Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH PERBEDAAN PELARUT TERHADAP KADAR FENOL TOTAL DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK GADUNG (Dioscorea hispida Dennst.) Susanti Susanti; Ristina Siti Sundari; Lina Rahmawati Rizkuloh; Richa Mardianingrum
Biopropal Industri Vol 12, No 1 (2021)
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36974/jbi.v12i1.6482

Abstract

ABSTRACTGadung tuber (Dioscorea hispida Dennst.) are known to have phenolic compound which has potential as antioxydant agent. From previous study, the extraction of phenolic compounds from gadung tuber was carried out by maceration using methanol and this has never been done using other polar solvents such as ethanol and water. The purpose of this study was to determine the effect of maceration solvents on total phenol content and antioxidant activity of gadung tuber. Extraction was carried out by maceration technique using 3 types of polar solvents, methanol 90%, ethanol 96% and water. Analysis of total phenol content of the extract was carried out using a UV-VIS spectrophotometer based on the reduction reaction of Folin-Ciocalteu reagent and the antioxidant activity test was carried out using the DPPH (2.2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) method. The results showed that the methanol extract had the highest total phenol content of 2.782 ± 0.389 g GAE/100 g with the lowest IC50 value of 13.399 ppm. The ethanol extract and water extract had the total phenol content 1.963 ± 0.134 g GAE/100 g and 2.018 ± 0.015 g GAE/100 g, respectively, while the IC50 value of etanol extract and water extract were 26.706 ppm dan 18.605 ppm. All extracts in this study had a very strong antioxidant activity with an IC50 value less than 50 ppm.Keywords: antioxidant, extraction, phenol, gadung ABSTRAKUmbi gadung (Dioscorea hispida Dennst) telah diketahui memiliki senyawa fenol yang berpotensi sebagai antioksidan. Ekstraksi senyawa fenol dari umbi gadung pada penelitian terdahulu dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut metanol, namun belum pernah dilakukan dengan menggunakan pelarut polar lain seperti etanol dan air. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan pelarut maserasi terhadap kadar fenol total dan aktivitas antioksidan umbi gadung. Ekstraksi dilakukan dengan teknik maserasi menggunakan 3 jenis pelarut polar yaitu metanol 90%, etanol 96% dan air. Analisis kadar fenol total ekstrak dilakukan dengan spektrofotometer UV-VIS berdasarkan reaksi reduksi pereaksi Folin-Ciocalteu dan uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol memiliki kadar fenol total tertinggi sebanyak 2,782 ± 0,389 g GAE/100 g dengan nilai IC50 terendah yaitu 13,399 ppm. Kadar fenol total ekstrak etanol dan ekstrak air masing-masing adalah 1,963 ± 0,134 g GAE/100 g dan 2,018 ± 0,015 g GAE/100 g, sedangkan untuk nilai IC50 untuk ekstral etanol dan ekstrak air masing-masing adalah 26,706 ppm dan 18,605 ppm. Semua ekstrak pada penelitian ini memiliki aktivitas antioksidan kategori sangat kuat dengan nilai IC50 kurang dari 50 ppm.Kata kunci: antioksidan, ekstraksi, fenol, gadung
Efektivitas Larvasida Ekstrak Etanol Bunga Kecombrang (Etlingera elaitor) dan Daun Jambu Biji (Psidium guajava) terhadap Mortalitas Larva Aedes aegypti Kamiel Roesman Bachtiar; Lina Rahmawati Rizkuloh; Susanti Susanti; Srie Rezeki Nur Endah
Jurnal Farmasi Sains dan Terapan Vol 9, No 2 (2022): October
Publisher : Jurnal Farmasi Sains dan Terapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jfst.v9i2.3421

Abstract

Berbagai jenis tanaman di Indonesia telah diketahui mengandung senyawa bioaktif yang dapat dimanfaatkan sebagai biopestisida. DIantaranya adalah bunga kecombrang dan daun jambu biji yang dapat berfungsi sebagai larvasida. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektivitas campuran ekstrak etanol bunga kecombrang (Etlingera elaitor) dan daun jambu biji (Psidium guajava) terhadap mortalitas larva Aedes aegypti. Objek dalam penelitian ini adalah semua larva Aedes aegypti instar III yang berumur 3-4 hari Sampel total yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 280 larva, yang di tentukan dengan teknik Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh campuran ekstrak etanol bunga kecombrang (Etlingera elaitor) dan daun jambu biji (Psidium guajava) terhadap kematian larva nyamuk Aedes aegypti. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak bunga kecombrang dan daun jambu biji yang diberikan, semakin banyak pula terjadinya kematian pada larva Aedes aegypti. Angka kematian tertinggi sebesar 90% dengan label konsentrasi uji 5 pada konsentrasi 5000 ppm (komposisi 1250 ppm ekstrak bunga kecombrang dan 3.750 ppm ekstrak daun jambu biji). Hasil analisis probit menunjukkan nilai LC50 pada larva Aedes aegypti untuk formula campuran ekstrak bunga kecombrang (Etlingera elaitor) dan daun jambu biji (Psidi guajava L.) adalah pada konsentrasi 2567,83 ppm
Pelatihan Pembuatan Soyghurt Ekstrak Bunga Telang dan Daun Pucuk Merah di Desa Serang Kabupaten Tasikmalaya Susanti Susanti; Lina Rahmawati Rizkuloh; Richa Mardianingrum
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.237 KB) | DOI: 10.30653/jppm.v8i1.314

