Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA DODOL PEPAYA (Carica papaya L.) PADA HOME INDUSTRI “DUA SAUDARA” DESA TEBAT MONOK KECAMATAN KEPAHIANG KABUPATEN KEPAHIANG Pariang Simanjuntak; Herri Fariadi; Rika Dwi Yuli H
AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 1 No 1 (2014)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.775 KB) | DOI: 10.37676/agritepa.v1i1.115

Abstract

Basically fruit plants can be increased by the value added process into different kinds of food. One of the products processed in the District Kepahiang made from raw papaya (Carica papaya L.) is a papaya dodol. The development of industrial-scale processing dodol small business has good prospects given the potential market is very supportive. Furthermore the process of making fruit dodol basically not too difficult and it has economic value is quite tempting. Hence arose the idea to cultivate papaya that has selling value and extend shelf life. The purpose of this study was to identify the development prospects papaya dodol processing home industry "Dua Saudara " at Tebat Monok Village, District Kepahiang. The data analysis method used in this research is SWOT analysis. The survey results revealed that the availability of support for the processing of pepaya dodol "Dua Saudara" in the form of sticky rice flour, sugar, brown sugar, and coconut sufficient.Keywords: papaya dodol, Financial analysis, Prospects
TINGKAT PARTISIPASI KELOMPOK TANI TERHADAP PROGRAM HUTAN KEMASYARAKATAN (HKm) DI DESA TEBAT PULAU KECAMATAN BERMANI ULU KABUPATEN REJANG LEBONG Rahabillah Firdha; Herlina -; Herri Fariadi
AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 1 No 1 (2014)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.884 KB) | DOI: 10.37676/agritepa.v1i1.117

Abstract

Forestry development in Indonesia is regulated by a system of laws and regulations in orderto mememenuhi pattern of sustainable forestry development with reference to Law 41 then was issued a government policy which began to provide space and public access around the forest to forest. Government policy in the form of the issuance of the Minister of Forestry Regulation. P.37/Menhut-II/2007 on community forestry, which is subsequently followed by the changes and improvements (Permenhut No.P.18/Menhut-II/2009, No. Permenhut. P.13/Menhut-II/2010, until  Permenhut No.P52/Menhut-II/2011). The method used in the sampling done by purposive sampling. The data used is primary data from respondents to the structured interview, questionnaire (Questionnaire), and observation. Secondary data from various agencies such as, Government, stakeholders and supporting literature. Then analyzed using descriptive analysis with a qualitative and quantitative approach, in which the results of this study are described in detail in providing a clear and comprehensive picture of people's participation in community forestry. The results showed the level of participation in community forest farmer groups dam village in the island of socialization (98.57%), monitoring (82.86%) and evaluation (86.43%) is high, whereas at the level of group participation in work planning and implementation of community forestry programs are being (58.81%). While the overall participation recapitulation is 81.67% higher.Keywords: Participation, Farmer Groups, Community Forestry Program
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONTRIBUSI WANITA PENYADAP KARET TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA Rika Dwi Yulihartika; Herri Fariadi
AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 3 No 2 (2016)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.547 KB) | DOI: 10.37676/agritepa.v3i2.533

