Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

RETRACHED Inhibiting Factors For Sustainable Use (Solid) Of Palm Waste As Food For Beef Cattle In Seluma District Andi Ishak; Erpan Ramon; Zul Efendi; Emlan Fauzi; Afrizon Afrizon
AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 8 No 1 (2021)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/agritepa.v8i1.1328

Abstract

Farmers in oil palm plantation areas in Seluma Regency have utilized the solid potential of palm oil waste as a source of beef cattle feed. Tunas Harapan Livestock Group, Sumber Arum Village, Sukaraja District, started using solid feed in 2009 to 2017, but now many farmers are no longer using it. This study aims to identify the inhibiting factors for solid use in Tunas Harapan Livestock Group. The study was conducted from July to August 2018. Data collection through in-depth interviews involved two key informants, namely the Head of the Farmer's Group and an agricultural extension worker, which was confirmed by interviews with 3 farmers and observations. The data collected is the result of the identification of technical, economic, and social factors related to the maintenance of beef cattle. The data were analyzed using the AHP (Analytical Hierarchy Process) method. The results showed that technical factors were the main obstacle to solid use with a value of 63.7%, followed by economic factors (25.8%) and social factors (10.5%). The reduction in the scale of livestock rearing from 4-5 to 1-2 is the dominant technical factor that hinders the sustainability of solid use in the field.
Produktivitas Itik Petelur Pada Dua Sistem Budidaya Yang Berbeda (Kasus Di Desa Babatan Ilir, Kecamatan Seginim, Kabupaten Bengkulu Selatan) Harwi Kusnadi; Deprizal; Emlan Fauzi; Andi Ishak; Jhon Firizon; Erpan Ramon
JURNAL PETERNAKAN SILAMPARI (JPS) ISSN: 2089-4791 Vol. 1 No. 1 (2022): MARET 2022
Publisher : LPPM Universitas Musi Rawas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.095 KB)

Abstract

Produktivitas itik petelur ditentukan oleh sistem budidaya. Permasalahan yang dihadapi peternak adalah penerapan budidaya yang belum intensif yang menyebabkan rendahnya produktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan produktivitas itik petelur pada dua sistem budidaya yang berbeda yaitu intensif dan ekstensif. Penelitian dilaksanakan di Desa Babatan Ilir, Kecamatan Seginim, Kabupaten Bengkulu Selatan. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Januari - Maret 2021 dengan pengamatan pada 3 orang peternak itik skala rumah tangga. Data yang dikumpulkan yaitu jumlah itik yang dipelihara, sistem pemeliharaan itik secara intensif dan ekstensif, jumlah telur per hari, dan persentase produksi telur. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeliharaan itik dengan sistem intensif mampu meningkatkan prosentase produksi telur 30,1% dibandingkan dengan sistem pemeliharaan itik secara ekstensif. Peternak disarankan untuk perbaikan sistem budidaya dengan tujuan meningkatkan produktivitas telur itik.
IDENTIFIKASI HAMA TANAMAN CABAI MERAH DAN TEKNIS PENGENDALIANNYA DI KELOMPOK TANI SARI MULYO DESA SUKASARI KECAMATAN AIR PERIUKAN KABUPATEN SELUMA PROVINSI BENGKULU Taufik Hidayat; Kusmea Dinata; Andi Ishak; Erpan Ramon
Agrica Ekstensia Vol 16 No 1 (2022): Edisi Juni
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55127/ae.v16i1.109

Abstract

Horticultural commodities are strategic, have high economic value and are widely cultivated by farmers, one of which is red chili. Pests and plant diseases are the main problems faced by farmers, but their control is still not optimal. This problem is also faced by chili farmers in the Sari Mulyo Farmer's Group in Sukasari Village, Air Periukan Subdistrict, Seluma Regency, Bengkulu Province. The area of chili cultivated in this farmer group is about 6 ha every year. The problem faced in this growing season is the attack of pests that have not been able to be controlled by farmers. Therefore, this study aims to identify the types of pests that attack chili plants, the control carried out by farmers, and suggestions for their control. The research was conducted from December 2021 to January 2022 using field observations and interviews with chili farmers. Observations were made by observing pests on chili plants belonging to farmers with an area of 2.5 hectares. Observations were made on the affected plants by observing the types of pests and the symptoms of their attacks. Meanwhile, interviews were conducted to find out the control efforts that have been carried out by farmers. The identification results showed that there were two types of caterpillars that attacked chili plants, namely Spodoptera spp. and Helicoverpa spp. In addition, there is whitefly (Bemisia tabaci) and thrips (Thrips sp.) attacks. The control carried out by farmers has not been in accordance with recommendation on 6 precise control system in controlling chili pests.
PENGEMBANGAN TERNAK SAPI POTONG DENGAN POLA PENGGADUHAN SISTEM BAGI HASIL (Studi Kasus di Kelompok Tani Tunas Harapan, Desa Sumber Arum, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma) Zul Efendi; Nurhaita Nurhaita; Erpan Ramon; Andi Ishak
Jurnal Inspirasi Peternakan Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Inspirasi Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jinak.v1i2.1818

