Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

KAJIAN KENYAMANAN TERMAL BAGI PEJALAN KAKI PADA JALUR PEDESTRIAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI Sangaji, Yusrin; -, Sangkertadi; Sembel, Amanda
SPASIAL Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kenyamanan pejalan kaki pada jalur pedestrian kampus Unsrat merupakan kebutuhan dasar guna menunjang aktivitas perkuliahan dimana jalur pedestrian berfungsi sebagaimedia penghubung dari satu fasilitas pendidikan ke fasilitas pendidikan lainnya.Jalur pedestrian yang ada di kampus Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) ada yang ternaungi dengan vegetasi pohon adapula yang tidak ternaungi atau terbuka menghadap langit yang secara lansung terkena radiasi sinar matahari. Kenyamanan termal pada jalur pedestrian merupakan salah satu komponen dari syarat kenyamanan pejalan kaki. Kenyaman termal ruang luar pada intinya merupakan korelasi antara respon rasa nyaman-termal, aspek fisiologis tubuh manusia, akivitas dan variabel iklim (gerakan udara,  suhu udara, suhu radiatif, serta kelembaban udara). Pengumpulan data dan masukan untuk analisis, dilakukan melalui pengukuran iklim mikro dengan menggunakan alat ukur antara lain,thermometer, anemometer, globe thermometer, hygrometer,ukuran fisiologis responden (berat dan tinggi badan) serta hasil respon tingkat kenyamanan termal oleh para responden melalui pengisian kuesioner.Melalui penelitian ini diperoleh berbagai macam respon kenyaman termal pejalan kaki pengguna jalur pedestrian pada beberapa titik ruang luar di Universias Sam Ratulangi. Penelitian dilakukan pada pagi hingga sore hari, saat tidak turun hujan dan situasi langit cerah.Tatanan vegetasi (pepohonan, rerumputan) sebagai salah satu pengendali iklim mikro menunjukan peran yang signifikan untuk mencapai kenyamanan termal pada kasus ini sehingga penting untuk dijadikan pertimbangan dalam perencanaan jalur pedestrian.   Kata Kunci : Iklim Tropis Lembab, Ruang Luar, Pedestrian, Manado
ANALISIS KEBUTUHAN PRASARANA DAN SARANA PARIWISATA DI KAWASAN TAMAN NASIONAL BUNAKEN KECAMATAN BUNAKEN KEPULAUAN KOTA MANADO Agusbushro, Raden; Makarau, Vicky H; Sembel, Amanda
SPASIAL Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pentingnya peranan pariwisata dalam pembangunan ekonomi sudah tidak diragukan lagi, menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan di dalam perolehan devisa, penciptaan lapangan kerja, maupun pengentasan kemiskinan. Taman Nasional Bunaken Kecamatan Bunaken Kepulauan Kota Manado, yang terdiri dari tiga pulau. Pertama Pulau Bunaken, kedua Pulau Siladen, dan ketiga Pulau Manado Tua, merupakan salah satu tujuan wisata andalan di Kota Manado. Namun kebutuhan prasarana dan sarana pariwisata sebagai penunjang kegiatan ditempat wisata kawasan Taman Nasional Bunaken Kecamatan Bunaken Kepulauan, sampai saat ini dapat dikatakan masih belum terpenuhi secara maksimal. Penelitian ini mengkaji tentang ketersediaan prasarana dan sarana pariwisata di kawasan Taman Nasional Bunaken Kecamatan Bunaken Kepulauan dan kebutuhan prasarana dan sarana pariwisata di kawasan Taman Nasional Bunaken Kecamatan Bunaken Kepulauan. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode anilisis statistik deskriptif yaitu mencari frekuensi (presentase), serta angka-angka yang disusun dalam tabel. Analisis kebutuhan prasarana dan sarana pariwisata bertujuan untuk mengetahui apa saja kebutuhan prasarana dan sarana pariwisata di kawasan Taman Nasional Bunaken Kecamatan Bunaken Kepulauan dan analisis SWOT digunakan untuk mengetahui perkembangan pariwisata di kawasan Taman Nasional Bunaken Kecamatan Bunaken Kepulauan. Dari hasil penelitian di dapat bahwa ketersediaan prasarana dan sarana pariwisata di kawasan Taman Nasional Bunaken Kecamatan Bunaken Kepulauan belum terpenuhi secara maksimal. Sehingga pelayanan kepada para wisatawan belum terlayani dengan baik dan maksimal dalam hal kebutuhan prasarana dan sarana pariwisata. Oleh sebab itu, perlu adanya penyediaan prasarana dan sarana pariwisata secara baik dan maksimal agar dapat memenuhi kebutuhan wisatawan yang berwisata di kawasan Taman Nasional Bunaken Kecamatan Bunaken Kepulauan. Kata kunci: Prasarana dan sarana pariwisata
