dari kehidupan masyarakat saat ini. PERUM DAMRI SBU Busway Koridor I & VIII adalah perusahaan transportasi yang memenuhi kebutuhan transportasi umum. Perusahaan membutuhkan 60 unit bus untuk beroperasi setiap hari. Pemeliharaan adalah hal yang penting untuk memastikan bahwa seluruh bus beroperasi dengan baik, untuk meminimalkan kegagalan komponen bus secara probabilitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan metode pemeliharaan yang lebih baik dengan metode RCM (Reliability Centered Maintenance), yang bisa mengembangkan jadwal pemeliharaan. Penelitian ini menggunakan data komponen kegagalan Transjakarta Bus Koridor VIII dalam setahun. Tiga komponen penting untuk yang harus diperhatikan adalah rem, ban, dan kemudi. Tujuannya adalah memberikan kebijakan perawatan dengan pendekatan RCM. Titik dan tingkat risiko kritis masing-masing komponen diidentifikasi dengan metode Analisis Mode dan Efek Kegagalan Kritis (FMECA). Penggunaan metode RCM akan memberikan kebijakan perawatan untuk setiap komponen kritis dengan hasil tugas yang dijadwalkan. Kebijakan menyarankan perusahaan untuk mengganti komponen penting secara berkala dengan interval waktu tertentu sebelum terjadi kegagalan. Perubahan Interval perawatan preventif untuk rem, ban, dan kemudi pada 370 jam (8.064 km), 1988 jam (41.832 km), dan 661 jam (14.112 km). Jadwal ini memberikan peningkatan kehandalan rem dari 70,5% (0,256 ke 0,961), 12,5% untuk keandalan ban (0604 ke 0,186) dan 59,5% untuk keandalan steering (0,193 ke 0,788). Kata Kunci: Pemeliharaan, FMECA, RCM, Preventive Mengubah Interval, Keandalan