p-Index From 2019 - 2024
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JURNAL SIPIL STATIK
Elisabeth Lintong
Unknown Affiliation

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

STUDI PENENTUAN TARIF TOL RENCANA RUAS JALAN MANADO-BITUNG Petracia, Pingkan; Jansen, Freddy; Lintong, Elisabeth; Rumajar, Audie L. E.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 1 (2012): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemerintah  propinsi  Sulawesi Utara  sedang melakukan  pembangunan  infrastruktur transportasi diantaranya pembangunan jalan tol di ruas jalan Manado-Bitung. Jalan tol  ini  nantinya  akan  menjadi  jalan  tol  pertama  di  Sulawesi  Utara,  sehingga diperlukan penelitian terhadap tarif tol rencana untuk ruas jalan tersebut. Survey dilakukan untuk mendapatkan  jumlah volume  lalu  lintas dan kecepatan rata-rata  kendaraan  di  jalan  eksisting  dan  dilakukan  selama  12  jam  dari  pukul  07.00-19.00  WITA  selama  seminggu.  Jenis  kendaraan  yang  ditinjau  hanya  kendaraan golongan  I,  IIA  dan  IIB.  Analisis  tingkat  pelayanan  jalan  eksisting  menggunakan standarisasi MKJI,  sedang  analisis  biaya  operasional  kendaraan  didasarkan  pada analisis  yang  dikembangkan  oleh  LAPI-ITB.  Tarif  dihitung  berdasarkan  70 %  dari besar keuntungan  biaya operasional kendaraan. Hasil  penelitian menunjukkan  kondisi  tingkat  pelayanan  untuk  ruas  jalan Manado-Bitung  (non-tol)  adalah  A  (arus  bebas)  dengan  derajat  kejenuhan  ≤  0,35. Perhitungan  tarif yang diperoleh untuk jalan  tol Manado-Bitung adalah golongan I: Rp 200/km, golongan II A: Rp 500/ km dan golongan II B: Rp 800/ km. Kata kunci: Analisis, Kendaraan, Jalan, Tarif tol
EVALUASI GEOMETRIK PADA RUAS JALAN MANADO – TOMOHON km 8 – km 10 Lisu Langi, Anjali Putri; Waani, Joice E.; Lintong, Elisabeth
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 3 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ruas jalan raya Manado - Tomohon merupakan jalan penghubung antar kota Manado dengan kota Tomohon maupun daerah-daerah yang dilewati oleh jalur jalan ini. Kondisi geometrik pada ruas jalan ini menurut pengamatan visual peneliti, belum memenuhi standar geometrik jalan untuk jalan  arteri dengan kecepatan 60 km/jam-80 km/jam, dikarenakan banyaknya tikungan yang memiliki radius kecil, serta jarak antar tikungan yang berdekatan sehingga perlu untuk dilakukan perbaikan geometrik.Untuk memperoleh data kondisi geometrik lapangan maka dilakukan pengukuran dengan menggunakan alat ukur theodolite dan GPS, data yang diperoleh dari pengukuran yaitu data koordinat dan data elevasi. selanjutnya data hasil pengukuran tersebut diolah menggunakan Microsoft exel untuk digambarkan dalam program autocad land development 2009, dari hasil penggambaran tersebut, dilakukan analisa geometriknya.Lokasi yang ditinjau berada pada km 8 – km 10 dimana terdapat 20 tikungan, 16 diantaranya tidak memenuhi syarat jari-jari minimum yang dianjurkan Bina Marga untuk jalan arteri dengan kecepatan rencana 60 km/jam – 80 km/jam yaitu 110 m (Tata cara perencanaan geometrik jalan antar kota, 1997), serta parameter-prameter lain seperti jarak antar lengkung, superelevasi, jarak pandang serta kelandaian yang masih belum memenuhi syarat. Hasil desain ulang menghasilkan trase jalan sepanjang 1642,2 m, dengan 6 lengkung horizontal dan 5 lengkung vertikal. Kata kunci: Geometrik, Lengkung Horizontal, Lengkung Vertikal, Jalan Arteri
PERENCANAAN PENGEMBANGAN BANDAR UDARA RENDANI DI KABUPATEN MANOKWARI PROVINSI PAPUA BARAT Tumbelaka, Hanna; Jansen, Freddy; Lintong, Elisabeth
