Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Aplikasi Sensor Soil Moisture YL-69 dan Sensor Ultrasonic HC-SR07 pada Smart Irrigation I Wayan Krisma Kartika; I Putu Adhi Satria; I Gede Galang Wididana; Nyoman Anom Dewa Brata Paramartha; Ida Bagus Irawan Purnama; I Gusti Putu Mastawan Eka Putra; I Wayan Raka Ardana; Anak Agung Ngurah Gde Sapteka
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JITPA.2021.v06.i01.p05

Abstract

Keterbatasan air merupakan salah satu permasalahan utama petani dalam pertanian maka penggunaan sistem irigasi harus dapat mengaliri air dengan efektif dan efisien pada lahan pertanian. Mengatasi permasalahan petani tersebut, penelitian ini mengusulkan kendali otomatis dan pemantauan pada irigasi dalam sistem pertanian yang disebut dengan smart irrigation. Smart irrigation ini mengalirkan air dengan menyesuaikan kelembaban tanah yang dibutuhkan tanaman pada perkebunan dan menyesuaikan ketinggian air yang dibutuhkan tanaman pada persawahan. Smart irrigation ini dilengkapi sensor soil moisture YL-69 yang akan mengukur kelembaban tanah yang dapat diaplikasikan di kebun dan sensor ultrasonic HC-SR07 yang akan mengukur ketinggian air yang dapat diaplikasikan di sawah. Kelebihan smart irrigation ini selain dapat menyesuaikan dengan kodisi kebutuhan air terhadap tanaman, juga dilengkapi dengan pengaturan rentang batas normal melalui aplikasi Android. Sehingga, smart irrigation dapat diatur dengan mudah oleh petani menyesuaikan dengan tanaman yang akan ditanam, tanpa mengubah pengkodean untuk mikrokontroler. Smart irrigation juga dilengkapi dengan kontrol manual dari Android, serta antisipasi jika terjadi gangguan pada sensor dan memudahkan petani dalam melakukan irigasi. Dalam pengujian sensor ultrasonik pada ketinggian air 8 cm diperoleh rata-rata galat (error) sebesar 3,318966875 persen. pengujian sensor soil moisture pada tanah basah diperoleh rata-rata galat (error) sebesar 0,692159283 persen. Dengan demikian sensor soil moisture dan sensor ultrasonik dapat digunakan dengan baik pada smart irrigation di kebun maupun sawah.
STUDI POLA PENGELOLAAN ENERGI BIOGAS SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF PADA KELOMPOK TERNAK DI DESA TUNJUK TABANAN I Wayan Raka Ardana; I.A.D Giriantari; Rukmi Sari Hartati
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 13 No 1 (2013): March
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.482 KB)

Abstract

Teknologi biogas merupakan teknologi yang digunakan untuk mengolah limbah organik menjadi sumber energi terbarukan dalam bentuk gas bio. Gas bio dihasilkan dengan proses perombakan dan fermentasi bahan-bahan organik seperti kotoran ternak oleh mikroorganisme di dalam ruang kedap udara (digester). Biogas layak digunakan sebagai energi alternatif untuk memenuhi kebutuhan energi dalam kehidupan sehari-hari seperti energi panas untuk memasak, dan energi listrik. Kajian terhadap pengelolaan potensi biogas di Desa Tunjuk Tabanan dihasilkan biogas sebesar 40.644 m3/tahun dan Program Simantri 10 m3 per hari, dan pupuk organik padat 40 kg/hari, cair 20 lt/hari. Secara ekonomis berdampak pada pendapatan kelompok ternak per hari Rp. 97.600,- . Dari hasil analisis SWOT kelompok ternak program Simantri diperoleh alternatif strategi dan rancangan mekanisme untuk mengembangkan pengelolaan sistem biogas adalah : membenahi struktur organisasi dan pengelola, meningkatkan kualifikasi dan kinerja pengelola, meningkatkan sosialisasi dan permodalan, kerjasama dengan pihak lain.
SISTEM PLTS UNTUK PETERNAK AYAM BROILER DI DESA SELANBAWAK, KECAMATAN MARGA, KABUPATEN TABANAN, BALI I Nyoman Sukarma; I Wayan Raka Ardana; I Ketut Pasek
Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS Vol 5 No 1 (2019): Mei 2019
Publisher : P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.035 KB) | DOI: 10.31940/bp.v5i1.1353

