Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KEARIFAN LOKAL DALAM INSTITUSI PUBLIK: STUDI GAYA KEPEMIMPINAN JAWA HASTABRATA PADA SEKOLAH MENENGAH DI KABUPATEN JEMBER Asri Sundari
LITERASI: Indonesian Journal of Humanities Vol 4 No 2 (2014)
Publisher : Faculty of Humanities, Jember University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to understand the process of social construction of hastabrata’s leadership local wisdoms on school principals that has referred to the formal legal leadership stipulated on Ministerial Decree No. 28 of 2010. The research results reveal that the leadership style of the principals who have only based on formal legal rules Ministerial Decree No. 28 of 2010 give poor performance. When the principals apply local knowledge of hastabrata give results in the forms of morality, manners, ethics as contained in 8 hastabrata teachings, namely the character and nature of the symbols of earth, wind, water, moon, sun, sky, fire, and star. Therefore, leadership basing on local knowledge of hastabrata can be applied in relation to the management of human resources, including the relationship with superiors, subordinates, internal or external work units because the modern leadership requires the mastering of science and technology, faith, and obedience. Keywords: hastabrata, local wisdoms, principals, leadership
RELEVANSI SOSIAL BENTUK UNDHA-USUKING BAHASA JAWA DENGAN BUDI PEKERTI DALAM ERA GLOBALISASI Asri Sundari; Sumartono Sumartono
UNEJ e-Proceeding 2020: E-PROSIDING SEMINAR NASIONAL PEKAN CHAIRIL ANWAR
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Undha-usuking dalam bahasa Jawa merupakan sebuah tatanan masyarakat Jawa dalam komunikasi yang diatur menurut status sosial, yakni status masyarakat tinggi, menengah, dan masyarakat bawah. Refleksinya bagaimana masyarakat berbicara kepada masyarakat yang tinggi kedudukannya dan sebaliknya. Undha-usuking dalam bahasa Jawa tersebut terdiri atas ngoko, krama, krama inggil, bahasa kasar dan bahasa kedaton.Undha-usuking bahasa Jawa yang sarat dengan nilai kesopanan, pada kenyataannya semakin ditelan zaman. Bahasa Jawa yang berfungsi sebagai sarana mengungkap budaya orang Jawa yang sarat dengan nilai moral ternyata mengalami pergeseran nilai, sedang masyarakat Jawa sendiri tidak mau menyikapi, padahal bahasa Jawa berfungsi sebagai pengatur perilaku manusia. Dewasa ini bahasa Jawa tersebut mulai ditinggalkan oleh masyarakat Jawa, untuk itu bagaimana upaya pengembalian agar bahasa Jawa tersebut tetap dimiliki dan disikapi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menerapkan kajian fenomenologi, yakni penelitian dengan berdasarkan pada realita yang terjadi pada masyarakat. Langkah yang dilakukan yakni, menentukan lokasi, memilih informan dan melakukan wawancara. Kata kunci: undha-usuking basa, status sosial, budi pekerti, pergeseran nilai, era globalisasi
TRANSFORMASI KOSA KATA BAHASA SANSKERTA KEDALAM BAHASA INDONESIA SEBAGAI SUMBER KEKAYAAN INDUSTRI KREATIF Asri Sundari
FKIP e-PROCEEDING 2017: SEMINAR NASIONAL #3: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai bangsa yang membuka diri dalam pergaulan antar bangsa, maka bangsa Indonesia dari masa kemasa senantiasa mengadakan hubungan dengan bangsa-bangsa lain. Hubungan ini mengakibatkan adanya kontak sosial dan kontak budaya. Pertenuan antar budaya terjadi diberbagai bidang, seperti bidang teknologi, bidang hukum, bidang ekonomi, bidang bahasa dan bidang-bidang ilmu yang lain. Semua itu menunjukkan bahwa itulah sebuah hasil kontak dengan unsur budaya yang berbeda-beda. Maka terjadilah sebuah kontak bahasa. Kontak bahasa adalah pengaruh bahasa yang satu kepada yang lain,baik langsung maupun tidak langsung sehingga menimbulkan perubahan bahasa yang dimiliki oleh ekabahasawan. Kontak bahasa yang terjadi akibat kontak budaya menimbulkan adanya perubahan yakni berupa peminjaman bahasa. Hal ini terlihat pada peminjaman Bahasa Sanskerta ke dalam Bahasa Indonesia yang pada akhirnya menyatu menjadi Bahasa Indonesia, yang pada realitasnya tidak diketahui oleh pemakai bahasa Indonesia tersebut,bahwa kosakata-kosakata yang dipakai adalah berasal dari Bahasa Sanskerta. Hal ini perlu mendapatkan perhatian yang istimewa karena kosakata-kosa kata Bahasa Sanskerta tersebut mampu mendatangkan industri kreatif yang pada akhirnya menghasilkan nilai ekonomi. Realitas bentuk ini pada logo-logo periklanan atau bisnis. Nama-nama lembaga pemerintah seperti nama-nama rumah sakit, sekolah-sekolah kesehatan, apotik, lembaga pendidikan formal, yayasan-yayasan, lembaga-lembaga TNI, lembaga-lembaga ABRI, balai-balai pengobatan, sanggar-sanggar, bahkan dipakai untuk menamai nama orang. Pada kenyataannya masyarakat tidak mengerti bahwa Bahasa Sanskerta adalah bahasa peminjaman dari Bahasa India yang telah menjadi keunggulan budaya dalam bahasa dan sastra Indonesia. Kata Kunci; Bahasa Sanskerta, Kontak Bahasa, Industri Kreatif. 
