Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PERILAKU TENAGA KESEHATAN DALAM MEMBERIKAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A PADA ANAK BERUSIA 6 – 59 BULAN Herawati Herawati; Basit Mohammad; Nurlatifah Nurlatifah
Dunia Keperawatan Vol 3, No 2 (2015): DUNIA KEPERAWATAN VOLUME 3 NOMOR 12, SEPTEMBER 2015
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.824 KB) | DOI: 10.20527/dk.v3i2.724

Abstract

ABSTRAKCakupan kapsul vitamin A sebagai suplemen pada anak di bawah usia lima tahun masih di bawah standar. Salah satu cara yang efektif untuk melakukan peningkatan kapsul vitamin A suplemen adalah untuk mengarahkan proses penerapan atau meningkatkan keberhasilan kegiatan ini. Hal ini juga dapatmelibatkan petugas kesehatan dan kader untuk memberikan penyuluhan mengenai asupan kapsul vitamin A yang keluarga dapat termotivasi dalam pemenuhan vitamin A. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi dari pendidikan kesehatan dengan perilaku ibu memberikan kapsul vitaminA pada anak-anak usia 6-59 bulan di Puskesmas Kelayan Dalam Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional untuk menguji hubungan antara variabel. Jenis penelitian menggunakan cross sectional dengan 55 sampel yang diambil purposive sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan korelasi Rank Spearman dengan nilai signifikan p <0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan telah dikaitkan dengan perilaku ibu memberikan kapsul vitamin A bagi anak-anak usia 6-59 bulan di Puskesmas Kelayan Dalam Banjarmasin dengan nilai p = 0,001 signifikan (kurang dari 0,05) dankoefisien korelasi = 0,419. Ada hubungan yang signifikan antara pendidikan kesehatan telah dikaitkan dengan perilaku ibu memberikan kapsul vitamin A bagi anak-anak usia 6-59 bulan di Puskesmas Kelayan Dalam Banjarmasin.Kata-kata kunci: pendidikan kesehatan, perilaku memberikan vitamin A, anak usia 6-59 bulan.ABSTRACTCoverage of capsule vitamin A as supplementation on children under five years of age is still below standard. One effective way of doing increase capsule vitamin A supplementation is to steer the process of implementing or improving the success of this activity. It can also involve health workers and cadres to provide counseling regarding the intake of capsule vitamin A that families can be motivated in the fulfillment of vitamin A. This study aimed to determine the correlation of health education with mother behaviour of giving capsule vitamin A in children age 6-59 months at the health center Kelayan Dalam Banjarmasin. This study used a correlational research design to test the correlation between variables. The type of research using cross sectional with 55 sample taken atpurposive sampling. Data was collected using a questionnaire. Data were analyzed using Spearman Rank correlation with significant value of p <0.05. The results showed that the health education have been associated with mother behavior of giving capsule vitamin A for children age of 6-59 months at Puskesmas Kelayan Dalam Banjarmasin with significant value p = 0.001 (less than 0.05) and the correlation coefficient = 0.419. There was a significant correlation between the health education have been associated with mother behavior of giving capsule vitamin A for children age of 6-59 months at the Health Center Kelayan Dalam Banjarmasin.Keywords: health education, giving of vitamin A behaviour, children age 6-59 months.
Nurse Caring Attitude Relationships with Parents Patient Satisfaction Level in Public Hospitals Pambalah Batung Amuntai Rian Tasalim; Mohammad Basit; Rita Agustina
International Journal of Clinical Inventions and Medical Sciences Vol 3 No 2 (2021)
Publisher : Lamintang Education and Training Centre, in collaboration with the International Association of Educators, Scientists, Technologists, and Engineers (IA-ESTE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36079/lamintang.ijcims-0302.253

