Herawati Herawati
PSIK FK ULM

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PERILAKU TENAGA KESEHATAN DALAM MEMBERIKAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A PADA ANAK BERUSIA 6 – 59 BULAN Herawati Herawati; Basit Mohammad; Nurlatifah Nurlatifah
Dunia Keperawatan Vol 3, No 2 (2015): DUNIA KEPERAWATAN VOLUME 3 NOMOR 12, SEPTEMBER 2015
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.824 KB) | DOI: 10.20527/dk.v3i2.724

Abstract

ABSTRAKCakupan kapsul vitamin A sebagai suplemen pada anak di bawah usia lima tahun masih di bawah standar. Salah satu cara yang efektif untuk melakukan peningkatan kapsul vitamin A suplemen adalah untuk mengarahkan proses penerapan atau meningkatkan keberhasilan kegiatan ini. Hal ini juga dapatmelibatkan petugas kesehatan dan kader untuk memberikan penyuluhan mengenai asupan kapsul vitamin A yang keluarga dapat termotivasi dalam pemenuhan vitamin A. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi dari pendidikan kesehatan dengan perilaku ibu memberikan kapsul vitaminA pada anak-anak usia 6-59 bulan di Puskesmas Kelayan Dalam Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional untuk menguji hubungan antara variabel. Jenis penelitian menggunakan cross sectional dengan 55 sampel yang diambil purposive sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan korelasi Rank Spearman dengan nilai signifikan p <0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan telah dikaitkan dengan perilaku ibu memberikan kapsul vitamin A bagi anak-anak usia 6-59 bulan di Puskesmas Kelayan Dalam Banjarmasin dengan nilai p = 0,001 signifikan (kurang dari 0,05) dankoefisien korelasi = 0,419. Ada hubungan yang signifikan antara pendidikan kesehatan telah dikaitkan dengan perilaku ibu memberikan kapsul vitamin A bagi anak-anak usia 6-59 bulan di Puskesmas Kelayan Dalam Banjarmasin.Kata-kata kunci: pendidikan kesehatan, perilaku memberikan vitamin A, anak usia 6-59 bulan.ABSTRACTCoverage of capsule vitamin A as supplementation on children under five years of age is still below standard. One effective way of doing increase capsule vitamin A supplementation is to steer the process of implementing or improving the success of this activity. It can also involve health workers and cadres to provide counseling regarding the intake of capsule vitamin A that families can be motivated in the fulfillment of vitamin A. This study aimed to determine the correlation of health education with mother behaviour of giving capsule vitamin A in children age 6-59 months at the health center Kelayan Dalam Banjarmasin. This study used a correlational research design to test the correlation between variables. The type of research using cross sectional with 55 sample taken atpurposive sampling. Data was collected using a questionnaire. Data were analyzed using Spearman Rank correlation with significant value of p <0.05. The results showed that the health education have been associated with mother behavior of giving capsule vitamin A for children age of 6-59 months at Puskesmas Kelayan Dalam Banjarmasin with significant value p = 0.001 (less than 0.05) and the correlation coefficient = 0.419. There was a significant correlation between the health education have been associated with mother behavior of giving capsule vitamin A for children age of 6-59 months at the Health Center Kelayan Dalam Banjarmasin.Keywords: health education, giving of vitamin A behaviour, children age 6-59 months.
DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI PSTW BUDI SEJAHTERA BANJARBARU Siti Wafroh; Herawati Herawati; Dhian Ririn Lestari
Dunia Keperawatan Vol 4, No 1 (2016): DUNIA KEPERAWATAN VOLUME 1 NOMOR 1, MARET 2016
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.878 KB) | DOI: 10.20527/dk.v4i1.2553

