Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

CIRI FONOLOGI BAHASA ANAK TUNAGRAHITA (STUDI KASUS DUA SISWA SMP YIMA ISLAMIC SCHOOL BONDOWOSO) Sabdaniyah, Ufinatus; Wibisono, Bambang; Asrumi, Asrumi
Jurnal Bahasa Lingua Scientia Vol 12, No 1 (2020)
Publisher : Pusat Pengembangan Bahasa IAIN Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21274/ls.2020.12.1.

Abstract

This research examines the phonological characteristics of mild mental retardation children from a psycho-language perspective. The approach used in this study is a qualitative approach, because the object under study is a phenomenon of human language and the data used are descriptive data. This research was conducted at Yima Islamic Middle School, located in Bondowoso Regency, East Java. This study involved two students who were mentally retarded at the school. Data collection was carried out by listening methods, interview techniques, and field techniques. Data analysis is performed through categorization, data presentation, data description, and interpretation. From the results of the study, it was found that there were some sounds that could not be pronounced perfectly by the research object, and the object of the study had an error in articulating the sounds of the vocal and consonant sound groups. The conclusion of this study is that errors in the language phonological articulation of mentally retarded children are caused by several factors, namely genetic factors, physical symptoms when infants and toddlers, mistakes in assuming food intake by the mother, and lack of stimulus from parents in stimulating the communicative side of children.
KEMAMPUAN PENGUCAPAN LAFAL KOSAKATA BAHASA MADURA OLEH BAHRUL DAN SANIA ANAK USIA 4 TAHUN DI DESA TEGAL MIJIN KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN BONDOWOSO Sri Wahyuningih; A Asrumi; Edy Hariyadi
Publika Budaya Vol 6 No 2 (2018): Publika Budaya
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/pb.v6i2.8717

Abstract

Abstrak Bahasa merupakan salah satu sarana komunikasi yang digunakan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Semua anak mempunyai kemampuan berbicara atau bertutur, kecuali bagi seseorang yang mempunyai “kekhususan” misalnya tuna wicara atau tuna rungu. Kemampuan berbicara atau bertutur ini diperolehnya secara berjenjang sesuai dengan tingkatan usianya sejak bayi, anak-anak, remaja, dan dewasa. Bahrul dan Sania apabila mengucapkan lafal kosakata kurang tepat dan sempurna. Hal ini karena Bahrul dan Sania memiliki kemampuan pada golongan khusus yaitu gangguan berbicara. Penelitian ini membahas tentang kemampuan pengucapan lafal kosakata bahasa Madura oleh anak Bahrul dan Sania anak usia 4 tahun di Desa Tegal Mijin, Kecamatan Grujugan, Kabupaten Bondowoso. Hasil dari penelitian ini Bahrul tidak dapat mengucapkan lafal kosakata bahasa Madura apabila kata tersebut mengandung bunyi [l] dan [r], sedangkan Sania tidak dapat mengucapkan bunyi awal apabila bunyi awal tersebut berupa konsonan dan bunyi [y]. Kata kunci : bahasa, psikolinguistik, kemampuan berbicara, gangguan berbicara.
TANTANGAN DAN SOLUSI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI PERGURUAN TINGGI PADA ERA DISRUPSI DALAM MENDUKUNG INDONESIA 4.0 Asrumi Asrumi
UNEJ e-Proceeding 2020: E-PROSIDING SEMINAR NASIONAL PEKAN CHAIRIL ANWAR
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Era disrupsi atau era revolusi industri 4,0 merupakan jaman yang banyak terjadi perubahan dan inovasi yang sangat besar dalam dunia bisnis, namun akhirnya merambah ke berbagai bidang karena serba digital. Dalam dunia pendidikan, peningkatan sumber daya manusia terkait digitalisasi sangat diperlukan untuk mengakses segala informasi dan menyampaikannya kepada maasyarakat dengan mudah, murah, dan cepat lewat dunia maya. Perubahan dalam bidang ekonomi sangat jelas, misalnya dari bentuk mall, swalayan, dan gerai-gerai berinovasi menjadi toko online. Permasalahannya, bagaimana tantangan dan solusi pembelajaran bahasa Indonesia bagi mahasiswa yang sudah 12 tahun telah mempelajarinya ? yang selama ini berbasis pengetahuan dalam buku teks dan membeo, tidak menantang. Dan, bagaimana tantangan bagi dosen dalam mendesain materi dan menerapkan metode pembelajaran dengan tuntutan output menjadi manusia yang cinta tanah air, berkarakter kuat, dan memiliki kecakapan hidup dan kerja dalam menghadapi tuntutan zaman. Tujuannya untuk mengungkap tantangan bagi mahasiswa dan dosen dalam pembelajaran bahasa Indonesia di era disrupsi tersebut. Metode dalam pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi (data kepustakaan dan hasil ujian matakuliah Bahasa Indonesia mahasiswa) dengan teknik observasi dan catat dengan analisis metode deskriptif kualitatif dan komparatif. Hasilnya menunjukkan adanya pentingnya perubahan dan inovasi pembelajaran Bahasa Indonesia yang efektif membangun kreativitas dan literasi yang kuat. Kata kunci: bahasa Indonesia, berkarakter, disrupsi, pembelajaran, tantangan.
Diversifikasi Usaha Sanggar Seni untuk Meningkatkan Kesejahteraan Novi Anoegrajekti; Asrumi Asrumi; Sudartomo Macaryus; Hanni Miladia Maharani
Warta Pengabdian Vol 14 No 1 (2020): Warta Pengabdian
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/wrtp.v14i1.13955

