Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

ANALISA TUNDAAN AKIBAT AKTIVITAS SISI JALAN (STUDI KASUS: JLN. SAM RATULANGI, KOTA MANADO) Willyanto, Willyanto; Rumayar, Audie L. E.; Longdong, Jefferson
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 9 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Manado memiliki perkembangan yang sangat pesat, salah satunya dalam bidang perekonomian. Perkembangan ini mengakibatkan tumbuhnya areal komersil (jasa, perdagangan dan perkantoran) di beberapa bagian kota, antara lain di sepanjang jalan Sam Ratulangi. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya pertumbuhan arus lalu lintas dengan kompleksitasnya, seperti terjadinya tundaan yang mengakibatkan kemacetan, dimana hal ini menjadi topik penelitian.Pengambilan data primer dilakukan secara langsung di lokasi penelitian yaitu, data geometrik, volume kendaraan, kecepatan kendaraan. Data sekunder yang dibutuhkan, seperti; peta lokasi dan data jumlah penduduk, didapatkan dari instansi terkait. Analisis data menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997).Dari hasil analisis diperoleh; kapasitas pada segmen 1 sebesar 3501,2 smp/jam dan pada segmen 2 sebesar 3574,9 smp/jam. Volume jam puncak berkisar 2.419 smp/jam hingga 3.467 smp/jam, kecepatan berkisar dari 8,11 km/jam hingga 22,54 km/jam. Pada penelitian ini juga diperoleh kecepatan arus bebas untuk segmen 1 sebesar 41,96 km/jam dan pada segmen 2 sebesar 43,71 km/jam.Tundaan pada segmen 1 terjadi selama 24,00 detik dan untuk segmen 2 selama 17,53 detik dengan jarak tinjauan sepanjang 50 meter. Dengan tundaan tersebut maka diperoleh tundaan total selama 41,53 detik dalam menempuh jarak 100 meter. Tundaan yang terjadi pada segmen 1 dikategorikan dalam tingkat pelayanan E dengan nilai rasio sebesar 0,90 < 0,99 < 1 yang artinya arus tidak stabil, kecepatan rendah dan berbeda-beda, volume mendekati kapasitas dan tundaan yang terjadi di segmen 2 dikategorikan dalam tingkat pelayanan D dengan nilai rasio sebesar 0,80 < 0,88 < 0,90 yang artinya arus mulai tidak stabil, kecepatan rendah dan berbeda-beda, volume mendekati kapasitas.Hambatan samping yang berpengaruh pada ruas jalan Sam Ratulangi dilihat dari hasil analisa data selama 4 hari, yang paling berpangaruh yaitu; kendaraan menaikkan dan menurunkan penumpang memiliki nilai frekuensi berbobot/jam sebesar 1654/jam, sedangkan untuk kendaraan keluar masuk sebesar 1085/jam.  Kata Kunci: tundaan, hambatan samping, kapasitas, aktivitas, sisi jalan
PENGARUH PENYEMPITAN JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALU LINTAS (STUDI KASUS: JALAN WOLTER MONGINSIDI, MALALAYANG II, KOTA MANADO) Brilia, Brilia; Rompis, Semuel Y. R.; Longdong, Jefferson
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 6 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pergerakan masyarakat yang terjadi di Kota Manado semakin meningkat seiring dengan perkembangan yang ada hingga menyebabkan meningkatnya arus lalu lintas. Salah satu permasalahan yang mempengaruhi kondisi lalu lintas yaitu adanya penyempitan jalan, seperti pada ruas Jalan Wolter Monginsidi, Malalayang II, Kota Manado. Pada lokasi tersebut sering terjadi kemacetan lalu lintas sehingga menyebabkan antrian panjang terutama pada jam-jam sibuk.Data parameter lalu lintas volume