Claim Missing Document
Check
Articles

PENATAAN SISTEM DRAINASE DI JALAN SINGA LAUT MALALAYANG DUA Rotikan, Janti; Sumarauw, Jeffry S. F.; Mananoma, Tiny
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 3 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Genangan sering terjadi di Jalan Singa Laut kompleks Perumahan Minanga Permai Malalayang Dua yang disebabkan oleh air hujan. Hal tersebut mengakibatkan terganggunya aktivitas masyarakat sekitar dan para pengguna jalan. Untuk itu perlu dilakukan penataan kembali sistem saluran drainase di daerah tersebut.Survei lapangan dilakukan untuk mengetahuit penyebab terjadinya genangan, kemudian dilakukan analisis hidrologi menggunakan distribusi Log-Pearson III dan menghitung debit rencana dengan Metode Rasional, kemudian dilakukan analisis hidraulika untuk menghitung kapasitas tampung saluran eksisting dan saluran rencana dengan menggunakan rumus Manning. Hasil dari kedua analisis ini dibandingkan (Qkapasitas > Qrencana) untuk melihat daya tampung dari setiap ruas saluran.Berdasarkan hasil analisis, di lokasi penelitian terdapat enam ruas saluran eksisting dari dua puluh dua ruas saluran eksisting tidak mampu menampung debit hujan dengan kala ulang 10 tahun, sehingga perlu dilakukan perubahan dimensi saluran agar saluran yang ada mampu menampung debit yang ada serta penambahan empat belas ruas saluran rencana karena ada beberapa lokasi yang belum memiliki saluran.Kata kunci : Genangan, Analisis Hidrologi, Analisis Hidraulika, Debit Rencana, Debit Kapasitas. 
Analisis Debit Banjir Dan Tinggi Muka Air Sungai Lombagin Kabupaten Bolaang Mongondow Welliang, Aditya Hadipradana; Sumarauw, Jeffry S.F.; Mananoma, Tiny
TEKNO Vol 17, No 71 (2019): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Lombagin merupakan salah satu sungai dengan DAS yang luas di Provinsi Sulawesi Utara. Sungai Lomabagin yang tepatnya berada di Kabupaten Bolaang Mongondow sudah sering meluap dan membanjiri kawasan hilir DAS yang sebagian besar merupakan lahan pertanian dan pemukiman masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan data mengenai besar debit banjir dan tinggi muka air yang dapat terjadi. Analisis dilakukan dengan mencari frekuensi hujan dengan metode Log Pearson III. Adapun data hujan yang digunakan berasal dari 8 pos hujan dan 3 pos klimatologi, yaitu pos hujan Nonapan, Lolak, Ayong, Moayat, Pusian, Konarom, Matayangan, Toraut dan pos klimatologi Tompaso, Nuangan, Doloduo. Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan harian maksimum dari tahun 2006 s/d 2016. Setelah didapat besar hujan, dilakukan simulasi hujan aliran dengan HSS Snyder menggunakan program komputer HEC-HMS. Setelah itu debit puncak hasil simulasi dimasukkan dalam program computer HEC-RAS untuk simulasi tinggi muka air pada penampang yang telah diukur. Hasil simulasi menunjukkan bahwa debit semua penampang sungai dapat menampung debit sungai dimulai dari debit kala ulang 2 tahun sampai debit kala ulang 100 tahun.
ANALISIS NERACA AIR SUNGAI TENDEKI DI TITIK BENDUNG TENDEKI KOTA BITUNG Wahongan, Chresto Ezra; Sumarauw, Jeffry S. F.; Mananoma, Tiny
JURNAL SIPIL STATIK Vol 8, No 2 (2020): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bendung Tendeki memanfaatkan air dari Sungai Tendeki untuk dikelola menjadi air minum oleh PDAM. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan studi mengenai analisis neraca air untuk melihat keseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan air di DAS Tendeki.Ketersediaan air DAS Tendeki dihitung menggunakan debit andalan dengan pencatatan data debit terukur selama 10 tahun yang selanjutnya menghitung debit andalan Q90% sebagai ketersediaan air dan Q95% sesuai  Peraturan Pemerintah untuk pemeliharaan sungai. Kebutuhan air yang dihitung adalah kebutuhan pengambilan air IPA-SPAM PDAM dan kebutuhan pemeliharaan sungai atau Q95%. Analisis neraca air dilakukan dengan membandingkan ketersediaan air dengan kebutuhan air total di DAS Tendeki.Hasil analisis menunjukkan bahwa kebutuhan air minum dan kebutuhan pemeliharaan sungai Q95% tidak terpenuhi karena debit yang besar sehingga ketersediaan air tidak mencukupi. Ketersediaan air Q90% masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air minum PDAM. Kata Kunci : Sungai Tendeki, DAS Tendeki, Debit Andalan, Neraca Air
