Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Investigating Secondary School Students' Difficulties in Modeling Problems PISA-Model Level 5 And 6 Edo, Sri Imelda; Putri, Ratu Ilma Indra; Hartono, Yusuf
Journal on Mathematics Education Vol 4, No 1 (2013)
Publisher : Department of Doctoral Program on Mathematics Education, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22342/jme.4.1.561.41-58

Abstract

The chart of Indonesian student of mathematical ability development in Program for International Student Assessment (PISA) event during the last 4 periods shows an unstable movement. PISA aims to examine the ability of children aged 15 years in reading literacy, mathematics literacy, and science literacy. The concept of mathematical literacy is closely related to several other concepts discussed in mathematics education. The most important is mathematical modelling and its component processes. Therefore the goal of this research is to investigate secondary school students' difficulties in modeling problems PISA-model level 5 and 6. Qualitative research was used as an appropriate mean to achieve this research goal. This type of research is a greater emphasizing on holistic description, and phenomenon identified to be studied, students' difficulties in modelling real world problem in PISA model question level 5 and 6. 26 grade 9 students of SMPN 1Palembang, 26 grade 9 students of SMPK Frater Xaverius 1 Palembang, and 31 participants of mathematical literacy context event, were involved in this research. The result of investigate showed that student is difficult to; (1) formulating situations mathematically, Such as to representing a situation mathematically, recognizing mathematical structure (including regularities, relationships, and patterns) in problems, (2) evaluating the reasonableness of a mathematical solution in the context of a real-world problem. The students have no problem in solve mathematical problem they have constructed.
Design research on applied Realistic Mathematics Education (RME) approach in teaching math for vocational college Sri Imelda Edo; Wahyuni Fanggi Tasik
Jurnal Pendidikan Vokasi Vol 9, No 3 (2019): November
Publisher : ADGVI & Graduate School of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1367.428 KB) | DOI: 10.21831/jpv.v9i3.27839

Abstract

Several studies documented that mathematics, as it is taught in general secondary education, is far away from what is needed for most fields of vocational practice. Some studies found that workplace mathematics demands are very different from traditional mathematics taught in classrooms. Therefore, this study aims to design a learning trajectory for teaching mathematics in vocational college, oriented on the Realistic Mathematics Education (RME) approach to improve students’ understanding and motivation in learning mathematics. Design research was chosen as an appropriate method to answer the research questions and achieve the research goals. Design research methods consist of three phases, namely preliminary design, experiment, and retrospective analysis. The research result shows that the learning trajectory can improve students’ understanding. Students enjoy the learning process and give a very enthusiastic response.
MODEL PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI PENDEKATAN PMRI KONTEKS PERMAINAN KARET GELANG Sri Imelda Edo; Kostan Tanghamap; Wahyuni Fanggi Tasik
Jurnal Pendidikan Matematika Vol 9, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22342/jpm.9.2.2428.99 - 123

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendesain model pembelajaran penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Melalui Pendekatan PMRI (Pendidikan Matematika Realistik Indonesia. Konteks Permainan Karet Gelang Pada Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah desain riset yang dilaksanakan di SD Angkasa. Adapun    hasil yang diperoleh adalah siswa merasa antusias mengikuti proses pembelajaran. Merekadapat mengalami langsung kegiatan penjumlahan dan pengurangan. Mereka juga memahami bahwa keadaan bertambah disebabkan oleh adanya aktivitas menambahkan ke- atau menggabungkan karet miliknya mula-mula dengan karet hasil kemenangan. Mereka juga mengerti bahwa keadaan berkuran itu disebabkan oleh adanya  aktivitas mengambil dari yaitu temannya mengambil karet miliknya jika kalah. Selain itu, siswa juga memiliki sense tentang besaran bilangan dimana ia dapat membandingkan yang lebih banyak dengan yang lebih sedikit. Kemudian mereka juga sudah ada menghitung selisihnya. Meskipun siswa juga sudah terlibat dalam aktivitas yang membuat mereka sadar hubungan sebab akibat antara penjumlahan dan pengurangan atau Operasi penjumlahan dan pengurangan saling berlawanan. Kata Kunci: Model pembelajaran, Penjumlahan dan Pengurangan, PMRI, Konteks karet gelang DOI: http://dx.doi.org/10.22342/jpm.9.2.2428.99 - 123
HISTOPATOLOGI INSANG, HATI DAN USUS IKAN LELE (Clarias gariepinus) DI KOTA KUPANG, NUSA TENGGARA TIMUR (Gill, Liver and Gut’s Histopathology of Catfish (Clarias gariepinus) in Kota Kupang, East West Nusa) Shobikhuliatul Jannah Juanda; Sri Imelda Edo
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 14, No 1 (2018): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.4 KB) | DOI: 10.14710/ijfst.14.1.23-29

