Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : Department of Naval Architecture

Studi Perencanaan Konstruksi Dan Analisa Kekuatan Kapal Floating Fuel Station Rais Rachman Hakim; Hartono Yudo; Ahmad Fauzan Zakki
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 7, No 4 (2019): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (914.799 KB)

Abstract

Permasalahan utama untuk memenuhi kebutuhan kapal-kapal nelayan di pesisir adalah pendistribusian bahan bakar yang masih kurang. Untuk mengatasi permasalahan pendistribusian bahan bakar di pesisir Indonesia maka diperlukan penambahan jumlah Floating Fuel Station. Berdasarkan hasil penelitian telah dilakukan, didapatkan data ukuran utama, stabilitas, dan olah gerak. Guna melengkapi data perencanaan selanjutnya penelitian ini dilakukan untuk merencanakan konstruksi ruang muat dan kekuatannya terhadap memanjang kapal dengan bantuan program numerik Finite Element Method (FEM) untuk mengetahui tegangan maksimum yang terjadi. Nilai tegangan maksimum yang dihasilkan  konstruksi melintang ialah 6,198 N/mm2 pada air tenang, 37,72 N/mm2 pada kondisi sagging, N/mm2 pada kondisi hogging. Konstruksi memanjang 3,51 N/mm2 pada air tenang, 21,40 N/mm2 pada kondisi sagging, 12,71 N/mm2 pada kondisi hogging. Kontruksi campuran menghasilkan tegangan maksimum 5,01 N/mm2 pada kondisi air tenang, 30,51 N/mm2 pada kondisi sagging, 18,12 N/mm2 pada kondisi hogging. Dapat disimpulkan bahwa konstruksi memanjang merupakan konstruksi yang paling baik karena memiliki tegangan maksimal yang paling  kecil pada semua kondisi. Jika ditinjau dari segi ekonomis maka sistem konstruksi melintang adalah yang paling baik karena memiliki berat konstruksi yang paling ringan dan masih memenuhi kriteria regulasi
Analisa Kekuatan Konstruksi Ramp Door Pada Kapal Landing Ship Tank (LST) 117 M Dengan Metode Elemen Hingga Rayroha Matonang; Imam Pujo Mulyatno; Hartono Yudo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 7, No 1 (2019): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kapal Landing Ship Tank (LST) 117 M adalah kapal perang milik TNI AL yang dipergunakan mengangkut 10 unit  tank Leopard 2A4  dengan berat 60 ton dan perlengkapan senjata lainnya.Untuk memudahkan akses keluar masuk tank  yang diangkut maka kapal ini dilengkapi sebuah ramp door yang terletak dibagian haluan kapal.Ramp door pada kapal LST ini menggunakan material baja grade A BKI dengan nilai tegangan ijin bahan sebesar 235 Mpa yang memilki ukuran panjang 6130 mm,lebar 5100 mm ,tinggi 650 mm ,dan tebal plat 12 mm.Analisa kekuatan pada ramp door perlu diperhatikan untuk mengetahui beban (force) yang diterima berupa tank sehingga menyebabkan tegangan dimana tidak melebihi batas maksimum  yang diijinkan menurut kriteria bahan dan  rules BKI.Dilakukan analisa kekuatan pada ramp door menggunakan metode elemen hingga berbasis software Ansys dan pemodelannya menggunakan software berbasis CAD.Pada model ramp door kapal LST sebelum dilakukan analisa ada beberapa tahapan yaitu penentuan material model,penentuan meshing, penentuan kondisi batas(boundary condition),dan penentuan beban(force) Analisa yang disebabkan oleh beban statis tank berdasarkan empat jenis variasi kendaraan berupa Leopard,BMP3F,Panzer,dan Transporter.Hasil analisa dengan tegangan terbesar didapatkan  pada kondisi pembebanan tank Leopard sebesar 77,74 N/mm2 dan nilai deformasi sebesar 17,23 mm.Tegangan ini masih aman karena setelah dibandingkan dengan tegangan ijin berdasarkan rules BKI sebesar 175 N/mm2 menghasilkan nilai safety factor sebesar  2,25.
Perbandingan Stress Analysis pada Pipeline CPP-ORF PT. Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) dengan Menggunakan Software Berbasis Elemen Hingga Marandika Asa Wardyanto; Hartono Yudo; Imam Pujo Mulyatno