Abstract

ABSTRAKDukungan keluarga adalah bantuan yang diberikan oleh anggota keluarga yang lain sehingga akan memberikan kenyamanan. Dukungan keluarga sangat diperlukan oleh lansia dalam meningkatkan kualitas hidupnya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia di PSTW Budi Sejahtera Banjarbaru. Penelitian observasional dengan menggunakan desain pendekatan cross sectional. Responden berjumlah 50 orang dengan instrumen penelitian berupa kuesioner dukungan keluarga dan kuesioner kualitas hidup WHOQOL-OLD. Penelitian menunjukan bahwa lansia yang memiliki tingkat dukungan keluarga kurang berjumlah 23 orang (46%), dukungan keluarga cukup berjumlah 12 orang (24%), dukungan keluarga baik berjumlah 12 orang (24%), dan dukungan keluarga sangat baik berjumlah 3 orang (6%). Lansia yang memiliki tingkat kualitas hidup rendah berjumlah 3 orang (6%), kualitas hidup sedang 36 orang (72%), dan kualitas hidup tinggi berjumlah 11 orang (22%). Analisis data hasil penelitian ini menggunakan uji Spearmen Rank didapatkan nilai p value 0,001(p ˂ 0,05) yang berarti terdapat hubungan bermakna antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia di PSTW Budi Sejahtera Banjarbaru dengan nilai r=0,884 yang berarti kekuatan hubungan kuat dan mempunyai arah positif. Dukungan yang diberikan keluarga yang baik kepada lansia akan meningkatkan kualitas hidup lansia.Kata-kata kunci: dukungan keluarga, kualitas hidup, lansia, PSTW.ABSTRACTFamily support is the assistance given by other family members that will provide comfort. Family support is needed by the elderly to improve their quality of life. To determine the relationship of family support with the quality of life of the elderly in PSTW Budi Sejahtera Banjarbaru. Observational study using cross sectional design. Respondents totaled 50 elderly with research instruments such as questionnaires family support and quality of life questionnaire WHOQOLOLD. Research showed that elderly people who had high levels of support for poor families totaling 23 people (46%), family support sufficient amounts to 12 people (24%), family support both numbering 12 people (24%) and family support is very good amount to 3 people (6% ). Elderly people who had a low level of quality of life totaled 3 (6%), quality of life was 36 (72%) and a high quality of life for a total of 11 people (22%). Analysis of data from this study used Spearman Rank test obtained p value of 0.001 (p ˂ 0.05) which shall mean there was a significant relationship between family support with the quality of life of the elderly in PSTW Budi Sejahtera Banjarbaru with r = 0.884, which means the power of strong relationships and has a positive direction. The support given to the elderly a good family will improved the quality of life of the elderly.Keywords: family support, quality of life, elderly, PSTW.
FAKTOR-FAKTOR RESIKO KEJADIAN PREMENSTRUALSYNDROME PADA REMAJA SMA DARUL HIJRAH PUTERI Rizka Safitri; Herawati Herawati; Kurnia Rachmawati
Dunia Keperawatan Vol 4, No 2 (2016): DUNIA KEPERAWATAN VOLUME 4 NOMOR 2, SEPTEMBER 2016
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.902 KB) | DOI: 10.20527/dk.v4i2.2515