dan kecepatan kendaraan diambil langsung dari lokasi penelitian, kemudian dihitung nilai kepadatan untuk membentuk model hubungan matematis antara volume, kecepatan dan kepadatan. Model hubungan matematis yang digunakan untuk analisis data yaitu, Greenshields, Greenberg dan Underwood, model terbaik dipilih berdasarkan nilai koefisien determinasi untuk digunakan dalam analisis gelombang kejut.Model terpilih untuk kondisi jalan normal dan menyempit adalah model Greenshields dengan nilai koefisien determinasi ) pada jalan normal sebesar 72.44% dan pada jalan menyempit 89.73%. Dari model hubungan matematis yang ada diperoleh nilai volume maksimum (Vm) dan kepadatan maksimum (Dm) untuk kondisi jalan normal Vm = 1594.138 smp/jam ; Dm =95.498 smp/km dan pada kondisi menyempit Vm= 759.057 smp/jam ; Dm 50.744 smp/km. Nilai gelombang kejut yang didapat  = -1.692 km/jam ;  = -12.102 km/jam ;  = -14.948 km/jam dan  = 10.414 km/jam.Potensi panjang antrian akibat penyempitan jalan menyebabkan panjang antrian maksimum (QM) kendaraan sepanjang 158.99meter dan setiap bertambah 5 menit kondisi volume jalan normal lebih besar dari volume maksimum jalan menyempit, maka panjang antrian juga bertambah sebesar 159 meter Kata Kunci: Penyempitan Jalan, Gelombang Kejut, Karakteristik Lalu Lintas
ANALISA KINERJA LALU LINTAS PERSIMPANGAN LENGAN TIGA BERSIGNAL DI MANADO (Studi Kasus: Persimpangan Jalan R. E. Martadinata) Sraun, Delsiana; Rumayar, Audie L. E.; Longdong, Jefferson
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 7 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan kemacetan dan antrian di Kota Manado pada umumnya terjadi pada persimpangan. Salah satu persimpangan di Kota Manado yang mengalami permasalahan tersebut adalah simpang bersinyal pada Jalan R.E. Martadinata. Persimpangan Jalan R.E. Martadinata adalah tipe simpang tiga lengan dengan pendekat Pall 2, pendekat Tikala dan pendekat Tuminting. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan pengukuran awal untuk mengambil data geometrik dan waktu siklus. Data volume arus lalu lintas diambil selama 4 hari yaitu hari Senin, Rabu, Jumat dan Sabtu pada tanggal 26 Februari, 28 Februari, 2 Maret dan  3 Maret 2018 dari jam 06.00 - 18.00 WITA. Penelitian ini bertujuan menganalisa kinerja simpang pada kondisi eksisting dan juga pada kondisi desain. Kemudian membandingkan kinerja pada kondisi eksisting dan kinerja pada kondisi desain. Metode yang digunakan untuk menganalisa kinerja simpang adalah Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997.Jam sibuk semua pendekat adalah terjadi pada jam 16.00 - 17.00 ditandai dengan derajat kejenuhan pada pendekat Pall 2 = 0,38, pendekat Tikala = 1,05 dan pendekat Tuminting = 1,15. Nilai DS pada pendekat Tikala dan pendekat Tuminting telah melebihi 1, maka perlu dilakukan alternatif perencanaan. Salah satu alternatif perencanaan, yaitu dengan melakukan penambahan lebar masuk (WMASUK). Perubahan lebar masuk ini juga berpengaruh pada total waktu siklus yang ada. Setelah itu perhitungan kinerja simpang dengan menggunakan data hasil forecasting dan diperoleh nilai derajat kejenuhan tahun 2028 untuk semua pendekat, pendekat Pall 2 = 2,16, pendekat Tikala = 1,22 dan pendekat Tuminting = 2,42. Kata kunci: Derajat Kejenuhan, Waktu Siklus, Peluang Antrian, Tundaan.