JURNAL SIPIL STATIK Vol 4, No 10 (2016): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Manokwari merupakan salah satu daerah yang strategis dalam kaitannya dengan pembangunan di Provinsi Papua Barat. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang maka bandar udara Rendani perlu diadakan pengembangan. Penelitian yang dilakukan untuk penulisan ini menggunakan data sekunder, yaitu data klimatologi, topografi, arus lalulintas udara, serta data penduduk yang dijadikan acuan sebagai dasar dari perencanaan pengembangan bandar udara Rendani. Dalam perencanaan pengembangan bandar udara Rendani, yang direncanakan yaitu Runway, Taxiway, Apron dengan menggunakan pesawat standar Boeing 737-900ER dan mengacu pada standar ICAO. Untuk perencanaan perkerasan mengacu pada standar FAA dan PCA, dengan data tanah diambil dari data tanah setempat. Perencanaan terminal area yang meliputi terminal penumpang, gudang dan areal parkir kendaraan yang dianalisa menggunakan analisa regresi linier. Dari analisa akan didapat hasil pergerakan pesawat, penumpang, bagasi, dan kargo serta pergerakan pesawat dan penumpang pada jam sibuk untuk masa yang akan datang. Panjang runway yang dibutuhkan adalah 2.936m yang terbentang pada azimut 170-350, untuk perkerasan runway dan taxiway didapat tebal 86 cm, luas apron 85m x 285m, setelah dilakukan pengembangan untuk parkir 5 pesawat, luas yang dipakai untuk apron adalah 98m x 342m, tebal perkerasan rigid pada apron 43 cm (metode PCA) dan 37cm (metode FAA), luas gedung terminal 183.048 m², luas gudang 800 m² dan luas pelataran parkir adalah 30.752 m².   Kata kunci :     Bandar Udara Manokwari, Perencanaan Pengembangan Bandar Udara, Runway, Taxiway, Apron, Terminal Penumpang.
PERENCANAAN PENGEMBANGAN BANDAR UDARA PITU KABUPATEN PULAU MOROTAI PROVINSI MALUKU UTARA Tambengi, Angelica L. D.; Lintong, Elisabeth; Jansen, Freddy
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 2 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pulau Morotai adalah kabupaten definitif baru yang terletak di kepulauan Halmahera, Kepulauan Maluku, Indonesia. Sebagai bagian dari Provinsi Maluku Utara, pulau ini menjadi salah satu pulau paling utara di Indonesia. Pulau Morotai merupakan 1 dari 10 destinasi pariwisata prioritas di Indonesia. Pulau Morotai juga sangat strategis sebagai jalur perdangangan di Indonesia Timur. Bandar Udara Pitu terletak di ibu kota kabupaten dan saat ini tergolong sebagai bandar udara perintis dengan jenis pesawat yang beroperasi ATR 72-500/600 sehingga dianggap perlu untuk dilakukan pengembangan agar wisatawan dapat menjangkau pulau ini lebih cepat. Perencanaan pengembangan suatu lapangan terbang harus memperkirakan arus lalu lintas dimasa yang akan datang. Dengan menganalisa data tiga tahun pergerakan pesawat, jumlah penumpang, bagasi dan cargo menggunakan analisa regresi dapat diramalkan arus lalu lintas dimasa yang akan datang sehingga pengembangan bandar udara dianggap perlu dilakukan atau tidak. Untuk data-data sekunder yang diperoleh dari bandara seperti data klimatologi, data frekwensi pesawat, data penumpang, data bagasi, dan data CBR digunakan sebagai acuan merencanakan pengembangan bandar udara.Rencana pengembangan bandar udara Pitu Morotai antara lain: Runway, Taxiway, Apron, Perkerasan landasan, Termial penumpang, Gudang, Area parkir, Marking landasan, dan Perlampuan.Hasil perhitungan mengacu pada standar International Civil Aviation Organitation (ICAO) dengan pesawat rencana B 737-900 ER, diperoleh ukuran runway 2.800 x 45 meter, taxiway 175 x 25 meter, dan luas apron 285 x 98 meter = 27.930 m2. Tebal perkerasan lentur dengan menggunakan metode Federal Aviation Administration (FAA) adalah 31 inch, dan tebal perkerasan kaku yang diperoleh dengan menggunakan metode Portland Cement Afiation (PCA) adalah 14,5 inch. Luas total gedung terminal 56.250 m2 (sudah termasuk dengan fasilitas pendukung), luas gudang 70 m2, dan luas area parkir 22.500 m2. Kata kunci: Pulau Morotai, Pengembangan Bandar Udara, B 737-900 ER.