Abstract

ABSTRAKPremenstrual syndrome adalah sindrom yang terjadi pada perempuan 2-14 hari sebelum menstruasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi premenstrual syndrome diantaranya adalah aktivitas olahraga, indeks massa tubuh, konsumsi makanan asin, dan konsumsi makanan manis.Tujuan penelitian adalah mengetahui faktor-faktor risiko kejadian premenstrual syndrome pada remaja SMA Darul Hijrah Puteri. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan retrospektif (case control study).Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan 32 orang dikelompok kasus dan 32 orang dikelompok kontrol pada siswi SMA Darul Hijrah Puteri. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara faktor-faktor risiko yaitu aktivitas olahraga (p=0,002), indeks massa tubuh (p=0,005), konsumsi makanan asin (p=0,001), konsumsi makanan manis (p=0,045) dengan kejadian premenstrual syndrome. Aktivitas olahraga, indeks massa tubuh, konsumsi makanan asin, dan konsumsi makanan manis berhubungan dengan kejadian premenstrual syndrome pada remaja SMA Darul Hijrah Puteri. Penelitian ini bermanfaat sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya tentang premenstrual syndrome.  Kata-kata kunci: premenstrual syndrome, remaja, faktor risiko.ABSTRACTPremenstrual syndrome is a syndrome that occurs in females 2-14 days before menstruation. Factors that affect premenstrual syndrome include sport activity, body mass index, consumption of salty foods and consumption of sweet foods. The objective of this study was to determine the risk factors of premenstrual syndrome on adolescents Darul Hijrah Puteri High School. The research was observational analytic with restrofektif approach (case control study), purposive sampling method was employed in 32 cases and 32 controls at the Darul Hijrah Puteri High School. The results showed an association between sport activity (p=0,002), body mass index (p=0,005), consumption of salty foods (p=0,001), consumption of sweet foods (p=0,045) and premenstrual syndrome. Sports activity, body mass index, consumption of salty foods and sugary food consumption associated with premenstrual syndrome on adolescents in Darul Hijrah Puteri High School.This research useful as a reference for future research on premenstrual syndrome.Keywords: premenstrual syndrome, adolescents, risk factors.
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SEKOLAH DASAR (SD) Widiantoro Saputro; Lia Yulia Budiarti; Herawati Herawati
Dunia Keperawatan Vol 1, No 1 (2013): DUNIA KEPERAWATAN VOLUME 1 NOMOR 1, Maret 2013
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.778 KB) | DOI: 10.20527/dk.v1i1.1652

Abstract

ABSTRAK Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang kurang pada anak sekolah menyebabkan munculnya berbagai penyakit, salah satunya adalah diare. Kejadian diare di Kota Banjarbaru pada tahun 2011, didapatkan sebagai 5 besar daerah tertinggi kejadian diare di Kalimantan Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan PHBS anak sekolah dengan kejadian diare di SD wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah responden adalah 200 anak secara Cluster sampling dengan menggunakan uji statistik Chi-square dengan α = 0,05. Hasil penelitian didapatkan anak PHBS baik yaitu 161 anak, dengan diare sebanyak 57 (35,4%) dan tidak diare sebanyak 104 (64,6%). Anak PHBS tidak baik yaitu 39 anak dengan diare sebanyak 34 (87,2%) dan  tidak diare sebanyak 5 (12,8%). Hasil uji Chi-square didapatkan nilai p-value = 0,000. Nilai Odds Ratio (OR) = 0,081 (0,030-0,218). Dapat disimpulan bahwa terdapat hubungan yang antara PHBS anak sekolah dengan kejadian diare pada sekolah dasar di wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru Utara. Kata-Kata Kunci: anak sekolah dasar, diare, perilaku hidup bersih dan sehat   ABSTRACT The lack of Healthy and Hygienic Life Behavior (HHLB) in schoolchild has caused the emergence of various disease, means diarrhea. Diarrhea incidence in Banjarbaru City 2011, occupies five major areas with the highest diarrhea in South Kalimantan. This study aimed to determine the correlation between Healthy and Hygienic Life Behavior (HHLB) of schoolchild and diarrhea incidence among, Elementary School in working area of North Banjarbaru Public Health Center. This study was an observational analytic with cross-sectional approach. The number of respondent which taken was 200 children by cluster sampling, which in used to analyze the correlation was Chi-square test with α = 0.05. The research found that there were 161 children with the good PHBS in which 57 children (35,4%) of them  had diarrhea and 104 children (64,6%) have never got diarrhea. There were 39 children with bad PHBS in which 34 (87,2%) children of them have got diarrhea and 5 children (12,8%) have never experienced diarrhea. The result of test with Chi-square has got p-value=0,000. Value Odds Ratio (OR) = 0.081 (0.030 to 0.218). It can be concluded that is a significant correlation between PHBS of schoolchild with diarrhea incidence among, Elementary School in working area of North Banjarbaru Public Health Center. Keyword: diarrhea, healthy and hygienic life behavior, the schoolchild of elementary school,  
SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI M.Noor Ifansyah; Herawati Herawati; Noor Diani
Dunia Keperawatan Vol 3, No 1 (2015): DUNIA KEPERAWATAN VOLUME 3 NOMOR 1, MARET 2015
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/dk.v3i1.1711