MODEL PEMILIHAN MODA ANGKUTAN BUS DAN TAKSI GELAP RUTE KOTA MANADO – AMURANG Kakyarmabin, Yusuf Y.; Rompis, Semuel Y. R.; Longdong, Jefferson
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 7 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perjalanan dari kota Manado menuju Amurang dilayani oleh dua moda transportasi yaitu angkutan umum bus dan taksi gelap. Aktivitas masyarakat yang makin tinggi tidak sejalan dengan peningkatan kualitas pelayanan dari angkutan umum bus. Hadirnya taksi gelap yang menawarkan transportasi antar kota yang lebih nyaman, waktu tempuh yang lebih cepat dan juga mudah didapatkan, membuat masyarakat lebih cenderung menggunakan taksi gelap dibandingkan angkutan umum bus. Melihat kondisi ini, semua pilihan diserahkan pada pengguna jasa yang mempertimbangkan faktor biaya, waktu tempuh dan waktu tunggu keberangkatan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan probabilitas pelaku perjalanan dalam pemilihan moda, menggunakan metode Stated Preference, dan diolah dengan analisis statistik binomial logit. Data primer diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner secara acak kepada 300 responden disetiap pangkalan taksi gelap dan terminal bus. Kuesioner yang disebarkan disusun dengan teknik stated preference yang berisi karakteristik pelaku perjalanan, meliputi kondisi sosio-ekonomi, dengan atribut selisih biaya perjalanan, selisih waktu tempuh, selisih waktu tunggu keberangkatan ,selisih waktu kedatangan antar angkutan, dan selisih waktu tempuh menuju terminal antara moda taksi gelap dan bus. Hasil survei dikumpulkan kemudian dilakukan analisis regresi linear dan pemodelan dilakukan dengan menggunakan model binomial logit sehingga didapat variabel-variabel yang mempengaruhi pemilihan moda Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Jika selisih biaya perjalanan lebih tinggi  Rp. 60.000; maka probabilitas pelaku perjalanan memilih bus adalah 88.20%. Jika selisih waktu tempuh kurang dari 35 menit maka probabilitas memilih angkutan umum bus  adalah lebih besar dari 50%. Jika selisih waktu tunggu kurang dari 18 menit probabilitas memilih angkutan bus adalah lebih besar dari 50%. Jika selisih waktu yang di tempuh menuju terminal kurang dari 9 menit maka probabilitas memilih angkutan umum bus  lebih besar dari 50%. Jika selisih waktu kedatangan antar angkutan kurang dari 40 menit maka probabilitas memilih angkutan umum bus lebih besar dari 50%. Persamaan utilitas diperoleh Y = –0.034257+ 0.0001290.082882+ 0.126806 – 0.044126 + 0.0123355. Hasil dari regresi yang diperoleh, telah memenuhi syarat, sehingga seluruh variabel bebas bersama–sama berpengaruh terhadap variabel terikat. Kata Kunci: Binomial Logit, Pemilihan Moda, Stated Preference
PENGARUH PARKIR PADA BADAN JALAN TERHADAP BIAYA KEHILANGAN WAKTU DAN PENURUNAN KINERJA JALAN (STUDI KASUS: JALAN RAYA TOMOHON) Nooh, Reinaldi; Timboeleng, James A.; Longdong, Jefferson
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 10 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tidak adanya ruang parkir di ruas jalan raya tomohon yang merupakan salah satu pusat perbelanjaan menyebabkan masyarakat menggunakan jalan untuk dijadikan sebagai tempat parkir kendaraan (parking on street) sehingga berdampak pada berkurangnya tingkat pelayanan jalan dan pengguna jalan yang hanya melewati tempat tersebut menerima dampak negatif berupa waktu tempuh yang lebih lama yang pada akhirnya menimbulakan penambahan biaya operasi kendaraan (BOK).Parkir pada tepi jalan (parking on street) sering di sebut dengan curb parking. Pada dasarnya parkir jenis ini memanfaatkan sebagian ruas jalan, baik satu sisi maupun dua sisi sehingga