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 6, No 4 (2018): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Piping Stress analysis adalah suatu cara perhitungan tegangan (stress) pada pipa yang diakibatkan oleh beban statis dan beban dinamis yang merupakan efek resultan dari gaya gravitasi, perubahan temperatur, tekanan di dalam dan di luar pipa. Untuk itu dilakukan perbandingan analisa tegangan pada pipeline dari CPP menuju ke pig receiver di ORF PT. Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore. Perangkat lunak yang digunakan adalah perangkat lunak khusus perpipaan yaitu caesarII dan autopipe, dibandingkan dengan perangkat lunak berbasis elemen hingga. Dalam kasus ini perangkat lunak yang dipakai adalah MSC Nastran patran. Model pipeline memiliki diameter luar 14 inci dan ketebalan pipa 0.5 inci. Pipa tersebut diberi tekanan sebesar 960 psi dan suhu 1200F sesuai dengan keadaan lapangan. Hasil analisa didapat nilai tegangan pipa pada perangkat lunak caesarII sebesar 13440 psi (32.5%) dan pada autopipe sebesar 13227 psi (32%). Kedua hasil dikatakan aman dikarenakan memiliki nilai dibawah Specified Minimum Yield Strength (SMYS)nya yakni sebesar 46000 psi dan memiliki perbedaan rasio 0.5%. Pada perangkat lunak berbasis elemen hngga dianalisa bagian dari sistem perpipaan, dan didapat tegangan maksimal yang bekerja sebesar 16400 psi, sedangkan pada titik yang sama didapatkan hasil pada caesarII sebesar 15000 psi dan autopipe sebesar 14482 psi. Hal ini berarti, terdapat perbedaan hasil antara software khusus perpipaan dengan software berbasis elemen hingga, tetapi masih dalam ketentuan aman dan dapat diterima sesuai dengan ASME B31.8.
Analisa Penggunaan Muffler dan Absorber Sebagai Alternative System Peredam Kebisingan Pada Kamar Mesin Akibat Pengoperasian Permesinan Kapal Pada KMP. Feri Siginjai Muhamad Iqbal Kurniawan; Hartono Yudo; Kiryanto Kiryanto
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 6, No 4 (2018): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada pengoperasiannya, sebuah kapal banyak menggunakan mesin dan peralatan yang menimbulkan intensitas kebisingan tinggi. Kebisingan dengan tingkat intensitas tinggi dapat menyebabkan dampak serius bagi crew kapal serta ketidaknyamanan untuk setiap penumpang. Dalam mengurangi kebisingan maka dapat dilakukan dengan melakukan penyedehanaan sistem,misalnya memilih tempat yang jauh dari sumber kebisingan, memasang peredam suara, mengurangi getaran. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat kebisingan yang terjadi di kamar mesin dan ruang akomodasi KMP Feri Siginjai. Dan perlu dilakukan agar kebisingan yang terjadi bisa direduksi dan diminimalisir dengan melakukan analisa pengaruh dari penggunaan Muffler dan absorber agar tingkat kebisingan yang terjadi memenuhi nilai ambang batas dari IMO, LR, dan ABS. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengambil data kebisingan pada kapal KMP. Feri Siginjai dan mengevaluasi tingkat kebisingan dengan regulasi kebisingan yang ada. Berdasarkan hasil perhitungan kebisingan dan setelah dievaluasi kebisingan tidak memenuhi regulasi yang ada yaitu 111,8 dB. Dalam simulasi software model muffler 1 dapat mereduksi kebisingan sebesar menjadi 95,50 db, model muffler 2 91,62 dB, model muffler 98,27 dB, model 4 74,95 dB. Pada perhitungan Transmission Loss Absorber untuk frekuensi kritis barrier dengan material plywood dapat mengurangi suara sebesar 34,39 dB, Glasswool 31,22 dB, Rockwool 39,58 dB, Poliuretan 37,01 dB. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model muffler variasi 4 dapat mereduksi kebisingan paling baik dan material absorber rockwool.
Analisis Kekuatan Tangki Penyimpanan Crude Oil 38T-104 Berbentuk Silinder dengan Tipe External Floating Roof pada PT Pertamina RU IV Cilacap F Fitriningsi; Hartono Yudo; Ahmad Fauzan Zakki
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 8, No 3 (2020): Juli
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (708.666 KB)