Abstract

ABSTRAKLanjut usia adalah tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia. Pada lansia terjadi penurunan anatomik dan fungsi dari organ – organ. Penurunan  fungsi pada pembuluh darah dapat mengakibatkan hipertensi. Salah satu yang mempengaruhi penurunan hipertensi tanpa obat-obatan yaitu olahraga yang tidak terlalu berat secara teratur seperti senam lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam lansia terhadap penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Martapura. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pra eksperiment (One-group pre-post test design) didapatkan jumlah sampel 30 orang dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu total populasi. Hasil uji normalitas menunjukkan data tidak berdistribusi nomal sehingga tidak memenuhi uji T berpasangan dan digunakan uji alternatif  yaitu uji wilcoxon. Didapatkan nilai p value yaitu  0,023 (p < 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh senam lansia terhadap penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi di PSTW Budi Sejahtera Martapura.Kata-kata kunci: lansia, hipertensi, senam lansia. ABSTRACTGetting old is the final phase in the human life cycle. At the elderly people, there is commonly decreasing of anatomic and organs function. The decreasing function at the blood artery can also cause hypertension. One of the factors that can influence the decrease of hypertension without drugs is regular light exercise such as the gym for old people.  The objective of this research was to reveal the influence of the gym for old people to blood pressure decrease on elderly people with hypertension in Tresna Werdha Budi Sejahtera Social Residential, Martapura. The research design uses One-group pre-post test design and as many as 30 people was became the total sample from the population of this research. Based on the test of data normality, the data was not normally distributed so that it was not fulfill the T paired test and that makes another alternative test called the wilcoxon test, p value is obtained in 0,023 (p < 0,05) means Ho rejected and Ha received.  It could be concluded that there was influence of the gym for elderly to decrease blood pressure on elderly people with hypertension in PSTW Budi Sejahtera, Martapura.Keywords: elderly, hypertension, the gym for old people.
PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGAWAS MINUM OBAT TUBERKULOSIS PARU SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN MEDIA BUKU SAKU Laily Elfa Syahrini; Herawati Herawati; Fauzan Muttaqien
Dunia Keperawatan Vol 1, No 1 (2013): DUNIA KEPERAWATAN VOLUME 1 NOMOR 1, Maret 2013
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.193 KB) | DOI: 10.20527/dk.v1i1.1653

Abstract

ABSTRAK Penyakit tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksidisebabkan kuman Mycobacterium tuberculosis. Manajemen TB dikenal dengan sistemDOTS(Directly Observed Treatment Shortcourse). Salah satu strateginya adalah pengawasan langsung pemberian obat oleh pengawas minum obat (PMO). PMO adalah seseorang atau keluarga yang bertugas mengawasi penderita TB paru selama pengobatan. Keberhasilan PMO dalam mengawasi penderita bergantung pada pengetahuan dan sikap tentang penyakit tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan rata-rata skor pengetahuan dan sikap PMO sebelum dan sesudah diberikan media buku saku. Penelitian ini menggunakan metode Pre Experimental dengan rancangan one group pretest-posttest. Pengambilan sampel dilakukan dengan metodepurposive sampling, dengan besar  sampel sebanyak 30 orang dari Puskesmas Banjarbaru dan Guntung Payung. Hasil penelitian dengan menggunakan uji statistik Wilxocon sign rank test menunjukkan nilai pengetahuan PMO p=0,002; sikap 0,003 (p<0,05). Hasil ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata skor pengetahuan dan sikap PMO TB paru sebelum dan sesudah diberikan media buku saku. Kata-kata kunci : buku saku, pengawas minum obat TB paru, pengetahuan, sikap   ABSTRAK Tuberculosis (TB) is a common infectious disease caused by mycobacterium tuberculosis. The management of is known as DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse). The strategy with giving direct administration of drugs by treatment observer. Treatment observer is someone or family who controling TB patients during treatment. The successful of treatment observer in controling the patient depends on the knowledge and attitude about the disease. The purpose of this study to determine the differences rates between knowlegde and attitude of treatment observer pulmonary TB before and after be given booklet media. This study is a pre experimental design within strategy one group pretest-posttest design.Sampling technique was used purposive sampling method, with a large sample of 30 peoples from Puskesmas Banjarbaru and Guntung Payung. The results of the study by using statistical test Wilxocon signed rank test show that value of knowledge of treatment observer is p=0,002; attitude  p=0,003 (p<0,05). It can be concluced that there are differences in scores average of knowledge and attitude treatment observed pulmonaryTB before and after given booklet media. Keywords : attitude, booklet, knowledge, treatment observed TB
DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI ULIN BANJARBARU Muhlisoh Muhlisoh; Adenan Adenan; Herawati Herawati
Dunia Keperawatan Vol 1, No 1 (2013): DUNIA KEPERAWATAN VOLUME 1 NOMOR 1, Maret 2013
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.777 KB) | DOI: 10.20527/dk.v1i1.1658