OPTIMASI KAPASITAS PERSIMPANGAN BERSINYAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE IHCM 1997 (STUDI KASUS PERSIMPANGAN JL.P.TENDEAN–JL.SAM RATULANGI MANADO) Putranto, Dito Made; Lefrandt, Lucia I. R.; Timboeleng, James A.; Lintong, Elisabeth
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 2 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bagian jalan yang sering mengalami kemacetan adalah persimpangan sebidang seperti persimpangan Jalan Piere Tendean Boulevard – Jalan Sam Ratulangi yang merupakan persimpangan dengan kondisi lingkungan komersil serta sangat dekat dengan pusat kota (zero point). Kondisi ini mengakibatkan banyaknya kendaraan yang melakukan gerakan crossing pada persimpangan ini. Salah satu sistem yang dapat membantu mengatasi masalah ini yaitu dengan pengendalian arus lalu lintas dengan menggunakan signal lalu lintas.Tulisan ini berisi observasi dan penelitian tentang arus lalu lintas serta analisa tingkat pelayanan pada persimpangan bersinyal Jalan Piere Tendean Boulevard – Jalan Sam Ratulangi dengan metode IHCM 1997. Metode ini juga menganalisa beberapa pola gerakan alternatif pengontrolan yang memberikan hasil optimum diusulkan untuk dapat digunakan sebagai kemungkinan pengganti pengontrolan yang ada sekarang ini.Hasil analisa menunjukkan bahwa persimpangan Jalan Piere Tendean Boulevard – Jalan Sam Ratulangi memiliki 4 jam puncak dan total tundaan rata-rata dan tingkat pelayanan yang berbeda setiap jam puncaknya. Pada pukul 07.00-08.00 persimpangan memiliki total tundaan rata-rata 27,11 detik; pukul 09.00-10.00 dengan total tundaan rata-rata 29,06 detik; pukul 12.30-13.30 dengan total tundaan rata-rata 34,13 detik dan pukul 16.30-17.30 dengan total tundaan rata-rata 39,59 detik. Hasil analisa beberapa pola gerakan alternatif didapatkan yang terbaik yaitu pada pukul 07.00-08.00 persimpangan memiliki total tundaan rata-rata 14,60 detik; pukul 09.00-10.00 dengan total tundaan rata-rata 17,61 detik; pukul 12.30-13.30 dengan total tundaan rata-rata 20,76 detik dan pukul 16.30-17.30 dengan total tundaan rata-rata 28,53 detik.Kata kunci : persimpangan bersinyal, arus lalu lintas, tingkat pelayanan, pola gerakan alternatif
ANALISA KECEPATAN YANG DIINGINKAN OLEH PENGEMUDI (STUDI KASUS RUAS JALAN MANADO-BITUNG) Kawulur, Cindy Irene; Sendow, Theo K.; Lintong, Elisabeth; Rumajar, Audie L. E.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 4 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pengemudi kendaraan dalam menentukan kecepatan mana yang dipilih akan dipengaruhi oleh potongan melintang, tikungan, lengkung vertikal, jarak pandangan dan kepadatan lalu-lintas Untuk menjamin kestabilan kondisi pengemudi dan kendaraan selama perjalanan maka dilakukan penelitian terhadap kecepatan kendaraan yang diinginkan oleh pengemudi agar menjadi acuan bagi pengemudi dalam mengemudikan kendaraannya, dengan memperhatikan kecepatan rencana jalan yang dilalui, hal ini menyangkut keselamatan dari pengemudi itu sendiri. Penelitian ini adalah tentang kecepatan kendaraan yang diinginkan oleh pengemudi diruas jalan Manado-Bitung. Penelitian ini adalah tentang kecepatan kendaraan yang diinginkan oleh pengemudi diruas jalan Manado-Bitung. Data yang