Abstract

Caring is a form of nurse's concern for clients. Nurses are required to have the sensitivity and ability to support the trust and well-being of patients. Patient/Parent satisfaction is highly dependent on the caring attitude of the nurse. The better the caring attitude of the nurse to the patient, the more the patient will trust the nurse. Nurse caring behavior is one of the determinants of patient satisfaction. The purpose of this study was to determine the relationship between the caring attitude of nurses and the level of satisfaction of the patient's parents in the pediatric ward of Pambalah Batung Amuntai Hospital. Analytic research with a cross sectional approach. Collecting data using a questionnaire. Respondents in the study amounted to 28 people, using probability sampling technique. Data analysis using Chi-Square. The results show that in the pediatric ward of Pambalah Batung Amuntai Hospital, it is known that the caring attitude of nurses in the classification is not good, namely 68% and the level of satisfaction of parents of patients in the less classification is also as much as 64 % The results of the Chi-Square analysis obtained a significant value of 0.019 (p < 0.05). There is a relationship between the caring attitude of nurses and the level of satisfaction of parents whose children are cared for in the pediatric care room at Pambalah Batung Amuntai Hospital.
The relationship between Learning Readiness and UKNI Retaker Graduation Results Online Guidance at Sari Mulia University Banjarmasin Mohammad Basit; Mambang; Reny Ayu Nisa
Journal of Engineering, Technology, and Applied Science (JETAS) Vol 4 No 1: April 2022
Publisher : Lamintang Education and Training Centre, in collaboration with the International Association of Educators, Scientists, Technologists, and Engineers (IA-ESTE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36079/lamintang.jetas-0401.354

Abstract

Masih rendahnya persentasi kelulusan mahasiswa pada uji kompetensi ners pada bulan oktober 2018 khususnya pada 5 isntitusi swasta yang ada di kalimantan selatan yang mengikuti sebanyak 641 peserta dan yang dinyatakan tidak kompeten sebanyak 367 peserta. Permasalah yang sering rateker alami yaitu lokasi tempat tinggal yang tersebar, dari masalah tersebut rateker mengikuti bimbel secara online. Melalui bimbel online ada permasalahan yang dialami yaitu kurang pemahaman dalam menganalisis soal, kurang semangat belajar, kurang fokus mengikuti bimbel, dan kesibukan bekerja pada saat mengikuti bimbingan belajar online. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Kesiapan Belajar terhadap Hasil Kelulusan Rataker UKNI Bimbingan online Universitas Sari Mulia Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data primer dengan kuesioner, diambil dengan teknik total sampling dan data dianalisis mengunkan uji chi Square. Berdasarkan kesiapan belajar yang mempengaruhi hasil kelulusan menyatakan bahwa dari 39 responden yang dinyatakan kesiapan belajar yang terbanyak adalah kesiapan belajar kurang sebanyak 16 responden dengan hasil kekulusan tidak kompeten sehingga dapat disimpulkan bahwa rendahnya kesiapan belajar cukup kuat untuk mempengaruhi dan akan menurukan hasil kelulusan. The relationship between Learning Readiness and UKNI Retaker Graduation Results Online Guidance at Sari Mulia University Banjarmasin Abstract: The percentage of student graduation is still low in nurses' competency test in October 2018 especially in the 5 private institutions in South Kalimantan that participated in as many as 641 participants and 367 participants were declared incompetent. The problem that is often a natural rateker is the location of a scattered residence, from these problems rateker follow tutoring online. Through online tutoring there are problems that are experienced namely lack of understanding in analyzing questions, lack of enthusiasm for learning, lack of focus in taking lessons, and busy working when following online tutoring. Reserach Objective is to find out the Relationship between Learning Readiness and UKNI Rataker Graduation Results Online Tutoring at Sari Mulia University, Banjarmasin. This research uses a quantitative approach. Primary data collection by questionnaire, taken with total sampling techniques and analyzed data using chi square test. Based on the readiness of learning that affects the graduation results stated that of the 39 respondents who stated the most learning readiness was less readiness as many as 16 respondents with incompetent sincerity results. That the lack of learning readiness is strong enough to influence and will reduce the graduation results. Keywords: Graduation Results, Learning Readiness, UKNI.
HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA BPJS DI RUANG KELAS III RSUD ULIN BANJARMASIN Anna Maria Fransisca; Mohammad Basit; Aulia Rachman
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v1i2.36