menyebabkan terjadinya pengurangan lebar efektif jalan yang akan mempengaruhi volume lalulintas yang dapat ditampung ruas jalan tersebut.Biaya kemacetan yang akan di kaji adalah biaya operasi kendaraan akibat penurunan kecepatan dengan menggunakan model HDM-VOC (Highway design and maintenance standart vehicle operating cost). penambahan biaya operasi kendaraan atau external cost dimana total external cost  adalah Rp 3.133,1-selama 12 jam penelitian atau Rp 261.1/jam.Untuk kondisi lalulintas jam puncak di jalan raya Tomohon ditentukan berdasarkan nilai ratio volume/kapasitas. Bahwa kinerja ruas jalan raya Tomohon yang terburuk terdapat pada pukul 18.00 - 19.00 dengan nilai ratio 1.24 dan mempunyai kecepatan rata-rata 14.98 km/jam dengan tingkat pelayanan pada level F, yaitu arus tertahan dan kondisi terhambat, sedangkan jika diasumsikan pada jalan Raya Tomohon tidak menggunakan fasilitas parking on street, maka tingkat pelayanan jalan yang terburuk terdapat pada pukul 10.00 - 11.00, 12.00 – 13.00, dan 18.00 – 19.00 dengan nilai ratio 0.64 dengan tingkat pelayanan pada level C, yaitu arus stabil, dan kecepatan lalulintas ≥75 km/jam. Kata Kunci: Parkir di badan jalan, External cost, Kinerja ruas jalan
EVALUASI KINERJA SIMPANG TIDAK BERSINYAL MENGGUNAKAN PROGRAM aaSIDRA (Studi Kasus: Persimpangan Jalan TNI–Jalan Tikala Ares–Jalan Daan Mogot–Jalan Pomorow, Kota Manado) Marpaung, Olivia Rosalyn; Sendow, Theo K.; Lintong, Elisabeth; Longdong, Jefferson
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 1 (2012): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persimpangan  jalan  merupakan  jaringan  daerah  kritis  dalam  melayani  arus  lalu  lintas, terlebih bila persimpangan  tersebut tidak diatur berdasarkan kecukupan ruang untuk keluar masuk  kendaraan  dari  berbagai  jenis,  mengakibatkan  terjadi  tundaan  yang  cukup  besar. Persimpangan juga merupakan tempat rawan terhadap kecelakaan karena terjadinya konflik antara kendaraan dengan kendaraan lainnya ataupun kendaraan dengan pejalan kaki.  Lokasi  penelitian  di  kota Manado,  yaitu  persimpangan  empat  lengan  antara  Jalan  TNI  - Jalan  Tikala  Ares  –  Jalan  Daan  Mogot  –  Jalan  Pomorow,  yang  sangat  sering  terjadi kemacetan.  Evaluasi  kinerja  simpang  empat  lengan  tidak  bersinyal  dilakukan  dengan menggunakan  program  aaSIDRA  dan Metode MKJI  1997,  dimana  dapat  diketahui  derajat kejenuhan, kapasitas total, panjang antrian, kontrol tundaan dan tingkat pelayanan. Hasil  analisa menggunakan  program  aaSIDRA menunjukkan  bahwa  pada  simpang  terjadi kondisi  arus  lalulintas  yang  stabil  dan  memiliki  kebebasan  manuver  yang  terbatas, sedangkan  hasil  analisa  menggunakan  metode  MKJI  1997  menunjukkan  bahwa  pada simpang terjadi sedikit hambatan. Kata kunci: persimpangan tidak bersinyal, kontrol tundaan, tingkat pelayanan, aaSIDRA
PENGARUH ANGKUTAN ONLINE TERHADAP PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI PUBLIK DI KOTA MANADO (STUDI KASUS: TRAYEK MALALAYANG - PUSAT KOTA) Laloma, Adinda; Rompis, Semuel Y. R.; Longdong, Jefferson
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 8 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transportasi yang handal, aman dan nyaman merupakan beberapa alasan responden memilih moda transportasi yang akan digunakan dalam mencapai tempat tujuan. Hal inilah yang menjadi akar permasalahan transportasi di Kota Manado khususnya pada Trayek Malalayang-Pusat Kota dimana moda taxi online cenderung lebih diminati, dilihat dari segi kualitas pelayanan, aksesibilitas keterjangkauan dan waktu. Dampaknya penumpang yang menggunakan moda mikrolet beralih ke moda taxi online.