Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : J-IKA : Jurnal Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas BSI Bandung

REPRESENTASI TEKS PEMBERITAAN NORA ALEXANDRA DI DETIK.COM Sandra Olifia; Achmad Budiman Sudarsono; Endang Purwanti
J-IKA Vol 9, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.598 KB) | DOI: 10.31294/kom.v9i1.12931

Abstract

Tayangan pemberitaan dengan unsur seksisme, diskriminatif, pelecehan dan pencemaran nama baik memanglah menjadi news value tersendiri bagi beberapa media. Salah satunya yaitu media online detik.com yang memberitakan terkait pandangan netizen terhadap perempuan Nora Alexandra yang direpresentasikan kedalam suatu teks dengan steorotip atau ideologi masing-masing individu. Kajian politik media untuk memperkuat news value berita yang diproduksi dapat terletak dalam penggunaanstruktur kalimat dan kata yang di tonjol untuk memproduksi pesan. Landasan teori yang digunakan adalah teori feminisme yang memposisikan letak perempuan dalam hal ini selalu dijadikan objektifikasi untuk direpresentasikan dan memuaskan argumentasi masing-masing individu. Untuk itu perempuan dalam feminisme adalah perempuan yang digambarkan sesuai dengan faktor lingkungan sosialnya. Penelitian ini menggunakan paradigma kritis karena mengkritik gagasan ideologi dalam studi isi teks media. Pendekatan penelitian kualitatif dan metode yang digunakan adalah analisis wacana kritis Sara Mills, dengan sifat penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi non partisipan. Subjek penelitian ini adalah tiga berita. Hasil penelitian yang didapatkan peneliti menunjukan bahwa ditemukan produksi teks pemberitaan dengan pemilihan kata dan kalimat yang menonjol, hingga mengandung unsur patriarki dan feminisme untuk mendeskripsikan perempuan Nora Alexandra di media onlien detik.com. sehingga dalam kasus tersebut pembaca teks akan mengikuti alur pencerita pada teks yang di produksi. Pemberitaan detik.com dapat dikatakan menggunakan kesempatan unsur seks pada pemberitaan tersebut karena seksualisme memiliki news value yang cukup tinggi untuk menarik pembaca yang tinggi.