Abstract

ABSTRAKPola penggaduhan ternak sapi potong di Pedesaan umum diterapkan oleh peternak, salah satunya yaitu sistem bagi hasil untuk pengembangan populasi ternak. Penelitian ini dilakukan di Kelompok Tani Tunas Harapan Desa Sumber Arum Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma pada bulan Agustus sampai dengan September 2020 dengan tujuan  mengetahui pengaruh pola penggaduhan dengan sistem bagi hasil terhadap perkembangan populasi ternak sapi potong. Penelitian dilakukan dengan metode sensus dengan melibatkan 16 orang anggota kelompok. Disamping itu juga dilakukan konfirmasi hasil sensus melalui FGD dengan  pengurus kelompok tani. Data yang dikumpulkan adalah keragaan kepemilikan sapi potong, pola penggaduhan, keuntungan peternak dan kelompok dari system bagi hasil dan rencana pengembangan kelompok. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola penggaduhan dengan sistem bagi hasil mampu meningkatkan populasi ternak milik kelompok tani dan memberikan keuntungan bagi peternak dan kelompok. Rencana pengembangan kandang komunal untuk penggaduhan ternak milik kelompok dapat diterapkan, namun permasalahan kesediaan lahan menjadi kendala. Oleh karena itu diperlukan kerjasama dengan pihak lain untuk pengadaan lahan misalnya melalui  sistem sewa lahan.Kata Kunci: Sapi potong, penggaduhan dan bagi hasil
PERANAN WANITA TANI DALAM USAHA TERNAK SAPI POTONG (Kasus Kelompok Tani Sri Rejeki, Desa Jayakarta, Kec. Talang Empat, Kab. Bengkulu Tengah) Erpan Ramon; Zul Efendi; Emlan Fauzi; Neli Definiati; Andi Ishak; Wahyuni Amelia Wulandari
Jurnal Inspirasi Peternakan Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Inspirasi Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jinak.v1i2.1819

Abstract

ABSTRAKWanita tani memiliki peran ekonomi selain peran domestik dalam rumah tangga petani. Peran ekonomi umumnya untuk menghasilkan penghasilan tambahan bagi keluarga, seperti dalam usaha ternak sapi potong. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan wanita tani dalam kegiatan budidaya dan pemasaran ternak sapi potong di desa Jayakarta kecamatan Talang Empat kabupaten Bengkulu Tengah. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus sampai dengan September 2020 dengan metode survei melibatkan 13 orang wanita tani di kelompok tani Sri Rejeki desa Jayakarta. Data yang dikumpulkan adalah kegiatan wanita tani dalam mendukung budidaya sapi potong dan hubungannya dalam pengambilan keputusan penjualan ternak, yang dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa wanita tani memiliki peranan penting di dalam budidaya ternak terutama dalam penyediaan pakan hijauan yaitu sebesar 63,28%. Curahan waktu tenaga kerja wanita tani dalam budidaya ternak sapi potong sebesar 177 jam per bulan atau setara dengan 22 HOK per bulan. Pengambilan keputusan dalam penjualan ternak lebih didominasi oleh wanita tani pada sistem pemeliharaan intensif dan semi intensif dengan jumlah ternak kurang dari 5 ekor. Peran wanita tani dalam budidaya ternak dengan sistem intensif berhubungan positif dengan pengambilan keputusan dalam penjualan ternak. Kata kunci : Peranan wanita tani, budidaya ternak, penjualan ternak, sapi potong
SIKLUS PERKAWINAN DAN PRODUKSI TERNAK SAPI MELALUI INSEMINASI BUATAN (IB) DI PROVINSI BENGKULU zul efendi; Erpan Ramon; Wismalinda Rita; Rita Zurina
Jurnal Inspirasi Peternakan Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Inspirasi Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jinak.v2i2.3247

Abstract

Penelitian dilaksanakan di Provinsi Bengkulu pada Bulan Januari Sampai dengan Desember 2019. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui siklus perkawinan dan produksi ternak sapi melalui Inseminasi Buatan (IB) di Provinsi Bengkulu. Metode yqng digunakan yaitu dengan mengumpulkan data primer dan data skunder. Data primer diperoleh dari peternak dan petugas lapangan, sedangkan data skunder didapatkan dari Dinas Peternakan Kabupaten maupun Provinsi Bengkulu.  Data yang diperoleh di tabulasi dan dianalisis secara deskriptif. Hasil yang diperoleh adalah  persentase kebuntingan ternak sapi di Provinsi Bengkulu berkisar antara  9,36 – 50,0%, persentase kelahiran  ternak sapi di Provinsi Bengkulu berkisar antara 3,65 – 31,19%, perkawinan ternak sapi di Provinsi Bengkulu yang tertinggi terjadi pada bulan september, sedangkan yang terendah pada bulan desember, angka kelahiran anak sapi yang tertinggi terjadi pada bulan juli sedangkan yang terendah pada bulan maret.Â