Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Usability User Interface Desain pada Aplikasi Ecommerce (Studi Komparasi Terhadap Pengalaman Pengguna Shopee, Lazada, dan Tokopedia) Ali Muqoddas; Auria Farantika Yogananti; Henry Bastian
ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia Vol 6, No 01 (2020): February 2020
Publisher : Dian Nuswantoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/andharupa.v6i1.3194

Abstract

Abstrak Di Indonesia, kegiatan jual beli telah bergeser dari kegiatan jual beli secara tradisional ke elektronik. Hal ini dibuktikan dengan semakin menjamurnya aplikasi ecommerce yang berbanding lurus dengan jumlah orang yang telah mengunduhnya. Dengan banyaknya aplikasi ecommerce yang ada, setiap orang memiliki penilaian masing-masing ketika menggunakan aplikasi tersebut. Hal Ini dapat dilihat pada jumlah rating nilai pengguna pada tiap aplikasi ecommerce. Penilaian tersebut dapat bergantung dari pengalaman pengguna (User Experience) saat menggunakan aplikasi ecommerce, yaitu ketika pengguna bersinggungan langsung dengan Graphic User Inteface (GUI). GUI membuat aplikasi lebih mudah digunakan karena adanya tampilan grafis pada layar. Menurut ISO 9241-11, usability adalah bentuk ukuran sejauh mana sebuah produk dapat digunakan oleh pengguna untuk mencapai tujuan tertentu dengan efektivitas, efisiensi dan kepuasan dalam konteks penggunaan produk. Pada penelitian ini, dilakukan sebuah studi komparasi mengenai usability desain user interface pada beberapa aplikasi ecommerce dengan menggunakan analisa System Usability Scale (SUS). Studi komparasi ini diaplikasikan pada 3 aplikasi ecommerce dengan jumlah pengunduh tertinggi yaitu Shopee, Lazada dan Tokopedia. Hasil yang didapatkan dari studi komparasi usability pada beberapa aplikasi tersebut menunjukan bahwa usability dari ketiga aplikasi ecommerce ini masuk dalam range OK dan GOOD, dimana Shopee memiliki nilai yang paling tinggi dibandingkan Lazada dan Tokopedia. Kata Kunci: ecommerce, komparasi, pengalaman pengguna, usability AbstractIn Indonesia, buying and selling activities have shifted from traditional to electronics this matter proved by the e-commerce applications widespread that are directly proportional to the number of people who have downloaded it. With so many e-commerce applications available, everyone has their ain judgment when using an application. It can be seen in the number of ratings on each e-commerce applications. The judgment depends on the user experience when using the e-commerce application when the user indirectly contacts with the Graphic User Interface (GUI). The GUI makes the program easier to use because of the graphical display on the screen.  According to ISO 9241-11, usability is a form of measurement to check how far a product can be used to achieve certain goals with effectiveness, efficiency, and satisfaction in the context of product use. This comparative study applied to three e-commerce applications with the highest number of downloaders named Shopee, Lazada, and Tokopedia. This comparative study was applied to 3 e-commerce applications with the highest number of downloaders namely Shopee, Lazada, and Tokopedia. The result obtained from comparative studies of usability in some applications indicates that the usability of the three e-commerce applications went to grade OK and GOOD, where Shopee has a higher value compared to Lazada and Tokopedia. Keywords: comparative, ecommerce, usability, user experience
PERANCANGAN ANIMASI 2D DELEGASI JAWA BARAT DALAM ACARA WEST JAVA ECONOMIC MISSSION Ade Fajar Oktaviantoro; Henry Bastian
CITRAKARA Vol 1, No 01 (2019): April 2019
Publisher : CITRAKARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1263.14 KB)