Abstract

Peningkatan konsumsi ikan air tawar di Kota Kupang menstimulasi para pembudidaya ikan untuk berlomba-lomba meningkatkan produksi usahanya. Mengingat cara budidaya ikan yang dilakukan di Kota Kupang adalah dengan padat tebar tinggi dan tanpa pergantian air, maka dapat menyebabkan kualitas media air menjadi buruk karena adanya dekomposisi dari hasil sisa pakan sehingga memungkinkan perkembangbiakan mikroba patogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran histopatologi pada organ insang, hati dan usus ikan lele di Kota Kupang. Ikan lele sebanyak 100 ekor yang diambil dari Pasar Oeba kemudian diukur berat dan panjang serta diamati kondisi morfologinya. Organ insang, hati dan usus diambil dan dilakukan fiksasi menggunakan larutan formalin 4%. Preparasi histopatologi dan analisisnya dilakukan di laboratorium. Spesimen diwarnai dengan menggunakan hematoxylin dan eosin. Hasil penelitian menunjukkan adanya abnormalitas dan kerusakan jaringan pada organ-organ tersebut. Abnormalitas yang terjadi adalah adanya sungut patah, sirip dada panjang sebelah, sirip perut besar sebelah, jumlah sirip dada dan perut hanya satu, ukuran hati kecil, hati terdapat bercak kuning, hati berumbai dan pucat. Kerusakan jaringan organ  insang yang terjadi adalah telangeaktasis, nekrosis, edema, hiperplasia, perhimpitan lamela sekunder, fusi, hemoragi, kongesti dan jaringan yang lepas. Sedangkan pada hati adalah fibrosis, hemoragi, kongesti, terbentuknya vakuola-vakuola, adanya degerasi lemak, kumpulan makrofag yang ditandai dengan adanya MMC, hiperplasi, piknotik dan nekrosis. Dan pada usus adalah nekrosis, edema dan hemoragi. The enhancement of freshwater fish consumption in Kota Kupang has stimulated fish farmer to increase their production. The cultivation’s system of fish conducted in Kota Kupang is carried out with high density and whithout water circulation wich decreases water quality caused leftover feed decomposition so as that possible to pathogenic microbes breeding. The aim of this research was observe  the description of gill, liver and gut’s histopathology of Catfish in Kota Kupang. One hundred Catfish was taken from Oeba Market which be measured the weight, length and observation of morphological condition. Gills, liver and gut was taken and fixatived with 4% of formalin. Histopathological preparation and their analysis was done in laboratory. The specimens were stained with hematoxylin and eosin. The result of this research showed abnormalities and tissue damage on the organs. The abnormalities showed the presence of flesh grows near the reproductive organ, the size of pectoral vins and ventral vins were not same, only one was pectoral vins and ventral vins, small liver, yellow liver, tassel-shaped and pale liver. The gill’s damage tissue was telangeaktasis, necrosis, edema, hyperplasia,  coincide of secondary lamela, fussion, hemorage, congestion and lifting tissue. Liver’s damage was  fibrosist, hemorage, congestion,vacuolas, fat degeneration, melano macrophages centre, hyperplasia, picnotic and necrosis. And for the gut’s damage was necrosis, edema and hemorage.hereas, R. mucronata, L. racemosa and S. caseolaris has strength relation with gastropoda T. palustris, N. planospira and M. puella.
Investigating Secondary School Students' Difficulties in Modeling Problems PISA-Model Level 5 And 6 Sri Imelda Edo; Ratu Ilma Indra Putri; Yusuf Hartono
Journal on Mathematics Education Vol 4, No 1 (2013)
Publisher : Department of Doctoral Program on Mathematics Education, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (635.076 KB) | DOI: 10.22342/jme.4.1.561.41-58

