Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

THE IDENTIFICATION OF ANTIBACTERIAL COMPOUNDS IN CLOVE STEM EXTRACT (Syzygium aromaticum) AND ITS EFFECTIVENESS IN INHIBITING THE GROWTH OF Escherichia coli Yunita Diyah Safitri; Ana Amalia; Fatimah Fatimah; Afidatul Muadifah
JBIO: jurnal biosains (the journal of biosciences) Vol 8, No 1 (2022): JBIO: jurnal biosains (the journal of biosciences)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jbio.v8i1.28089

Abstract

Clove plants usage in daily life is very diverse, such as kitchen spices, mixtures of various drinks, and medicines. Clove is a spice plant that contains clove oil which is known as an antibacterial agent. The clove stem has a fairly high clove oil content, but this is not widely known by the public. Clove oil is known to have the ability as a fungicide, bactericide, insecticide, and nematicide. The purpose of this study is to identify antibacterial compounds and the effectiveness of clove stem extract on the growth of Escherichia coli. We used GCMS (Gas Chromatography Mass Spectrometry) analysis to identification antibacterial compounds. Antibacterial activity test using paper disc method by measuring the diameter of the inhibition zone formed from clove stem extract at doses of 30%, 50%, and 70% against Escherichia coli. The results of the study were analyzed using ANOVA with significance (p<0.05). The identification of the active compound showed 13 kinds of compounds were found with the dominant compound was alpha-pinene. The results of the antibacterial test showed the antibacterial activity of clove stem extract at doses of 30%, 50% and 70% with inhibition zones formed 12 mm, 12.7 mm, and 14.1 mm respectively. 
PEMBERIAN EDUKASI TENTANG BAHAYA PEWARNA SINTETIS (RHODAMIN B) SERTA DETEKSI RHODAMIN B PADA SAMPEL MAKANAN RINGAN DI KAWASAN SDN NGLAMPIR TULUNGAGUNG Yunita Diyah Safitri
Aptekmas Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 4 No 2 (2021): APTEKMAS Volume 4 Nomor 2 2021
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.581 KB) | DOI: 10.36257/apts.v4i2.3352

Abstract

Synthetic dye such as Rhodamine B is generally used by textile and paper manufacturers to attract consumer interest in their products. In the last few years, the usage of Rhodamine B has also been found in food production in Indonesia. The Indonesian government has banned the usage of Rhodamine B for food production which is stated in the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number: 239 / Menkes / Per / V / 1985, regarding certain dyes that are declared as hazardous materials. The usage of Rhodamine B in food production may cause indigestion, respiratory disorders, and liver poisoning, and in the long term use may cause cancer. Rhodamine B is usually found in light red-colored snacks that are often sold in the elementary school areas, especially Nglampir Elementary School. Nglampir Village is located in Bandung District, Tulungagung. People around the school areas mostly unknown about the risk of consuming synthetic dye and its effect on the human health. In this service, we gave some information to locals about the risk of consuming Rhodamin B in the food, as well as tested some snacks that are suspected of containing Rhodamine B in Nglampir Elementary School areas. We used presentation and discussion methods, also practiced of Rhodamine B tested in some suspected samples using Rhodamine B test kit. The results showed that all of the samples were negative to Rhodamin B. In the conclusion, some suspected snacks did not use Rhodamine B as its food dye.
Pembuatan Lotion Anti Nyamuk dari Batang Serai sebagai Upaya Pencegahan Demam Berdarah oleh Masyarakat Desa Bendiljati Wetan Tulungagung Yunita Diyah Safitri; Ekke Dwinda Intaningtyas; Nurdiana Choirunnisa; Nurisma Tria Harwiyanti
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v4i2.5406

