Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Budidaya Ikan Lele Kelompok Tani Agape Kelurahan Tuatuka Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang Mikson M. D Nalle; Wahyuni Fanggi Tasik; Yusuf Kamlasi; Ion Tarsardo Sianturi
Journal of Innovation and Applied Technology Vol 8, No 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jiat.2022.008.01.3

Abstract

Community service activities for catfish aquaculture with tarpaulin ponds in Tuatuka, East Kupang District, East Nusa Tenggara Province. The problems are the potential of natural resources that have not been optimized and the desire of the Agape Farmer Group who wants to progress but is constrained by limited knowledge in making ponds, preparation of aquaculture media, stocking larva, maintenance, feeding, monitoring water quality, fish health management and harvesting.
BUDIDAYA IKAN LELE DAN IKAN NILA OLEH KELOMPOK TANI TUNFEU DESA PONAIN KECAMATAN AMARASI KABUPATEN KUPANG DI MASA COVID19 Mikson M D Nalle; Yusuf Kamlasi; Sri Imelda Edo
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v1i2.108

Abstract

Kelompok Tani Tunfeu ini bergerak dalam bidang pertanian, peternakan dan perikanan dengan tujuan utama untuk membantu pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga. Desa Ponain diketahui telah ditetapkan sebagai desa siaga oleh pemerintah kabupaten Kupang dengan tujuan agar penduduknya memiliki kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan keadaan gawat darurat dalam bidang kesehatan secara mandiri dalam rangka mewujudkan desa sehat. Dengan pengetahuan yang terbatas Kelompok Tani Tunfeu ini sudah berhasil mengembangkan usaha tanaman pangan dan hortikultura serta peternakan. Kelompok tani ini memiliki keinginan yang sangat kuat untuk meningkatkan kualitas pelayanan mereka bagi masyarakat di desa Ponain dan juga berkeinginan untuk memberikan contoh bagi kelompok atau bahkan desa tetangga yang lain untuk bergerak dalam memenuhi kebutuhan gizi pangan mereka melalui kegiatan produksi perikanan khususnya perikanan budidaya ikan air tawar. Dengan adanya diversifikasi produk perikanan budidaya berupa ikan air tawar,penghasilan kelompok diharapkan meningkat. Tujuan kegiatan pengabdian untuk membantu meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang teknik pembesaran ikan; pemberian pakan, pencegahan penyakit dan kontrol kualitas air. Konstruksi wadah pemeliharaan ikan; pemilihan model yang tepat dan dan cara setting up wadah pemeliharaan. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi survey, penyuluhan (penyampain materi, demplot) dan monitoring/pendampingan. Hasil yang diperoleh bahwa semua anggota kelompok sangat antusias mengikuti kegiatan mulai dari penyuluhan hingga demonstrasi dengan menerapkan protocol Covid19. Kegiatan PKM dapat berjalan dengan baik dengan hasil yang sangat memuaskan hal ini mendapat apresiasi dari mitra bahkan masyarakat sekitar walaupun dalam suasana pandemic Covid19. Mitra telah memperoleh pengetahuan tentang bagaimana teknik budidaya ikan khususnya budidaya ikan lele dan ikan nila dengan menggunakan kolam terpal serta bagaimana memasarkan hasil usahanya
Distribusi Residu Endosulfan Di Pesisir Pantai Manikin Dan Tarus Teluk Kupang Nusa Tenggara Timur Mikson M. D. Nalle
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 1, No 2 (2021): April 2021
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jvip.v1i2.745

Abstract

Penelitian Tentang Residu Endosulfan di Perairan Pantai Manikin dan Tarus Teluk Kupang Nusa Tenggara Timur telah dilakukan.  Kajian bertujuan untuk mengukur konsentrasi residu endosulfan dalam sedimen lumpur serta menilai konsentrasi endosulfan dalam sedimen lumpur sebagai lokasi budidaya perikanan berdasarkan maksimum konsentrasi bahan aktif pestisida yang diperbolehkan.  Metode survey diaplikasikan dalam penelitian ini dengan sampel diambil secara komposit pada wilayah yang ditetapkan dari muara hingga surut terendah sepanjang garis pantai.  Untuk mengetahui kandungan endosulfan pada sampel digunakan alat bantu HPLC.  Hasil analisis menunjukkan total kandungan residu endosulfan dalam sedimen di Pesisir Pantai Manikin dan Tarus Teluk Kupang 89,33 ppb, hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi kontaminasi bahan cemaran endosulfan di Pesisir Pantai Manikin dan Tarus Teluk Kupang., Bahkan nilai kandungan yang terdeteksi lebih tinggi dari kadar yang diperbolehkan dalam media budidaya perikanan yaitu < 20 ppb.Keywords: residu, endosulfan, Pesisir pantai, Teluk Kupang.
Pengamatan Ektoparasit Pada Ikan Nila di Balai Pengembangan Teknologi Perikanan Budidaya DIY, Argomulyo, Cangkringan, Sleman Ion Tarsardo Sianturi; Siti Lestari; Mikson M. D. Nalle
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 2, No 1 (2021): November 2021
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.905 KB) | DOI: 10.35726/jvip.v2i1.566