Abstract

The chart of Indonesian student of mathematical ability development in Program for International Student Assessment (PISA) event during the last 4 periods shows an unstable movement. PISA aims to examine the ability of children aged 15 years in reading literacy, mathematics literacy, and science literacy. The concept of mathematical literacy is closely related to several other concepts discussed in mathematics education. The most important is mathematical modelling and its component processes. Therefore the goal of this research is to investigate secondary school students' difficulties in modeling problems PISA-model level 5 and 6. Qualitative research was used as an appropriate mean to achieve this research goal. This type of research is a greater emphasizing on holistic description, and phenomenon identified to be studied, students' difficulties in modelling real world problem in PISA model question level 5 and 6. 26 grade 9 students of SMPN 1Palembang, 26 grade 9 students of SMPK Frater Xaverius 1 Palembang, and 31 participants of mathematical literacy context event, were involved in this research. The result of investigate showed that student is difficult to; (1) formulating situations mathematically, Such as to representing a situation mathematically, recognizing mathematical structure (including regularities, relationships, and patterns) in problems, (2) evaluating the reasonableness of a mathematical solution in the context of a real-world problem. The students have no problem in solve mathematical problem they have constructed.
LINTASAN PEMBELAJARAN PECAHAN MENGGUNAKAN MATEMATIKA REALISTIK KONTEKS PERMAINAN TRADISIONAL SIKI DOKA Sri Imelda Edo; Damianus Dao Samo
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6, No 3 (2017)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.016 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v6i3.320

Abstract

AbstrakMateri pecahan merupakan salah satu materi matematika yang rumit. Kerumitan pecahan tidak saja dialami oleh siswa, tetapi juga mahasiswa dan guru. Penyebabnya adalah penguasaan konsep pecahan yang rendah. Karena guru pada jenjang pendidikan Dasar memperkenalkan pecahan dengan metode ceramah dan langsung memberi contoh soal kemudian siswa mengerjakan soal latihan. Guru mengajarkan algoritma rutin dalam mengerjakan soal, Edo. I.S (2016). Metode ini dipraktekan secara turun temurun. Karena itu siswa merasa jenuh dan tidak tertarik belajar. Elly Risman (2008) mengatakan bahwa,” Ada tiga cara penyampaian yang efektif bagi anak, yakni dengan bermain, bernyanyi, dan bercerita. Sementara Pendekatan pembelajaran yang berlandaskan pada filosofi bahwa matematika merupakan aktivitas Insani adalah pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik. Karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana desain pembelajaran pecahan dengan menggunakan pendekatan Matematika Realistik Konteks Permainan Siki Doka (taplak). Adapun metode penelitian yang digunakan adalah Desain Riset yang dilaksanakan di SDN. Angkasa Kupang dan SDK. Kristen Tunas Bangsa Kupang pada siswa kelas III. Hasilnya adalah siswa sangat antusias dan menikmati seluruh aktivitas pembelajaran karena mereka belajar melalui kegiatan bermain, menggambar, mewarnai, menggunting dan menyusun kertas origami yang berwarna warni. Siswa bukan saja telah memahami konsep pecahan sederhana, membandingkan pecahan sederhana, dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan pecahan sederhana tetapi juga mereka sudah terlibat dalam aktivitas yang berhubungan dengan konsep penjumlahan dan kelipatan pecahan.Kata Kunci: Pembelajaran Pecahan, Konsep Pecahan, Perbandingan Pecahan, Pembelajaran pecahan dengan RME, pembelajaran pecahan conteks permainan tradisional.AbstractFraction is one of hard subject of mathematics. Fractional complexity is not only experienced by students, but also students and teachers. They found difficulty to solve any mathematics problems related to fractions due to weak of fraction concept and disspointed learning method. Because teachers in elementary taught them using lecture method through routin algorthm. Teacher began the lessons by given short explanation, then some routin example provided on students’ text book. In the end of the lessons students did some exercise, Edo.I. S (2016). Therefore, students bored to follow all of learning process. Whereas Elly Risman (2008) said that there are three effective ways to teach children i.e. by playing, singing and storytelling. While Mathematics learning approach which assume that mathematics as human activity is Realistics Mathematics Education (RME). Therefore, this study aimed to design simple fraction learning trajectory using RME approach through traditional game namely siki Doka as a context. The Research method used in this research is Design Research which conducted in SDN Angkasa Kupang and SDK. Tunas Bangsa Kupang in the third grade students. The result showed that students were very enthusiastic and enjoy all the learning activities because they learned while playing, drawing, Coloring, cutting and arrange colorful origami paper. Students not only understand the concept of simple fractions, compare simple fractions, and solve problems related to simple fractions as well they are already involved in the activities to found the concept of fractional addition and its multiples.Keyword: Fractional Learning, Concepts of Fraction, comparing fraction, Fractional Learning using RME approach, fraction learning using traditional game.
JENIS KEKELIRUAN AKIBAT MENGHAFAL PROSEDUR RUTIN DALAM MELAKUKAN OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN Sri Imelda Edo
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5, No 3 (2016)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.036 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v5i3.278

