Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI PULAU BUNAKEN Manik, Rehito Traro Hiro Karo; Makainas, Indradjaja; Sembel, Amanda
SPASIAL Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu ancaman serius terhadap keutuhan sumber daya alam dan ekosistem adalah keberadaan sampah. Permasalahan sampah di Pulau Bunaken menjadi masalah klasik yang belum terselesaikan karena kesadaran masyarakat yang masih kurang terhadap kebersihan lingkungan. Sampah - sampah tersebut umumnya berasal dari kegiatan pariwisata dimana pengunjung membuang sampah sembarangan baik berupa botol minuman maupun kotak-kotak plastik makanan. Disamping itu juga sampah kiriman dari Manado yang terbawa arus dan sampah dari sarana wisata baik di wilayah pesisir maupun di dalam kawasan Taman Nasional yaitu pembuangan limbah rumah rangga dari cottage, hotel, home stay bahkan dari rumah-rumah penduduk. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui jenis dan sumber sampah yang terdapat di Pulau Bunakendan menganalisa sistem pengelolaan sampah di Pulau Bunaken. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dan analisa menggunakan pendekatan kuantitatif, karena dalam pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi. Berdasarkan hasil penelitian jenis sampah di Pulau Bunaken yaitu karakteristik sampah yang dihasilkan di Kelurahan Alung Banua yaitu 21 % jenis sampah organik, 63 % jenis sampah an-organik dan 10 % sama banyak dan karakteristik sampah yang dihasilkan di Kelurahan Bunaken yaitu 50 % jenis sampah an-organik, 45 % jenis  sampah organik dan 5 % sama banyak. Timbulan sampah yang dihasilkan sampah rumah tangga di Kelurahan Alung Banua yaitu 7,3 Liter/KK. Timbulan sampah yang dihasilkan sampah rumah tangga di Kelurahan Bunaken yaitu 8 Liter/KK. Sistem pengelolaan sampah di Kelurahan Alung Banua yaitu sampah basah (organik) dilakukan proses pengomposan skala rumah tangga kemudian sampah kering (anorganik) akan dibakar, ditimbun dan dibiarkan di lahan kosong/pesisir pantai (Non TPS) dan Sistem pengelolaan sampah di Kelurahan Bunaken yaitu sampah kering (anorganik) dilakukan proses daur ulang menggunakan mesin pencacah kemudian sampah basah (organik) akan dibakar, ditimbun dan dibiarkan di lahan kosong/pesisir pantai (Non TPS).   Kata Kunci : Jenis Sampah, Sumber Sampah, Sistem Pengelolaan, Pulau Bunaken
PERUBAHAN FUNGSI LAHAN DI KORIDOR SEGITIGAMAPANGET-TALAWAAN Sajow, Hizkia Satria Constantine; Rondonuwu, Dwight M; Makainas, Indradjaja
SPASIAL Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan penduduk di Kota Manado semakin meningkat sehingga kebutuhan lahan khususnya kegiatan komersil juga semakin meningkat baik di pusat kota sampai ke daerah pinggiran termasuk kecamatan mapanget.  Perkembangan aktifitas komersil ini juga terjadi di koridor segitigayaituJalan  A. A. Maramis, Jalan Manado-Dimembe, dan Jalan Teterusan-Mapanget yang berada di dua wilayah administrasi Kota Manado dan Kabupaten Minahasa Utarayang khususnyaberada diKecamatan Talawaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan fungsi lahan yang terjadi di koridor segitiga Mapanget-Talawaan dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan fungsi lahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dan analisis SIG. Hasil analisis menunjukkan jenis perubahan fungsi yang terjadi dan yang paling dominan adalah tanah kosong menjadi komersil seluas 2.24 ha. Kemudian hunian menjadi hunian sekaligus komersil seluas 1.63 ha. Hunian menjadi komersil seluas 0.74 ha dan komersil menjadi kegiatan komersil lain seluas 0.16 ha. Perubahan fungsi paling besar yaitu berada di sepanjang Jalan A. A. Maramis dengan luas lahan yang berubah fungsi adalah 2.05 ha. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut yaitu faktor aksesibilitas, perkembangan penduduk, daya dukung lahan, prasarana dan sarana, serta nilai lahan. Adapun faktor lainnya yang mempengaruhi perubahan fungsi lahan yaitu faktor ekonomi. Kata Kunci : Perubahan Fungsi Lahan, Kegiatan Komersil, Koridor
Desain Panel Absorpsi Difusor Bunu Makainas, Indradjaja; Sela, Rieneke Lusia Evani
RUAS (Review of Urbanism and Architectural Studies) Vol 14, No 2 (2016)
Publisher : RUAS (Review of Urbanism and Architectural Studies)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (829.108 KB) | DOI: 10.21776/ub.ruas.2016.014.02.3

Abstract