Abstract

Wanita dalam rumah tangga memiliki potensi untuk memberikan kontribusi terhadap pendapatan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi wanita penyadap karet terhadap pendapatan keluarga, yang dilihat dari alokasi waktu kerja, pendapatan, pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, lama bekerja dan umur wanita penyadap karet. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah wanita penyadap karet di Desa Sawang Lebar Kec. Air Napal Kab Bengkulu Utarayaitu sebanyak 45 orang. Penentuan sampel ditentukan dengan metode sampling total. Penelitian dianalisis melalui analisis regresi linear sederhana dan regresi linear berganda. Hasil analisis regresi linear sederhana antara alokasi waktu kerja wanita penyadap karet terdapat pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan keluarga, yaitu sebesar 59%, antara pendapatan wanita penyadap karet terhadap pendapatan keluarga berpengaruh sebesar 54%. Tingkat pendidikan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan keluarga, yaitu sebesar 50%. Jumlah tanggungan wanita penyadap karet terdapat pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan keluarga, yaitu sebesar 26%. Lama bekerja wanita penyadap karet tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan keluarga. Umur wanita penyadap karet tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan keluarga. Hasil analisis regresi linear berganda mengidentifikasi bahwa secara bersama-sama alokasi waktu kerja, pendapatan wanita penyadap, pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, lama bekerja dan umur berpengaruh terhadap variabel dependent yaitu pendapatan keluarga, sebesar sebesar 69%. Kata Kunci: Kontribusi, alokasi waktu, pendapatan, pendidikan, jumlah tanggungan, lama bekerja, umur dan pendapatan keluarga wanita Penyadap Karet
ANALISIS STRUKTURISASI KELEMBAGAAN DESA MANDIRI PANGAN BERKELANJUTAN DENGAN APLIKASI METODE INTERPRETATIVE STRUCTURAL MODELLING (ISM) DI KABUPATEN BENGKULU TENGAH Herri Fariadi
AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 3 No 2 (2016)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.66 KB) | DOI: 10.37676/agritepa.v3i2.535

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi atribut-atribut yang berpengaruh terhadap struktur kelembagaan desa mandiri pangan berkelanjutan dan untuk merumuskan bagaimana struktur kelembagaan yang terlibat dalam pengembangan desa mandiri pangan agar dapat berkelanjutan di Kabupaten Bengkulu Tengah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2015. Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive) yakni di Kabupaten Bengkulu Tengah dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan kawasan yang telah mendapat program desa mandiri pangan, juga didasarkan atas pertimbangan bahwa Kabupaten Bengkulu Tengah memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.Responden dalam penelitian ini adalah kalangan pakar terpilih yang diambil berdasarkan kesesuaian keahlian dengan struktur dan kelembagaan usaha pangan. Pada saat penentuan atribut, responden diambil sebanyak 17 orang, selanjutnya dalam metode interpretative structural modelling (ISM) untuk penentuan struktur kelembagaan responden yang diambil sebanyak 5 orang yang berasal dari akademisi. Analisis atribut-atribut yang berpengaruh terhadap struktur kelembagaan desa mandiri pangan berkelanjutan dilakukan dengan pendekatan Multi-Dimensional Scaling (MDS) yang disebut dengan pendekatan Rap-Demangan. Untuk merumuskan struktur kelembagaan menggunakan Interpretative Structural Modeling (ISM). Hasil analisis Rap-Demangan menunjukkan bahwa indeks keberlanjutan kelembagaan di Kabupaten Bengkulu Tengah dengan kategori baik (75.6) dalam skala keberlanjutan 0–100. Hasil Output ISM-Strella, berdasarkan Reachability Matrix (RM) Lembaga Sosial, berada pada sektor I (AUTONOMOUS), sektor II (DEPENDENT) di tempati oleh Pengolah Hasil Pangan, Pemasar Hasil Pangan, Kelompok Tani/Ternak/Nelayan, Koperasi dan UKM, Lembaga Keuangan Mikro, Gapoktan, KTNA, Unit Pembenihan Rakyat, Sedangkan yang berada pada sektor III (LINKAGE) yaitu adalah Pembudidaya Pangan, Disperindag. Pada sektor IV (INDEPENDENT) yaitu adalah Kementrian Pertanian, Dinas Teknis, Badan Ketahanan Pangan, BP4K, Tokoh Masyarakat, Kementrian Kelautan Dan Perikanan, Balai Pembibitan, Balai Benih Ikan, Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum, Penyuluh. Kata Kunci : struktur kelembagaan, desa mandiri pangan berkelanjutan, metode Interpretative Structural Modeling (ISM).
Analisis Sumber Pendapatan Buruh Tani Sawit Di Desa Pasar Seluma Kabupaten Seluma Herri Fariadi; Evi Andriani
AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 6 No 1 (2019)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453 KB) | DOI: 10.37676/agritepa.v6i1.808