Abstract

AbstrakBerdasarkan pengalaman penulis sebelumnya ketika mengajar matakuliah matematika dasar pada jurusan TPH Politani Kupang, mahasiswa selalu mengalami kesulitan dalam operasi bilangan pecahan. Karena itu pada saat proses pembelajaran, pengajar terpaksa harus kembali memberikan penanaman konsep bilangan pecahan. Kondisi ini menarik perhatian penulis untuk mengidentifikasi jenis-jenis kekeliruan mahasiswa baru jurusan TPH Politani Kupang tahun 2015 dalam melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan dan faktor penyebabnya. Proses investigasi ini dilakukan melalui metode penelitian kualitatif. Data dikumpulkan melalui tes tertulis dan wawancara. Hasilnya adalah; 5% mahasiswa langsung menjumlahkan bagian Pembilang dengan pembilang dan Penyebut dengan penyebut dari dua bilangan pecahan yang berbeda penyebut. 3% mahasiswa langsung menjumlahkan penyebut yang berbeda dari dua bilangan pecahan yang pembilangnya sama. 83% mahasiswa menyamakan penyebut dari bilangan pecahan dengan menggunakan KPK tetapi mereka lupa cara merubah pembilang apabila penyebutnya berubah. 5% mahasiswa menyelesaikan soal dengan menggunakan rumus, namun mereka menggunakan rumus operasi perkalian pada operasi pengurangan. Sisahnya 4% mahasiswa menjawab benar dengan cara menyamakan penyebut dengan menggunakan KPK. Sementara hasil wawancara menunjukan bahwa dominan mahasiswa merupakan tamatan SMK dan berasal dari kabupaten yang tersebar diseluruh wilayah propinsi NTT. Mereka hanya mengenal dua cara melakukan operasi pecahan yaitu menyamakan penyebut dengan KPK dan mengunakan rumus. Kedua cara ini memiliki algoritma baku yang harus mereka hafal. Mereka tidak memahami apapun dibalik langkah demi langkah dalam algoritma tersebut. Dengan demikian semua jenis kekeliruan di atas merupakan akibat dari menghafal prosedur rutin yang mereka pelajari pada jenjang pendidikan sebelumnya.AbstractBased on Authors experience when taught basic math course, in general students have found difficulty in operating fractions. Therefore, the goal of this research was to investigate student’s errors and misconception in addition and subtraction of fraction. Research conducted at Aqua Culture Technology, Agriculture industry technology study programs food Crops and horticulture Department of POLITANI Kupang on 2015. New students were the subjects of this study. This process is done through qualitative research methods. Data were collected through written tests and interviews. However, some students can solve formal operation given in common rule without any sense of its concept. The result were; 5% of the students added the numerator and denominator of the fractions directly even the denominators are different, 3% of students equate the numerator of fractions and then add them together. 83% of students equate the denominator of the fractions using least common multiple but they forget how to change the numerator of those fractions when their denominator was changed. 5% of students solved problems using the formula given by teacher, but they failed to remember it well. The rest 4% of students can solve the question correctly. While the interviews results showed that dominant students are graduates from Vocational high School and come from districts that are spread throughout the province of NTT. They only knew two ways in addition and subtraction of fractions i.e. equate denominators of fractions using least common multiple and using formula. Both of them has a standard algorithm that students have to memorized. They do not understand anything about step by step of the algorithm. Thus all kinds of errors was the effect of memorizing the routine procedures they learned in the previous education level.
BUDIDAYA IKAN LELE DAN IKAN NILA OLEH KELOMPOK TANI TUNFEU DESA PONAIN KECAMATAN AMARASI KABUPATEN KUPANG DI MASA COVID19 Mikson M D Nalle; Yusuf Kamlasi; Sri Imelda Edo
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v1i2.108