Abstract

Ketersedian lahan pada industri yang dikelilingi oleh bangunan sangat terbatas, sehingga harus bisa memanfaatkan ketersedian lahan secara efisien untuk pengembangan fasilitas industry. Penelitian ini bertujuan untuk mencari nilai tegangan maksimal pada setiap pengurangan diameter tangki Silinder 38T-104 dengan kapasitas 120.000m3 dan pembebanan yang diaplikasi pada model sesuai standar API 650 sehingga bisa menjadi referensi dalam pengembangan perancangan tangki selanjutnya.. Penelitian ini mengunakan software berbasis metode elemen hingga dengan 3 variasi diameter tangki yaitu 84 m, 79 m, 74 m dan 7 variasi beban yaitu hidrostatik, angin, gempa, kombinasi hidrostatik angin, kombinasi hidrostatik gempa, kombinasi gempa angin dan kombinasi semua beban. Standart yang digunakan untuk perhitungan beban adalah SNI 1727:2013 dan SNI 1726:2012. Hasil dari penelitian ni menunjukkan semakin kecil diameter tangki maka tegangan yang dihasilkan semakin kecil dan pelat yang digunakan semakin berat.. Pada pembebanan hidrostatik dan gempa hasil tegangan semakin kecil di setiap pengurangan diameter tangki karena memiliki  tebal pelat yang semakin tebal di setiap course. Sedangkan hasil pembebanan angin memiliki tegangan yang semakin besar disetiap pengurangan diameter tangki karena memiliki beban yang semakin besar. Hasil dari kombinasi semua beban  menunjukan bahwa model variasi 1 dengan nilai tegangan 432 MPa melebihi batas yield strength material dan di anggap berbahaya yang ditentukan dalam standart API 650. 
Analisa Stabilitas (Intact, Damage Stability) Dan Olah Gerak Landing Craft Tank (LCT) Di Konversi Menjadi Tipe Ro-Ro oktaqul anwar; deddy chrismianto; hartono yudo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 6, No 4 (2018): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kapal penumpang merupakan sarana transportasi yang cukup efisien dan efektif untuk menjangkau daerah-daerah terpencil yang tidak bisa di jangkau oleh pesawat maupun mobil sebagai alat transportasi penumpang. Larangan penggunaan kapal Lending Craft Tank (LCT) mengharuskan galangan kapal untuk konversi kapal menjadi tipe RoRo. Tujuan dari penelitian ini ialah  melakukan analisis stabilitas (Intact, Damage Stability dan olah gerak) pada kapal sebelum dan sesudah konversi. Metode yang digunakan ialah metode kuantitatif. Dari hasil analisis stabilitas didapatkan kapal sebelum dan sesudah konversi memenuhi kriteria IS CODE 2008 Perbedaan nilai GZ maksimum pada kedua model kapal yaitu 26,53 %. Hasil perhitungan Damage stability ketiga kapal yaitu, kapal LCT SMS SWAKARYA 757 GT dengan indek A = 0,9875 dan indek R= 0,2315, kapal RORO SMS SWAKARYA 757 GT dengan indek A = 0,8526 indek R= 0,68415. Kapal RORO TRISNA DWITYA 876 GT dengan indek A = 0,9627 indek R= 0,6844 memenuhi standar safety of life at sea (SOLAS) 2009  Chapter II-1. Analisis olah gerak kapal sebelum dan sesudah konversi memenuhi standar kriteria Nordforsk ‘87 dengan nilai rolling, 2,010 x 10 -1deg dan  2,060 x 10-1 deg Vertical acceleration at FP dengan nilai 1,837 x 10-3 g dan 1,735 x 10 -3g. Analisa factor kenyaman penumpang sesuai refrensi O’Hanlon and McCauley 1974 Kapal aman dan nyaman bagi penumpang pada following seas dan beam seas. 
ANALISA KEKUATAN PIPA HOLLOW BERBENTUK PERSEGI EMPAT YANG DIBERI BEBAN MOMEN BENDING Ruben Josua L. Tobing; Hartono Yudo; Wilma Amiruddin
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 6, No 4 (2018): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konstruksi pipa segi empat berongga mempunyai dua prinsip mendasar yang sangat penting, yaitu kekuatan dari desain konstruksinya dan kekuatan dari material pipa itu sendiri. Kegagalan struktur yang sering terjadi pada pipa segi empat berongga adalah buckling atau tekuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat dan karakteristik pipa segi empat berongga, yang divariasikan 18 model pipa berbentuk square dan 18 model pipa berbentuk diamond. Pipa  dimodelkan dengan ukuran a/b = 1; a = 50, 10; a/t = 50, 100, 200; L/a = 50, 100, 200 menggunakan momen bending dan dianalisa menggunakan metode elemen hingga. Material yang digunakan pada penelitian ini adalah baja dengan nilai yield stress 2.15 x 108 Pa, dan modulus elastisitas nya 2E+11 Pa.  Momen bending diberikan pada tengah ujung pipa, dan boundary condition diletakan di tengah pipa untuk mengatahui Cross-Sectional Oval Deformation (CSOD) pada setiap pipa. Hasil penelitian menunjukan nilai CSOD pipa square ukuran a = 50, a/t = 200, L/a = 50 sebesar 0.012 mm dengan moment buckling sebesar 2.12 x 101 Nm, dan nilai CSOD pipa diamond  ukuran a = 50, a/t = 200, L/a = 50 sebesar 0.0237 mm dengan moment buckling sebesar 2.37 x 101 Nm. Kesimpulan dari penelitian ini adalah nilai deformasi dan moment buckling pada pipa bentuk square lebih kecil dari pada pipa bentuk diamond, dan semakin besar nilai a dan L/a maka nilai deformasi dan moment buckling yang terjadi juga semakin besar.
Pengukuran Olah Gerak Ponton Prisma Segi Enam Dengan Penambahan Heaving Plate Berbentuk Lingkaran Berlubang Pada Gelombang Reguler Menggunakan Mikrokontroler Berbasis Wireless Citra Robiatul Adawiyah; Eko Sasmito Hadi; Hartono Yudo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 8, No 1 (2020): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1093.438 KB)