Abstract

pemanen sawit, (2). mengetahui seberapa besar tingkat produktivitas buruh tani pemanen sawit. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah buruh tani pemanen sawit di Desa Pasar Seluma Kecamatan Seluma Selatan Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu yaitu sebanyak 43 petani. Penentuan sampel ditentukan dengan metode sensus yaitu dengan melakukan pendataan seluruh anggota populasi di lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber pendapatan buruh tani pemanen sawit rakyat terdiri dari sektor pertanian yang dibagi menjadi sektor pertanian on farm (sawah) dan sektor pertanian off farm (buruh tani pemanen sawit rakyat, buruh tani padi, buruh tani cabe). Kemudian luar sektor pertanian non farm (Sopir, warung dan memancing ikan). Produktivitas buruh tani pemanen sawit rakyat yang paling banyak adalah kelas antara 382,6 - 523,9 yaitu dengan kategori rendah dengan jumlah 25 orang atau 58,14%. Sedangkan produktivitas buruh tani pemanen sawit rakyat dengan kategori tinggi, berjumlah 4 orang responden atau 9,63%. Rata-rata partisipasi responden adalah521,9 dengan kategori rendah. Kata kunci: produktivitas, buruh tani pemanen sawit rakyat, sumber pendapatan
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Kopi Bubuk 1001 Di Kota Bengkulu Herri Fariadi; Beni Saputra
AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 6 No 2 (2019)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.804 KB) | DOI: 10.37676/agritepa.v6i2.882

Abstract

Saat ini, Indonesia merupakan produsen dan juga sekaligus konsumen penting komoditas kopi. Provinsi Bengkulu merupakan provinsi ke 4 di Sumatera dengan jumlah produksi kopi terbanyak, dengan luas lahan 75.922 Ha dengan total produksi 56.556 ton. Dari jumlah tersebut ada yang menjadi berbagai olahan kopi bubuk, adapun salah satu olahan kopi bubuk yang cukup terkenal di Kota Bengkulu adalah kopi bubuk 1001. Tujuan dari penelitian ini adalah: menganalisis konsumsi kopi bubuk 1001 di Kota Bengkulu dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi kopi bubuk 1001 di Kota Bengkulu. Metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis konsumsi kopi bubuk 1001 di Kota Bengkulu adalah analisis deskriptif. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya konsumsi kopi bubuk 1001 dengan dianalisis dengan alat analisis regresi linear berganda. sampel yang digunakan dalam penelitan ini adalah sebanyak 78 responden, dilakukan dengan metode accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan konsumsi kopi bubuk 1001 di Kota Bengkulu masih kategori rendah, hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata konsumsi 260 gr/bln. Hasil uji secara simultan besarnya pengaruh 7 variabel X terhadap konsumsi kopi bubuk 1001 secara bersama-sama berpengaruh signifikan. Sedangkan untuk uji parsial faktor yang berpengaruh nyata terhadap konsumsi kopi bubuk 1001 di Kota Bengkulu adalah selera (X1), harga kopi bubuk 1001 (X2), jumlah tanggungan keluarga (X6) dan jenis kelamin (X7). Kata kunci : konsumsi, kopi bubuk 1001
Analysis Of Production Performance In The Legend Luwak Coffee Business, Kepahiang Herri Fariadi Lubis; Indah Fitria
AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 8 No 1 (2021)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/agritepa.v8i1.1285

Abstract

Coffee is a type of plantation crop that has long been cultivated and has high economic value. This study aims to determine the production performance of the legendary civet business in Kepahiang Regency. The research method used in this research is productivity analysis, capacity, quality, and delivery speed. While the production performance is seen from Productivity, Capacity, Quality, and Speed ​​of Delivery. The results showed that the labor productivity of the legendary civet coffee business was 15.24 with a good category, the resulting capacity was 0.67 kg in a good category, the quality of robusta coffee powder products was 35.46 in a good category, fast product delivery. Robusta coffee powder in the business of legend luwak with an average of 35.56 in the fast category.
ANALISIS MOTIVASI KERJA PENJUAL RUJAK BUAH KELILING DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI KOTA BENGKULU HERRI FARIADI LUBIS; Ferri Herrifariadi fariadi
Jurnal AGRIBIS Vol. 14 No. 2 (2021): Jurnal Agribis
Publisher : Program Studi Agribisnis Faperta Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.152 KB) | DOI: 10.36085/agribis.v14i2, Juli.1410

