Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengembangan Media Pembelajaran Berbassis E-Learning Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen untuk Mahasiswa Akademi Komunitas Negeri Kabupaten Madiun Vinanda U’un Ayuningtyas; Munoto Munoto; Meini Sondang Sumbawati
JUPITER (JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO) Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.15 KB) | DOI: 10.25273/jupiter.v2i1.1737

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1)  membuat e-learning yang memenuhi syarat layak atau valid sebagai media pembelajaran pada mata kuliah sistem informasi manajemen di Akademi Komunitas Negeri Kabupaten Madiun, 2) mengetahui hasil belajar mahasiswa yang lebih baik antara yang menggunakan media pembelajaran e-learning dengan yang menggunakan media pembelajaran powerpoint pada mata kuliah sistem informasi manajemen di Akademi Komunitas Negeri Kabupaten Madiun, 3) mengetahui respon mahasiswa terhadap media pembelajaran e-learning pada mata kuliah sistem informasi manajemen, 4) mendeskripsikan keterlaksanaan media pembelajaran e-learning yang dikembangkan di Akademi Komunitas Negeri Kabupaten Madiun. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan menggunakan model 4-D. Untuk ujicoba produk menggunakan intact group comparison yaitu membandingkan dua kelompok terdiri dari pembelajaran menggunakan media e-learning dan media powerpoint. Kedua kelompok diberi posttest pada akhir proses pembelajaran. Dalam penelitian ini diperoleh data hasil validasi media e-learning untuk aspek isi dikategorikan sangat valid dengan rata-rata hasil rating 85%, aspek tampilan dikategorikan sangat valid dengan rata-rata hasil rating 84% dan aspek bahasa dikategorikan valid dengan rata-rata hasil rating 79,3%. Sedangkan untuk tes hasil belajar diperoleh nilai rata-rata 85,5 untuk kelas eksperimen dan 79,5 untuk kelas kontrol. Hasil belajar mahasiswa dari kedua kelompok tersebut kemudian dibandingkan menggunakan uji t. Dari hasil uji t diperoleh dari thitung sebesar 3,747 sedangkan nilai ttabel dengan membandingkan kedua nilai thitung dan ttabel diketahui bahwa thitung>ttabel. Mengacu pada nilai thitung dan ttabel maka pengambilan keputusan hipotesis adalah terima H1 yaitu hasil belajar mahasiswa yang menggunakan media e-learning lebih tinggi daripada hasil belajar mahasiswa yang menggunakan media powerpoint. Hasil respon mahasiswa terhadap media e-learning rata-rata 3,396 dan dikategorikan sangat baik maka media e-learning layak digunakan dalam proses pembelajaran
Pengembangan Media Pembelajaran Robot Transporter Pada Mata Kuliah Elektromekanik S1 Pendidikan Teknik Elektro IKIP PGRI Madiun Pramudya Ardi; Munoto Munoto; Asto Buditjahjanto
JUPITER (JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO) Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.952 KB) | DOI: 10.25273/jupiter.v2i1.1736

Abstract

Penelitian  ini  bertujuan untuk:   1)   mengetahui   validitas   media pembelajaran yang dikembangkan berupa media  pembelajaran  kit  Robot Transporter, 2) mengetahui respon mahasiswa  selama  penerapan media  pembelajaran yang dikembangkan, 3) mengetahui hasil belajar mahasiswa setelah penerapan  media  pembelajaran   yang  dikembangkan,   4)   mengetahui keterlaksanaan  media  pembelajaran  yang  dikembangkan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan menggunakan model 4-D. Untuk uji  coba  produk menggunakan  one  group  pretest-posttest  design  yaitu  membandingkan   nilai pretest dan posttest. Nilai pretest diperoleh sebelum pembelajaran dengan menggunakan  robot transporter  dan nilai  posttest diperoleh  setelah   pembelajaran. Dalam penelitian ini diperoleh data  hasil  validasi  media  pembelajaran  sebesar 88,67% dan dikategorikan sangat layak  untuk  digunakan.  Untuk  hasil validasi butir soal diperoleh skor 86,62% dan dikategorikan sangat layak untuk digunakan. Sedangankan untuk  tes  hasil  belajar  diperoleh  nilai  rata-rata  pretest 35,63 dan 85  untuk  nilai  rata-rata  posttest.  Hasil  respon  mahasiswa  terhadap media –robot transporter diperoleh skor rata-rata sebesar 88% dan dikategorikan sangat baik maka media robot transporter layak digunakan  dalam  proses pembelajaran. Keterlaksanaan pembelajaran menunjukan hasil skor 4,6 dan masuk dalam  kategori  sangat baik,  sehingga media  robot  transporter  dalam  proses kegiatan  belajar  mengajar  bisa  terlaksana  dengan baik.
Kesiapan Wirausaha Siswa SMK di Era Revolusi Industri 4.0 Melalui Peningkatan Keterampilan Abad 21 Mohammad Arifin Hilmi; Munoto Munoto; Eko Hariyadi
Jurnal Pendidikan Teknologi Informatika dan Sains Vol 2 No 2 (2020): Journal of Education Informatic Technology and Science
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jeits.v2i2.1990

