Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

K-Drama dan Penyebaran Korean Wave di Indonesia Idola Perdini Putri; Farah Dhiba Putri Liany; Reni Nuraeni
ProTVF Vol 3, No 1 (2019): March 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (781.217 KB) | DOI: 10.24198/ptvf.v3i1.20940

Abstract

Korean wave adalah istilah yang diberikan untuk penyebaran budaya populer Korea melalui produk-produk hiburan seperti drama, musik, style. Keberadaan Korean wave di Indonesia menjadi fenomena yang menarik untuk diteliti. Penelitian ini membahas tentang peranan kebudayaan populer Korea, Korean Drama (K-Drama) dalam fenomena Korean wave yang terjadi di Indonesia. Drama Korea atau K-Drama menjadi awal kemunculan dari Korean wave di Indonesia. Penggunaan metode kualitatif dengan pendekatan historis pada penelitian ini, bertujuan untuk dapat merekonstruksi K-Drama yang muncul di Indonesia, khususnya di Stasiun TV Indosiar dari tahun 2002 hingga tahun 2013. Melalui analisis data-data serial TV Korea yang tayang di Indonesia, penelitian ini menjelaskan tentang perkembangan K-Drama sebagai pemicu dari munculnya Korean wave, perkembangan K-Drama di Indonesia, hingga dampak yang ditimbulkan dari K-Drama seperti kemunculan eksistensi produk budaya pop Korea lainnya, yaitu K-Pop dan K-Style di Indonesia. K-Drama memiliki peranan yang cukup penting atas Korean wave di Indonesia. Di mana hal-hal tersebut dapat terlihat pada dampak K-Drama di Indonesia, seperti kemunculan komunitas-komunitas pecinta K-Drama, hadirnya situs dari Indonesia yang menyajikan informasi seputar Korea, bahkan hingga maraknya acara-acara yang mengundang aktor, penyanyi, idola-idola Korea ke Indonesia. Korean Wave sendiri menjadi soft power Korea Selatan melalui budaya populernya yang diekspor ke berbagai negara dalam bentuk K-Drama, K-Pop, K-Style, kuliner dan teknologi. Melalui nilai-nilai yang terdapat dalam pembuatan budaya populer, terutama drama, Korea memadukan unsur modern dalam hal ini teknologi dengan tradisi dan nilai-nilai kekeluargaan. Korean wave di Indonesia sendiri ditandai dengan maraknya kemunculan kuliner khas Korea, sinetron adaptasi cerita K-Drama, fashion khas Korea, hingga tujuan wisata tempat pembuatan K-Drama.
Motivasi Wartawan Menjadi Anggota Kelompok Kerja Pemerintah Provinsi Jawa Barat Kadia Sandi; Reni Nuraeni
PRofesi Humas Vol 2, No 2 (2018): PRofesi Humas
Publisher : LP3 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.331 KB) | DOI: 10.24198/prh.v2i2.12618

Abstract

Wartawan adalah orang yang melakukan pekerjaan kewartawanan dan atau tugas-tugas jurnalistik secara rutin. Dalam menjalankan tugas sebagai pencari berita, seorang wartawan biasanya ikut bergabung ke dalam sebuah kelompok kerja wartawan. Salah satu kelompok kerja wartawan adalah kelompok kerja (POKJA) wartawan Gedung Sate yang sengaja dibentuk dalam instansi pemerintahan. Kegiatan Pokja wartawan Gedung Sate akan mengacu kepada pemberitaan tentang roda pemerintahan maupun kegiatan pemerintahan, yang disebarluaskan demi kepentingan masyarakat. Anggota kelompok kerja wartawan pemerintah provinsi terbanyak saat ini adalah kelompok kerja Gedung Sate yaitu sebanyak 53 anggota. Hal ini didasari dengan adanya motivasi yang berasal dari individu baik melalui internal maupun eksternal. Motivasi individu yang berasal dari internal merupakan keinginan seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang berasal dari dalam diri individu tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis permasalahan tentang motivasi yang diberikan oleh pemerintahan Gedung Sate dalam sebuah kelompok kerja mempengaruhi wartawan untuk bergabung ke dalam kelompok kerja wartawan Gedung Sate. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yakni berasal dari berbagai sumber baik observasi langsung kelapangan, wawancara dengan narasumber, studi dokumentasi yang berasal langsung dari sumber serta arsip kepustakaan seperti mengumpulkan berbagai tulisan yang terkait. Paradigma yang digunakan adalah paradigma postpositivisme mengharuskan hubungan antara pengamat atau peneliti dengan objek atau realitas yang diteliti tidaklah bisa dipisahkan. Penelitian ini akan ditelaah melalui teori motivasi Mashlow terdapat lima kebutuhan yang berasal dari internal manusia yaitu kebutuhan psikologis, kebutuhan kemanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri.
MEDIA KAMPANYE PEMELIHARAAN ALIRAN SUNGAI CITARUM DI DESA SUKAMUKTI KECAMATAN KATAPANG KABUPATEN BANDUNG Reni Nuraeni; Dini Salmiyah; Idola Perdini Putri; Ratih Hasanah; Gede Agung Ary; Yuyun Siti Rohmah
Charity : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2019): Charity - Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : PPM Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/charity.v2i1.2062