Abstract

Untuk mencukupi kebutuhan keluarganya beberapa masyarakat Kota Bengkulu mencurahkan tenaganya sebagai penjual rujak buah yang ada di Kota Bengkulu. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui motivasi kerja penjual rujak buah keliling, mengetahui tingkat motivasi penjual rujak buah kelilin, untuk mengetahui besarnya pendapatan penjual rujak buah keliling, mengetahui besarnya kontribusi pendapatan penjual rujak buah keliling terhadap pendapatan keluarga di Kota Bengkulu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, analisis pendapatan dan analisis kontribusi pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otivasi kerja penjual rujak buah keliling tertinggi adalah motivasi karena ‘besarnya beban tanggungan keluarga” yaitu sebesar 87,50%, tingkat motivasi kerja penjual rujak buah keliling di Kota Bengkulu memiliki rata-rata sebesar 33,14 yang berarti bahwa tingkat motivasi kerja penjual rujak buah keliling dalam kategori sangat tinggi, pendapatan penjual rujak buah keliling di Kota Bengkulu sebesar Rp 3.192.058, kontribusi pendapatan penjual rujak buah yaitu dengan rata-rata kontribusi pendapatan sebesar Rp 72.70%. Hal ini menunjukkan kontribusi pendapatan penjual rujak buah adalah dengan kategori tinggi. Kata Kunci: Penjual rujak keliling, motivasi kerja, kontribusi pendapatan
ANALISIS PELUANG USAHATANI CIPLUKAN (Physalis peruviana. L) DI KOTA BENGKULU Efriza Hardianti; Yossie Yumiati; Herri Fariadi
Jurnal Agroqua: Media Informasi Agronomi dan Budidaya Perairan Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Agroqua
Publisher : University of Prof. Dr. Hazairin, SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/ja.v19i1.1855

Abstract

Ciplukan (Physalis peruviana L.) is a shrub that has many health benefits and has been cultivated and has a high selling value. This study aims to determine how the opportunities for ciplukan farming in Bengkulu City. This study uses primary data and secondary data with interview techniques and questionnaire tools given to people who are considered to know about the opportunities of ciplukan farming in Bengkulu City. The sampling method used in this research was the purposive method and the data were processed using SWOT analysis. The results showed that the opportunity for ciplukan plant farming in Bengkulu City has a great opportunity, namely with a value of 1.55, which means that the ciplukan plant has the opportunity to be cultivated and bred.
Analisis Tingkat Partisipasi Dan Persepsi Anggota Afinitas Terhadap Program Desa Mandiri Pangan Evi Andriani; Herri Fariadi
Jurnal Agroqua: Media Informasi Agronomi dan Budidaya Perairan Vol 15 No 1 (2017): Agroqua Journal
Publisher : University of Prof. Dr. Hazairin, SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of the effort to tackle the problem of poverty and food insecurity, government agency food security through agriculture department, in 2006 has eilcis village self-food program. Village self-food program success depends on the participation of food and public perception as well as the approach taken by the government to the community in the planning, implementation, monitoring and evaluation. Has conducted research with the aim to analysis of the level member of affinity groups participation and perception for village self-food in Padang Serai village Kampung Melayu Bengkulu City. Research method using descriptive analysis is presented data or information in order to obtain a complete and deiled results. This information will be illustrated by some of the questions with three alternative answer. The answer given by level where: to answer (agree = S, Sometimes = KD, and does not agree = TS). Alternative answer will be rated based on the level (score) S = 3, KD =2, and TS = 1. Based on the results of the research village sel-food program in Padang Serai village Kampung Melayu Bengkulu City average of 28,13 which means that the level of participation of members of affinity included in the medium category. Most respondents participation is a class between 23,4-32,7 namely the medium category with a number of 21 people or 65,63. Whereas the respondent participation of at least between 14-23,3 is the low category. Totaling 5 respondents or 15,63%. Of data on the perception of respondents could be on average 33,06.This condition indicator that the member of afiniti group has a high or good perception of the village self-food program. The respondents perception that most of the classes between 32,7-42 is with his category with a number of 18 people or 56,25%. Whereas at least the perception of respondents between 14-23,4 is the low category, totaling 6 respondents or 18,75%.