Abstract

Demam berdarah merupakan salah satu kasus penyakit tropis yang masih sering ditemui di berbagai wilayah di Indonesia. Pencegahan yang bisa dilakukan masyarakat untuk terhindar dari penyakit demam berdarah adalah dengan pemakaian anti nyamuk, tetapi anti nyamuk yang banyak digunakan masyarakat saat ini diketahui menggunakan bahan kimia N,N-diethyl-3-methylbenzamide (DEET) yang juga memiliki efek negatif ke kulit yang sensitif. Pemanfaatan bahan alam bisa dijadikan solusi pengganti lotion anti nyamuk yang lebih ramah lingkungan dan aman untuk kulit yang sensitif. Berdasarkan penelitian yang ada, tanaman serai memiliki kandungan minyak serai yang efektif untuk mengusir serangga, salah satunya adalah nyamuk. Kadungan utama minyak serai adalah citronellal, citronellol dan geraniol yang diketahui memiliki efektifitas sebagai penolak nyamuk. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang bahaya demam berdarah serta memberdayakan masyarakat sekitar untuk mengolah tanaman serai menjadi lotion anti nyamuk yang aman dan murah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada bulan Desember 2021 sampai dengan Januari 2022. Metode yang dilakukan yakni dengan pemberian pre-test dan post-test terkait pengetahuan masyarakat terhadap demam berdarah, dilanjutkan sosialisasi, edukasi serta pembuatan lotion anti nyamuk yang dibimbing langsung oleh pengabdi. Hasil pengabdian ini menunjukkan tercapainya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang bahaya demam berdarah dari 48% menjadi 85%, serta keberhasilan masyarakat untuk membuat lotion anti nyamuk dari batang serai secara mandiri. Dengue fever is a tropical disease still often found in some regions in Indonesia. Dengue prevention can be done by using mosquito repellents, but the mosquito repellents widely used today are known to use the chemical N, N-diethyl-3-methylbenzamide (DEET), which also harms sensitive skin. Some natural ingredients are known to have the ability to repel mosquitoes; one of them is lemon grass. Based on existing research, the lemongrass plant contains lemongrass oil which is effective for repelling insects, such as mosquitoes. The main ingredients of citronella oil are citronellol, citronellol and geraniol, which are known to have effectiveness as a mosquito repellent. This community service series aims to educate about the dangers of dengue fever and empower the surrounding community to process lemongrass plants into mosquito repellent lotions that are safe and inexpensive. This community service activity is carried out from December 2021 to January 2022. The method used is by giving pre-test and post-tests related to public knowledge about dengue fever, followed by socialization, education and making mosquito repellent guided directly by the service. The results of this service show the achievement of increasing public knowledge about the dangers of dengue fever from 48% to 85%, as well as the community's success in making mosquito repellent lotions from lemongrass stems independently. 
Pemberdayaan Masyarakat Dusun Suwur dalam Upaya Pemanfaatan Bunga Kenop (Gomphrena Globosa L.) Sebagai Alternatif Teh Herbal Kaya Antioksidan Yunita Diyah Safitri
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 4 (2022): Volume 5 No 4 April 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i4.4855