Abstract

Sanggar seni di Banyuwangi merupakan salah satu lembaga yang secara swakarsa mengembangkan dan mendidik para calon pelaku seni melalui pelatihan yang ditawarkan kepada masyarakat umum. Pengembangan sanggar merupakan salah satu diversifikasi usaha pelaku seni dalam mempertahankan hidup dan sekaligus mengembangkan seni. Pemimpin sanggar hampir semua adalah para pelaku seni. Selanjutnya, untuk mempertahankan kehidupan sanggar, sebagian melakukan diversifikasi usaha yang dilakukan secara mandiri, kerja sama kemitraan, bantuan fasilitas, dan pemberian pelatihan keterampilan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan kapasitas sanggar melalui pelatihan keterampilan pembuatan asesori berbahan logam. Kerjasama kemitraan antara LP2M Universitas Jember dengan Sanggar Tari “Sayu Sarinah” ini diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan tamu dan wisatawan yang hadir di Banyuwangi. Penggunaan motif gandrung berpotensi menguatkan kedudukan gandrung sebagai maskot pariwisata Banyuwangi dan menguatkan tari gandrung sebagai salah satu identitas masyarakat yang memiliki latar belakang sejarah sebagai seni perjuangan dan bermetamorfose menjadi seni pergaulan dan akhirnya menjadi seni hiburan. Arah pengembangan ke depan, di masing-masing destinasi wisata dikembangkan motif cenderamata yang sesuai dengan keunggulan masing-masing destinasi, seperti ritual, pantai, alam, budaya, dan tradisi.
KEMAMPUAN PRODUKSI FONOLOGIS BAHASA INDONESIA ANAK PENYANDANG DOWN SYNDROME DI SDLB BANYUWANGI Herlina Oktaviani; Asrumi Asrumi; Agustina Dewi Setyari
SEMIOTIKA: Jurnal Ilmu Sastra dan Linguistik Vol 20 No 1 (2019): Semiotika: Jurnal Ilmu Sastra dan Linguistik
Publisher : Diterbitkan oleh Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember bekerja sama dengan Himpunan Sarjana - Kesusastraan Indonesia (HISKI), Himpunan Pembina Bahasa Indonesia (HPBI) dan Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/semiotika.v20i1.9589

Abstract

This study examines the ability of phonological production or the ability to produce language sounds, namely vowels and consonants in Indonesian with Down syndrome, a student of the Banyuwangi An-Moerty Extraordinary Primary School. Phonological sensitivity has an important role in communicating creativity, including for persons with disabilities. The purpose of this study is to describe phonological production capabilities, and to find out the causes of the inability to pronounce language sounds of persons with Down syndrome, Bagus Chandra. This research is a qualitative research. This research data in the form of words spoken by Bagus Candra collected by the method of observation or observation with note-taking techniques and data in the form of information from the people closest to home and school were collected by interview method with note-taking techniques. Language data that have been classified are analyzed by distributional methods or agih methods with basic BUL techniques and advanced techniques: skipping, replacing, inserting, and changing the meanings, while data in the form of information are analyzed by descriptive analytical methods. The results of this study indicate that Bagus Chandra's phonological production ability in producing vowel sounds and consonant sounds is mostly perfect, because all vowel sounds [a], [i], [u], [e], and [o], and consonant sounds which includes sounds [b], [c], [d], [g], [h], [j], [k], [l], [m], [n], [p], [q] , [s], [t], and [y] can be pronounced correctly without obstacles. In this case, only a small part of the consonant sound, namely: sounds [r], [f], [v], [w], [x], and, [z] cannot be pronounced perfectly. Physically, the inability is caused by abnormal growth of the tongue, which is the size of the tongue that is longer and wider, and often extended.
KEMAMPUAN PELAFALAN BUNYI KOSAKATA DASAR BAHASA INDONESIA OLEH LUTSIANA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB NEGERI PATRANG KABUPATEN JEMBER Nenes Mardiati; Asrumi Asrumi; Budi Suyanto
SEMIOTIKA: Jurnal Ilmu Sastra dan Linguistik Vol 19 No 2 (2018): Semiotika: Jurnal Ilmu Sastra dan Linguistik
Publisher : Diterbitkan oleh Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember bekerja sama dengan Himpunan Sarjana - Kesusastraan Indonesia (HISKI), Himpunan Pembina Bahasa Indonesia (HPBI) dan Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.168 KB) | DOI: 10.19184/semiotika.v19i2.8764