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pelaku perjalanan dalam pemilihan moda. Penelitian ini menggunakan metode Stated Preference, kemudian diolah dengan analisa statistik binomial logit.Survei dilaksanakan dengan penyebaran kuesioner kepada 310 responden berisi karakteristik pelaku perjalanan, meliputi kondisi sosio-ekonomi, dengan atribut selisih biaya perjalanan, selisih jarak jalan kaki, selisih waktu tunggu, selisih waktu tempuh dan selisih waktu jalan kaki antara moda mikrolet dan taxi online.Hasil survey dikumpulkan dan kemudian dilakukan analisa regresi linear dan pemodelan dilakukan dengan menggunakan model binomial logit sehingga didapat variabel-variabel yang mempengaruhi pemilihan moda diantaranya jika selisih waktu tempuh kurang dari 20 menit probabilitas pelaku perjalanan memilih angkutan kota lebih besar 50%, selisih jarak jalan kaki kurang dari 24 meter probabilitas pelaku perjalanan memilih angkutan kota lebih besar 50%, selisih biaya perjalanan jika harga taxi online di naikan menjadi Rp.50.000 maka probabilitas pelaku perjalanan memilih angkutan kota adalah 20,82%, selisih waktu tunggu jika kurang dari 1 menit probabilitas pelaku perjalanan memilih angkutan kota adalah lebih besar 50% dan selisih jarak jalan kaki jika kurang dari 3 menit probabilitas memilih angkutan kota adalah lebih besar 50%. Persamaan  utilitas diperoleh : Y= 0.522017 - 3.66226*  + 0.2094233X₂ + 0.020204  + 0.142912 + 0.370036  Hasil dari regresi yang diperoleh, telah memenuhi syarat, sehingga seluruh variabel bebas bersama–sama berpengaruh terhadap variabel terikat. Kata Kunci : Binomial Logit, Pemilihan Moda,  Stated Preference.
ANALISA KINERJA LALU LINTAS PERSIMPANGAN LENGAN EMPAT TAK BERINYAL (Studi Kasus: Persimpangan Jalan Banjer) Hasanudin, Muvidah Asa Utami; Timboeleng, James A.; Longdong, Jefferson
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 11 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan Kota Manado turut memberikan dampak pada perubahan dalam berbagai sistem di perkotaan termasuk di dalamnya sistem transportasi. Dimana perkembangan ini tentu akan berpengaruh dengan peningkatan arus lalu lintas. Salah satu bagian jalan yang merupakan daerah terjadinya konflik lalu lintas adalah persimpangan. Adanya konflik pada persimpangan akan mengakibatkan gangguan pada pergerakan kendaraan yang menimbulkan tundaan dan antrian kendaraan yang panjang. Ruas jalan pada persimpangan lengan empat Banjer merupakan salah satu titik yang mengalami konflik tersebut. Melihat adanya konflik yang terjadi di persimpangan lengan empat Jalan Banjer, maka dirasa perlu untuk melakukan analisa kinerja lalu lintas pada perimpangan Jalan Banjer ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kinerja lalu lintas pada persimpangan lengan empat tak bersinyal. Dengan mengetahui kapasitas persimpangan, waktu tundaan, dan tingkat pelayanan jalan (level of service LOS) pada persimpangan lengan empat Jalan Banjer.Metode yang digunakan pada penelitian adalah survey lapangan yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung di lapangan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan. Dalam menganalisa kapasitas dan perilaku lalu lintas pada persimpangan ini mengacu pada metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 (MKJI 1997).Hasil dari penelitian didapat arus pada jam puncak terjadi pada hari Senin 25 Maret 2019 pada jam 08.00-09.00 WITA, dengan volume total kendaraan 1989,3 smp/jam. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa kapasitas simpang (C) sebesar 1721,5 smp/jam, dengan derajat kejenuhan (DS) sebesar 1,15. Tundaan simpang (D) sebesar 30,90 det/smp dan peluang antrian (QP) yang terjadi adalah 53,64 % - 108,11 %. Level Of Service (LOS) yang didapat yaitu LOS F. Hal ini menunjukkan bahwa simpang ini memiliki kondisi operasional yang rendah sehingga perlu dilakukan evaluasi dan penanganan yang tepat. Kata Kunci : Persimpangan, Kapasitas, Tundaan, Level Of Service (LOS)