Abstract

AbstrakKontribusi ekonomi kreatif yang cukup tinggi dalam perekonomian nasional, membukakesempatan bahwa potensi industri kreatif masih begitu besar untuk dapat dimaksimalkan oleh pelaku bisnis di Indonesia, khususnya yang ada di kawasan Jawa Barat yang telah terwujud dengan terjalinnya kerja sama sister province antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Provinsi Wallonia, Belgia dengan berupa digelarnya sebuah acara yang bertajuk West Java Economic Mission di Opera de Liege Provinsi Wallonia, Belgia, pada tanggal 8 – 9 November2018. Acara tersebut akan dibuka dengan penayangan sebuah video pembuka yang berisi tentang pengenalan budaya daerah dan beberapa delegasi dari sektor industri kreatif yang menjadi unggulan di Jawa Barat, dengan melalui sebuah perancangan video animasi 2 Dimensi menggunakan pengembangan teknik animasi kolase yang dikenal luas di negara Benua Eropa melalui Amphibi Studio Bandung sebagai wakil dari keseluruhan delegasi. Pendekatan pada perancangan ini menggunakan metode pengumpulan data kualitatif, data yang diperoleh melalui observasi langsung, wawancara dan studi literatur. Sedangkan analisis data menggunakan metode 5W+1H dan metode perancangan menggunakan tiga tahapan alur produksi multimedia. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa pengembangan teknik animasi kolase ini dapat dimanfaatkan untuk memuat materi video yang cukup banyak dan menyajikannya secara menarik dan informatif. Kata Kunci: animasi, ekonomi kreatif, industri kreatif  
Perancangan Komunikasi Visual untuk Mengoptimalkan Pemasaran Website Kalcare sebagai E-Commerce di Indonesia Dedy Yusuf; Henry Bastian
CITRAKARA Vol 4, No 1 (2022): APRIL 2022
Publisher : CITRAKARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1477.25 KB)

Abstract

Kalcare merupakan situs e-commerce yang menyediakan kebutuhan belanja bidang kesehatan dan telah hadir di Jakarta Utara sejak tahun 2020. Sejak perubahan Kalbestore menjadi Kalcare, website Kalcare mengalami minimnya pemesanan karena konsumen belum terbiasa berbelanja di website dengan user interface yang baru. Perancangan website berupa rancangan purwarupa user interface ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis 5W+1H dan Design Thinking. Teori yang digunakan meliputi prinsip desain User Interface, prinsip desain, komunikasi tata letak, dan teori warna. Hasil dari perancangan ini terdiri dari (1) Prototipe perancangan User Interface pada media Website, (2) Perancangan User Interface Aplikasi, dan (3) Media Publikasi. Diharapkan perancangan ini dapat diimplementasikan ke dalam aplikasi nyata untuk mengoptimalkan pemasaran website Kalcare
PERANCANGAN ANIMASI MOTION GRAPHIC 3D SEBAGAI MEDIA PROMOSI WISATA BANGUNAN SEJARAH KOTA SEMARANG Shindu Yoga Pratama; Henry Bastian
CITRAKARA Vol 4, No 3 (2022): SEPTEMBER 2022
Publisher : CITRAKARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Website Dinas Pariwisata Kota Semarang masih menggunakan videografi sebagai media promosi dan pada menu pariwisata hanya menampilkan peta lokasi berbagai obyek wisata tanpa disertai dengan deskripsi dan visualisasi dari obyek wisata. Karena itu, Animasi Motion Graphic 3D dinilai cocok digunakan sebagai media promosi Kota Semarang untuk lebih menunjukkan informasi secara detail agar mempermudah masyarakat yang ingin berwisata ke Kota Semarang Penelitian untuk perancangan ini dilakukan melalui pengumpulan data dengan kuesioner dan studiliteratur dengan analisis data menggunakan metode 5W+1H. Hasil akhir perancangan adalah sebuah Motion Graphic 3D dengan gaya visual yang menarik.
Pengaplikasian Motif Batik Gabungan Khas Jawa Tengah Dalam Fashion Modern Yukallifa Ridwinawati; Sania Febriani; Henry Bastian; Agus Setiawan; Abi Senoprabowo
Jurnal MAVIB Vol 4 No 2 (2023): MAVIB Journal - Agustus 2023
Publisher : Universitas Raharja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33050/mavib.v4i2.2756