Abstract

Ikan nila (Oreochromis niloticus) sangat diminati oleh konsumen dan permintaan pasar untuk ikan ini sangat tinggi. Ikan nila merupakan salah satu komoditi yang diproduksi oleh Balai Pengembangan Teknologi Perikanan Budidaya (BPTPB). Dalam proses produksi terdapat beberapa kendala salah satunya ialah munculnya serangan penyakit yang disebabkan oleh parasit khususnya jenis ektoparasit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis ektoparasit yang menyerang pada benih ikan nila di BPTPB Cangkringan Sleman. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dan sampel benih ikan nila yang digunakan berukuran 3-5 cm. Pengamatan ektoparasit menggunakan 2 cara yaitu pertama pengambilan lendir dan insang yang dihaluskan dengan morta alu dan diletakkan pada object glass untuk diamati dibawah mikroskop. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya jenis ektoparasit yang teridentifikasi dan  menyerang benih lele di BPTPB Cangkringan, Sleman ialah Trichodina sp dan Gyrodactylus spKata kunci : Benih Nila, Ektoparasit dan Pengamatan
Kesesuaian Lahan dan Daya Dukung Ekowisata Pantai Oesina Wahyuni Fanggi Tasik; Mikson M. D. Nalle; Alexander Simon Tanody; Sri Imelda Edo
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 2, No 1 (2021): November 2021
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.216 KB) | DOI: 10.35726/jvip.v2i1.568

Abstract

Kawasan ekowisata Oesina telah menjadi salah satu destinasi wisata baru yang cukup diminati oleh warga Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Mengingat bahwa kawasan wisata memiliki luasan yang terbatas sekitar 5,7 hektar  maka dibutuhkan adanya sebuah konsep pengelolaan kawasan ekowisata Oesina yang adaptif untuk keberlangsungan kegiatan ekowisata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian lahan, daya dukung serta nilai ekonomi dari kawasan ekowisata Pantai Oesina. Metode pengumpulan data untuk parameter kesesuaian lahan dan daya dukung kawasan dilakukan melalui observasi lapang dengan mengamati dan melakukan pengukuran insitu pada parameter lingkungan yang diperlukan dalam penelitian ini. Sedangkan untuk parameter nilai ekonomi wisata dilakukan melalui wawancara langsung kepada wisatawan. Penentuan responden dilakukan dengan metode accidental sampling. Responden yang diambil sebanyak 30 orang. Hasil penelitian berdasarkan perhitungan indeks kesesuaian lahan dietahui bahwa kawasan Pantai Oesina masuk ke dalam kelas S1 dengan nilai IKW sebesar 89,30%. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada faktor pembatas yang serius untuk dijadikan sebagai kawasan wisata seperti rekreasi, olahraga pantai, berenang dan berjemur. Demikian juga dengan daya dukung kawasan memperlihatkan bahwa Pantai Oesina memiliki Daya Dukung Kawasan sebesar 84 orang/hari, yang berarti bahwa jumlah pengunjung yang diperbolehkan melakukan kegiatan wisata di wilayah pesisir Pantai Oesina setiap harinya adalah 84 orang. Lebih lanjut, perhitungan analisis nilai ekonomi wisata menunjukkan bahwa kawasan wisata Pantai Oesina memiliki nilai ekonomi wisata sebesar Rp 42.930.856/ha/bulan sehingga dapat diinterpretasikan Pantai Oesina memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata pantai.Kata kunci : Oesina; ekowisata; kesesuai; daya dukung
Efisiensi Pemanfaatan Pakan Lewat Penambahan Kromium (Cr+3) Terhadap Pertumbuhan Ikan Lele Dumbo Clarias Sp. Mikson M. D. Nalle; Shobikhuliatul J. Juanda
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 1, No 1 (2020): November 2020
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.854 KB) | DOI: 10.35726/jvip.v1i1.468