ANALISA KEBUTUHAN ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN DI KOTA MANADO (Studi Kasus : Trayek Paal Dua – Lapangan) Hillary, Lindsay; Rumayar, Audie L. E.; Longdong, Jefferson
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 5 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analisa kebutuhan angkutan umum di Kota Manado dilakukan pada trayek Paal Dua – Lapangan. Kebutuhan jumlah armada optimal dapat dihitung berdasarkan metode Break Even Point (BEP), dengan meninjau prinsip keseimbangan antara pendapatan operator dan Biaya Operasi Kendaraan (BOK) dengan metode DLLAJ. Pendapatan operator itu sendiri berdasarkan tarif dengan menghitung Load Factor. Komponen yang akan dihitung untuk mengetahui biaya operasi kendaraan dengan metode DLLAJ adalah biaya langsung dan biaya tak langsung. Hasil analisa menunjukkan bahwa rata–rata jumlah penumpang/hari sebanyak 130 penumpang dengan nilai Load Factor sebesar 27,20%. Pendapatan rata–rata yang diperoleh per tahun adalah Rp. 186.112.739,- dan biaya operasi kendaraan rata–rata adalah Rp. 204.724.013,-. Dengan demikian pengalokasian 135 unit kendaraan belum memenuhi kondisi keseimbangan bagi usaha operator, dikarenakan selisih antara pendapatan/kend/thn dengan biaya operasi kendaraan bernilai negatif sebesar Rp. - 17.926.013. Kebutuhan jumlah armada pada trayek Paal Dua – Lapangan berdasarkan tarif yang ditentukan oleh pemerintah adalah sebanyak 112 unit kendaraan, sedangkan kebutuhan jumlah armada berdasarkan tarif yang berlaku dilapangan sebanyak 123 unit kendaraan. Kata Kunci : Load Factor, Biaya Operasi Kendaraan (BOK), Break Even Point (BEP), Armada Optimal, Pendapatan Operator
ANALISA KELAYAKAN TARIF ANGKUTAN UMUM DALAM KOTA MANADO (STUDI KASUS : TRAYEK PUSAT KOTA 45 – MALALAYANG) Warouw, Samuel A. R.; Sendow, Theo K.; Longdong, Jefferson; Manoppo, Mecky R. E.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 4 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKAngkutan Umum adalah salah satu moda transportasi yang menghubungkan kawasan yang satu dengan yang lain. Manado sebagai salah satu kota yang sedang giat-giatnya membangun, membutuhkan pelayanan angkutan umum yang terkoordinasi dengan baik, sehingga masyarakat dapat menikmati jasa angkutan umum yang murah, cepat, aman dan nyaman. Atas dasar tersebut penelitian tentang Angkutan Kota di Kota Manado perlu untuk dilaksanakan.Dalam Penelitian ini yang ditinjau adalah trayek Pusat Kota 45 - Malalayang. Trayek ini melewati Kecamatan Malalayang, Kecamatan Sario dan Kecamatan Wenang dengan jumlah penduduk sebanyak 124,584 jiwa. Trayek ini melewati kawasan Boulevard on Bussiness sehingga berperan penting dalam Kegiatan Ekonomi. Tarif Angkutan Umum dalam Kota yang berlaku adalah Rp. 2,000 untuk umum dan Rp. 1,700 untuk pelajar. Akan dianalisa kelayakan tarif dengan Metode FSTPT dan DLLAJ.Dalam melakukan penelitian ini disusun suatu lingkup perencanaan yang meliputi studi literatur, pengumpulan data sekunder dan data primer, kemudian dilakukan proses analisa dengan memperhatikan data–data yang ada sehingga didapatkan kesimpulan. Hasil analisa tarif Metode FSTPT menempatkan Operator Kendaraan berada pada posisi untung sedangkan analisa tarif Metode DLLAJ menempatkan Operator Kendaraan pada posisi rugi.Kata kunci: tarif, biaya operasi kendaraan, produksi penumpang, jarak tempuh