diambil dalam penelitian ini adalah kecepatan dan volume lalu lintas yang dilakukan selama delapan hari. Dalam perhitungan analisa data menggunakan dua metode yaitu Metode Kecepatan 85 Persentil, dan Metode Pengujian Taraf Nyata. Dari hasil perhitungan perbandingan kecepatan dengan Metode Kecepatan 85 Persentil dan metode Pengujian Taraf Nyata, diperoleh kecepatan kendaraan yang digunakan oleh pengemudi masih dalam taraf terkontrol karena tidak melebihi kecepatan desain.Dari hasil perhitungan metode kecepatan 85 persentil diperoleh nilai kecepatan yang digunakan oleh 85 persen pengemudi pada jalan tikungan yaitu berkisar pada 54 km/jam sampai 60 km/jam. Sedangkan pada jalan tanjakan, berkisar pada kecepatan 55 km/jam sampai 60 km/jam. Dan untuk perhitungan kecepatan dengan menggunakan metode taraf nyata pengujian, yaitu dengan 95 % tingkat kepercayaan, didapat kecepatan terbesar pada hari rabu, 11 juli 2012 arah Manado-Bitung yaitu 55.31336 km/jam.Kata kunci : kecepatan rencana, kecepatan lapangan, Metode kecepatan 85 persentil, metode taraf nyata, pengujian
ANALISA KINERJA RUAS JALAN HASANUDDIN KOTA MANADO Titirlolobi, Angelina Indri; Lintong, Elisabeth; Timboeleng, James A.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 4, No 7 (2016): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ruas jalan Hasanuddin merupakan ruas jalan utama di kecamatan Tuminting serta merupakan pintu masuk antara kawasan Manado Tengah dan Utara sehingga seringkali terjadi kemacetan yang panjang, dan dengan dibukanya Jembatan Soekarno secara tidak langsung berpengaruh terhadap arus lalu lintas serta kinerja ruas jalan tersebut. Dalam penelitian ini ingin dilihat bagaimana kinerja jalan pada ruas jalan Hasanuddin setelah dibukanya Jembatan Soekarno. Adapun metode yang digunakan untuk menganalisa kinerja ruas jalan adalah menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia khususnya untuk jalan perkotaan. Survey dilakukan selama 6 (enam) hari dalam satu minggu yakni dari hari Senin sampai hari Sabtu. Dari hasil-hasil survey selama enam hari tersebut dan setelah dilakukan analisis maka diperoleh bahwa volume puncak sebesar 1780 smp/jam  dengan kecepatan rata –rata  terendah hasil survey sebesar 26,383 km/jam dan kecepatan rata – rata tertinggi hasil survey  sebesar 35,159 km/jam serta nilai Derajat Kejenuhan sebesar 0,74 maka dapat disimpulkan tingkat layanan Jalan Hasanuddin berada pada level C. Kata Kunci : Ruas jalan Hasanuddin, kinerja jalan, volume lalu lintas, kecepatan rata-rata, geometrik jalan
EVALUASI KINERJA SIMPANG TIDAK BERSINYAL MENGGUNAKAN PROGRAM aaSIDRA (Studi Kasus: Persimpangan Jalan TNI–Jalan Tikala Ares–Jalan Daan Mogot–Jalan Pomorow, Kota Manado) Marpaung, Olivia Rosalyn; Sendow, Theo K.; Lintong, Elisabeth; Longdong, Jefferson