Abstract

The study aims to describe the forms of basic vocabulary sound pronunciation and the factors that influence the side of mild mental retardation children are not able to pronounce the sounds of the language. Data in the form of pronunciation of speech sounds on the basic vocabulary of Indonesian language sourced from Sisi with mild mental retardation children were collected by observation method with fishing, recording, and recording techniques. The data in the form of information about the factors behind them are from parents and the teacher is collected by using in-depth interviewing with recording and recording techniques. The data that has been classified is analyzed by phonetic articulatory matching method and qualitative descriptive method. The results show that the pronunciation of Sisi in pronouncing vowels and diphthongs can be said to be influenced by the Javanese language, because Sisi's parents are Javanese. On the pronunciation of the consonant sound, Sisi experiences an inability to recite. The inability of the Side to pronounce consonant sounds is influenced by health factors. The sides experience language brain damage which results in a communication process disturbance, coupled with the Sisi speech tool condition which is a slightly larger and thicker tongue which has an impact on the production of the language sounds produced and results in phonetic disturbances.
KEKERASAN VERBAL BERUPA LABELING OLEH MAHASISWA DI UNIVERSITAS JEMBER: SUATU KAJIAN PSIKOLINGUISTIK Reifan Nidhom; Asrumi ,; Agustina Dewi S
KREDO : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Vol 5, No 1 (2021): JURNAL KREDO VOLUME 5 NO 1 TAHUN 2021
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/kredo.v5i1.5843

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis kekerasan verbal oleh mahasiswa berupa labeling serta mendeskripsikan emosi pelaku dan korban kekerasan verbal. Dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode, yaitu penyediaan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis yaitu dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dalam penelitian ini ditemukan  4 jenis kekerasan verbal berupa labeling yang sering terjadi di kalangan mahasisawa, yaitu (1) pelabelan negatif dengan cara menyerupakan dengan hewan, (2) pelabelan negatif berupa sebutan kotor terhadap seseorang, (3) pelabelan negatif berupa penyamaan dengan makhluk halus, (4) pelabelan negatif berupa penghinaan fisik. Keempat labeling tersebut, pelaku kekerasan verbal dipengaruhi oleh 3 macam emosi, yaitu senang, jengkel, dan marah. Kemudian dari perspektif korban, mengalami respon berdasarkan 4 emosi, yaitu senang, jengkel, marah, dan sedih.
PERILAKU VERBAL DAN NONVERBAL ORANG MADURA LATAH: STUDI KASUS DI SUMENEP Siti Jamilatul Maliha; Bambang Wibisono; Asrumi Asrumi
KREDO : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Vol 3, No 2 (2020): JURNAL KREDO VOLUME 3 NO 2 TAHUN 2020
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.664 KB) | DOI: 10.24176/kredo.v3i2.4438