MITIGASI BENCANA TSUNAMIDI KAWASAN PESISIR PANTAI MOLIBAGU Ointu, Sitti Nur Afni; Tarore, Raymond Ch.; Sembel, Amanda
SPASIAL Vol 2, No 3 (2015)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesisir Pantai Molibagu merupakan salah-satu wilayah yang secara struktur ruang adalah kawasan pusat perekonomian dan pemerintahan dari Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Provinsi Sulawesi Utara.Berbatasan langsung dengan Teluk Tomini yang intensitas gempa tektoniknya cenderung tinggi, didukung dengan kajian pada Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana Daerah Kab.Bolsel Tahun 2014-2018, menunjukkan pesisir pantai Molibagu rawan terhadap bencana, khususnya tsunami.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membuat pemetaan kawasan rentan bencana tsunami dan perencanaan mitigasi bencana tsunami di kawasan pesisir pantai Molibagu.Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan evaluatif, dengan menganalisa secara spasial mengenai bahaya, kerentanan dan risiko dari bencana tsunami.Sesuai dengan analisis tersebut maka dihasilkanlah kajian seluruh kawasan pesisir pantai Molibagu beresiko terkena dampak tsunami dengan risiko yang paling tinggi ada di Desa Toluaya, Pintadia dan Popodu. Perencanaan mitigasi bencana tsunami di kawasan pesisir pantai Molibagu terbagi menjadi dua, yaitu: (a). Upaya mitigasi struktural yang menjelaskan mengenai permodelan jalur hijau dan zona perencanaan ekosistem mangrove, pertimbangan pemusatan kegiatan masyarakat untuk mobilitas evakuasi, dan perencanaan jalur evakuasi ke beberapa zona aman dengan ketinggian tempat di atas 10 meter dan jarak capaian kurang dari 3.3 menit; (b). Upaya mitigasi non struktural, terkait dengan kebijakan pengurangan dampak bencana tsunami di kawasan pesisir pantai Molibagu.   Kata Kunci :Mitigasi Bencana, Tsunami, Kawasan Pesisir
PERSEPSI PEDAGANG PRIBUMI TERHADAP PEDAGANG PENDATANG DI PASAR KAJASE KABUPATEN SORONG SELATAN, PAPUA BARAT Abago, Pither Yulianus; Rondonuwu, Dwight M; Sembel, Amanda
SPASIAL Vol 2, No 3 (2015)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatar-belakangi oleh kesenjangan pedagang Pribumi dan pedagang Pendatang yang terjadi di pasar Kajase.Dimana pedagang Pribumi mulai tersingkir akibat kalah persaingan merebut peluang berdagang. Disisi lain keberadaan pedagang Pendatang memberikan kontribusi besar dalam pendapatan daerah, demikian juga pedagang Pribumi merupakan faktor penting dalam pembangunan ekonomi rakyat. Namun status keberadaan pedagang Pribumi belum terintegrasi, ini menyulitkan Pemerintah dalam menangani persoalan pedagang pasar Kajase sehinga menimbulkan persepsi negatif pedagang Pribumi terhadap pedagang Pendatang.Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik pedagang Pribumi dan pedagang Pendatang, mengetahui persepsi pedagang Pribumi terhadap pedagang Pendatang.Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Random Sampling.Tektnik pengumpulan data melalui kuisioner.Anlisis data menggunakan analissi dekriptif kualitatif yaitu data yang di dapat di jelaskan melalui table dan kata-kata.  Di peroleh hasil penelitian sebagai berikut: (1) karakteristik pedagang Pendatang lebih baik dalam motivasi berdagang, usiah, tingkat pendidikan tertinggi, serta adat-istiadat dibandingkan pedagang Pribumi, sehingga pedagang Pendatang berhasil dalam berdagang. (2). Persepsi negatif pedagang Pribumi terhadap pedagang Pendatang disebabkan pedagang Pribumi merasa terancam kalah dalam persaingan brdagang. Sehingga dari 65% pedagang Pribumi setuju bahwa pedagang Pendatang menguasai pasar Kajase. (3). Keinginan dan harapan pedagang Pribumi. yaitu keinginan pedagang Pribumi bahwa pemerintah dapat membagi dua los Pasar untuk kedua kelompok pedagang serta, harapan pedagang Pribumi yaitu Pemerintah dalam mengambil kebijakan terkai pasar harus mempertimbangkan hak-hak adat penduduk Pribumi. Keywords: Persepsi, Pedagang,Pribumi, Pendatan, Pasar Kajase Kabupaten Sorong Selatan.