Abstract

Kepuasan pasien merupakan indikator keberhasilan pelayanan yang dari salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan dalam pelayanan keperawatan. Apabila pelayanan sesuai dengan harapan, maka kualitas pelayanan dipandang baik dan memuaskan, sebaliknya pelayanan yang diterima tidak memuaskan maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk. Dalam penelitian ini bertujuan melihat hubungan kualitas pelayanan keperwatan dengan kepuasan pasien peserta BPJS di ruang kelas III RSUD Ulin Banjarmasin. Diambil dengan menggunakan stratified random sampling dengan populasi sebanyak 98 responden. Penggumpulan data menggunakan kuesioner. Dari penelitian diperoleh hasil dari kualitas pelayanan keperawatan dinyatakan baik dengan 80 (81.6%), hasil dari kepuasan dinyatakann puas dengan 72 (73.5%), dan untuk hubungan kualitas pelayanan keperawatan baik dengan kepuasan puas (90.0%) dan kualitas pelayanan keperawatan tidak baik dengan kepuasan tidak puas 18 (100%). Signifikansi 0.000 dengan α = 0.05. Saran diharapkan untuk meningkatkan layanan keperawatan guna meningkatkan kepuasan pasien dan melakukan survey kepuasan pasien secara berkala.
HUBUNGAN KESEJAHTERAAN SPIRITUAL DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN PASCA STROKE Ni Putu Sriyanti; Warjiman Warjiman; Mohammad Basit
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v1i2.43

Abstract

Kesejahteraan spiritual adalah proses menguraikan sifat ikatan yang dinamis dan harmonis antara pribadi, komunitas, lingkungan dan Tuhan. Kualitas hidup merupakan kemampuan individu untuk mendapatkan hidup yang normal terkait persepsi secara individu mengenai tujuan, harapan, standar, dan perhatian secara spesifik terhadap kehidupan yang dialami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kesejahteraan spiritual dengan kualitas hidup pada pasien pasca stroke di Ruang Poli Saraf RSUD Ulin Banjarmasin. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah pasien pasca stroke yang di rawat di Ruang Poli Saraf RSUD Ulin Banjarmasin. Sampel diambil menggunakan tehnik purposive sampling yaitu sebanyak 43 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pengolahan data menggunakan analisis korelasi Spearman Rho pada α=0,05. Hasil penelitian diperoleh 33 responden yang memiliki kesejahteraan spiritual baik dengan kualitas hidup tinggi sebanyak 22 orang (66,7%) dan kualitas hidup rendah sebnyak 11 orang (33,3%). Responden yang memiliki kesejahteraan spiritual cukup baik dengan kualitas hidup tinggi sebanyak 1 orang (10,0%) dan kualitas hidup rendah sebanyak 9 orang (90,0%). Koefisiensi Korelasi Spearman Rho menunjukkan 0,752 signifikansi 0,000 dengan α = 0,05. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya agar dapat meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup dan kesejahteraan spiritual
HUBUNGAN PELAKSANAAN DIET TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN TAHUN 2016 Yohana Carolina; Mohammad Basit; Aulia Rachman
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v1i2.45