Abstract

Kelompok Tani Tunfeu ini bergerak dalam bidang pertanian, peternakan dan perikanan dengan tujuan utama untuk membantu pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga. Desa Ponain diketahui telah ditetapkan sebagai desa siaga oleh pemerintah kabupaten Kupang dengan tujuan agar penduduknya memiliki kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan keadaan gawat darurat dalam bidang kesehatan secara mandiri dalam rangka mewujudkan desa sehat. Dengan pengetahuan yang terbatas Kelompok Tani Tunfeu ini sudah berhasil mengembangkan usaha tanaman pangan dan hortikultura serta peternakan. Kelompok tani ini memiliki keinginan yang sangat kuat untuk meningkatkan kualitas pelayanan mereka bagi masyarakat di desa Ponain dan juga berkeinginan untuk memberikan contoh bagi kelompok atau bahkan desa tetangga yang lain untuk bergerak dalam memenuhi kebutuhan gizi pangan mereka melalui kegiatan produksi perikanan khususnya perikanan budidaya ikan air tawar. Dengan adanya diversifikasi produk perikanan budidaya berupa ikan air tawar,penghasilan kelompok diharapkan meningkat. Tujuan kegiatan pengabdian untuk membantu meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang teknik pembesaran ikan; pemberian pakan, pencegahan penyakit dan kontrol kualitas air. Konstruksi wadah pemeliharaan ikan; pemilihan model yang tepat dan dan cara setting up wadah pemeliharaan. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi survey, penyuluhan (penyampain materi, demplot) dan monitoring/pendampingan. Hasil yang diperoleh bahwa semua anggota kelompok sangat antusias mengikuti kegiatan mulai dari penyuluhan hingga demonstrasi dengan menerapkan protocol Covid19. Kegiatan PKM dapat berjalan dengan baik dengan hasil yang sangat memuaskan hal ini mendapat apresiasi dari mitra bahkan masyarakat sekitar walaupun dalam suasana pandemic Covid19. Mitra telah memperoleh pengetahuan tentang bagaimana teknik budidaya ikan khususnya budidaya ikan lele dan ikan nila dengan menggunakan kolam terpal serta bagaimana memasarkan hasil usahanya
PENANAMAN PEMAHAMAN HUBUNGAN ANTARA BILANGAN PADA SISWA BARU SEKOLAH DASAR MELALUI PEMBELAJARAN PMRI Sri Imelda Edo; Vera Rosalina Bulu
Journal of Honai Math Vol 1, No 2 (2018): Journal of Honai Math
Publisher : Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Students who have a good number sense can think and reason flexibly use numbers to solve problems, find answers that don't make sense, understand how numbers can be separated and put together in different ways, see connections between number operations, do mental calculations, and make reasonable estimates. Whereas, on the other hand, students with a poor number sense tend to depend on procedures rather than reasons, often not paying attention when answers or estimates don't make sense and have limited numerical reasoning. Therefore planting an understanding of numbers with the right method must be done early. This study aims to know how can PMRI approach context fabel construct early elementary school students understanding in finding number relation. Design research method used to reach this goal and tested in SDN Angkasa Penfui with 36 early grade 1 elementary school students as the subject. The results show that the PMRI approach using fable as a context construct students understanding in finding number relation flexibly. DOI: https://doi.org/10.30862/jhm.v1i2.1053
Histopatologi Organ Usus Ikan Nila (Oreochromis niloticus) yang Diambil dari Pembudidayaan Ikan di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur Shobikhuliatul Jannah Juanda; Sri Imelda Edo
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 1, No 2 (2020): April 2021
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jvip.v1i2.727