Abstract

ABSTRAKDukungan keluarga merupakan sumber dukungan yang penting bagi lansia, keluarga berperan sebagai tempat penyelesaian masalah, dan penyedia informasi yang membuat seseorang mendapatkan kepuasan terhadap keperluan sosialnya ketika berinteraksi dengan keluarga. Kualitas hidup merupakan pendekatan yang holistik tidak hanya menekankan pada fungsi fisik, psikologi dan spiritual seseorang tetapi juga hubungan seseorang tersebut dengan keluarga, lingkungan, kesempatan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan yang ada. Tujuan pada penelitian ini  adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia. Data didapatkan dengan  menggunakan kuesioner WHOQOL-OLD (World Health Organization Quality of Life for Older Adults) dan Dukungan Keluarga. Penelitian bertempat di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Ulin Banjarbaru pada bulan Juni-Agustus dengan total sampel 76 responden  dengan pengambilan sampel  menggunakan tehnik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan rancangan observasional analitik dengan metode cross sectional, kemudian data dianalisa dengan uji statistik korelasi Korelasi Gamma dan Somers’d. Pada penelitian ini didapatkan hasil nilai p = 0,015 (p<0.05). Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Ulin Banjarbaru.Kata-kata kunci: dukungan keluarga, kualitas hidup, lansia ABSTRACT Family support is an important support system for elderly, the role of family as a problem-solvers and information providers that make a person get satisfaction when interact with the social needs of the family. Quality of life is a holistic approach that not only emphasize on physical, psychological and spiritual functions but also the relationship with family, environment, and opportunity to maintain and enhance existing capabilities. The purpose in this study to determine the relationship family support with the quality of life in elderly and their family at work area Sungai Ulin Banjarbaru health center. Data collected by WHOQOL-OLD (World Health Organization Quality of Life for Older Adults)) and Family Support questioner. Design used in this study is observational analytic and cross sectional method. There were 76  elderly people at June-August collected as samples and were taken using purposive sampling and statistic used for data is Correlation gamma and somers’d. The result of this study indicated there is a significant relationship to the quality of life in elderly with family support with p value = 0,015 (p<0,05). It can be concluded that there was a relationship family support with quality of life in elderly at work area Sungai Ulin Banjarbaru health center. Keywords: elderly, family support, quality of life 
DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN GANGGUAN JIWA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJARBARU Karmila Karmila; Dhian Ririn Lestari; Herawati Herawati
Dunia Keperawatan Vol 4, No 2 (2016): DUNIA KEPERAWATAN VOLUME 4 NOMOR 2, SEPTEMBER 2016
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.294 KB) | DOI: 10.20527/dk.v4i2.2558