Abstract

 Pemanfaatan tanaman sebagai minuman herbal sudah sering dijumpai, salah satu cara konsumsi tanaman yang dimanfaatkan sebagai minuman herbal yakni dengan membuatnya menjadi teh. Salah satu jenis teh yang saat ini mulai banyak dikembangkan adalah teh herbal yang berasal dari berbagai macam bunga. Kandungan senyawa yang bermanfaat banyak ditemukan pada beberapa jenis bunga, salah satunya adalah bunga kenop (Gomphrena globosa L.). Bunga kenop memiliki kandungan senyawa antara lain betasianin, flavonoid, saponin, minyak esensial. Senyawa tersebut dikenal memiliki sifat antioksidan yang baik bagi kesehatan tubuh. Pada rangkaian pengabdian masyarakat ini, pengabdi berupaya untuk memberikan edukasi dan memberdayakan masyarakat sekitar Dusun Suwur Treggalek untuk mengolah bunga kenop untuk dijadikan minuman herbal yang kaya antioksidan. Hasil dari pengabdian ini didapatkan peningkatan pengetahuan sebesar 90% kepada masyarakat Dusun Suwur berdasarkan wawancara lisan terkait manfaat bunga kenop dan cara pengolahannya. Serta masyarakat berupaya untuk membudidayakan tanaman bunga kenop dalam sekala kecil di lingkungan tempat tinggalnya. Kata Kunci: Antioksidan, Budidaya, Bunga Kenop, Teh Herbal  ABSTRACT The use of plants to be made into herbal drinks is easy to find in daily life. One of the methods to consume them is to make the plants into tea. The tea that is currently being hyped is herbal tea which is made from various kinds of flowers. There are useful compounds found in some types of flowers, one of them is the kenop flower (Gomphrena globosa L.). Various compounds including betacyanins, flavonoids, saponins, and essential oils are found in Kenop flowers. These compounds are known to have antioxidant properties that are good for health. In this community service, the executor tried to educate and empower the community around Suwur Treggalek to process kenop flowers into the rich-antioxidant contained herbal drinks. The result of this service is an increase of 90% in community knowledge based on direct interview about the benefits of kenop flowers and how to process them. After the event, the community tried to cultivate kenop flower plants on a small scale in the neighborhood where they live. Keywords: Antioxidant, Cultivate, Herbal Tea, Kenop Flowers
Perbandingan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Methanol Gagang dan Bunga Cengkeh (Syzygium Aromaticum) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923: Comparison of Antibacterial Activity of Clove (Syzygium Aromaticum) Handle and Clove Flower Extract against Staphylococcus aureus ATCC 25923 Yunita Diyah Safitri; Novintan Elistya Dyah Purnamawati
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 3 No. 3 (2021): Jurnal Sains dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.503 KB) | DOI: 10.25026/jsk.v3i3.354

Abstract

Tanaman cengkeh (Syzygium aromaticum) merupakan tanaman yang terkenal dengan minyak cengkeh yang tinggi dan berpotensi sebagai antibakteri. Kandungan minyak cengkeh tertinggi terdapat pada bagian bunganya (10-20%), selanjutnya gagang cengkeh (5-10%), dan daun cengkeh (1-4%). Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kemampuan antibakteri ekstrak bunga cengkeh yang sudah dikenal memiliki aktivitas antibakteri dengan ekstrak gagang cengkeh yang masih kurang diketahui aktivitas antibakterinya terhadap bakteri patogen Staphylococcus aureus ATCC 25923. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu cakram kertas (Kirby Bauer), dengan menguji kemampuan antibakteri ekstrak gagang cengkeh dengan konsentrasi 50% dan ekstrak bunga cengkeh dengan konsentrasi 50%. Data dianalisis menggunakan ANOVA dengan taraf signifikansi (p < 0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rerata zona hambat ekstrak gagang cengkeh dan bunga cengkeh konsentrasi 50% yang terbentuk adalah 13.63 mm dan 18.69 mm. Ekstrak gagang cengkeh tergolong cukup sensitif, sedangkan bunga cengkeh sensitif terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak bunga cengkeh memiliki kemampuan antibakteri yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak gagang cengkeh secara signifikan (p < 0.05). Meskipun demikian, baik ekstrak bunga maupun gagang cengkeh keduanya memiliki potensi sebagai antibakteri yang cukup efektif terhadap bakteri patogen Staphylococcus aureus.
Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol 70% daun papaya terhadap bakteri Propionibacterium acnes secara difusi Shella Nada Veronica; Choirul Huda; Yunita Diyah Safitri
Pharmasipha : Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol 7, No 1 (2023): Maret
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v7i1.8963

Abstract

Propionibacterium acnes merupakan salah satu flora normal pada kulit manusia, bakteri mendominasi didaerah folikel sebasea kulit dan dapat menyebabkan jerawat Kketika menginfeksi kulit. Tujuan penelitian ini ialah mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak daun papaya dan konsentrasi optimum untuk menghambat bakteri Propionibacterium acnes. Daun pepaya diekstraksi dengan metode maserasi memakai etanol 70%. Skrining fitokimia ekstrak daun pepaya terhadap kandungan flavonoid, alkaloid, tanin dan saponin. Pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi paper disc dengan kontrol positif klindamisin serta dengan kontrol negatif DMSO 5%. Hasil skrining fitokimia ekstrak positif ada senyawa flavonoid, alkaloid, tanin dan saponin. Dari pengujian aktivitas ini, ekstrak daun pepaya mempunyai aktivitas antibakteri ditandai dengan adanya zona bening disekitar cakram. Berdasarkan kesimpulan ekstrak daun pepaya dapat menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes.
Perbandingan Aktivitas Antibakteri Rebusan Batang, Bunga dan Daun Cengkeh (Syzygium aromaticum) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli ATCC 25922 Ekke Dwinda Intaningtyas; Fatimah Fatimah; Yunita Diyah Safitri
Jurnal Farmasi Higea Vol 15, No 1 (2023)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52689/higea.v15i1.473