Abstract

Indonesia telah memberikan beberapa upaya dalam pengembangan teknologi konversi energi gelombang berupa Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut – Sistem Bandulan. Dalam penelitian ini menggunakan ponton dalam pembuatan pembangkit listrik tenaga gelombang laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai seakeeping ponton pada gelombang regular dengan variasi heaving plate, spar, muatan dan gelombang menggunakan pengukuran mikrokontroller berbasis wireless, selain itu penelitian ini juga diharapkan untuk mendapatkan nilai beban heaving pada ponton akibat aliran gelombang yang diberikan.. Penelitian ini menggunakan alat berupa Arduino untuk mikrokontroller, sensor HS-SR04 untuk mengukur heaving, sensor MPU untuk mengetahui pitching dan rolling, load cell untuk mengukur beban heaving dan juga menggunakan XBee S2C sebagai komunikasi dari Arduino ke PC. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukan hasil bahwa penambahan heaving plate meredam having sebesar 26,14% dari ponton tanpa heaving plate dikarenakan luas heaving plate yang semakin besar menyebabkan makin bertambahnya volume air yang tertahan oleh penampang heaving plate itu sendiri saat ponton mengalami gerak heaving . Dengan menghasilkan heaving dan beban heaving yang besar maka dapat menghasilkan daya yang besar pula guna pembangkit listrik tenaga gelombang.
Pengaruh Salinitas Air Laut Terhadap Laju Korosi Baja SS 400 pada Kapal Reka Purnawati; Sarjito Jokosisworo; Hartono Yudo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 8, No 2 (2020): April
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.181 KB)