Abstract

Data Badan Pusat Statistik menyebutkan bahwa tingkat pengangguran terbuka tertinggi adalah untuk masyarakat lulusan sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) sebesar 10,66 persen dan 10,43 persen, sementara pengangguran lulusan sekolah dasar (SD) ke bawah jumlahnya 3,56 persen naik dari posisi Februari 2013, 3,37 persen. Pengangguran lulusan sekolah menengah pertama (SMP) mencapai 8,37 persen atau naik dari februari 2013 sebesar 7,83 persen. Pengangguran lulusan diploma I/II/III mencapai 7,16 persen atau turun dari februari 2013 sebesar 11,59 persen. Terakhir pengangguran lulusan universitas turun menjadi 8,02 persen dari 9,95 persen di februari 2013. Hal ini menunjukan bahwa siswa lulusan sekolah menengah kejuruan yang seharusnya merupakan tenaga siap pakai ternyata belum terbukti. Para lulusan sekolah menengah kejuruan justru terbanyak menjadi pengangguran. Masalah sosial seperti narkoba, kriminalitas, pergaulan bebas, premanisme, dan lain sebagainya akan timbul apabila masalah penganguran dibiarkan dan tidak segera ditanggulangai, kondisi tersebut juga akan mengganggu pembangunan disegala bidang dan stabilitas nasional.. Mengapa ada begitu banyak pengangguran yang terdidik. Apakah tidak ada lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) yang bisa menjadi pengusaha? Seberapa tinggi keterampilan abad ke-21 (berpikir kritis, kreatif & inovasi, komunikasi dan kolaborasi = 4C) dari siswa SMK? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keterampilan 4C dapat meningkatkan kesiapan kewirausahaan SMK. Penelitian ini dilakukan melalui tinjauan literatur dan hasil-hasil penelitian yang relevan dan dilanjutkan melalui Focus Group Discussion (FGD). Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif-kualitatif. Penelitian menemukan bahwa keterampilan 4C secara signifikan dapat meningkatkan kesiapan wirausaha siswa SMK, yang berarti bahwa peningkatan kesiapan wirausaha siswa SMK dapat dilakukan melalui peningkatan keterampilan abad ke-21.
The Effect of Learning Model Based on Problems (PBM) on Student Learning Results Viewed from Creative Minds of Students Thoughts on Basic Competencies In Basic Settings In Settings of Bun Modifications Eka Sakti Pratiwi; Munoto Munoto; Maspiyah Maspiyah
International Journal for Educational and Vocational Studies Vol 2, No 3 (2020): March 2020
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ijevs.v2i3.2438