Abstract

Sungai Citarum sebagai sungai terkotor di dunia menimbulkan kekhawatiran tentang perusakan alam di Indonesia. Aliran sungai ini menjadi nafas kehidupan bagi masyarakat Jawa Barat dan DKI Jakarta. Berbagai problematika muncul dari sungai CItarum, mulai dari konflik masyarakat, pemerintah hingga donor. Usaha untuk mevitalisasi sungai ini sudah ada sejak tahun 2004, namun hingga saat ini kualitas sungai ini masih memprihatinkan. Dalam upaya memperbaiki kualitas Sungai Citarum diperlukan strategi komunikasi kepada masyarakat melalui media kampanye pemeliharan aliran Sungai Citarum. Lokasi yang dijadikan objek dalan pengabdian masyarakat adalah Desa Sukamukti Kecamatan Kabupaten Bandung. Foto dan video dari kegiatan membersihkan lingkungan merupakan media yang digunakan sebagai salah satu sarana sosialisasi dalam rangka memberikan informasi kepada warga dalam hal kebiasaan membuang sampah sampai pada kegiatan membersihkan lingkungan yang dapat diakses melalui instagram.
STRATEGI PROGRAMMING RADIO KOMUNITAS (Studi Kasus Radio Komunitas Seni Budaya (RKSB) Ujung Berung Kota Bandung) Reni Nuraeni; Fauzia Octaviani; Agus Aprianti
Lingkar Studi Komunikasi (LISKI) Vol 2 No 1 (2016): FEBRUARI 2016
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/liski.v2i1.50

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa strategi programming Radio Komunitas Seni Budaya. Penelitian ini berfokus pada strategi programming program di Radio Komunitas Seni Budaya. Strategi yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah strategi programming Radio Komunitas Seni Budaya (RKSB) Ujung Berung Bandung.Hasil penelitian dan analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa Radio Komunitas Seni Budaya belum sempurna dalam menerapkan teori tentang strategi programming menurut Sydney tersebut. Dalam Kesesuaian, program disiarkan per-tiga jam dan prime time terletak pada jam 15:00 – 18:00 dan setelah jam 19:00. Dalam Membangun Kebiasaan, Radio Komunitas Seni Budaya melakukan pemberitahuan jadwal program yang disiarkan dengan diiringi jingle.Dalam Pengontrolan Aliran Pendengar, Radio Komunitas Seni Budaya menyebutkan nama pendengar yang mengirim SMS atau menelepon saat program mengudara. Dalam Pemeliharaan Sumber Daya Program, materi program diperoleh dari sumbangan masyarakat Ujungberung. Dalam Daya Tarik yang Luas, Radio Komunitas Seni Budaya menyajikan program live on air.Kesimpulan dari penelitian ini, strategi programming ini dirasa belum tepat untuk diterapkan di radio komunitas karena sebuah radio komunitas harus memiliki sumber daya manusia dan perlengkapan yang memadai untuk bisa merumuskan strategi program yang sempurna.
PENGELOLAAN KESAN MAHASISWA PENGGUNA OOTD STYLE DI INSTAGRAM Mochamad Adam Fauzi; Reni Nuraeni
Lingkar Studi Komunikasi (LISKI) Vol 3 No 2 (2017): SEPTEMBER 2017
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/liski.v3i2.782

Abstract

ABSTRAK Instagram menjadi sebuah media sosial yang digandrungi oleh kaum remaja khususnya mahasiwa. OOTD Style menjadi sebuah trend fashion yang terus berkembang mengikuti zaman dengan menunjukkan outfit yang dipakainya di hari itu. Permainan peran dilakukan oleh mahasiswa pengguna OOTD Style melalui pengelolaan kesan yang dibuat untuk dapat tampil sebaik-baiknya hingga mendapatkan predikat sebagai mahasiswa yang fashionable. Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui penampilan panggung depan dan panggung belakang serta mendeskripsikan pengelolaan kesan mahasiswa pengguna OOTD Style yang di repost oleh akun @ootdupi di media sosial Instagram. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan format deskriptif dengan pendekatan dramaturgi berdasarkan paradigma konstruktivis. Informan terdiri dari tiga informan utama dan satu informan pendukung. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa image yang dibangun oleh mahasiswa pengguna OOTD Style yaitu melalui dramaturgi dan pengelolaan kesan di Instagram sebagai panggung depannya. Kesan fashionable ditunjukkan oleh ketiga informan melalui pemilihan outfit yang dipakai hingga berbagai macam hal penunjang lainnya agar foto outfit of the day yang ditunjukkan ketiga informan di Instagram terlihat lebih menarik. Kata Kunci: Pengelolaan Kesan, Dramaturgi, Instagram, OOTD Style
PERAN MEDIA SOSIAL DALAM TUGAS JURNALISTIK Reni Nuraeni
Lingkar Studi Komunikasi (LISKI) Vol 3 No 1 (2017): FEBRUARI 2017
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/liski.v3i1.806