Abstract

Untuk mencegah terjadinya penyakit tidak menular yang disebabkan oleh radikal bebas dapat dilakukan dengan cara mengkonsumsi makanan yang tinggi antioksidan, salah satunya adalah soyghurt terutama yang diperkaya dengan ekstrak tumbuhan sekitar masyarakat yang juga berpotensi sebagai antioksidan seperti Clitoria ternatea dan Syzygium myrtifolium. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang pembuatan soyghurt yang diperkaya dengan ekstrak daun pucuk merah dan bunga telang. Kegiatan ini terdiri dari pelatihan pembuatan soyghurt diperkaya ekstrak bunga telang dan daun pucuk merah mulai dari penyiapan bahan hingga pengemasan dan pelabelan. Metode yang digunakan dalam kegiatan PKM ini adalah kombinasi antara ceramah, diskusi, dan praktik. Tingkat pemahaman peserta kegiatan terhadap materi penyuluhan dan pelatihan yang diberikan cukup optimal. Hal ini terlihat dari hasil pre-test dan post-test, dimana terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 87% yang menunjukkan bahwa penyerapan dan pemahaman materi penyuluhan dari pelatihan kegiatan ini oleh peserta sudah sesuai dengan harapan. To prevent the occurrence of non-communicable diseases caused by free radicals, it can be done by consuming foods high in antioxidants, one of which is soyghurt, especially those enriched with extracts from plants around the community which also have the potential as antioxidants such as Clitoria ternatea and Syzygium myrtifolium. The purpose of this service activity is to provide community knowledge and skills regarding the manufacture of soyghurt enriched with extracts of pucuk merah leaves and telang flowers. This activity consisted of training on making soyghurt enriched with extracts of telang flower and pucuk merah leaves from the preparation of materials to packaging and labeling. The method used in this PKM activity is a combination of lectures, discussions, and practice. The level of understanding of this activity participants on the counseling and training materials provided is quite optimal. This can be seen from the results of the pre-test and post-test, where there is an increase in knowledge of 87% which indicates that the absorption and understanding of this activity counseling and training materials by participants has been in accordance with expectations.
Formulasi Dan Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Facial Wash Gel Ekstrak Etanol Daun Jawer Kotok (Coleusatropurpureus (L) Benth) Terhadap Bakteri Propinonibacterium acnes Risa Delpia; Lina Rahmawati Rizkuloh; Salsabila Adlina
An-Najat Vol. 1 No. 3 (2023): AGUSTUS : An-Najat: Jurnal Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/an-najat.v1i3.231

Abstract

Daun jawer kotok mengandung minyak atsiri, flavonoid, steroid, tanin dan saponin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri sediaan facial wash ekstrak etanol daun jawer kotok (Coleus atropurpureus (L) Benth)  terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Jenis penelitian ini yaitu penelitian eksperimental laboratorium. Pembuatan sediaan facial wash  gel ekstrak daun jawer kotok (Coleusatropurpureus (L) Benth) dengan variasi konsentrasi F1 10%, F2 12,5%, dan F3 15%. Sediaan facial wash  gel ekstrak daun jawer kotok (Coleusatropurpureus (L) Benth) memenuhi persyaratan mutu secara organoleptis, pH, homogenitas, viskositas, daya busa, daya sebar dan stabilitas. Pengujian aktivitas antibakteri sediaan facial wash ekstrak etanol daun jawer kotok (Coleus atropurpureus (L) Benth) menggunakan metode difusi dengan cara kertas cakram terhadap bakteri Propionibacterium acnes menghasilkan diameter zona hambat pada F1 10% (7,6 mm), F2 12,5% (10,03), dan F3 15% (11,41). Dapat disimpulkan hasil sediaan gel ekstrak etanol daun jawer kotok pada sediaan F3 memiliki aktivitas antibakteri yang paling kuat dan memenuhi persyaratan karakteristik fisik sediaaan.
Pemanfaatan Hasil Fermentasi Padat Monascus Purpureus (Angkak) Menjadi Sediaan Granul Effervescent Sesuai Standar BPOM Lina Rahmawati Rizkuloh; Salsabila Adlina; Susanti
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 9 No 3 (2022): Jurnal Farmasi Galenika Vol 9 No 3
Publisher : Universitas Bhakti Kencana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70410/jfg.v9i3.253

Abstract

Angkak merupakan hasil fermentasi padat beras dengan menggunakan kapang Monascus purpureus yang menghasilkan metabolit sekunder salah satunya adalah monakolin k, yaitu senyawa yang dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat dua formulasi sediaan granul effervescent dari serbuk angkak yang sesuai dengan uji mutu standar BPOM. Persyaratan evaluasi yang dilakukan meliputi uji waktu alir, uji kelembaban, uji pH, uji waktu larut, uji angka lempeng total dan dilakukan uji hedonik terhadap 20 panelis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa F2 (serbuk angkak 10%, PVP 2%, asam sitrat 20%, asam tartat 20%, natrium bikarbonat 40%, aspartam 1% dan laktosa 7%) adalah formula yang paling memenuhi syarat uji mutu standar BPOM dalam uji kelembaban, uji waktu alir, uji waktu larut, uji pH, dan uji hedonik. Namun pada uji angka lempeng total formula tersebut belum memenuhi syarat.