Abstract

Escherichia coli merupakan pathogen penyebab diare yang dapat menginfeksi manusia melalui air atau makanan yang terkontaminasi. Penggunaan antibiotik yang tidak bijak dalam mengatasi infeksi bakteri dapat menimbulkan resistensi terhadap antibiotik. Cengkeh merupakan salah satu bahan alam yang memiliki potensi sebagai antibakteri dikarenakan kandungan eugenol yang ada pada tanaman cengkeh baik pada batang, daun maupun bunga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan aktivitas rebusan batang, bunga dan daun cengkeh (Syzygium aromaticum) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah cakram kertas (Kirby-Bauer) dengan mengukur zona hambat yang terbentuk dari hasil aktivitas antibakteri ekstrak. Hasil penelitian ini menunjukkan baik batang, daun dan bunga memiliki aktivitas antibakteri yang kuat dengan rata – rata zona hambat yang terbentuk adalah 17 mm, 13 mm, dan 19 mm secara berurutan. Hambatan pertumbuhan bakteri yang tertinggi yaitu terdapat pada bunga cengkeh. Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak yang paling optimal dalam menghambat pertumbuhan Escherichia coli diantara rebusan batang, bunga dan daun cengkeh (Syzygium aromaticum) adalah bunga cengkeh. 
UJI KUALITAS SUMBER AIR PEGUNUNGAN MENGGUNAKAN METODE MOST PROBABLE NUMBER DI DESA TANJUNG TULUNGAGUNG Rizqi Asri Fauzi Nugraha; Yunita Diyah Safitri; Novintan Elistya Diyah Purnamawati
Journal of Indonesian Medical Laboratory and Science Vol 4 No 1: April 2023
Publisher : Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Teknologi Laboratorium Medik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53699/joimedlabs.v4i1.95

Abstract

Mountain springs is a source of clean water that is commonly used by rural communities to fulfil their daily water needs such as washing, bathing and cooking. The lack of clean water facilities in Indonesia is a problem that has not been resolved to date. The habits of the people in Tanjung Tulungagung Village is using mountain spring water for consumption as drinking water without boiling it first. Unboiled water has a tendency to be polluted by microbes, one of which is the coliform group. Coliform bacteria was known to cause several diseases, such as diarrhea, dysentery and cholera. The purpose of this study was to determine the quality of water by observing the growth of coliform bacteria in mountain water that consumed by residents in Tanjung Village, Sendang Tulungagung District. The method used in this study is the Most Probable Number (MPN). The results of this study showed that the number of Coliform contained in repeat samples 1, 2, 3 & 4 respectively, were 900, 1600, 1600, 1600 MPN/100 ml, then the data was compared with the SNI issued by the National Standardization Agency. Based on SNI 3719:2014, the requirements for the Most Likely Number (APM) for drinking water are not more than <2/100 ml. The conclusion from this study is that the water used by the people of Tanjung Village, Sendang District, Tulungagung Regency is not suitable for direct consumption without being processed first.
Analisis Toksisitas Dan Aktivitas Antioksidan Pada Ekstrak Gagang Cengkeh (Syzygium aromaticum) Yunita Diyah Safitri; F Fatimah
Metamorfosa: Journal of Biological Sciences Vol 10 No 1 (2023)
Publisher : Prodi Magister Ilmu Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/metamorfosa.2023.v10.i01.p12

