Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PROFIL RUMAH TANGGA MASYARAKAT PESISIR DI KAWASAN TAMAN NASIONAL PERAIRAN LAUT SAWU Alexander S. Tanody; Ida Ayu Lochana Dewi
Partner Vol 21, No 1 (2016): Edisi Juli
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jp.v21i1.199

Abstract

Savu Sea Marine National Park (SSMNP) was declared by Ministry of Marine Affairs and Fisheries (MMAF) of the Republic of Indonesia, on 2014 with total area more than 3.35 Million Ha, which considered as the largest marine national park in the coral triangle region. The management unit and related key stakeholders has developed the programs  to measure the level of effective management of SSMNP, which one of the criteria of the effectiveness will be shown from how the park can contribute to the economic benefit of the coastal community inside and surrounding the park. One important aspect as baseline for SSMNP program development is coastal community profile. This assessment was held on July – December 2015 using MMAF tool regarding coastal community perception for MPA development. The study results shown that houses of coastal communities in Savu Sea MNP constructed of cement/brick (52.30%), but the majority (42.82%) are still without electricity. Most households (90.52%) have no fresh water facilities. Means of communication used are mobile phone, television and radio. In generally, they used a canoe to support seaweed farming and fishing in coastal areas. The main livelihoods is farming, seaweed cultivation, self-employed and employees. Household income varies widely, between IDR. 250,000 to IDR 5,000,000 per month for primary income. Most people declared their income dependent on agricultural activity or fishing season.Key word : Conservation, Savu Sea, Marine National Park, coastal community.
ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA IKAN LELE (Clarias sp) DI KOTA KUPANG Joi A. Surbakti; Naharuddin Sri; Alexander S. Tanody
Partner Vol 23, No 2 (2018): Edisi November
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jp.v23i2.309

Abstract

Economic analysis of the business development catfish farming in Kota Kupang aims to:  feasibility mengetetahui catfish farming comprising: aspects of market , technical , financial , management, institutional involved , the law ( kelegalan effort ) , socio-economic and environmental aspects, recognize the catfish farming business development and Plan out effort (Business Plans ) cultured catfish .This research used descriptive method . Descriptive method is a method which aims to provide a general, systematic , factual and actual . This descriptive method are two: the descriptive method qualitative and quantitative methods . Implementation of current research in the field is to survey techniques that emphasize the historical data in the bibliography. Sampling techniques / determination of respondents do purposive sampling studies where samples are selected based on judgment . While the considerations taken based on the purpose of the study. Requirements Analysis Investment Business by knowing some aspects of which are:  Aspects of the market, Technical Aspects ,  investment aspect and  Aspects of management.
PROSES PENILAIAN DOMAIN SUMBERDAYA IKAN, HABITAN DAN EKOSISTEM, DAN TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN DALAM PENDUGAAN PEFORMA PERIKANAN DI TAMAN WISATA ALAM LAUT TELUK KUPANG Alexander S Tanody; Ida Ayu Lochana Dewi; Naharuddin Sri
Partner Vol 24, No 2 (2019): Edisi November 2019
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jp.v24i2.357

Abstract

The evaluation of fisheries performance using Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM) is done by evaluating indicators based on existing data. The data used for indicators’ evaluation have to be up to standards and requirements in place. Three out of six domains that are going to be evaluated in this process consist of fish resources, habitats and ecosystems of fish, and also the catching technology of it. The process of evaluating the fisheries performance of Kupang Bay Marine Nature Park has been finished. This research is made to help describe fisheries performance that would be a great consideration for development of sustainable fisheries in collaboration with development of tourism inside the area. Based on results of composite evaluation and analysis, fisheries performance in Kupang Bay Marine Nature Park is categorized as not applying the EAFM enough. This is not only because the real condition on the field is very unsatisfactory, even gradually diminishing, but also because the availability of data needed for research has not been met. In order to guarantee the validity of fisheries performance in the area for the next two years, there are some strategic actions being offered like provision of institution that will manage data integration, formation of observers that will accompany fishermen during fish catching, training for fishermen so they can do data collecting during fish catching, development of integrated research programs, and optimization of fish auction places in relation to data recording for performance evaluation. Active involvement of all parties will hopefully guarantee the improvement of fisheries performance in the next two years.
KAJIAN KESESUAIAN KONDISI PARAMETER OSEANOGRAFI PADA KAWASAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI KECAMATAN ROTE BARAT LAUT KABUPATEN ROTE NDAO Alexander S. Tanody
Partner Vol 25, No 1 (2020): Edisi Juli
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jp.v25i1.426

Abstract

The development of seaweed farming needs to be preceded by a feasibility study to anticipate the failures. Feasibility of oceanographic parameters determine the quality of seaweed farming areas, consist of physical parameters including depth, brightness and current velocity, and chemical environment which is salinity, pH and nitrate concentration in the waters. The study aims to determine the suitability of oceanographic parameters of the seaweed farming areas in the coastal waters of Northwest Rote District. The results showed that the sea surface temperature ranges between 29.77°C - 30.17°C, salinity between 30.67‰ - 31.67 ‰, ranges of current velocity between 0.13 m/s - 0.20 m/s, depth ranges between 3,0 m - 3.69 m, pH ranges between 7.27 - 7.37 and the types of substrate is generally sandy. The suitability analysis showed that the coastal waters in District of Nortwest Rote were classified as quite suitable for seaweed farming. Key Words:  Oceanographic parameters, Seaweed farming, Northwest Rote
Kesesuaian Lahan dan Daya Dukung Ekowisata Pantai Oesina Wahyuni Fanggi Tasik; Mikson M. D. Nalle; Alexander Simon Tanody; Sri Imelda Edo
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 2, No 1 (2021): November 2021
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.216 KB) | DOI: 10.35726/jvip.v2i1.568