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui Efisiensi Pemanfaatan Pakan Lewat Penambahan Kromium (Cr+3) terhadap Pertumbuhan Ikan Lele Dumbo (Clarias Sp.)” Empat macam perlakuan konsentrasi kromiun (Cr+3) yang diujicoba yakni: 1,5 ppm, 3 ppm, 4,5 ppm, dan 6 ppm sebagai kontrol 0 ppm. Ikan uji yang digunakan adalah ikan lele dumbo yang diperoleh dari BBIS Noekele. Pemeliharaan ikan dilakukan selama 60 hari. Secara efektif daya serap zat nutrient yang dapat diubah menjadi energi dan pertumbuhan pada penelitian ini diukur menggunakan parameter pengujian melalui pertambahan berat, efisiensi pakan, rasio konversi pakan, laju pertumbuhan harian, kelulushidupan, Laju efisiensi pemanfaatan pakan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Analisis data menggunakan analisis variance. Nilai optimum kadar Cr+3 pakan dihitung dari persamaan regresi data pertumbuhan relatif dan retensi protein. Komposisi proksimat tubuh ikan dan kadar Cr+3 tubuh dievaluasi secara deskriptif.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplemen pakan mengandung kromium 3 ppm, menghasilkan nilai tertinggi dilihat dari indikator pertumbuhan mutlak, sedangkan efisiensi pemanfaatan pakan terbaik pada sumplemen pakan yang mengandung kromium 6 ppm.Kata Kunci: Kromium +3, Ikan Lele Dumbo (Clarias Sp.), Efisiensi Pakan
Pengaruh konsentrasi sublethal endosulfan dan glifosat terhadap konsumsi oksigen kerang darah (anadara granosa) Mikson M.D. Nalle; Ricky Gimin
Depik Vol 4, No 3 (2015): DECEMBER 2015
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.424 KB) | DOI: 10.13170/depik.4.3.3053

Abstract

Abstract. The aims of the study were: (1) to test oxygen consumption of Anadara granosa under sub-lethal concentrations of endosulfan, (2) oxygen consumption under sub-lethal concentrations of glifosat and (3) oxygen consumption under mixture of endosulfan and glifosat. Complete randomlizeddesign were applied on this experiment. Initially, the oxygen consumption was standardised against animal’s dry flesh weight. Results showed that dry flesh weight afffected significantly the oxygen consumption.  The relationship between the two variables was formulated as  y = 0.217 + 0.243x.  Based on teh relationship, the oxygen consumption was reported as mg/l/hr of 1g standard animal.  Exposure of blood cockles to various sub-lethal concentrations of pesticides showed that the oxygen consumption rates reduced as the concentrations increased.  For endosulfan, the oxygen consumption rate decreased from (0.5325 ± 0.1556)mg/l/hr at 0.05 ppm to (0.2282 ± 0.1552 ) mg/l/hr at 0.5 ppm.  Increasing glifosat from 50 ppm to 200 ppm reduced the oxygen consumption from (0.3111± 0.1811)to (0.2449 ± 0.2548)mg/l/hr. Accordingly, the oxygen consumption decreased from (0.3376± 0.972)mg/l/hr to (0,2841± 0.2057)mg/l/hr when concentrations of mixture endosulfan + glifosat mixture increased from 0.005 + 50 ppm to 5 + 200 ppm.Keywords: pesticide; endosulfan; glyphosate; Anadara granosa; bioassay; oxygen consumption Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi sublethal endosulfan, glifosat, dan secara bersama-sama terhadap konsumsi oksigen kerang darah (Anadara granosa). Metode eksperimental dengan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) diterapkan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa berat tubuh mempengaruhi laju konsumsi oksigen dengan hubungan y = 0,217+0,243 x, sehingga hasil pengukuran laju konsumsi oksigen dinyatakan sebagai mg/l/jam per 1 gram berat kering kerang standar. Pemaparan terhadap konsentrasi sublethal menunjukkan bahwa laju konsumsi oksigen menurun seiring dengan meningkatnya konsentrasi masing – masing pestisida maupun campurannya.  Untuk endosulfan, laju konsumsi oksigen menurun dari (0,5325± 0,1556) mg/l/jam pada 0,05 ppm menjadi (0,2282 ± 0,1552) mg/l/jam pada 5 ppm.  Untuk glifosat, laju konsumsi oksigen menurun dari (0,3111± 0,1811) mg/l/jam pada 50 ppm menjadi (0,2449 ± 0,2548) pada 200 ppm, sedangkan untuk campuran endosulfan + glifosat, laju konsumsi oksigen menurun dari (0,3376± 0,972)  mg/l/jam pada 0,005 + 50 ppm menjadi (0,2841± 0,2057) mg/l/jam pada 5 + 200 ppm.  Kisaran konsentrasi sublethal ini sangat mempengaruhi konsumsi oksigen kerang darah (Anadara granosa) yaitu laju konsumsi oksigen akan menurun jika konsentrasi endosulfan dan glifosat ditingkatkan. Kata kunci: pestisida; endosulfan; glifosat; Anadara granosa; bioassay; konsumsi oksigen
Pengaruh konsentrasi sublethal endosulfan dan glifosat terhadap konsumsi oksigen kerang darah (anadara granosa) Mikson M.D. Nalle; Ricky Gimin
Depik Vol 4, No 3 (2015): DECEMBER 2015
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.4.3.3053