Abstract

Bahan alam saat ini banyak digunakan sebagai alternatif obat kimia dalam mengatasi permasalahan kesehatan pada masyarakat. Salah satu jenis tanaman herbal yang sering dimanfaatkan khasiatnya di Indonesia adalah tanaman cengkeh. Penggunaan tanaman cengkeh dalam pembuatan obat herbal sudah banyak ditemui di Indonesia. Selain itu, tanaman cengkeh juga digunakan sebagai campuran beberapa minuman herbal yang diakui kaya akan antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat toksisitas gagang cengkeh, serta mengidentifikasi aktivitas antioksidan yang terkandung pada gagang cengkeh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Brine Shrimp Test (BST) untuk menguji toksisitas ekstrak gagang cengkeh dengan menentukan nilai LC50. Pada pengujian antioksidan digunakan metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl), serta dilihat absorbansinya pada spektrofotometri pada panjang gelombang 517 nm untuk menentukan nilai IC50 gagang cengkeh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak gagang cengkeh memiliki tingkat toksisitas yang kuat dengan nilai LC50 sebesar 56,3 ppm, serta memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dengan nilai IC50 sebesar 63,5 ?g/mL.
Pelatihan Pembuatan Yoghurt sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan Pencernaan Warga Desa Jabalsari Tulungagung Yunita Diyah Safitri; Dinda Ayu Nur Cahyani; Meysa Safrina
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i3.7950

Abstract

Konsumsi makanan yang mengandung probiotik sering diabaikan oleh sebagian besar masyarakat, khususnya masyarakat pedesaan. Berdasarkan data Pusat Kesehatan Desa (Puskesdes), salah satu permasalahan kesehatan yang sering terjadi di Desa Jabalsari adalah kejadian diare baik pada anak-anak maupun dewasa.  Penanganan diare bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan makanan serta konsumsi yogurt sebagai sumber probiotik untuk memelihara fungsi saluran cerna. Upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan salah satunya dilakukan dengan cara memberikan edukasi terkait dengan makanan bergizi tinggi serta pencegahan berbagai penyakit menular. Selain itu, pelatihan yang memberikan kebermanfaatan kepada masyarakat khususnya dalam bidang kesehatan juga perlu dilakukan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pelatihan terkait dengan pembuatan yoghurt di Desa Jabalsari, guna meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait dengan makanan bergizi dan meningkatkan kesehatan pencernaan masyarakat di musim penghujan. Kegiatan dilaksanakan pada bulan November 2022 bertempat di Balai Desa Jabalsari Sumbergempol. Sasaran kegiatan ini adalah warga Desa Jabalsari, khususnya ibu rumah tangga dengan jumlah peserta sebanyak 20 orang. Kegiatan dilakukan dengan cara memberikan pengetahuan tentang yoghurt, cara pembuatan dan penyimpanannya, serta melakukan tutorial di hadapan warga Desa Jabalsari. Hasil kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan warga Desa Jabalsari dari 20% naik menjadi 80% tentang manfaat yoghurt dan cara pembuatannya, serta penyimpanan yoghurt yang benar.Most people, especially those in rural communities, often ignore consuming foods containing probiotics. Based on Village Health Center data, one of the problems that often occurs in Jabalsari Village is the incidence of diarrhea in both children and adults. Diarrhea can be prevented by maintaining food hygiene and consuming yogurt as a probiotic source to maintain digestive tract function. The solution to improve people's prosperity, especially in the health sector, is carried out by providing education related to highly nutritious food and the prevention of various infectious diseases. In addition, training that benefits the community, especially in the health sector, also needs to be carried out. This activity purposed to provide training related to making yogurt in Jabalsari Village, increase community knowledge related to nutritious food, and improve people's digestive health in the rainy season. The activities were carried out in November 2022 at the Jabalsari Sumbergrmpol Village Hall. The target of this activity is Jabalsari Village residents, especially homemakers, with a total of 20 participants. Activities were carried out by providing knowledge about yogurt, making and storing it, and conducting tutorials in front of Jabalsari Village residents. The results showed an increase in Jabalsari Village residents' knowledge from 20% to 80% about the benefits of yogurt and how to make it, as well as the proper storage of yogurt.