Abstract

ABSTRAKDukungan keluarga sangat diperlukan oleh penderita gangguan jiwa dalam memotivasi mereka selama perawatan dan pengobatan. Hal yang dapat memicu kekambuhan dan memperpanjang proses perawatan gangguan jiwa antara lain penderita tidak minum obat secara  teratur. Tujuan untuk menganalisis dan mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien gangguan jiwa. Metode penelitian korelasional dengan desain penelitian cross sectional. Responden berjumlah 35 orang, instrumen yang digunakan berupa kuesioner dukungan keluarga dan kuesioner kepatuhan minum obat. Hasil penelitian menunjukan bahwa 42,86% memberikan dukungan keluarga baik, 37,14% memberikan dukungan keluarga cukup, dan 20%memberikan dukungan keluarga kurang. Kepatuhan minum obat pada pasien gangguan jiwa yang patuh 24 responden (68,57%) dan pasien yang tidak patuh 11 responden (31,43%). Analisis data hasil penelitian ini menggunakan uji korelasi spearman dengan nilai p value 0,000 yang berarti p ˂ 0,05, sehingga terdapat hubungan bermakna antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru dengan nilai r= 0,748 yang berarti kekuatan hubungan kuat dan mempunyai arah positif. Diharapkan keluarga memberikan dukungan keluarga yang baik kepada pasien gangguan jiwa agar pasien patuh minum obat untuk kesembuhan dan mencegah kekambuhan.Kata-kata kunci: dukungan keluarga, kepatuhan minum obat, gangguan jiwa.ABSTRACTFamily support is needed by people with mental disorders in motivating them for care and treatment. Things that can trigger a recurrence and prolong the treatment of other psychiatric disorders among patients not taking medication regularly.Objective this research aims to analyze and determine the relationship of family support with drink medicine obediently of mental disorder patient. Methods of this research was correlational with cross-sectional study design. Respondents were 35 patient, instruments used in the form of family support questionnaire and drink medicine obediently questionnaire. Results this research showed that 42.86% gave good family support, 37.14% providing sufficient family support and 20% provide less support. Medication adherence in patients with mental disorders who dutifully 24 respondents (68.57%) and non-adherent patients 11 respondents (31.43%). Analysis of the research data usingspearman correlation test with p value of 0.000, which means p ˂ 0.05, so there was a significant relationship between family support with medication adherence in patients with mental disorders in Puskesmas Banjarbaru with r = 0.748, which means strength strong relationships and have a positive direction. The family was expected to gave a good family support to patients with mental disorders that adherent patients taking medication to cure and prevent recurrence.Keywords: family support, compliance drinking drugs, mental disorder.
DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN TINGKAT STRES ANGGOTA KELUARGA YANG MERAWAT PASIEN GANGGUAN JIWA Yolla Yollanda Wulandari; Herawati Herawati; Anggi Setyowati
Dunia Keperawatan Vol 4, No 2 (2016): DUNIA KEPERAWATAN VOLUME 4 NOMOR 2, SEPTEMBER 2016
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/dk.v4i2.2517

Abstract

ABSTRAKDukungan sosial keluarga merupakan strategi koping penting yang dimiliki keluarga saat mengalami stres. Stres adalahsegala situasi dimana tuntutan non spesifik mengharuskan seorang individu untuk berespons atau melakukan tindakan. Tujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial keluarga dengan tingkatstresanggotakeluargayangmerawatpasiengangguanjiwadi wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru. Metode penelitian ini adalah observasionalanalitik dengan menggunakan rancangan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dukungan sosial keluarga dan kuesioner tingkatstres. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar yaitu sebanyak 25 responden (78,13%) memiliki dukungan sosial keluarga baik, dukungan sosial keluarga cukup sebanyak 6 responden (18,75%) dan dukungan sosial keluarga kurang sebanyak 1 responden (3,13%). Tingkat stres responden menunjukkan bahwa keseluruhan yaitu sebanyak 18 responden (56,25%) memiliki tingkatstress sedikitrendahdari rata-rata. Analisis data hasil penelitian ini menggunakan uji korelasispearman dengan nilai p value 0,041< 0,05, ada hubungan negatif dengan kekuatan rendah antara dukungan sosial keluarga dengan tingkatstresanggotakeluargayang merawatpasiengangguanjiwa di wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru dengan nilai r = -0,363.Kata-kata kunci: dukungan sosial keluarga, tingkatstres, gangguanjiwa.ABSTRACTFamily social support is a very important coping strategy of a family by the time of experiencing stress. Stress refers to any situation when non specific demand requires an individual to respond or to act. Objective to know the correlation between family social support and stress degree of family member in treating mental disorder patient in the work region of Banjarbaru Puskesmas. Methods this is an observation analytic study using cross sectional design and the data is collected by means of giving questionnaires on family social support and stress degree. Results the study indicates that most of the respondents, namely 25 respondents (78.13%) have good family social support, and 6 respondents (18.75%) have sufficient family support and only 1 respondents (3.13%) has less family social support. The respondents stress degree shows that generally, namely 18 respondents (56.25%) have stress degree a little bit lower than the average. The data analysis of the study has applied spearman correlation test with p value 0.041 <0.05, there is a negative correlation with the low power between the family social support and the stress degree of family member in treating patient with mental disorder in the work region of Banjarbaru Puskesmas with r value = -0,363.Keywords: family social support, stress degree, mental disorders.
TUGAS KESEHATAN KELUARGA PADA ANGGOTA KELUARGA YANG MENDERITA TB PARU Lola Illona Elfani Kausar; Herawati Herawati; Endang Pertiwiwati
Dunia Keperawatan Vol 3, No 2 (2015): DUNIA KEPERAWATAN VOLUME 3 NOMOR 12, SEPTEMBER 2015
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.838 KB) | DOI: 10.20527/dk.v3i2.718