TRANSFORMASI KOSA KATA BAHASA SANSKERTA KEDALAM BAHASA INDONESIA SEBAGAI SUMBER KEKAYAAN INDUSTRI KREATIF Asri Sundari
FKIP e-PROCEEDING 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #3: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak:Sebagai bangsa yang membuka diri dalam pergaulan antar bangsa, maka bangsa Indonesia dari masa kemasa senantiasa mengadakan hubungan dengan bangsa-bangsa lain. Hubungan ini mengakibatkan adanya kontak sosial dan kontak budaya. Pertenuan antar budaya terjadi diberbagai bidang, seperti bidang teknologi, bidang hukum, bidang ekonomi, bidang bahasa dan bidang-bidang ilmu yang lain. Semua itu menunjukkan bahwa itulah sebuah hasil kontak dengan unsur budaya yang berbeda-beda. Maka terjadilah sebuah kontak bahasa. Kontak bahasa adalah pengaruh bahasa yang satu kepada yang lain,baik langsung maupun tidak langsung sehingga menimbulkan perubahan bahasa yang dimiliki oleh ekabahasawan. Kontak bahasa yang terjadi akibat kontak budaya menimbulkan adanya perubahan yakni berupa peminjaman bahasa. Hal ini terlihat pada peminjaman Bahasa Sanskerta ke dalam Bahasa Indonesia yang pada akhirnya menyatu menjadi Bahasa Indonesia, yang pada realitasnya tidak diketahui oleh pemakai bahasa Indonesia tersebut,bahwa kosakata-kosakata yang dipakai adalah berasal dari Bahasa Sanskerta. Hal ini perlu mendapatkan perhatian yang istimewa karena kosakata-kosa kata Bahasa Sanskerta tersebut mampu mendatangkan industri kreatif yang pada akhirnya menghasilkan nilai ekonomi. Realitas bentuk ini pada logo-logo periklanan atau bisnis. Nama-nama lembaga pemerintah seperti nama-nama rumah sakit, sekolah-sekolah kesehatan, apotik, lembaga pendidikan formal, yayasan-yayasan, lembaga-lembaga TNI, lembaga-lembaga ABRI, balai-balai pengobatan, sanggar-sanggar, bahkan dipakai untuk menamai nama orang. Pada kenyataannya masyarakat tidak mengerti bahwa Bahasa Sanskerta adalah bahasa peminjaman dari Bahasa India yang telah menjadi keunggulan budaya dalam bahasa dan sastra Indonesia. Kata-kata Kunci: bahasa Sanskerta, kontak bahasa, industri kreatif.
