Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Cakrawala Pendas

KEMAMPUAN LITERASI KUANTITATIF SISWA KELAS V MENGGUNAKAN PENDEKATAN RASCH MODEL Dameis Surya Anggara; Candra Abdillah
Jurnal Cakrawala Pendas Vol 8, No 1 (2022): January
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v8i1.3592

Abstract

Kemampuan matematika siswa banyak menghadapi masalah yang tercermin dari hasil TIMSS dan hasil PISA. Keadaan tersebut diduga dipengaruhi oleh faktor pembelajaran matematika yang belum memperhatikan kemampuan awal siswa sehingga pembelajaran tidak berjalan efektif dalam mencapai tujuan. Menindaklanjuti keadaan di atas, maka diperlukan penciptaan pembelajaran matematika yang efektif dengan memperhatikan kemampuan awal siswa. Kemampuan tersebut dapat diketahui melalui tes diagnosis literasi kuantitatif. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kemampuan literasi kuantitatif siswa kelas V menggunakan pendekatan pengukuran Rasch Model. Metodologi penelitian yang digunakan adalah survey sekali waktu dengan cara pemberian tes literasi kuantitatif dengan jumlah item sebanyak 40. Tes tersebut diberikan kepada 480 siswa kelas V sekolah dasar di demak dan Kota semarang. Selanjutnya, data yang telah terkumpul, dianalisis menggunakan pendekatan pengukuran Rasch Model dengan syarat-syarat tertentu seperti item dan responden harus fit, item harus mengukur satu dimensi (unidimensi), jawaban antar item dan responden tidak saling mempengaruhi (independensi local), dan karakteristik item tidak dipengaruhi responden (invariansi kelompok). Hasil yang diperoleh yaitu kemampuan literasi kuantitatif siswa dibawah tingkat kesukaran item standar. Begitu pula jika dilihat dari jenis kelaminnya, antara kemampuan literasi siswa laki-laki dan perempuan juga  di bawah tingkat kesukaran item standar. Kemudian jika dibandingkan, kemampuan literasi kuantitatif siswa perempuan lebih baik dibanding siswa laki-laki, namun pada dimensi tertentu memiliki kesamaan kemampuan, yaitu kemampuan kalkulasi. Selanjutnya jika dilihat dari dimensinya, kemampuan literasi kuantitatif dari tingkatan tinggi ke rendah, dimulai dari dimensi representasi, komunikasi, asumsi, kalkulasi, interpretasi, dan dimensi analisis. Namun pada dimensi analisis, merupakan item tersulit bagi siswa berjenis kelamin laki-laki. Sedangkan pada dimensi kalkulasi, merupakan item tersulit bagi siswa berjenis kelamin perempuan.
ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP IPA SISWA PADA PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN DITINJAU DARI RASA INGIN TAHU SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Candra Abdillah; Dameis Surya Anggara
Jurnal Cakrawala Pendas Vol 7, No 1 (2021): January
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v7i1.2463

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pemahaman konsep IPA siswa antara pembelajaran predict-observe-explain dengan ceramah konvensional, perbedaan pemahaman konsep IPA siswa antara rasa ingin tahu tinggi dan rendah, dan pengaruh interaksi antara faktor model pembelajaran dan rasa ingin tahu. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metodologi Quasi Eksperimen tipe Desain Faktorial 2x2. Adapun populasi penelitian adalah siswa kelas IV di SD Negeri Wilayah Kelurahan Nalumsari yaitu siswa kelas IV di SD Negeri Nalumsari 1, 2, dan 3. Selanjutnya sampel diambil dengan Teknik Cluster Random Sampling dengan perolehan sampel yaitu siswa kelas IV di SD Negeri Nalumsari 1 dan 2. Data terkumpul dengan instrumen butir soal pemahaman konsep IPA dan lembar angket rasa ingin tahu siswa, yang dianalisis menggunakan Anova Dua Jalan dengan syarat data harus berdistribusi normal dan homogen. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu: 1) terdapat perbedaan pemahaman konsep IPA siswa antara pembelajaran predict-observe-explain dengan konvensional, 2) terdapat perbedaan pemahaman konsep IPA siswa antara rasa ingin tahu tinggi dan rendah, dan 3) terdapat pengaruh interaksi antara faktor model pembelajaran dan rasa ingin tahu terhadap pemahaman konsep IPA siswa kelas IV di SD Negeri Wilayah Kelurahan Nalumsari, Jepara.