Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Tunas Medika Jurnal Kedokteran

HUBUNGAN PENGGUNAAN KB HORMONAL DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEJAKSAN KOTA CIREBON Ruri Eka Maryam Mulyaningsih; Faqih Bawazir Sudrajat
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 3, No 2 (2016): Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang:Program KB mempunyai tujuan ganda, yaitu menurunkan tingkat kelahiran dan mewujudkan normakeluarga kecil bahagia dan sejahtera. Namun tidak dapat dipungkiri timbulnya efek lain daripenggunaan alat kontrasepsi khususnya pemakaian alat kontrasepsi hormonal, hal ini dapatmenimbulkan berbagai efek samping diantaranya adalah perubahan berat-badan akseptor jika dibiarkan akan menimbulkan obesitas lama kelamaan, dimana efek tersebut banyak dikeluhkan oleh akseptor. Tujuan:menganalisis hubungan penggunaan KB hormonal dengan kejadian obesitas pada wanita usia subur di Wilayah Kerja Puskesmas Kejaksan Kota Cirebon. Metode:Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasi dengan desain Cross sectional, populasi dalam penelitian ini adalah Wanita Usia Subur yang aktif sebagai akseptor KB hormonal di Kota Cirebon dengan jumlah responden sebanyak 96 dan ditentukan dengan cara simple random sampling. Hasil: responden mengalami obesitas sebanyak 23 responden dengan presentase 24%, sedangkan responden yang tidak mengalami obesitas sebanyak 73 dengan presentase sebanyak 76%. responden menggunakan kontrasepsi/ KB hormonal jenis suntik/ injeksi sebanyak 61 responden dengan presentase 63,5%, sedangkan responden yang menggunakan kontrasepsi/ KB hormonal jenis pil sebanyak 25 responden dengan presentase 26%, dan reponden yang menggunakan kontrasepsi/ KB hormonal jenis implant sebanyak 10 responden dengan presentase 10, 4%.Berdasarkan besarnya nilai signifikasi (P.value) yang besarnya 0,897 maka Ho (tidak terdapat hubungan) di terima, dan nilai correlation sebesar -0,013 dimana jika nilai correlation korelasi 0,00 sampai 0,20 maka tidak ada korelasi. Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara penggunaan KB hormonal pada wanita usia subur terhadap kejadian obesitas di wilayah kerja Puskesmas Kejaksan Kota Cirebon Kata Kunci:KB hormonal, Obesitas  ABSTRACT Background: Program KB or familly planing program have two purpose which are reduce birth rate andimprove famly living standards. however, can not be denied there are side effect in the usage of contraception especially hormonal contraception, among thouse effect are changes in body weigh, which many user complain.this problem are intresting to study. Aim: to analize the connection between hormonal contraception usege with the prevalence of obesity in women of childbearing age within Puskesmas Kejaksan Kota Cirebon working area. Method: Observational with cross sectinal desain study were conducted towomen of childbearing ageas hormonal contraception user in cirebon city. 96 samples were observed and was taken using simpel random sampling. Result: 23 or 24% responden were obese, while 73 or 63,5% were not. while 61 respondent were using injection type hormonal contraception, 25 were using pil type hormonal contraception, and 10 respondent uses implant type hormonal contraception.  The resesult shows no statisticl significancy among variabels  with p value of 0,897. While there were no correlation can be establish between the variables(-0,013). Conclusion: there were no corelation between usage of hormonal contraception and obesity within Puskesmas Kejaksan Kota Cirebon working area. (p=0,897>0,05) Keywords:Hormonal contraception, Obesity
Efek Pemberian Ekstrak Daun Tempuyung (Sonchus arvensis L.) Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Pada Tikus Wistar Putih (Rattus norvegicus) Jantan Hiperurisemia Cindyyani Eka Putri; Rama Samara Brajawikalpa; Ruri Eka Maryam Mulyaningsih
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 5, No 1 (2019): Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Hiperurisemia adalah keadaan terjadinya peningkatan kadar asam urat darah di atas normal dan termasuk kedalam salah satu penyakit tidak menular yang angka kejadiannya masih tinggi mencapai 20% di dunia. Daun tempuyung (Sonchus arvensis L.) mengandung flavonoid sebagai penurun kadar asam urat melalui penghambatan kerja enzim xantin oksidase. Tujuan: Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui dosis efektif ekstrak daun tempuyung terhadap penurunan kadar asam urat pada tikus wistar hiperurisemia. Metode: Metode Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan pre-post test with control group design. Sampel menggunakan 30 ekor tikus wistar secara random dikelompokkan kedalam 5 kelompok secara Simple Random sampling. 