Abstract

Kawasan ekowisata Oesina telah menjadi salah satu destinasi wisata baru yang cukup diminati oleh warga Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Mengingat bahwa kawasan wisata memiliki luasan yang terbatas sekitar 5,7 hektar  maka dibutuhkan adanya sebuah konsep pengelolaan kawasan ekowisata Oesina yang adaptif untuk keberlangsungan kegiatan ekowisata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian lahan, daya dukung serta nilai ekonomi dari kawasan ekowisata Pantai Oesina. Metode pengumpulan data untuk parameter kesesuaian lahan dan daya dukung kawasan dilakukan melalui observasi lapang dengan mengamati dan melakukan pengukuran insitu pada parameter lingkungan yang diperlukan dalam penelitian ini. Sedangkan untuk parameter nilai ekonomi wisata dilakukan melalui wawancara langsung kepada wisatawan. Penentuan responden dilakukan dengan metode accidental sampling. Responden yang diambil sebanyak 30 orang. Hasil penelitian berdasarkan perhitungan indeks kesesuaian lahan dietahui bahwa kawasan Pantai Oesina masuk ke dalam kelas S1 dengan nilai IKW sebesar 89,30%. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada faktor pembatas yang serius untuk dijadikan sebagai kawasan wisata seperti rekreasi, olahraga pantai, berenang dan berjemur. Demikian juga dengan daya dukung kawasan memperlihatkan bahwa Pantai Oesina memiliki Daya Dukung Kawasan sebesar 84 orang/hari, yang berarti bahwa jumlah pengunjung yang diperbolehkan melakukan kegiatan wisata di wilayah pesisir Pantai Oesina setiap harinya adalah 84 orang. Lebih lanjut, perhitungan analisis nilai ekonomi wisata menunjukkan bahwa kawasan wisata Pantai Oesina memiliki nilai ekonomi wisata sebesar Rp 42.930.856/ha/bulan sehingga dapat diinterpretasikan Pantai Oesina memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata pantai.Kata kunci : Oesina; ekowisata; kesesuai; daya dukung
Persepsi Wisatawan Terhadap Potensi Ekowisata Pantai Oesina, Desa Lifuleo Wahyuni Fanggi Tasik; Alexander Simon Tanody
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 1, No 1 (2020): November 2020
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.742 KB) | DOI: 10.35726/jvip.v1i1.466

Abstract

Pantai Oesina terletak di Desa Lifuleo, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang yang berjarak sekitar 47 km dari pusat Kota Kupang. Kawasan ini berada dalam Taman Nasional Perairan (TNP) Laut Sawu di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan dikembangkan diatas lahan seluas 2 hektar yang merupakan hibah dari masyarakat. Kawasan tersebut dilengkapi dengan beberapa fasilitas wisata, yaitu: gapura, pos loket, lopo/gazebo, kamar mandi/toilet, kios, fasilitas air bersih, bak sampah, alat snorkling, life jacket dan walkie talkie. Saat ini, kawasan ekowisata Oesina telah menjadi salah satu destinasi wisata baru yang cukup diminati oleh warga Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi wisatawan terhadap potensi ekowisata pantai Oesina, Desa Lifuleo. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung kepada wisatawan. Penentuan responden dilakukan dengan metode accidental sampling. Responden yang diambil sebanyak 30 orang. Secara umum, wisatawan menyatakan bahwa Pantai Oesina memiliki kondisi sumberdaya alam (kondisi pantai, pasir dan pemandangan) sangat baik sehingga menarik untuk dikunjungi namun sarana dan prasarana di lokasi ini masih kurang untuk mendukung aktivitas wisata. Kata kunci: wisatawan, persepsi, ekowisata, pantai, Oesina
Kinerja Pertumbuhan Ikan Lele Yang Dipelihara Dalam Sistem Budikdamber Alexander Simon Tanody; Wahyuni Fanggi Tasik
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 3, No 2 (2022): April 2023
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jvip.v3i2.1498

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja pertumbuhan ikan lele yang dipelihara dalam sistem budikdamber sebagai rekomendasi sistem budidaya ikan dalam wadah kecil, tidak membutuhkan lahan yang luas, mudah didapatkan dan teknologinya dapat diterapkan oleh berbagai kalangan. Tahapan penelitian terdiri atas: a) Merancang sistem budidaya ikan, b) pemeliharaan ikan, c) analisa kinerja pertumbuhan ikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan yang dipeliharan dalam sistem budikdamber dengan menggunakan tanaman kangkung memiliki panjang dan bobot yang lebih baik yaitu panjang sebesar 20,79±3,49 cm dan bobot sebesar 63,58±29,29 g dibandingkan dengan sistem konvensional yaitu panjang 18,32±2,85 cm dan bobot 40,26±19,32 g. Sehingga disimpulkan bahwa pemeliharaan ikan dalam ember (budikdamber) dapat menjadi metode alternatif untuk diterapkan oleh masyarakat perkotaan yang memiliki keterbatasan lahan dalam memelihara ikan lele.Kata kunci : budidaya lele, budikdamber, lahan terbatas