Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : JURNAL KONFIKS

PENERAPAN RELAKSASI ATENSI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD Tarman A. Arif
JURNAL KONFIKS Vol 5, No 1 (2018): KONFIKS
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.593 KB) | DOI: 10.26618/konfiks.v5i1.1338

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh relaksasi atensi dalam meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas V SD. Relaksasi atensi digunakan dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian praeksperimen yaitu peneliti menggunakan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok eksperimen memperoleh perlakuan berupa Program Relaksasi Atensi. Sedangkan kelompok control tidak mendapatkan pelatihan tersebut. Sebelum dan sesudah proses pembelajaran, subjek diukur kemampuan hasil belajarnya dengan menggunakan tes kemampuan hasil belajar. Partisipan Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SD Inpres Rappocini yang terdiri dari 60 orang yang dibagi menjadi dua kelompok. Sebanyak 30 orang dalam kelompok eksperimen dan 30 orang dalam kelompok kontrol.Hasil analisis data diperoleh bahwa skor minimal hasil belajar yang diperoleh subjek penelitian adalah Skor rerata yang diperoleh pada kelompok eksperimen sebelum relaksasi atensi adalah 5,85 dengan deviasi standar (σ) sebesar 1,804, sedangkan rerata setelah penerapan relaksasi atensi sebesar 9,50 dengan deviasi standar (σ) sebesar 2,561. Pada kelompok kontrol prosentase subjek yang masuk pada kategori rendah adalah 9 % pada pre-test dan 10 % pada saat post-test, dan subjek pada kategori rata-rata (C-) adalah 74,33 % pada pre-test dan 75 % pada saat post-test. Sedangkan subjek pada kategori rata-rata (C) adalah 15,65 % pada pre-test dan 18 % pada saat post-test. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perubahan yang signifikan pada saat pre-test dan posttest. Pada kelompok eksperimen yang masuk pada kategori rendah adalah 14,34% pada pre-test dan 0 % pada saat post-test dan subjek pada kategori rata-rata (C-) adalah 75,34 % pada pre-test dan 14,34 % pada saat post-test. Sedangkan subjek pada kategori rata-rata (C) adalah 9 % pada pre-test dan 39 % pada saat post-test. Di samping itu, subjek pada kategori rata-rata (C+) adalah 2,34 % pada pre-test dan 45,4 % pada saat post-test. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan prosentase subjek yang memiliki kategori rata-rata (C) dan rata-rata atas (C+) pada hasil belajar. Uji normalitas pertama dilakukan untuk melihat apakah ada penyimpangan frekuensi hasil penelitian dari frekuensi hipotetik. Jika tidak ada penyimpangan maka variabel yang diuji memiliki sebaran normal. Hasil uji asumsi normalitas untuk pretest dan post-test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki perbedaan yang signifikan.