Panel Absorpsi Difusor Bunu adalah panel akustik yang berfungsi sebagai penyerap sekaligus pemencar bunyi yang terbuat dari sabut kelapa (bunu). Panel ini digunakan untuk mendapatkan Waktu Dengung (ReveberationTime) sesuai standar kenyamanan pendengaran didalam ruang teater rumah (home theater), ruang karaoke, studio penyiaran radio, studio rekaman, ruang kelas/siding ,ruangi badah, auditorium. Bunu sebagai bahan yang melimpah di seluruh pelosok Nusantara yang dikenal dengan sebutan kepulauan Nyiur Melambai perlu dimaksimalkan pemanfaatannya. Didaerah umumnya bunu hanya dijadikan sebagai bahan bakar memasak, malah menjadi limbah dari hasil pengolahan kopra. Panel dikerjakan di AKAS desa Rantewringin kabupaten Kebumen provinsi Jawa Tengah dengan cara manua lkecual idalam menguraikan sabut kelapa menjadi serat (coirfibre) dan serbuk (cocopeat). Bahan pembuat panel adalah seratnya yang disusun berlapis. Panel dibuat dalam 2 (dua) jenis terdiri dari yang datar yang disebut panel indrabunu 01 dan piramida disebut indrabunu 02, untuk mendapatkan nilai koefisien serap αyang berbeda. Pengujian nilai α dari panel dilakukan di Laboratorium Akustik Pusat Penelitian Metrologi LIPI Serpong.Kata Kunci : bunu,panel,absorpsi,difusor
KONSEP LINGUISTIK DALAM RANCANGAN ARSITEKTUR Rawung, Astrid; Makainas, Indradjaja
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 1, No 1 (2012): EDISI PERDANA Volume 1 No.1 Mei 2012
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Karya tulis ini menjelaskan tentang konsep Linguistik yang di hubungkan dalam suatu rancangan Arsitektur. Konsep ini untuk mengkaji sejauh mana pemahaman konsep Linguistik yang dapat menyatu dengan Arsitektur, sehingga dapat melahirkan suatu ide-ide rancangan yang komprehensif dengan penggabungan tata bahasa komunikasi dan objek yang akan dirancang. Sebagian besar perancang / para Arsitek membawa pengetahuan individu dan perspektif untuk tim kerjanya, termasuk dalam mengemukakan hipotesis perancang. Hipotesis kemudian diuji dalam bentuk pengamatan dengan tata bahasa struktur (bahasa melalui konsep yang disajikan). Bahasa bermain setidaknya dua peran dalam suatu desain. Pertama, bahasa berfungsi sebagai representasi dari ide dan konsep melalui perilaku Linguistik yang mewakili struktur pemikiran selama proses desain. Kedua, bahasa juga melakukan tindakan dan dapat  menciptakan hasil karyad alam bentuk yang dahulunya berupa struktur pemikiran, kini dapat menjadi objek-objek rancangan bangunan yang terstruktur.Hal ini memungkinkan para perancang untuk memiliki hubungan yang jelas, antara ide-ide yang tersimpan dalam pikiran masing-masing dan dari semuanya itu, dapat menghasilkan komunikasi dalam konsep desain bentuk dan ruang yang Arsitektural. Kata Kunci: Linguistik, Bahasa
EXTREME RESORT HOTEL & DIVING CENTRE DI SIAU (NEW ORGANIC ARCHITECTURE) Laheba, Cherryl N.; Erdiono, Deddy; Makainas, Indradjaja
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 No.1 Mei 2016
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki kekayaan alam bahari yang sangat berpotensi bagi sektor pariwisata. Secara mikro, hal ini pun dimiliki oleh Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro yang terletak di bagian utara Indonesia. Kabupaten ini beribukota di Pulau Siau. Pulau Siau sendiri memiliki keunikan secara topografi darat maupun alam bawah lautnya. Namun potensi ini masih kurang dimanfaatkan sehingga masih sedikit wisatawan yang datang. Dengan demikian, perlu adanya suatu objek yang dapat membantu dan berkontribusi dalam mengeksplorasi keunikan alam yang ada di Pulau Siau. Maka dihadirkanlah Extreme Resort Hotel & Diving Centre dengan implementasi tema New Organic Architecture. Tema ini mengedepankan keselarasan bangunan dengan alamnya, salah satu prinsip dari arsitektur organik yaitu “grow out of the site and be unique” yang berarti bangunan harus lahir dari tapak dan menjadi unik. Kata kunci : Extreme, Resort Hotel, Diving Centre, Arsitektur Organik, Siau
WALE MUSIK DI TOMOHON Akustika Musik dalam Ekspresi Bentuk dan Ruang Arsitektural Pelealu, Merlyn C.; Makainas, Indradjaja; Franklin, Papia J. C.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 4, No 2 (2015): Volume 4 No.2 November 2015
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wale Musik di Tomohon merupakan gedung pengembangan musik yang bertujuan untuk mengembangkan minat dan bakat seseorang dalam bermusik. Wale Musik dirancang untuk kegiatan belajar dan memahami musik yang didalamnya tersedia sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan – kegiatan dalam bermusik. “Akustika Musik dalam Ekspresi Bentuk dan Ruang Arsitektural” adalah tema desain yang digunakan sebagai dasar perancangan Wale Musik ini yang kemudian dapat menghadirkan objek rancangan yang sesuai tujuan dan sasarannya. Untuk dapat menghadirkan Wale Musik yang dapat mewadahi seluruh kegiatan bermusik maka proses menganalisa digunakan dalam setiap aspek perancangan ini kemudian ditransformasikan dalam suatu bentukan massa. Laporan ini kiranya dapat berguna umumnya bagi mahasiswa Fakultas Teknik dalam hal perancangan arsitektural dan dapat mendukung perkembangan musik di Kota Tomohon. Kata Kunci           : Wale, Musik, Akustiktikal.