Abstract

Perilaku latah pada orang Madura khususnya yang ditemukan di Desa Matanair, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep menarik untuk diteliti karena mereka berperilaku verbal dan nonverbal, tidak seperti orang kebanyakan, dan terdapat faktor yang menyebabkan mereka menjadi latah. Mereka melakukan ekolalia, coprolalia, ekopraksia, automatic obedience, dan auto ekolalia. Secara nonverbal, mereka menggerakkan bermacam-macam gerakan tubuh di antaranya memukul orang, menerjang orang, memukul lantai, menari, berteriak, dan menangis. Di dalam tesis ini dikaji tiga hal, yaitu; (1) perilaku verbal apa saja yang dilakukan oleh orang Madura latah di Sumenep, (2) perilaku nonverbal apa saja yang dilakukan oleh orang Madura latah di Sumenep, (3) faktor apa yang menyebabkan orang Madura menjadi latah?. Data perilaku verbal dalam penelitian ini adalah bahasa latah yang berbentuk kata, frasa ataupun kalimat yang diujarkan oleh orang latah. Data perilaku nonverbal berupa tindakan atau reaksi subjek ketika mereka menerima stimulus atau rangsangan baik stimulus secara verbal dan nonverbal, yang berupa gerakan bagian tubuh seperti sentuhan, gelitikan, tepukan, ataupun suara yang keras atau pelan. Data faktor yang menyebabkan subjek berperilaku latah yakni berupa bahasa yang dikemukakan oleh subjek. Teknik pengumpulan data dilakukan dengn teknik simak, simak libat cakap, rekam suara dan gambar, catat, wawancara dan metode eksperiment. Hasil penelitian ini terdapat lima jenis latah yakni ekolalia, coprolalia, ekopraksia,  automatic obedience, dan auto ekolalia. Faktor yang menyebabkan mereka menjadi latah, yakni faktor lingkungan, faktor imitasi, faktor sugesti dan faktor mimpi. Kata Kunci: faktor lingkungan, faktor imitasi, faktor sugesti, faktor mimpi, perilaku latah verbal, perilaku latah nonverbal, psikolinguistik.
CIRI FONOLOGI BAHASA ANAK TUNAGRAHITA (STUDI KASUS DUA SISWA SMP YIMA ISLAMIC SCHOOL BONDOWOSO) Ufinatus Sabdaniyah; Bambang Wibisono; Asrumi Asrumi
Jurnal Bahasa Lingua Scientia Vol 12 No 1 (2020)
Publisher : Pusat Pengembangan Bahasa IAIN Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21274/ls.2020.12.1.1-30

Abstract

This research examines the phonological characteristics of mild mental retardation children from a psycho-language perspective. The approach used in this study is a qualitative approach, because the object under study is a phenomenon of human language and the data used are descriptive data. This research was conducted at Yima Islamic Middle School, located in Bondowoso Regency, East Java. This study involved two students who were mentally retarded at the school. Data collection was carried out by listening methods, interview techniques, and field techniques. Data analysis is performed through categorization, data presentation, data description, and interpretation. From the results of the study, it was found that there were some sounds that could not be pronounced perfectly by the research object, and the object of the study had an error in articulating the sounds of the vocal and consonant sound groups. The conclusion of this study is that errors in the language phonological articulation of mentally retarded children are caused by several factors, namely genetic factors, physical symptoms when infants and toddlers, mistakes in assuming food intake by the mother, and lack of stimulus from parents in stimulating the communicative side of children.
Ritual Sebagai Ekosistem Budaya: Inovasi Pertunjukan Berbasis Ekonomi Kreatif Novi Anoegrajekti; Sudartomo Macaryus; Asrumi Asrumi; M. Zamroni; Abdul Latif Bustami; Latifatul Izzah; Rendra Wirawan
PANGGUNG Vol 31, No 1 (2021): Eksistensi Seni Budaya di Masa Pandemi
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1982.135 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v31i1.1535

Abstract

Ritus merupakan salah satu dari 10 (sepuluh) objek pemajuan kebudayaan. Ritus sebagai bagian dari budaya dipandang berpotensi sebagai basis pengembangan ekonomi kreatif. Artikel ini bertujuan membahas bagaimana dinamika ritual sebagai ritus tahunan bersih desa dalam kaitannya dengan ekonomi kreatif. Ritual diselenggarakan sebagai syukur atas panen, keselamatan, dan penghormatan cikal bakal desa. Ritual meliputi: Seblang, Ider Bumi, Kebokeboan, Keboan, Puter Kayun, Gelar Pitu, dan Petik Laut diselenggarakan setahun sekali. Dengan metode etnografi, menghimpun data lapangan melalui observasi, partisipasi, dan wawancara mendalam dengan informan kunci. Dengan pendekatan cultural studies setiap data ditempatkan sebagai peristiwa budaya dalam kaitannya dengan relasi kuasa. Dinamika dan inovasi ritual dilakukan untuk mendukung pengembangan pariwisata. Inovasi juga untuk mewujudkan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian penyelenggaraan ritual berkaitan dengan kebijakan pemerintah. Hal itu menjadi peluang bagi optimalisasi potensi ekonomi kreatif masyarakat, menyosialisasikan, mempromosikan, dan memasarkan produk industri lokal.Kata Kunci: Festival, Kebijakan, Lokalitas, Ritual