EVALUASI KELAYAKAN LOKASI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KECAMATAN MANOKWARI SELATAN Rumbruren, Antonius Arik; Tarore, Raymond Ch.; Sembel, Amanda
SPASIAL Vol 2, No 3 (2015)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan tempat pembuangan akhir sampah (TPA), kecamatan manokwari selatan memiliki jarak ± 500m dari Pemukiman Masyarakat di Desa Maisepi dan Katebu dan jarak dari Lokasi TPA ± 1,5 km ke perkantoran Gubernur. Dengan jarak yang begitu dekat menimbulkan bau yang kurang sedap dan pencemaran lingkungan di hunian warga dan juga di perkatoran Gubernur. Sebagai upaya meningkatkan pelayanan dan mengatasi berakhirnya masa operasional TPA existing, pemerintah kabupaten Manokwari telah menetapkan lokasi TPA Sowi di dalam RTRW kabupaten Manokwari, untuk itu perlu diketahui “Bagaimana kelayakan lokasi TPA sampah Sowi ditinjau kondisi lingkungan berdasarkan analisis kritis terhadap SK SNI tentang pemilihan lokasi TPA Sampah ?”. Tujuan penelitian ini adalah, megevaluasi kelayakan lokasi TPA sampah Sowi berdasarkan SK SNI T-11-1991-03. Untuk mengetahui kelayakan lokasi TPA sowi Kabupaten Manokwari, maka analisis yang dilakukan adalah metode skoring. Penentuan skor masing-masing variable didasarkan atas pembobotan parameter-parameter dari masing-masing variabel tersebut. Besarnya bobot dari masing-masing parameter ditentukan atas dasar besarnya pengaruh kepentingannya. Dengan demikian maka Lokasi TPA sampah Sowi Kabupaten Manokwari dapat dinyatakan layak dipertimbangkan.   Kata kunci: Tempat, Pembuangan, Sampah
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI PULAU BUNAKEN Manik, Rehito Traro Hiro Karo; Makainas, Indradjaja; Sembel, Amanda
SPASIAL Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu ancaman serius terhadap keutuhan sumber daya alam dan ekosistem adalah keberadaan sampah. Permasalahan sampah di Pulau Bunaken menjadi masalah klasik yang belum terselesaikan karena kesadaran masyarakat yang masih kurang terhadap kebersihan lingkungan. Sampah - sampah tersebut umumnya berasal dari kegiatan pariwisata dimana pengunjung membuang sampah sembarangan baik berupa botol minuman maupun kotak-kotak plastik makanan. Disamping itu juga sampah kiriman dari Manado yang terbawa arus dan sampah dari sarana wisata baik di wilayah pesisir maupun di dalam kawasan Taman Nasional yaitu pembuangan limbah rumah rangga dari cottage, hotel, home stay bahkan dari rumah-rumah penduduk. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui jenis dan sumber sampah yang terdapat di Pulau Bunakendan menganalisa sistem pengelolaan sampah di Pulau Bunaken. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dan analisa menggunakan pendekatan kuantitatif, karena dalam pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi. Berdasarkan hasil penelitian jenis sampah di Pulau Bunaken yaitu karakteristik sampah yang dihasilkan di Kelurahan Alung Banua yaitu 21 % jenis sampah organik, 63 % jenis sampah an-organik dan 10 % sama banyak dan karakteristik sampah yang dihasilkan di Kelurahan Bunaken yaitu 50 % jenis sampah an-organik, 45 % jenis  sampah organik dan 5 % sama banyak. Timbulan sampah yang dihasilkan sampah rumah tangga di Kelurahan Alung Banua yaitu 7,3 Liter/KK. Timbulan sampah yang dihasilkan sampah rumah tangga di Kelurahan Bunaken yaitu 8 Liter/KK. Sistem pengelolaan sampah di Kelurahan Alung Banua yaitu sampah basah (organik) dilakukan proses pengomposan skala rumah tangga kemudian sampah kering (anorganik) akan dibakar, ditimbun dan dibiarkan di lahan kosong/pesisir pantai (Non TPS) dan Sistem pengelolaan sampah di Kelurahan Bunaken yaitu sampah kering (anorganik) dilakukan proses daur ulang menggunakan mesin pencacah kemudian sampah basah (organik) akan dibakar, ditimbun dan dibiarkan di lahan kosong/pesisir pantai (Non TPS).   Kata Kunci : Jenis Sampah, Sumber Sampah, Sistem Pengelolaan, Pulau Bunaken