Abstract

Usaha ternak ayam broiler I Wayan Antara, sebagai mitra 1, merupakan salah satu pengusaha ternak ayam broiler yang memelihara ayam sebanyak 5.000 ekor dengan kandang ayam berjarak 300 meter dari pemukiman. Usaha ternak ini menggunakan listrik penerangan 200 watt yang disalurkan melalui instalasi kabel dimana sering terjadi gangguan pada sistem penyaluran daya listrik (berkisar 4-5 kali/bulan). Gangguan listrik yang tidak kontinyu dapat meningkatkan prosentase kematian anak ayam, sehingga pada akhirnya hasil panen ayam menurun. Solusi terhadap permasalahan mitra 1 ini adalah dengan memberikan dan memasang instalasi sistem PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) sebagai sumber energi listrik alternatif yang mampu memberikan suplai daya untuk penerangan kandang. Di lain pihak, mitra 2 yaitu I Nyoman Wakil memiliki kandang ayam yang lebih besar dengan kapasitas ayam broiler 12.000 ekor yang terletak berkisar 200 meter dari pemukiman penduduk. Keperluan daya listrik untuk kandang ayamnya bersumber dari listrik PLN yang disalurkan dengan menggunakan kabel melalui area persawahan milik orang lain. Hal ini juga menimbulkan permasalahan terjadinya gangguan suplai daya listrik sehingga sangat mempengaruhi pertumbuhan ayam, bahkan tingkat kematian ayam dapat meningkat. Suplai daya listrik sangat berpengaruh terhadap keberhasilan panen ayam broiler. Baik dari segi biaya operasional maupun tingkat perkembangan pertumbuhan ayam itu sendiri. Dengan pemberian sistem PLTS pada mitra 2 yang diinstalasi langsung di kandang ayam mampu mengatasi permasalahan mitra yang pada akhirnya dapat meningkatkan produksi ayam broiler tersebut. Dari sisi manajamen bisnis usaha ternak, kedua mitra mengelolanya secara sederhana tanpa dilengkapi dengan pencatatan serta dokumentasi yang memadai. Permasalahan ini diatasi dengan memberikan pelatihan tentang manajemen usaha melalui pelatihan intensif langsung kepada mitra. Dengan pelatihan ini, kedua mitra mampu mencatat dan mendokumentasikan semua transaksi dan aktifitas yang terjadi pada usaha ternak ayam mereka. Kata kunci: energi listrik, PLTS, ayam broiler The broiler chicken business of I Wayan Antara, as the first Partner, is one of the broiler chicken businessmen who keep 5,000 chickens with a chicken coop distance of 300 meters from the residential area. This broiler chicken business used 200 watts of electricity transmitted through cable installation where disruptions to the electrical power distribution system frequently occur (4 to 5 times per month). Non-continuous electrical disturbances can increase the percentage of deaths of chicks so that in the end the chicken yield decreases. The solution to partner 1 problem is by providing and installing PVP (Photovoltaic Panel) system installations as an alternative electrical energy source in a chicken coop which capable of providing power supply for cage lighting. On the other hand, the second partner which is I Nyoman Wakil has a larger chicken coop with a capacity of 12,000 broiler chickens which are located around 200 meters from residential areas. The need for electrical power for chicken coops sourced from PLN electricity is channeled using cable through other people's rice fields. This also raises the problem of the occurrence of disturbances in the supply of electrical power which greatly affects the growth of chickens even the death rate of chickens can rise. An electric power supply is very influential on the success of harvesting broiler chickens. Both in terms of operational costs and the level of development of chicken growth itself. By giving the PLTS system to the second partner which was installed directly in the chicken coop, it was able to overcome the partner's problems and ultimately could increase the production of broiler chickens. In terms of livestock business management, both partners manage it simply without being equipped with adequate records and documentation. This problem is addressed by providing training on business management through intensive training directly to partners. With this training, both partners are able to record and document all transactions as well as their activities that occur in the chicken farm business. Keywords: Electric energy, PVP, broiler chicken
PERANCANGAN LEARNING MANAGEMENT SYSTEM PADA PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA PERANGKAT LUNAK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI BALI Luh Gede Putri Suardani; I Wayan Raka Ardana
Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer Vol 9, No 2 (2023): Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTThe Bali State Polytechnic already has a Learning Management System which can be penetrated on the https://elearning.pnb.ac.id page. However, the lack of adequate resources for monitoring existing systems makes applications difficult to update. Meanwhile, the need to update as well as requests for additional features from the lecturers and students side are increasing. Therefore, an open-source learning management system application is needed when there is a lack of resources to monitor the system and add existing features quickly and easily.Keywords: Learning Management System, Blended-Learning.ABSTRAKPoliteknik Negeri Bali telah memiliki Learning Management System yang dapat diakses di halaman https://elearning.pnb.ac.id. Namun, kurangnya sumber daya yang memadai untuk memonitoring sistem yang sudah ada membuat aplikasi menjadi tidak mudah untuk diperbarui. Sementara itu, kebutuhan untuk memperbarui serta permintaan penambahan fitur yang ada dari sisi dosen dan mahasiswa semakin meningkat. Oleh karena itu, aplikasi learning management system yang bersifat open-source sangat dibutuhkan ketika kurangnya sumber daya yang ada untuk memonitoring sistem serta menambah fitur-fitur yang ada dengan cepat dan mudah.Kata Kunci : Learning Management System, Blended-Learning.