ANALISIS DEBIT BANJIR DAN TINGGI MUKA AIR SUNGAI KAWANGKOAN DI DESA KAWANGKOAN KECAMATAN KALAWAT KABUPATEN MINAHASA UTARA Makal, Ariel Pribady; Mananoma, Tiny; Sumarauw, Jeffry S. F.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 8, No 3 (2020): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Kawangkoan adalah sungai di Kabupaten Minahasa Utara yang melewati Desa Kawangkoan, Kecamatan Kalawat. Sungai Kawangkoan melewati kawasan pembangunan jembatan yang merupakan bagian dari jalan Tol Manado-Bitung memerlukan analisis debit banjir dan elevasi tinggi muka air yang nantinya akan berpengaruh terhadap perencanaan struktur jembatan tersebut.Analisis debit banjir dan elevasi tinggi muka air dilakukan dengan mencari frekuensi hujan menggunakan metode Log Pearson III. Data hujan yang digunakan berasal dari dua pos hujan, yaitu pos hujan Kaleosan dan pos hujan Talawaan. Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan harian maksimum selama 10 tahun, dari tahun 2009 s/d 2018. Setelah diperoleh besaran curah hujan, pemodelan hujan aliran pada program komputer HEC-HMS menggunakan metode HSS Soil Conservation Services, dan untuk kehilangan air dengan SCS Curve Number (CN). Aliran dasar (baseflow)  menggunakan metode recession. Dilakukan kalibrasi parameter HSS SCS sebelum melakukan simulasi debit banjir dengan menggunakan uji koefisien determinasi (r²). Dalam kalibrasi ini, parameter yang dikalibrasi adalah lag time, curve number, recession constant, baseflow dan ratio to peak. Batasan setiap parameter disesuaikan dengan nilai standar pada program komputer HEC-HMS. Hasil uji koefisien determinasi (r²) menunjukkan nilai 0,852. Analisis debit banjir dilakukan dengan parameter terkalibrasi menggunakan program komputer HEC-HMS. Debit puncak hasil simulasi setiap kala ulang dimasukkan dalam program komputer HEC-RAS  untuk simulasi tinggi muka air pada penampang terukur. Hasil simulasi menunjukkan bahwa semua penampang Sungai Kawangkoan yang ditinjau masih mampu menampung debit banjir yang terjadi untuk kala ulang 5 tahun, 10 tahun, 50 tahun dan 100 tahun. Kata kunci: Sungai Kawangkoan, Debit Banjir, Tinggi Muka Air, HEC-HMS, HEC-RAS.
ANALISIS DEBIT BANJIR DAN TINGGI MUKA AIR SUNGAI MAEN KECIL DI DESA MAEN KABUPATEN MINAHASA UTARA Makahinsade, Imanuel; Mananoma, Tiny; Sumarauw, Jeffry S. F.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 8, No 3 (2020): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Maen kecil adalah salah satu sungai di kabupaten Minahasa Utara yang melewati desa Maen. Sungai ini pernah meluap dan membanjiri beberapa daerah yang dilewati. Luapan air dari sungai Maen kecil menimbulkan kerugian bagi warga yang tinggal di sekitar sungai maupun pengguna jalan raya. Dalam mengantisipasi banjir yang kemungkinan akan terjadi kelak, dibutuhkan data debit banjir dan elevasi tinggi muka air untuk penyesuaian penampang sungai Maen kecil.Analisis dimulai dengan mencari frekuensi hujan menggunakan metode Log Pearson III. Data hujan yang digunakan berasal dari dua pos hujan, yaitu pos hujan Araren – Pinenek dan pos hujan Klimatologi Maen. Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan harian maksimum tahun 2009 s/d 2018. Pemodelan hujan aliran pada program komputer HEC-HMS menggunakan metode HSS Soil Conservation Services, dan untuk kehilangan air dengan SCS Curve Number (CN). Untuk aliran dasar (baseflow) menggunakan metode recession. Dilakukan kalibrasi parameter HSS SCS sebelum melakukan simulasi debit banjir dengan menggunakan uji koefisien determinasi (r²). Parameter yang dikalibrasi adalah lag time, curve number, recession constant, initial discharge dan ratio to peak. Untuk batasan setiap parameter disesuaikan dengan nilai standar pada program komputer HEC-HMS. Hasil uji koefisien determinasi (r²) menunjukan nilai 0,7862. Dilakukan analisis debit banjir dengan parameter terkalibrasi menggunakan program komputer HEC-HMS. Debit puncak hasil simulasi setiap kala ulang dimasukkan dalam program komputer HEC-RAS  untuk simulasi elevasi tinggi muka air pada penampang terukur. Hasil simulasi menunjukkan untuk penampang STA 0 + 0 masih mampu menampung debit banjir pada kala ulang 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun, 50 tahun dan 100 tahun. Selain itu semua penampang sungai Maen kecil yang ditinjau sudah tidak mampu menampung debit banjir untuk kala ulang 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun, 50 tahun dan 100 tahun. Kata kunci: Sungai Maen kecil, Debit Banjir, Elevasi Tinggi Muka Air, HEC-HMS, HEC-RAS