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 1 (2012): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persimpangan  jalan  merupakan  jaringan  daerah  kritis  dalam  melayani  arus  lalu  lintas, terlebih bila persimpangan  tersebut tidak diatur berdasarkan kecukupan ruang untuk keluar masuk  kendaraan  dari  berbagai  jenis,  mengakibatkan  terjadi  tundaan  yang  cukup  besar. Persimpangan juga merupakan tempat rawan terhadap kecelakaan karena terjadinya konflik antara kendaraan dengan kendaraan lainnya ataupun kendaraan dengan pejalan kaki.  Lokasi  penelitian  di  kota Manado,  yaitu  persimpangan  empat  lengan  antara  Jalan  TNI  - Jalan  Tikala  Ares  –  Jalan  Daan  Mogot  –  Jalan  Pomorow,  yang  sangat  sering  terjadi kemacetan.  Evaluasi  kinerja  simpang  empat  lengan  tidak  bersinyal  dilakukan  dengan menggunakan  program  aaSIDRA  dan Metode MKJI  1997,  dimana  dapat  diketahui  derajat kejenuhan, kapasitas total, panjang antrian, kontrol tundaan dan tingkat pelayanan. Hasil  analisa menggunakan  program  aaSIDRA menunjukkan  bahwa  pada  simpang  terjadi kondisi  arus  lalulintas  yang  stabil  dan  memiliki  kebebasan  manuver  yang  terbatas, sedangkan  hasil  analisa  menggunakan  metode  MKJI  1997  menunjukkan  bahwa  pada simpang terjadi sedikit hambatan. Kata kunci: persimpangan tidak bersinyal, kontrol tundaan, tingkat pelayanan, aaSIDRA
PEMANFAATAN TRAS PADA PERKERASAN JALAN Abdjan, Alfian Maulana; Paransa, M. J.; Lintong, Elisabeth; Monintja, Sartje
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 7 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di daerah Sulawesi Utara terdapat banyak lokasi yang mengandung material tras, namun penggunaannya belum dimaksimalkan. Salah satu upaya untuk memaksimalkan penggunaan material tras adalah dengan memanfaatkannya dalam pembuatan jalan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah tras dapat digunakan pada perencanaan perkerasan jalan sebagai bahan alternatif pembentuk base dan sub base.Material tras yang digunakan diambil di daerah Ring Road, Kel, Bumi Nyiur Kec, Wanea, Manado, Sulawesi Utara, yang akan dicampur dengan semen untuk mencari komposisi yang baik, agar dapat digunakan pada perkerasan jalan. Penelitian terdiri dari pengujian: analisa saringan, berat jenis, kadar air, pengujian pemadatan, pengujian CBR dan uji tekan. Pada pengujian pemadatan dibuat benda uji dengan 7 variasi prosentase semen terhadap tras, yaitu 0%, ½%, 1%, 2%, 4%, 6% dan 8% dimana berat tras digunakan sebagai dasar penentu berat rancangan campuran. Masing-masing variasi prosentase semen dibuat 5 sampel dan akan dicampur dengan air masing-masing ± 3% wopt.Hasil pengujian pemadatan yaitu ɣd dan wopt dari masing-masing variasi semen akan menjadi dasar untuk pembuatan sampel pada pengujian CBR dan UCS. Pengujian CBR dari variasi semen mendapatkan hasil sebagai berikut: 0% semen mendapat nilai CBR 46,00%, kemudian nilai tersebut naik dengan bertambahnya presentase semen pada tras dimana pada sampel 8% mendapatkan nilai CBR yaitu 396,75%. Pada pengujian UCS memperoleh hasil untuk campuran 0% semen = 1,5474 kg/cm2, kemudian naik sampai 57,974 kg/cm2 pada campuran 8% semen. Hasil tersebut memberi indikasi bahwa, semakin besar penambahan semen pada tras maka nilai CBR dan kekuatan yang dihasilkan semakin baik.Dapat disimpulkan bahwa tras dapat dimanfaatkan pada perkerasan jalan, dimana sampel ½% semen dengan nilai CBR 80,67% sudah memenuhi persyaratan CBR sub base dan untuk base sampel 1% semen dengan nilai CBR 119,33% telah memenuhi untuk syarat CBR base.Kata kunci: tras, semen, pengujian CBR, pengujian UCS.