Abstract

Kota Kupang merupakan salah satu kota yang sedang mengalami peningkatan permintaan ikan air tawar sehingga para pembudidayanya berlomba-lomba membudidayakan ikan secara intensif. Namun, sistem sistem budidaya perikanan air tawar yang saat ini telah mencapai tahap intensifikasi tidak terlepas dari resiko biologis, yaitu munculnya penyakit. Semakin intensif budidaya ikan, semakin tinggi prevalensi infeksi penyakitnya (Suhermanto et al., 2011; Rustikawati, 2012). Diagnosa penyakit pada ikan merupakan langkah awal yang dilakukan untuk menentukan suatu penyakit. Pemeriksaan histopatologi organ ikan dilakukan untuk melihat perubahan jaringan yang terjadi akibat infeksi patogen yang memungkinkan terjadinya abnormalitas jaringan (Safratilofa, 2017). Pengamatan histopatologi pada organ ikan khususnya usus dilakukan untuk mengetahui jenis-jenis kerusakan yang terjadi pada usus secara histologi sebagai diagnosa awal tentang kerusakan yang terjadi pada jaringan sel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran histopatologi usus ikan nila sebagai biomarker pendugaan penyakit ikan. Metode deskriptif kualitatif dilakukan untuk mendapatkan penggambaran keadaan ataupun gejala yang tampak dalam gambaran histopatologi organ usus ikan nila yang diambil dari pembudidayaan di Kota Kupang secara acak. Sebanyak 100 ekor sampel ikan nila diambil dan kemudian diukur panjang dan bobotnya, kemudian diamati morfologinya yang meliputi bentuk tubuh, sirip, sisik, mata dan kelainan lainnya. Organ usus diambil untuk dilakukan fiksasi dengan menggunakan formalin 4%  dan selanjutnya dilakukan preparasi histologi yang meliputi meliputi Fiksasi, Dehidrasi, Clearing, Infiltrasi, Embedding, Sectioning, peletakan pada object glass, Affixing, Deparafinisasi, Staining, Mounting dan Labelling. Untuk menganalisis hasil gambaran struktur histologi masing-masing organ yang sudah didapatkan, dilakukan pembandingan gambaran histologi yang didapatkan dengan referensi yang ada. Berdasarkan hasil analisis histopatologi yang telah dilakukan pada organ usus ikan nila, kerusakan yang terjadi antara lain: Berdasarkan hasil analisis histopatologi yang telah dilakukan pada organ usus ikan nila, kerusakan yang terjadi antara lain: Edema, Nekrosis, Infiltrasi Sel Radang, Hipertropi, Parasit, kongesti, Hemoragi.Kata kunci : Histopatologi, Usus, Ikan Nila