Abstract

Latar Belakang : Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme kronis yang ditandai oleh hiperglikemia (gula darah yang tinggi) yang diakibatkan oleh resistensi insulin dan kekurangan insulin. Diabetes melitus suatu penyakit yang tidak dapat disembuhkan tetapi bisa dikontrol dengan mengatur makanan (diet). Pelaksanaan diet diabetes memerlukan waktu yang lama karena diabetes merupakan penyakit menahun yang akan diderita seumur hidup maka akan mempengaruhi kualitas hidup klien diabetes melitus, fisik, psikologi, hubungan sosial dan lingkungan. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan pelaksanaan diet terhadap kualitas hidup pasien diabetes melitus di Puskesmas Pekauman Banjarmasin. Metode Penelitian : Jenis penelitian kuantitatif, dengan rancangan study korelasional. Penelitian korelasi ini menggunakan pendekatan Cross sectional. Pengambilan sampel penelitian dengan menggunakan Accidental Sampling. Ada 122 klien Diabetes melitus yang menjadi sampel. Data didapatkan memalui kuesioner. Pengelolaan data menggunakan analisis korelasi Spearman Rho. Hasil Penelitian : klien yang memiliki pelaksanaan diet baik dan kualitas hidup tinggi ada 56 orang (96,6%). Klien yang memiliki pelaksanaan diet kurang dan kualitas hidup rendah ada 28 orang (100%). Koefisien Korelasi Spearman Rho menunjukkan 0,645, signifikansi 0,000 dengan α = 0,05. Kesimpulan : ada hubungan antara pelaksanaan diet dengan kualitas hidup pasien diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin.
HUBUNGAN DUKUNGAN EMOSIONAL KELUARGA DENGAN TINGKAT NYERI PADA ANAK ACUTE LYMPHOBLASTIC LEUKEMIA AKIBAT KEMOTERAPI Nalau Sapu Rata; Mohammad Basit; Sapariah Anggraini
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 3 No 1 (2018): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v3i1.88

Abstract

Latar Belakang : Fenomena yang terjadi yaitu anak sering merasakan nyeri akibat efek samping kemoterapi. Dukungan emosional keluarga kepada anak sangat dibutuhkan, karena perasaan atau energi positif yang diberikan membuat anak merasa aman, tentram, dan dicintai, sehingga mampu menurunkan atau meminimalisir nyeri yang dirasakan anak. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan dukungan emosional keluarga dengan tingkat nyeri pada anak Acute Lymphoblastic Leukemia akibat kemoterapi di Ruang Hemato Onkologi Tulip III A RSUD Ulin Banjarmasin. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah keluarga dan anak Acute Lymphoblastic Leukemia yang mengalami nyeri akibat kemoterapi. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling yaitu sebanyak 30 responden. Pengumpulan data menggunakan metode kuesioner dan lembar observasi. Analisis data menggunakan analisis uji Spearman Rank pada α=0,05. Hasil : Dari 30 responden, terdapat 18 responden (60,0%) yang sering memberikan dukungan emosional keluarga pada anak. Tingkat nyeri pada anak Acute Lymphoblastic Leukemia akibat kemoterapi dari 30 responden/anak yang menunjukkan nyeri sedang sebanyak 19 responden (63,3%). Koefisien korelasi Spearman Rank menunjukkan 0,380 signifikansi 0,038 dengan (a) 0,05. Kesimpulan : Ada hubungan antara dukungan emosional keluarga dengan tingkat nyeri pada anak Acute Lymphoblastic Leukemia akibat kemoterapi (p=0,038).
FAKTOR PSIKOLOGI KLIEN MEMILIH RUMAH SAKIT SARI MULIA SEBAGAI PELAYANAN RAWAT INAP Mohammad Basit; Sukarlan Sukarlan; Devi Lusiana
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 5, No 2 (2014): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.339 KB)

Abstract

Latar Belakang : Faktor psikologi merupakan faktor internal konsumen yang sangat penting untuk diketahui manajemen rumah sakit karena rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang berorentiasi pada konsumen, sehingga perlu untuk selalu berinteraksi terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen. Faktor ini timbul dari dalam diri konsumen itu sendiri yang terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap konsumen akan layanan rumah sakit yang dimanfaatkanTujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor psikologi klien memilih Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin menjadi tujuan pelayanan rawat inapMetode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengambilan sample Accidental Sampling. Sampel terdiri dari 20 klien rawat inap dengan kriteria yang telah ditentukan. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner lalu kemudian di analisis menggunakan pearson product momentHasil : Hasil menunjukkan jika faktor psikologi klien berupa motivasi, persepsi, pembelajaran serta keyakinan dan sikap klien memilih rumah sakit sari mulia banjarmasin menjadi tujuan pelayanan rawat inap sebesar 90% termasuk dalam kategori baik.Kesimpulan : Faktor psikologi seperti motivasi, persepsi, pembelajaran sikap dan keyakinan sangat berperan penting dalam proses pengambilan keputusan klien memilih rumah sakit sari mulia banjarmasin menjadi tujuan pelayanan rawat inap.Kata Kunci : Motivasi, Persepsi, pembelajaran dan sikap serta keyakinan.
THE CORRELATION OF THERAPEUTIC COMMUNICATION WITH CLIENT TRUST AGAINST NURSES IN INPATIENT AT SARI MULIA HOSPITAL BANJARMASIN MOHAMMAD BASIT; Rifa"atul Mahmudah
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 6, No 1 (2015): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.79 KB)