IDENTIFIKASI KETERSEDIAAN INFRASTRUKTUR FASILITAS SOSIAL DI KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO SULAWESI UTARA Dansa, Onya Arlita; Supardjo, Surijadi; Sembel, Amanda
SPASIAL Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan suatu wilayah khususnya di kota Manado dilatar belakangi oleh berbagai aspek kehidupan seperti perkembangan jumlah penduduk. Salah satu hal yang tidak bisa dipisahkan dari perkembangan suatu kota adalah infrastruktur fasilitas sosial yang memadai. Kecamatan Malalayang merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kota Manado dengan jumlah penduduk pada tahun 2015 berjumlah 56.344 jiwa  dan tiap tahunnya mengalami pertambahan jumlah penduduk diatas rata-rata 15 %. Kecamatan Malalayang sendiri dilengkapi dengan berbagai macam Infrastruktur fasilitas sosial untuk mendukung aktifitas warganya, namun karna Pertumbuhan populasi penduduk Kecamatan Malalayang mengalami peningkatan setiap tahunnya, maka ketersediaan fasilitas sosial perluh menjadi perhatian. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analisis dalam bentuk metode survey yang bersifat menjabarkan serta menganalisis data yang sudah ada dan kemudian hasilnya dibuat dalam bentuk tabel dan peta. Acuan daripada analisis adalah SNI 2004 mengenai tata cara perencanaan perumahan di perkotaan. Hasil penenlitian menunjukan bahwa ketersediaan fasilitas sosial di Kecamatan Malalayang pada umumnya sudah memadai yaitu sarana pendidikan dengan jumlah pendidikan (57), kesehatan (32), tempat ibdah (80) dan sarana olahraga (30). Namun untuk sarana pendidikan di 6 Kelurahan (Malalayang 1,2, Malalyang 1 Timur dan Barat, Winangun 1 dan Batu Kota ) perluh diperhatikan dan untuk radius pencapaiannya hanya terdapat pada 2 Kelurahan (Malalayng 1 Timur dan Barat)  yang belum memadai. Kata Kunci: SNI, Ketersediaan Fasilitas Sosial, Kecamatan Malalayang
PENGARUH KEBERADAAN KAMPUS UNSRAT TERHADAP PERUBAHAN PEMANFAATAN LAHAN DI KELURAHAN BAHU DAN KELURAHAN KLEAK MANADO Pua, Marshel; Rogi, Octavianus; Sembel, Amanda
SPASIAL Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

UNSRAT atau Universitas Sam Ratulangi terletak diantara 2 kelurahan yang ada di kecamatan Malalayang yaitu Kelurahan Kleak dan Kelurahan Bahu. Kedudukan UNSRAT yang merupakan salah satu Universitas terbesar di Kota Manado membuat banyak masyarakat yang berminat untuk masuk dalam perguruan tinggi tersebut, baik masyarakat dalam daerah maupun masyarakat dari luar daerah. Keinginan dan antusiasme masyarakat untuk turut andil dalam kegiatan penyediaan fasilitas penunjang mahasiswa ternyata telah merubah pola pikir masyarakat yaitu menganggap rumah/lahan sebagai komoditas ekonomi yang bisa dikembangkan. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui bagaimana perubahan luas lahan di Kelurahan Bahu dan Kelurahan Kleak mencakup kepadatan bangunan dan luas tutupan lahan serta mengetahui pengunaan lahan apa saja yang paling dipengaruhi terkait keberadaan kampus UNSRAT. Data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi atas dua pengumpulan data yaitu data primer berupaobservasi, wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur, serta data sekunder berupa RTRW kota Manado, profil kelurahan Bahu dan kelurahan Kleak, peta administrasi kelurahan,  danpetacitragooogle earth.Kemudian data-data yang ada di analisisdenganmengunakanteknik analisis deskriptif kualitatif, dan di olahdenganmengunakanperangkatsisteminformasigeografis. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, perubahan luas pemanfaatan lahan yang ada di Kelurahan Bahu dan Kelurahan Kleak tahun 2003 hingga pada tahun 2015 mengalami perkembangan terhadap luas daerah pemukiman penduduk. Tercatat tingkat pertumbuhan perumahan pemukiman di Kelurahan Bahu dan Kelurahan Kleak pada tahun 2003 yaitu 98.94 Ha (60.03%) hingga mencapai 109.19 Ha (66.54%) pada tahun 2015 atau meningkat 14.25 Ha (6.51%). Selain itu diketaui bahwa pengunaan lahan yang paling dipengaruhi oleh keberadaan Kampus UNSRAT selama tahun ke tahun yaitu pengunaaan lahan perdagangan umum dan jasa serta pengunanlahan terhadap pemukiman penduduk.   Kata Kunci : UNSRAT, Pengunaan lahan, Kelurahan Bahu, Kelurahan Kleak