Abstract

Abstract. The aims of the study were: (1) to test oxygen consumption of Anadara granosa under sub-lethal concentrations of endosulfan, (2) oxygen consumption under sub-lethal concentrations of glifosat and (3) oxygen consumption under mixture of endosulfan and glifosat. Complete randomlizeddesign were applied on this experiment. Initially, the oxygen consumption was standardised against animal’s dry flesh weight. Results showed that dry flesh weight afffected significantly the oxygen consumption.  The relationship between the two variables was formulated as  y = 0.217 + 0.243x.  Based on teh relationship, the oxygen consumption was reported as mg/l/hr of 1g standard animal.  Exposure of blood cockles to various sub-lethal concentrations of pesticides showed that the oxygen consumption rates reduced as the concentrations increased.  For endosulfan, the oxygen consumption rate decreased from (0.5325 ± 0.1556)mg/l/hr at 0.05 ppm to (0.2282 ± 0.1552 ) mg/l/hr at 0.5 ppm.  Increasing glifosat from 50 ppm to 200 ppm reduced the oxygen consumption from (0.3111± 0.1811)to (0.2449 ± 0.2548)mg/l/hr. Accordingly, the oxygen consumption decreased from (0.3376± 0.972)mg/l/hr to (0,2841± 0.2057)mg/l/hr when concentrations of mixture endosulfan + glifosat mixture increased from 0.005 + 50 ppm to 5 + 200 ppm.Keywords: pesticide; endosulfan; glyphosate; Anadara granosa; bioassay; oxygen consumption Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi sublethal endosulfan, glifosat, dan secara bersama-sama terhadap konsumsi oksigen kerang darah (Anadara granosa). Metode eksperimental dengan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) diterapkan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa berat tubuh mempengaruhi laju konsumsi oksigen dengan hubungan y = 0,217+0,243 x, sehingga hasil pengukuran laju konsumsi oksigen dinyatakan sebagai mg/l/jam per 1 gram berat kering kerang standar. Pemaparan terhadap konsentrasi sublethal menunjukkan bahwa laju konsumsi oksigen menurun seiring dengan meningkatnya konsentrasi masing – masing pestisida maupun campurannya.  Untuk endosulfan, laju konsumsi oksigen menurun dari (0,5325± 0,1556) mg/l/jam pada 0,05 ppm menjadi (0,2282 ± 0,1552) mg/l/jam pada 5 ppm.  Untuk glifosat, laju konsumsi oksigen menurun dari (0,3111± 0,1811) mg/l/jam pada 50 ppm menjadi (0,2449 ± 0,2548) pada 200 ppm, sedangkan untuk campuran endosulfan + glifosat, laju konsumsi oksigen menurun dari (0,3376± 0,972)  mg/l/jam pada 0,005 + 50 ppm menjadi (0,2841± 0,2057) mg/l/jam pada 5 + 200 ppm.  Kisaran konsentrasi sublethal ini sangat mempengaruhi konsumsi oksigen kerang darah (Anadara granosa) yaitu laju konsumsi oksigen akan menurun jika konsentrasi endosulfan dan glifosat ditingkatkan. Kata kunci: pestisida; endosulfan; glifosat; Anadara granosa; bioassay; konsumsi oksigen