Abstract

Batik salah satu kesenian yang hampir dimiliki di berbagai daerah di Indonesia dan daerah yang banyak memilki kesenian batik di Jawa Tengah. Mulai dari batik kawung khas Jogja, batik tujuh rupa khas Pekalongan, batik Naga Silam khas Cirebon dan batik Ukel Salem khas Brebes. Batik dijadikan identitas diri suatu daerah, itu alasan mengapa semua daerah di Jawa Tengah memiliki batik. Batik yang menjadi identitas ini pun memiliki motif yang berbeda disetiap daerahnya untuk membedakan batik. Motif beragam tak luput dari perkembangan jaman , desain motifnya modern dan pengaplikasian batik kekinian. Dalam memperkuat persatuan daerah lewat kesenian maka inovasi motif batik gabungan dari berbagai daerah di Jawa Tengah yaitu batik Ukel Salem Brebes dan batik Naga Silam Cirebon yang nantinya motif gabungan menjadi ornamen baru yang diaplikasikan pada fashion modern sehingga batik bisa eksis. Penelitian ini bertujuan menggabungkan dua jenis motif batik dari Jawa Tengah. Teori dari Gustami yaitu teori penciptaan yang terdiri dari eksplorasi, perancangan dan perwujudan yang akan dipakai sebagai metode perancangan. Proses teori penciptaan itu dimulai mencari data mengenai batik khas Jawa Tengah. Selanjutnya penggabungan dari jenis motif batik yang sudah dicari diaplikasikan pada pakaian, topi hingga tas modern. Teknik pengaplikaan menggunakan teknik printing.
TANDA VISUAL SURYA MAJAPAHIT DALAM RELIEF MASJID SEBAGAI KONSEP KOMUNIKASI VISUAL (Studi Kasus Relief Masjid Mantingan, Jepara, Jawa Tengah) Agus Setiawan; Puri Sulistiyawati; Henry Bastian
Naditira Widya Vol. 11 No. 2 (2017): Naditira Widya Volume 11 Nomor 2 Oktober Tahun 2017
Publisher : National Research and Innovation Agency (BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Islam di Nusantara telah mewujud menjadi kesatuan dan kekuatan tersendiri, ketika dihadapkan pada budaya rupa yang secara khas dan unik memiliki kedudukan pengucapan berkesenian. Hal menarik dalam konsep komunikasi visual adalah melihat dari bingkai budaya rupa, yaitu tanda visual Surya Majapahit. Realitas budaya rupa yang terjadi di Jawa walisongo menggunakan budaya rupa sebagai media dakwah. Budaya rupa tersebut dapat dilihat dari perwujudan relief, ornamen, wayang, dan masjid. Seiring perkembangan zaman, kini banyak penambahan ornamen pada bentuk arsitektur masjid, meskipun masih banyak juga yang tetap mempertahankan bentuk ornamen yang merupakan perpaduan antara gaya Islam dan Jawa. Wujud budaya rupa, yaitu lambang Surya Majapahit sebagai lambang Majapahit yang beragama Hindu, dapat dilihat pada Masjid Mantingan, Demak, Kudus, Cirebon, dan Sendangdhuwur Lamongan. Simbol SuryaMajapahit pada Masjid Mantingan menampakan wujud Surya Majapahit dengan bentuk diagram kosmologi dengan delapan sudut sinar matahari yang khas, tetapi simbol tersebut sering juga digambarkan seara abstrak, dan dipadukan dengan berbagai ornamen-ornamen didalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan wujud dan nilai-nilai tradisi dalam lambang Surya Majapahit sebagai tanda visual; dan 2) Mengetahui tanda visual Surya Majapahit dalam relief masjid. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, sehingga penelitian ini menghasilkan data deskriptif berkaitan dengan bentuk budaya rupa yang digunakan sebagai tanda visual dan sarana media dakwah di Nusantara hasil penelitian menunjukkan bahwa relief Masjid Mantingan menggambarkan adanya tanda visual Surya Majapahit dalam bentukmotif utama atau motif yang dianggap penting dikelilingi motif-motif pendukung mengarah pada delapan sudut sinar pancaran. Islam in the Indonesian Archipelago has become a unity and strength of its own when faced with a visual culture that are typical and unique to the position of artistic pronunciation. Interestingly, the concept of visual communication is seeing from visual cultural frame, i.e. visual sign of Surya Majapahit. The reality of the visual occurred in Java, Walisongo used it as a media of da’wah. The visual culture can be seen from the embodiment of relief, ornament, wayang, and mosque. Presently, there are a lot of additional ornaments on the architectural form of mosque, although there are many of it still maintained the form of ornament which is a blend of Islamic style and Java. The form of visual culture, Surya Majapahit as the symbol of Majapahit Kingdom of Hindu, can be seen in some mosques, such as Mantingan, Demak, Kudus, Cirebon, and Sendangdhuwur Lamongan. Surya Majapahit at Mantingan Mosque shows the shape of a cosmological diagram witheight distinct sunlight angles, but the symbol is often also depicted abstractly, and combined with various ornaments in it. This research aims to describe the form and values of tradition in the symbol of Surya Majapahit as a visual sign; and to revealthe visual sign of Surya Majapahit in mosque relief. The method used in this research is a qualitative method, so thisresearch produces descriptive data related to the form of visual culture which is used as visual sign and medium of da’wahin Indonesia. The result shows that the relief at Mantingan mosque describes the visual presence of Surya Majapahit in theform of main motif or important motif that surrounded by supporting motifs lead to eight angles of radiance.