Abstract

Background: Therapeutic communication occurs when preceded by a trusting relationship between the nurse and client. In the context of nursing services to the client, the first client must believe that nurses are able to provide nursing care in dealing with complaints.Methods: The research design that used in this research is analytic survey with cross sectional approach with a total sample of 85 male and female patients which have criteria from 17-45 years old and using purposive sampling technique. Collecting data using instruments such as questionnaires therapeutic communication tools and trust client , and then analyzed using the Spearman Rank (Rho) with a significant p = 0.05.Result: The results showed therapeutic communication in the unfavorable category is 55.3% and the trust client in the unfavorable category also is 60.0%. In the analysis by Spearman Rank correlation test results obtained p = 0.009 0.05 with r = 0282 meaning have moderate strength rate.Conclusion: The Existence Of Therapeutic Communication Relationship  With Client Trust Against Nurses In Inpatient General Sari Mulia Hospital Banjarmasin. Keyword: Therapeutic Communication, Client Trust.
HUBUNGAN USIA IBU DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2013-2014 Yayu Puji Rahayu; Mohammad Basid; Mega Silvia
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 6, No 2 (2015): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1413.635 KB)

Abstract

Latar belakang: Berdasarkan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia 359 per 100.000 kelahiranhidup. Penyebab BBLR bisa berasal dari faktor ibu. Faktor ibu yang berperan adalah umur ibu, beratbadan ibu sebelum hamil, kenaikan berat badan ibu selama hamil, riwayat kehamilan sebelumnya,sosial ekonomi yang rendah, kehamilan multipel dan merokok. Umur ibu merupakan salah satu faktoryang menyebabkan kejadian bayi dengan berat badan lahir redah, dimana angka kejadian tertinggiBBLR adalah pada usia dibawah 20 tahun karena dan pada usia diatas 35 tahun BBLR atau bayi beratbadan lahir rendah merupakan salah satu penyebab utama tingginya angka kematian bayi, yangmanaAngka Kematian Bayi (AKB) salah satu indikator untukmengetahui derajat kesehatan di suatu negaraberdasarkan Survey Dasar Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 sebesar 32/1000 kelahiran hidupTujuan Penelitian: Menganalisis hubungan antara usia ibu dengan bayi berat lahir rendah di RSUDDr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin pada tahun 2013-2014Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian adalah survey analitik dengan pendekatan crosssectional dengan populasi bayi BBLR yang dilahirkan di VK Bersalin pada tahun 2013-2014 diRSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin yang berjumlah 653 orang dan seluruh populasidigunakan sebagai responden penelitian.Hasil: hasil penelitian usia ibu yang berisiko melahirkan BBLR sebanyak 172 (26,65%), BBLSR 19(35,19%) dan 7 (36,84%), dan ibu yang tidak berisiko melahirkan BBLR sebanyak 408 (70,35%)BBLSR terdapat 35 (64,81%), 12 BBLER (63,16%)menunjukkan bahwa hasil uji Kolerasi RankSpear man didapatkan hasil yaitu p= 0,294 α=0,005.Simpulan: Hasil analisis diketahui bahwa usia ibu dengan bblr tidak ada hubungan.Kata kunci: Usia, BBLR