Abstract

Baja merupakan komponen plat utama untuk badan maupun lambung kapal. Baja SS 400 merupakan jenis baja karbon rendah dengan kandungan karbon sebesar 0,20%, silicon 0,14% dan mangan sebesar 0,29%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh salinitas terhadap laju korosi pada baja SS 400 dengan media air laut yang diperoleh dari air laut wilayah Bantul, Gunung Kidul, Kulonprogo, dan Jepara. Penelitian ini menggunakan metode kehilangan berat yaitu metode ketahanan korosi dengan cara mencelupkan seluruh permukaan spesimen dan menghitung hilang masa selama penelitian berlangsung. Jumlah spesimen yang digunakan pada penelitian ini adalah 16 buah yang dibagi kedalam 4 kelompok air laut (Bantul, Gunung Kidul, Kulonprogo, dan Jepara). Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro dan Laboratorium Bahan Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada dengan menggunakan variabel manipulasi air laut sebagai media korosif yang diambil dari 4 wilayah yang berbeda yaitu Bantul,  Gunung Kidul, Kulonprogo, dan Jepara , massa spesimen yang berkurang selama penelitian berlangsung adalah variabel respon dan variabel kontrolnya adalah dimensi spesimen uji berbentuk silinder dengan dimensi diameter 14 mm dan ketebalan 3 mm, lamanya perendaman 3 minggu dan volume air laut sebesar 1 liter (ASTM G31-72). Hasil pengujian korosi dari baja SS 400 untuk wilayah Bantul dengan salinitas 23.700 ppm laju korosi = 0,170366435 mmpy, Gunung Kidul dengan salinitas 22.750 ppm laju korosi = 0,128687728 mmpy, Kulonprogo dengan salinitas 23.200 ppm laju korosi = 0,131457914 mmpy dan Jepara dengan salinitas 17.800 laju korosi = 0,102496879 mmpy.
Perancangan Propeller Kapal Selam Komersial Tipe B series X-80 Dengan Variasi Sudut Skew Dan Jumlah Daun Untuk Mengoptimalkan Nilai Thurst Fadli Nuriman; Ahmad Fauzan Zakki; Hartono Yudo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 8, No 3 (2020): Juli
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kapal selam sebagai mode transportasi yang bergerak didalam permukaan laut memiliki desain yang sangat komplek dan terstruktur , dengan mengutamakan kecepatan ketika bergerak didalam permukaan laut maka dibutuhkan perancangan baling-baling yang bisa menghasilkan daya dorong yang optimal . Telah banyak peneliti telah menganalisa perancangan baling-baling tipe b series dengan berbagai variasi untuk mencari nilai daya dorong yang optimal dari baling-baling tersebut . Pada penelitian kali ini akan mengkaji tentang baling-baling kapal tipe b-series X-80 dengan variasi suduh skew 10, 15, 20 derajat dan jumlah daun 7, 9, 11  guna melihat dari segi desain baling-baling terhadap lambung kapal untuk melihat nilai dari daya dorong yang optimal . Penelitian ini memakai software berbasis CFD untuk menganalisa daya dorong dari baling-baling tersebut . Dengan persamaan Reynold-Avaraged Navier Stokes Equation yang menunjukan hasil fluktuatif dari aliran turbulen pada material incompressible dengan property yang konstan . Dengan nilai Reynold number 2.51 * 108. Model simulasikan dengan aliran turbulence K-epsilon secara Steady-state . Hasil menunjukan baling-baling B780-20 memiliki nilai gaya dorong tertinggi yaitu 8751260 N dan baling-baling B1180-20 memiliki nilai torsi tertinggi dengan nilai 5798620 N.m sedangkan untuk nilai efisiensi tertinggi terjadi pada baling-baling B780-10 dengan nilai efisiensi sebesar 12,52 %.