Penyuluhan Pentingnya Lauk Amis-amis untuk Ibu Hamil, Menyusui, dan Balita dalam Pencegahan Gizi Buruk dan Stunting di Desa Kalisat Kabupaten Jember Jawa Timur Asrumi Asrumi; Anastasia Erna Rochiyati Sudarmaningtyas; Asri Sundari; I Gede Krisnadi
Warta Pengabdian Vol 17 No 2 (2023): Warta Pengabdian
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/wrtp.v17i2.37097

Abstract

Kabupaten Jember menjadi 8 besar peringkat kasus bayi gizi buruk dan stunting di Jawa Timur dan termasuk peringkat ke-11 se-Kabupaten se-Indonesia. Kecamatan Panti, Silo, Balung, dan Kalisat termasuk 5 besar kasus bayi stunting di Jember. Akar persoalannya diprediksi bukan hanya karena ekonomi warga, akan tetapi pemahaman diksi “kata gizi” bagi masyarakat masih belum terefleksikan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, penyuluhan tentang pemahaman kata gizi yang diganti dengan kata “amis-amis atau mis-amis” untuk variasi lauk-pauk yang berprotein tinggi dan refleksinya penting dilakukan. Hal ini sesuai dengan hasil riset terdahulu (2021) ditemukan bahwa pemahaman kata gizi para ibu muda kasus gizi buruk dan stunting di Jember tergolong kurang dan sangat rendah refleksinya, sebagai salah satu permasalahan di Desa Kalisat, Kecamatan Kalisat Jember. Solusinya adalah dilakukan penyuluhan dan praktik tentang pentingnya pemahaman diksi “lauk yang amis-amis” yang berprotein hewani tinggi untuk ibu hamil dan menyusui dalam meningkatkan pertumbuhan otak dan fisik (janin) supaya terhindar dari gizi buruk dan stunting. Metode pelaksanaan pengabdian adalah observasi, wawancara (dalam FGD), penyuluhan, dan praktik di Desa Kalisat Jember Hasilnya menunjukkan bahwa pengabdian kepada masyarakat tentang penyuluhan atau sosialisasi pemahaman kata gizi yang implementatif melalui penggantian diksi lauk amis-amis ini dilakukan lebih efektif dengan cara FGD, penyuluhan, dan praktik memasak serta makan bersama dengan menggunakan lauk amis-amis. Lauk amis-amis mengandung protein hewani yang tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan anak saat dalam kandungan (saat ibu hamil), setelah lahir (saat ibu menyusui), dan saat pembesaran (enam bulan hingga balita) untuk pencegahan gizi buruk dan stunting.
SIGNIFIKANSI PEMELIHARAAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI MASYARAKAT DESA CIPEUNDEUY KABUPATEN BANDUNG BARAT Irfan Saefuloh; Aep Saefudin; Asri Sundari; Dela Lutfia Kirana; Aldi Apriliadi
Jurnal Pelita Nusa Vol 2 No 2 (2022): Desember-Jurnal Pelita Nusa
Publisher : Pelita Nusa Jurnal, published by the Institute for Research and Community Service (LP2M) of the Pelita Nusa Islamic Religious College West Bandung (STAI PENUS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61612/jpn.v2i2.35

Abstract

Increasing the economic growth of a community in a village can be achieved by keeping the environment around them clean. A clean environment will have a positive impact on economic growth, such as improving people's health and welfare. Therefore, it is important for the people of Cipeundeuy Village, West Bandung Regency, to maintain the cleanliness of the environment around them. Research in the form of community service provides information and at the same time performs voluntary work cleaning up inappropriate waste disposal areas, this activity aims to increase knowledge, awareness and improve people's attitudes about the importance of protecting the environment. This research and service was carried out at RW 12 Cipeundeuy Village, West Bandung Regency. This research is expected to be a reference for the government and the community to pay attention to environmental cleanliness as an effort to improve the health and welfare of rural communities.   Peningkatan pertumbuhan ekonomi suatu masyarakat di desa dapat dicapai dengan menjaga kebersihan lingkungan di sekitar mereka. Lingkungan yang bersih akan membawa dampak positif pada pertumbuhan ekonomi, seperti peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat desa Cipeundeuy Kabupaten Bandung Barat untuk memelihara kebersihan lingkungan di sekitar mereka. Penelitian dengan bentuk pengabdian masyarakat memberikan informasi dan sekaligus melakukan kerja bakti membersihkan area pembuangan sampah yang bukan pada tempatnya, kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan memperbaiki sikap masyarakat bahwa mengenai pentingnya menjaga lingkungan hidup. Penelitian dan pengabdian ini dilaksanakan di RW 12 Desa Cipeundeuy Kabupaten Bandung Barat. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pemerintah dan masyarakat untuk memperhatikan kebersihan lingkungan sebagai upaya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat desa.