2 kelompok kontrol (K- diberi pakan standar + akuades dan K+ diberi pakan tinggi purin + akuades) dan 3 kelompok perlakuan (pakan tinggi purin + esktrak daun tempuyung dosis 70 mg/200gBB, 75 mg/200gBB, dan 80 mg/200gBB). Periksa kadar asam urat pada 30 ekor tikus wistar , darah tikus wistar didapatkan melalui sinus orbitalis yang sudah dibius terlebih dahulu dengan menggunakan eter. Dan periksa kadar asam urat diukur dengan metode TBHBA. Hasil: Perbedaan bermakna (p<0,05) kadar asam urat sebelum dan sesudah perlakuan hanya ditunjukkan oleh kelompok perlakuan. Dengan rerata penurunan, Kelompok P1 2.5334 mg/dL, Kelompok P2 5.3993 mg/dL Kelompok P3 5.8599 mg/dL. Simpulan: Ekstrak daun tempuyung dosis 80 mg/gBB paling efektif menurunkan kadar asam urat darah.Kata Kunci: Daun Tempuyung, Asam Urat, hiperurisemia, tikus wistar, xantin oksidaseABSTRACTIntroduction: Hyperuricemia is a case of the increase of uric acid above normal levels of blood and includes to the one of non-communicable diseases which the number of events is still high, reaching 20% in the world. Tempuyung leaf (Sonchus arvensis L.) contains of flavonoids which has a benefit for decrease uric acid through the inhibition of enzyme xanthine oxidase action. Aim: This study aimed to knows the effective dose of tempuyung leaf extract to decrease uric acid levels in wistar rats hyperuricemic. Methods: This research methodology is Experimental research with Pre-post test with control group design. The samples were 30 wistar rats. Rats was divided into 2 control groups (K- are given standar feed+ aquadet and K+ are given high purine feed + aquadest ) and 3 treatment groups (high purine feed + extract tempuyung leaves dose 70 mg/200gBW, 75 mg/200gBW, 80 mg/200gBW). Check uric acid levels in 30 wistar rats, the blood of wistar rats is obtained through the orbital sinus which has been anesthetized first using ether. And check the uric acid level is measured by the TBHBA method. Resulsts: Significant differences (p <0.05) uric acid levels before and after treatment were only indicated by the treatment group. With a mean reduction in P1 2.5334 mg/dL, P2 group 5.3993 mg/dL, P3 group 5.8599 mg/dL. Conclusions: Tempuyung leaves extract with dose 80 mg/200gBW is most effective for reducing the uric acid level in blood.Keywords: Tempuyung leaves, Uric Acid, Hyperuricemic, Wistar rats, Xanthine oxidase.
UJI ANTIBAKTERI FRAKSI N-HEKSANA, ETIL ASETAT, DAN AIR DAUN SALAM (SYZYGIUM POLYANTHUM (WIGHT) WALP.) TERHADAP SALMONELLA TYPHI Kamila Juliana Fatonah; Ruri Eka Maryam; Dadan Ramadhan Apriyanto
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 7, No 2 (2021): TUNAS MEDIKA JURNAL KEDOKTERAN & KESEHATAN
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Salmonella typhi merupakan bakteri penyebab demam tifoid. Banyak yang melaporkan terjadinya resistensi antibiotik terhadap S. typhi. Oleh karena itu dibutuhkan alternatif pengobatan. Beberapa penelitian mengatakan daun salam mengandung zat metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, saponin dan tanin yang berfungsi sebagai antibakteri. Tujuan: Mengetahui efektivitas antibakteri fraksi n-heksana, fraksi etil asetat dan fraksi air dari daun salam terhadap pertumbuhan Salmonella typhi. Metode: Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental laboratorium dengan rancangan penelitian post-test only control group design. Penelitian ini menggunakan 11 kelompok, yaitu 2 kelompok kontrol dan 9 kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan terdiri dari fraksi n-heksana, etil asetat, dan air dari daun salam konsentrasi 5 mg/ml, 25 mg/ml, 50 mg/ml. Kelompok kontrol yaitu kontrol positif (K(+)) dengan Cefixime dan kontrol negatif (K(-)) yaitu Dimetil Sulfoksida (DMSO) 10%. Data diuji menggunakan uji One Way Anova dilanjutkan dengan uji Post Hoc Tamhane. Hasil: Pada uji One Way Anova terdapat perbedaan yang signifikan (p-value < 0,001), terhadap pemberian perlakuan fraksi n-heksana, fraksi etil asetat dan fraksi air daun salam. Didapat rerata terbesar yaitu pada fraksi air daun salam konsentrasi 50 mg/ml (12 mm). Dilanjutkan dengan uji Pos hoc Tamhane untuk mengetahui perbedaan antar kelompok, didapatkan perbedaan daya hambat pada masing-masing konsentrasi. Simpulan: Fraksi n-heksana, fraksi etil asetat dan fraksi air dari daun salam (Syzygium polyanthum (Wight)Walp.) memiliki efektivitas antibakteri terhadap Salmonella typhi.Kata Kunci: Daun salam, Fraksi, Salmonella typhi, Syzygium polyanthum (Wight)Walp.)