Abstract

ABSTRAKTuberkulosis (TB) paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru. Tugas kesehatan keluarga adalah kewajiban yang harus dilaksanakan keluarga untuk dapat mengoptimalkan kesehatan anggota keluarganya. Peran keluarga sangat penting dalam pencegahan penularan dan mendampingi penderita saat masa pengobatan, oleh karena itu pelaksanaan tugas kesehatan keluarga dengan benar sangat diperlukan. Tujuan penelitian ini menggambarkan tugas kesehatan keluarga pada anggota keluarga yang menderita TB paru di wilayah kerja Puskesmas Astambul periode Februari-Agustus 2014. Metode penelitian dengandeskriptif terhadap 30 responden diambil dengan teknik sampel jenuh. Hasil penelitian didapatkan pelaksanaan tugas kesehatan keluarga sebagian besar yaitu 8 responden (26%) baik, 11 responden (37%) cukup, dan 11 responden (37%) kurang. Hasil untuk pelaksanaan tiap tugas yaitu mengenal masalah 15 responden (50%) kurang, membuat keputusan 18 responden (60%) cukup, memberi perawatan 15 responden (50%) kurang, modifikasi lingkungan 13 responden (43%) cukup, dan menggunakan fasilitas kesehatan 12 responden (40%) baik. Kesimpulan hasil penelitian ini pelaksanaan tugas kesehatan keluarga pada anggota keluarga yang menderita TB paru di wilayah kerja Puskesmas Astambul periode Februari-Agustus 2014 sebagian besar dalam kategori cukup dan kurang.Kata-kata kunci: TB paru, tugas kesehatan keluarga.ABSTRACTPulmonary Tuberculosis (TB) is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis bacteria which attacks the lung. Family health task is an obligation that should be performed by a family in order to optimize the health of the family members. The role of family is very significant in preventing the transmission and in assisting the patient during treatment that proper implementation of family health task is extremely required. The purpose of this study was to described the family health tasks to family member(s) suffering from Pulmonary Tuberculosis in the working area of Astambul Public Health Center in the period from February-August 2014. The method used in this study was a descriptive research method. There were 30 respondents taken with saturated sampling technique. The results of the study on the implementation of family health tasks showed that: 8 respondents (26%) were categorized good, 11 respondents (37%) fair, and 11 respondents (37%) poor. The results of the performance of each task indicated that identifying problems was 15 respondents (50%) poor, making decision 18 respondents (60%) fair, providing treatment 15 respondents (50%) poor, modifying the environment 13 respondents (43%) fair, and utilizing the health facilities 12 respondents (40%) good. It could t be concluded that the implementation of family health tasks tofamily member(s) suffering from pulmonary tuberculosis in the working area of Health Center in the period from February-August 2014 mostly fell under the category of fair and poor.Keywords: pulmonary tuberculosis, family health tasks.