Abstract

Media sosial hadir sebagai perkembangan teknologi, sebagai media baru media sosial diadopsi dan dimanfaatkan dalam semua bidang, tidak terkecuali dalam tugas jurnalistik. Media sosial dijadikan jurnalis sebagai ide atau topik awal dalam pencarian berita. Penelitian ini membahas mengenai peran media sosial dalam tugas jurnalis dengan meneliti pemanfaatan media sosial dalam tugas jurnalistik dan bentuk tanggung jawab jurnalis pada pemberitaan yang bersumber dari media sosial dengan studi kasus tugas jurnalistik jurnalis media cetak dan online Kota Bandung. Menggunakan teori Gate Keeping akan dan menganalisis dari penerapan Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Dapat disimpulkan bahwa semua jurnalis di Kota Bandung memanfaatkan media sosial sebagai data awal pencarian informasi dan untuk menguji kebenaran dan keabsahan informasi yang didapatkan dilakukan check dan recheck ke lapangan dengan melakukan wawancara dengan narasumber dan langsung terjun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP)
The Democratic Party “Coup” between Agus Harimurti Yudhoyono and Moeldoko on Detik.com and Okezone.com Resya Fikriyah Febriyanti; Reni Nuraeni
Jurnal Kajian Jurnalisme Vol 6, No 1 (2022): KAJIAN JURNALISME
Publisher : School of Journalism, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkj.v6i1.37811

Abstract

At the beginning of 2021, the Democratic Party was burdened by the coup issue with the Extraordinary Congress (KLB) initiated by Jhoni Allen Marbun and company who produced the new Chairman of the Democratic Party, Moeldoko. The culmination of the Democratic Party leadership takeover case occurred when Minister Yasonna Laoly officially mentioned that the Democratic Party KLB had submitted the results of the KLB led by Jhoni Allen Marbun (one of the initiators of KLB). News of the coup carried out by Moeldoko against the Democratic Party has been widely highlighted by the mass media, especially online media such as Detik.com and Okezone.com. The study aimed to find out how the two media outlets framed the news of the Democratic Party coup case between Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) and Moeldoko, researchers using Zhongdang Pan & Gerald M. Kosicki framing looked at the framing of syntactic, script, thematic and rhetorical structures. Researchers use the consumerist paradigm and qualitative research methods. Research results showed that Detik.com emphasized on cornering the Moeldoko party where the Democratic Party coup carried out by Moeldoko's side was wrong and not right from the legal side, and many featured sources that were pro-AHY. Meanwhile, Okezone.com is more balanced and bolder in conveying criticism to Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) so the two online media both Detik.com and Okezone.com have different ways of building opinions and perceptions of readers by looking at the issue of the coup carried out by the Moeldoko camp against the leadership of the Democratic Party and adjusting to what each of the media wants.
Pelatihan Pelayanan Prima untuk Meningkatkan Kepuasan Konsumen Pelayanan Satu Pintu Asti Widayanti; Irna Yuniar; Kastaman Kastaman; Raswyshnoe Boing Kotjoprayudi; Idola Perdini Putri; reni nuraeni
To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6, No 3 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tomaega.v6i3.1742

Abstract

Public Service Mall (MPP) is a place for providing public services, both goods and services, at one door, one place, the purpose of MPP is to provide fast, easy, and accountable services. MPP in Kabupaten Bandung under the coordination of The Investment and One-Stop Integrated Services (DPMPTSP) involves services from 17 public institution in Kabupaten Bandung. Variations in types of services and variations in consumers require service personnel to always provide excellent service. The purpose of Community Service is to provide training on the basic stages of service excellent as part of increasing customer satisfaction. The method used in this activity is through interviews to determine training needs, excellent service training using two approachs are service attitude and service communication. This activity was attended by 31 participants consisting of front office staff from civil servants, non-PNS and security personnel. The output of this activity was in the form of a training material module. The evaluation results showed that 99,35% of the participants were satisfied with the implementation of the training and hoped that the training could be carried out consistently