REDESAIN TERMINAL TIPE A MALALAYANG DI MANADO - Linkage sebagai Pendekatan Desain Meloke, Frisylia; Makainas, Indradjaja
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 1, No 2 (2012): Edisi Khusus TA. Buku I KONTEKSTUAL. Volume 1 No.2 November 2012
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

REDESAIN TERMINAL TIPE A MALALAYANG DI MANADO (LINKAGE SEBAGAI PENDEKATAN DESAIN) Frisylia Meloke[1] Indradjaja Makainas[2] ABSTRAK Transportasi memiliki posisi yang penting dalam menunjang aktifitas sehari-hari serta mobilitas yang tinggi dari masyarakat. Karena  pentingnya keberadaan transportasi maka perencanaan dan pengembangannya pun perlu ditata dalam satu kesatuan sistem yang terpadu, yaitu perlu dibangun dan diselenggarakan terminal. Eksistensi sebuah terminal menempati posisi penting sebagai bagian dari konsep transportasi, khususnya transportasi darat. Di Kota Manado sendiri terdapat beberapa terminal, salah satunya Terminal AKAP Malalayang, yang juga merupakan satu-satunya terminal tipe A yang ada di Sulawesi Utara. Kondisi terminal AKAP Malalayang ini sudah tidak sejalan lagi dengan perkembangan Kota Manado, dimana tidak adanya langkah antisipatif pada awal perencanaan dan perancangan terminal ini, sehingga menimbulkan masalah baik masalah sirkulasi, fungsi maupun pelayanannya. Dengan melihat kondisi ini, maka sudah sepatutnya untuk meredesain terminal ini. Dalam perencanaan ini, dilakukan pendekatan desain tematik dengan konsep "Linkage sebagai Pendekatan Desain", konsep ini menegaskan hubungan-hubungan dan gerakan-gerakan (dinamika) sebuah tata ruang kawasan yang dapat menyatukan bagian-bagian dalam kawasan terminal menjadi satu kesatuan, serta dapat menciptakan keteraturan dalam satu kawasan. Kata kunci : Transportasi, Terminal Tipe A, Linkage. [1] Mahasiswa Program Studi  S1 Teknik Arsitektur UNSRAT [2] Staf Dosen Pengajar Teknik Arsitektur UNSRAT
KAWASAN AGROWISATA DI RURUKAN - ARSITEKTUR ORGANIK Mandiangan, Marlond; Makainas, Indradjaja
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 2, No 1 (2013): Edisi Khusus TA. Volume 2 No.1 Mei 2013.