Abstract

The learning model that has been applied to the learning process in schools is a direct teaching model. In this learning model, teachers only provide concepts and students only accept these concepts. Although students have been given the opportunity to ask questions, in reality only a few are doing it. This is because many students do not master the material about the arrangement of the modified bun area, so they are afraid or confused about what will be asked, besides the students are less enthusiastic and less active in the classroom which then results in less optimal student learning outcomes. Because this learning is taught step by step, the demonstration is very dependent on students' observation skills. One alternative learning model that allows the development of students' thinking skills (reasoning, communication, and connections) in solving problems in the learning of the Modified Regional Bun Reorganization is Problem Based Learning (PBM). This type of research used in this study is experimental research with 2x2 factorial design. The sampling technique used in this study is a non-probability sampling (quota sampling). Data collection techniques in this study used tests of thinking ability, performance tests, and observations. The results of the study can be concluded that the use of PBM models is very appropriate to be used to improve student learning outcomes compared to using direct learning models with regard to facilities and infrastructure.
Integrating k-means clustering into automatic programming assessment tool for student performance analysis Rina Harimurti; Ekohariadi Ekohariadi; Munoto Munoto; I. G. P. Asto Buditjahjanto
Indonesian Journal of Electrical Engineering and Computer Science Vol 22, No 3: June 2021
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijeecs.v22.i3.pp1389-1395

Abstract

Computer programming is a subject involving a large number of logic programming activities. A programmer is compulsory to master skills of algorithms, logic, and programming language to conduct programming. An automatic programming assessment tool is an automated tool used to assist instructors in assessing programming tasks. The technology used in this application is open-source based with an evaluation module that will evaluate the sent program code, assessment, and classification. The evaluation results were then processed in the assessment module, where a comparison process with the test case was performed along with the point calculation. The classification module was used to divide students into five groups based on the point of each practicum. This study used k-means clustering classification method. The entities included were lecturers, assistants, students, and compilers. This application had 2 levels of users namely admin and students. Scoring results were then used in the process of determining the classification of student’s performance based on the k-means clustering method. In connection with the classification test results with three iterations, three practicum scores resulted that the classification process was successfully carried out with student’s performance divided into five groups covering very good, good, sufficient, less, and very less. The data used in the clustering process consisted of 41 students with 10 attributes which were then grouped into 3 groups (clusters).
STRATEGI PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PEMROGRAMAN DAN BERPIKIR KOMPUTASI: SEBUAH STUDI LITERATUR Yeni Anistyasari; Ekohariadi Ekohariadi; Munoto Munoto
Journal of Vocational and Technical Education (JVTE) Vol. 2 No. 2 (2020): September
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.116 KB) | DOI: 10.26740/jvte.v2n2.p37-44

Abstract

ABSTRAKBerpikir komputasi dianggap sebagai kompetensi penting yang diperlukan untuk beradaptasi dengan teknologi masa depan. Oleh karena itu, berbagai penelitian tentang berpikir komputasi dilakukan oleh para peneliti. Namun, sedikit sekali penelitian yang mengulas tentang bagaimana strategi pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan di mata kuliah pemrograman dasar guna meningkatkan pengetahuan dan berpikir komputasi. Pada artikel ini, dilakukan meta-review dari berbagai penelitian sebelumnya yang telah dipublikasikan di jurnal akademik pada tahun 2006-2019 tentang cara belajar-mengajar, media pembelajaran, dan bahasa pemrograman. Dari hasil studi literatur ditemukan bahwa berpikir komputasi telah diaplikasikan pada ilmu komputer dan bidang ilmu lain. Sebagian besar penelitian menggunakan Project-Based Learning, Problem-Based Learning, Cooperative Learning, dan Game-based Learning. Sebagian besar penelitan berfokus pada pelatihan keterampilan pemrograman dan komputasi matematis, sementara beberapa mengadopsi mode pengajaran lintas domain untuk memungkinkan siswa mengelola dan menganalisis materi berbagai domain dengan komputasi.                                                                                                                 Kata Kunci: Berpikir komputasi, keterampilan pemrograman, dan strategi pembelajaran ABSTRACTComputational thinking is considered an important competency needed to adapt to future technology. Therefore, various studies on computational thinking are carried out by researchers. However, very few studies have reviewed how appropriate learning strategies are applied in basic programming courses to increase knowledge and computational thinking. In this article, a meta-review of various previous studies that have been published in academic journals in 2006-2019 is conducted on teaching and learning methods, learning media, and programming languages. From the results of the literature study it was found that computational thinking has been applied to computer science and other fields of science. Most of the research uses Project-Based Learning, Problem-Based Learning, Cooperative Learning, and Game-based Learning. Most of the research focuses on training mathematical programming and computational skills, while some adopt a cross-domain teaching mode to enable students to compute and analyze material across multiple domains.                                                                                                 Keywords: Computational thinking, learning strategy, and programming skills