STUDI PERBANDINGAN PERENCANAAN TEBAL LAPIS TAMBAH (OVERLAY) PERKERASAN LENTUR MENURUT METODE Pd T-05-2005-B DAN MANUAL DESAIN PERKERASAN JALAN 2013 (STUDI KASUS: RUAS JALAN BTS.KOTA MANADO -TOMOHON) Pangerapan, Monica Linny; Sendow, Theo K.; Lintong, Elisabeth
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 10 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam Manual Desain Perkerasan Jalan 2013, dikembangkan suatu pendekatan perencanaan dan desain yang dipakai untuk merencanakan tebal lapis tambah (overlay) pada struktur perkerasan jalan serta menanggulangi isu empat tantangan yang berkaitan dengan kinerja aset jalan. Empat tantangan tersebut adalah beban berlebih, temperatur perkerasan tinggi, curah hujan tinggi dan tanah lunak. Dalam manual ini juga dideskripsikan berdasarkan chart yang mengakomodasi keempat tantangan tersebut secara komprehensif. Pada Manual Desain Perkerasan Jalan 2013 dinyatakan bahwa, pedoman desain perkerasan yang ada seperti Pd T-05-2005-B tetap valid namun solusi desain harus konsisten dengan semua persyaratan dalam manual ini. Persyaratan yang ada pada Manual Desain Perkerasan Jalan 2013 tentunya akan mempengaruhi hasil perencanaan pada tebal lapis tambah pada metode Pd T-05-2005-B.Ruas Jalan Bts.Kota Manado – Tomohon dipilih sebagai lokasi penelitian. Dalam penelitian ini data yang diambil yaitu data primer dan data sekunder. Data Primer yang terdiri data Volume Lalu Lintas dan data Lendutan Benkelman Beam. Data sekunder yaitu nilai IRI (International Roughness Index) Ruas Jalan Bts.Kota Manado – Tomohon.Perhitungan CESA (Cumulative Equivalent Single Axle) menurut Pd T-05-2005-B adalah sebesar 10.175.434 ESA dan menurut Manual Desain Perkerasan Jalan 2013 adalah CESA4 sebesar 6.264.955 dan CESA5 adalah sebesar 11.276.919 ESA. Perbedaan dari hasil perhitungan nilai CESA dikarenakan penentuan angka ekivalen dan nilai VDF yang berbeda untuk setiap metode. Untuk hasil analisa lendutan menurut metode Pd T-05-2005-B menghasilkan nilai dwakil = 0,71 dan menurut Manual Desain Perkerasan Jalan 2013 menghasilkan nilai dwakil = 0,77 dan nilai CF = 0,268. Hasil perhitungan tebal lapis tambah menurut Pd T-05-2005-B adalah 4 cm, dan Manual Desain Perkerasan Jalan 2013 adalah 4,5 cm. Tebal lapis tambah (overlay) yang dihasilkan kedua metode sangat kecil, karena kondisi perkerasan yang ada pada lokasi penelitian yaitu Ruas Jalan Bts.Kota Manado – Tomohon masih tergolong baik dengan nilai IRI rata-rata pada segmen yang ditinjau adalah 5, Sehingga lapis tambah yang dibutuhkan adalah lapis tambah non-struktural yaitu untuk memperbaiki ketidak-rataan perkerasan yang ada. Pada penelitian ini juga dibuat simulasi perhitungan variasi beban lalu lintas terhadap tebal lapis tambah perkerasan dianalisa dengan regresi linier, regresi logaritma, regresi eksponensial. Dari hasil analisa, Regresi Logaritma menghasilkan nilai korelasi (r2) paling besar, dan menjadi kunci untuk pemilihan model terbaik. Kata Kunci: Tebal lapis tambah perkerasan, Overlay, CESA, Pd T-05-2005-B, Manual, Desain Perkerasan Jalan 2013