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pengembangan pariwisata menjadi salah satu sektor yang mendapat prioritas tinggi di berbagai negara. Salah satu sektor pariwisata di Indonesia yang potensial untuk dikembangkan adalah agrowisata. Agrowisata merupakan diversifikasi produk wisata yang menggabungkan aktivitas pertanian (agro) dan rekreasi di sebuah lingkungan pertanian. Agrowisata juga memberi peluang wisatawan untuk terlibat dalam aktivitas rekreasi pedesaan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi dan hubungan usaha di bidang agro. Tomohon, yang merupakan kota hasil pemekaran dari kabupaten Minahasa, mengalami perkembangan yang pesat dalam sektor pembangunan dan sektor pariwisata. Hal ini ditunjang dengan karakteristik kota Tomohon yang berada di daerah pegunungan yang dikelilingi pemandangan perbukitan dan pertanian. Mengacu pada hal di atas maka munculah gagasan untuk menghadirkan Kawasan Wisata sebagai sarana rekreasi, yang di kembangkan dengan basis konservasi dan penelitian untuk mengintegrasikan aspek wisata, pertanian, perdagangan dengan ilmu pengetahuan, guna mempertahankan dan mengembangkan dunia pariwisata di kota Tomohon. Kawasan Agrowisata di rurukan mengambil tema ?Arsitektur Organik? yang mengutamakan unsur alami, ketenangan, kebersihan, dan kenyamanan. Unsur-unsur tersebut tidak hanya dihadirkan pada bangunan saja, melainkan pada ruang luar (lingkungan) dan pada site. Dengan menggunakan tema arsitektur organik, kawasan agrowisata ini tidak hanya sekedar hidup kembali, tapi dapat menjadi tujuan wisata yang unik dan menarik bagi pengunjung di kota Tomohon. Kata kunci : agrowisata, Rurukan, Arsitektur Organik
SEKOLAH TINGGI MUSIK DI MANADO (SISTEM AKUSTIK SEBAGAI PENDEKATAN DESAIN) Losu, Kennedy V.; Makainas, Indradjaja; Siregar, Frits O. P.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 4, No 2 (2015): Volume 4 No.2 November 2015
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemajuan iptek yang semakin pesat dan canggih membuat perkembangan dunia musik yang kian marak, banyak bermunculan grup band maupun musisi disetiap tempat dimana saja tidak terkecuali di kota Manado ini, bisa dilihat dengan maraknya even- even musik seperti konser musik daerah sampai dengan konser musik mancanegara, adapula even seperti lomba paduan suara yang sudah menjadi rutinitas tahunan bagi masyarakat sulut khususnya yang ada di kota Manado ini. Penyediaan fasilitas pendidikan berupa sekolah tinggi musik untuk menunjang akan animo masyarakat dikiranya mampu menjawab akan kesemuanya ini, jenjang pendidikan yang berupa jenjang strata-1 atau S-1 merupakan suatu agenda yang dapat mewadahi pendidikan yang ada di kota Manado khususnya di bidang musik. Untuk mencapai tujuan diatas, proses perancangan sekolah tinggi musik didasari atau dilaksanakan dengan sistim akustik dimana penataan akustika ruangan yang menjadi issue dalam proses perancangan ini. Kata kunci : Sekolah Tinggi, Musik, Sistem Akustik.
IMPLEMENTASI TEORI RENAISSANCE PADA BANGUNAN KOMERSIAL DI KOTA MANADO Bawembang, Fransisca J.; Makainas, Indradjaja
MEDIA MATRASAIN Vol 10, No 3 (2013)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teori Arsitektur terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Teori Renaissance memiliki ciri dan karakteristik tersendiri yang berasal dari paham Arsitektur Pra-Modern Eropa yang sudah dimodernisasi sehingga menjadikan bentukan dan gaya Arsitektur Renaissance sebagai salah satu konsep perancangan yang megah karena hanya bagian dari Arsitektur Pra-Modern dan menjadikannya sebagai bagian dari Arsitektur Modern. Namun, karena ada berberapa unsur yang diambil dari Arsitektur Pra-Modern, maka walaupun sudah dimodernisasi, teori zaman Renaissance tetaplah menjadi teori yang terbatas pada Klasikisme.Teori Renaissance disebut sebagai harmoni di dunia karena aspek rasio dan keindahan klasikal di dalamnya. Simetris dan konstruktif didalam arsitektur zaman Renaissance membuktikan bahwa zaman dimana Renaissance itu lahir merupakan kelahiran kembali budaya-budaya klasik yang mempengaruhi intelektualitas di zaman itu untuk bangkit, sehingga ilmu pengetahuan, ketatanegaraan, kesenian, dan keagamaan berkembang dengan baik.Penerapan konsep kolaborasi Klasikisme dan Modernisme untuk bangunan komersial di kota Manado merupakan sebuah terobosan dalam dunia perancangan properti komersial di kota Manado, mengingat kerdua teori ini sangat bertolak belakang dan sulit untuk dipadupadankan pada objek perancangan satu sama lain.Perancangan bangunan komersial yang bergaya Renaissance merupakan tujuan dari konsep perpaduan teori Klasikisme yang diterapkan pada properti yang cenderung bergaya Kontemporer-Modern. Prinsip perancangan yang rumit dan memiliki tingkat kesulitan tinggi merupakan tantangan bagi para perancang untuk bisa berinovasi dengan teori dan objek perancangan yang ada, sehingga dalam kajian ini mampu menghadirkan Implementasi Teori Renaissance Pada Bangunan Komersial yang dimaksud.Kata kunci: Teori Renaissance, Bangunan Komersial