POLA PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN RUANG TERBUKA PUBLIK DI PUSAT KOTA TERNATE Effendi, Dewinita; Waani, Judy O; Sembel, Amanda
SPASIAL Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manusia memiliki kepribadian individual sebagaimana juga mahluk sosial, hidup bermasyarakat dalam suatu kolektivitas. Manusia juga merupakan pusat lingkungan dan sekaligus bagian dari lingkungan. Dalam setiap aktivitas manusia, terutama yang berada di perkotaan biasanya tidak dapat dipisahkan dari pemanfaatan ruang seperti halnya dalam penggunaan ruang terbuka publik. Seperti halnya di Kota Ternate, Keberadaan ruang terbuka publik memiliki peranan penting untuk masyarakat. Ruang terbuka publik di Kota Ternate tersebar di kecamatan-kecamatan dan kepemilikannya beragam dari tanah adat sampai milik pemerintah kota, yaitu salah satu contohnya adalah Taman Nukila dan Pantai Falajawa yang berada di Kecamatan Ternate Tengah. Taman ini secara langsung berperan penting sebagai pusat interaksi dan komunikasi masyarakat baik formal maupun informal, individu atau kelompok. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi perilaku atau atribut masyarakat dalam memanfaatkan ruang terbuka publik di pusat Kota Ternate dan menemukan atribut perilaku dominan lingkungan dari perilaku masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif  yaitu penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan menggunakan behaviour mapping untuk menjawab pertanyaan pertama dan kedua. Berdasarkan hasil studi 1Atribut yang muncul dari Taman Nukila (legitibilitas, kenyamanan, privasi, teritori, dan aksesibilitas) dan di Pantai Falajawa ( visibilitas, privasi, aksesibilitas, dan sosialitas) 2Atribut dominan dari Taman Nukila (legitibilitas, kenyamanan, dan privasi) dan atribut domina dari Pantai Falajawa (privasi dan aksesibilitas).Kata Kunci : Atribut, Pola Perilaku, Ruang Terbuka Publik
ANALISIS KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN SARANA PERMUKIMAN DI KECAMATAN KALAWAT Rotinsulu, Fanly A; Franklin, Papia J.C.; Sembel, Amanda
SPASIAL Vol 4, No 3 (2017)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Kalawat merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Minahasa Utara yakni pemekaran dari Kecamatan Airmadidi. tingkat pertumbuhan penduduk di kecamatan kalawat terus bertambah dari tiap tahunnya. Perkembangan kecamatan ini dapat juga dilihat dari ketetapan RTRW pasal 6 ayat 2 menetapkan Kabupaten Minahasa Utara sebagai salah satu kecamatan yang menjadi Pusat Kegiatan  Nasional (PKN) di Kabupaten Minahasa Utara, dalam hal ini Kecamatan Kalawat sebagai salah satu titik pertumbuhan (growing points) di Kabupaten Minahasa Utara. Guna menciptakan lingkungan permukiman yang berkembang, sarana  permukiman yang menunjang aktivitas sosial, aktivitas ekonomi juga aktivitas pelayanan umum tentunya harus memadai. Oleh karena itu, dilakukan penelitian yang  bertujuan mengidentifikasi eksisting sebaran sarana permukiman di Kecamatan Kalawat dan menganalisis kebutuhan sarana permukiman di Kecamatan Kalawat. Metode yang digunakan dalam penelitian  ini, yaitu analisis proyeksi yakni menggunakan rumus geometric serta Analisis spasial yakni buffer (radius) dengan menggunakan software (SIG) sistem informasi geografis Hasil penelitian dapat mengetahui sebaran eksisting sarana permukiman di kecamatan Kalawat, dimana kelurahan kolongan tetempangan memiliki jumah sarana terbanyak yakni 92 fasilitas, sedangkan kelurahan kuwil dengan jumlah sarana yang paling sedikit dengan 2 fasilitas. Oleh karena itu, dibuatkan analisis proyeksi kebutuhan sarana dengan peta buffer (radius pelayanan) tiap sarana untuk dapat mengetahui tingkat kebutuhan sarana permukiman di kecamatan Kalawat di tahun yang akan datang   Kata kunci : Pertumbuhan Penduduk, Sarana Permukiman, Tingkat Kebutuhan