Analisis Sistem Drainase Di Jalan Parigi 7 Kelurahan Malalayang I Kecamatan Malalayang Kota Manado Palimbongan, Regyna Zefanya Amelia; Sumarauw, Jeffry S.F.; Mananoma, Tiny
TEKNO Vol 18, No 74 (2020): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kompleks Jaga V Desa Kawangkoan Baru Kecamatan Jalan Parigi 7, Kelurahan Malalayang I Kecamatan Malalayang memiliki permasalahan yang disebabkan oleh kurangnya kemampuan saluran drainase dalam menampung debit air yang ada. Kurangnya kemampuan saluran drainase dalam menampung debit air mengakibatkan genangan di beberapa titik di Jalan Parigi 7, sehingga mengganggu aktivitas masyarakat sekitar dan masyarakat pengguna jalan. Untuk itu perlu dilakukan penataan kembali jaringan sistem drainase guna untuk mengurangi genangan dan segala akibat lainya.  Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui secara tepat penyebab terjadinya genangan. Analisis Hidrologi dilakukan untuk mendapatkan debit rencana (Qrencana). Perkiraan hujan rencana dilakukan dengan analisis frekuensi terhadap data curah hujan dengan kala ulang 10 tahun menggunakan metode distribusi Log-Pearson III. Debit rencana dihitung menggunakan Metode Rasional. Analisis hidraulika untuk menghitung kapasitas tampung saluran eksisting dan saluran rencana dengan menggunakan rumus Manning. Dari perbandingan antara debit rencana dan debit kapasitas (Qrencana ≤ Qkapasitas), dapat diketahui kemampuan daya tampung dari setiap ruas saluran. Berdasarkan hasil analisis di Jalan Parigi 7, terdapat dua puluh lima ruas saluran eksisting dari lima puluh enam ruas saluran eksisting yang tidak mampu menampung debit hujan dengan kala ulang 10 tahun. Perlu dilakukan perubahan dimensi saluran agar saluran yang ada mampu menampung debit yang ada. Serta penambahan dua puluh delapan ruas saluran rencana karena ada beberapa lokasi yang belum memiliki saluran dan 5 gorong-gorong baru.
Kajian Sistem Drainase Di Jaga V Desa Kawangkoan Baru Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara Mantik, Maria Teresya; Sumarauw, Jeffry S.F.; Mananoma, Tiny
TEKNO Vol 18, No 74 (2020): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kompleks Jaga V Desa Kawangkoan Baru Kecamatan Kalawat sering terjadi genangan akibat kurangnya kemampuan saluran drainase dalam menampung debit air ketika hujan tiba. Genangan tersebut mengakibatkan rusaknya konstruksi jalan di desa itu dan membuat aktivitas masyarakat sekitar serta masyarakat pengguna jalan menjadi terganggu. Untuk itu perlu dilakukan penataan kembali sistem drainase, agar supaya dapat berfungsi dengan baik. Analisis Hidrologi dilakukan untuk mendapatkan debit rencana (Qrenc) Perkiraan hujan rencana dilakukan dengan analisis frekuensi terhadap data curah hujan dengan kala ulang 10 tahun menggunakan metode distribusi Log-Pearson III. Debit rencana dihitung dengan Metode Rasional. Analisis hidraulika untuk menghitung kapasitas tampung saluran eksisting dan saluran rencana dengan menggunakan rumus Manning. Dari perbandingan Antara debit rencana dan debit kapasitas (Qrenc ≤ Qkaps), didapatkan kemampuan daya tampung dari setiap ruas saluran. Berdasarkan hasil analisis di lokasi penelitian terdapat tiga belas saluran eksisting dari tiga puluh empat ruas saluran eksisting yang tidak mampu menampung debit hujan dengan kala ulang 10 tahun. Diperlukan perubahan dimensi saluran agar mampu menampung debit. Penambahan tujuh ruas saluran rencana pada beberapa lokasi yang belum memiliki saluran dan lima gorong-gorong baru.
PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KECAMATAN POSO KOTA SULAWESI TENGAH Mampuk, Cristiandi Richardo; Mananoma, Tiny; Tanudjaja, Lambertus
JURNAL SIPIL STATIK Vol 2, No 5 (2014): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Zona pelayanan air bersih di Kecamatan Poso Kota dimiliki oleh PDAM Poso. Pada zona ini masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan akses pelayanan distribusi air bersih, disebabkan rendahnya tingkat pelayanan kepada masyarakat. Untuk melayani masyarakat yang semakin hari semakin bertambah, diperlukan pengembangan sistem penyediaan air bersih sehingga dapat memenuhi kebutuhan air bersih di zona pelayanan ini. Sistem penyediaan air bersih direncanakan dapat memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah studi sampai tahun 2032. Kebutuhan air bersih dihitung berdasarkan proyeksi jumlah penduduk yang pertumbuhannya dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linier. Untuk mendesain sistem penyediaan air bersih digunakan software EPANET 2.0. Pengembangan yang dilakukan di PDAM Poso antara lain penambahan pompa baru dengan kapasitas penyadapan 5 liter/detik, dan memperbesar ukuran dari bak penampung dan reservoar, serta pipa transmisi dan pipa distribusi. Dari hasil perhitungan, analisis kebutuhan air bersih untuk Kecamatan Poso Kota pada tahun 2032  mencapai 61,213 liter/detik. Pengembangan sistem penyediaan air bersih terdiri dari intake, pipa transmisi air baku Ø406,4 mm dan panjang (L) = 40 m, unit pengolahan (IPA), pipa transmisi air bersih Ø203,4 mm dan panjang (L) = 450 m, bak penampung berukuran 15,0 m x 15,0 m x 6,0 m, reservoar distribusi  berukuran 14,0 m x 14,0 m x 4,0 m, pipa distribusi Ø203,4 mm s/d Ø101,6 mm. Kata Kunci : PDAM Poso, Sistem Penyediaan, Kebutuhan air.
PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA RINONDORAN KECAMATAN LIKUPANG TIMUR KABUPATEN MINAHASA UTARA Sibula, Brainer; Mananoma, Tiny; Tanudjaja, Lambertus; Binilang, Alex
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 11 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Rinondoran yang terdiri dari 6 lingkungan belum mendapatkan pelayanan air bersih dari PDAM Kabupaten Minahasa Utara dan selama ini mengandalkan sumur dalam yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara. Dari sumur tersebut, air dipompa ke 6 tangki di atas tower setinggi 4 meter kemudian dialirkan secara gravitasi ke 12 kran umum di desa Rinondoran namun hanya melayani sebagian wilayah desa, sehingga ada masyarakat yang tidak mendapatkan air.Di desa Rinondoran akan direncanakan jaringan distribusi air bersih yang baru agar sebagian wilayah desa Rinondoran yang belum terlayani air bersih dari sumur dalam eksisting dapat terlayani dengan baik.Air yang dipompa selama 10 jam dengan debit 1,1104 l/d pada sumur dalam eksisting menghasilkan 39.973 liter dalam satu hari. Dalam perencanaan ini, direncanakan pemakaian air selama 12 jam/hari, sehingga kapasitas air dari sumur dalam eksisting masih mampu melayani kebutuhan air total di desa Rinondoran sampai tahun 2022. Pompa beroperasi dari jam 5.00 sampai 15.00 wita untuk melayani kebutuhan air warga Rinondoran dari jam 5.00 sampai 17.00 wita (selama 12 jam). Air dipompa ke reservoir yang direncanakan terletak di desa Rinondoran pada elevasi 64,484 m. Ukuran reservoir yang direncanakan adalah (1,5 x 1,5 x 1,0 m). Pipa distribusi dari reservoir ke hidran-hidran umum yang disebarkan di desa, menggunakan pipa HDPE SDR-11, S-5 dengan diameter bervariasi dari 12,7 mm sampai 63,5 mm (1/2” – 2 ½”).Kata kunci : Desa Rinondoran, sumur, reservoir, debit, kebutuhan air.
ANALISIS SEDIMENTASI DI MUARA SUNGAI PANASEN Sembiring, Amelia E.; Mananoma, Tiny; Halim, Fuad; Wuisan, Eveline M.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 2, No 3 (2014): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Danau Tondano adalah danau alami dengan berbagai fungsi yang sangat berkaitan erat dengan kehidupan masyarakat bukan saja di Kabupaten Minahasa tetapi hampir di sebagian besar wilayah Propinsi Sulawesi Utara. Pendangkalan akibat sedimentasi merupakan salah satu permasalahan yang terjadi di Danau Tondano. Ada 35 sungai yang menjadi inlet Danau Tondano yang berperan dalam menyuplai air dan sedimen ke Danau. Sungai Panasen adalah salah satu dari 35 sungai tersebut dan sebagai penghasil sedimen terbesar ke Danau Tondano. Sedimentasi yang terjadi di muara sungai Panasen akan berpengaruh terhadap kondisi sedimen di Danau Tondano. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian mengingat peranan Danau Tondano yang sangat strategis. Untuk menganalisis debit sedimen digunakan debit dominan dengan data debit aliran sungai panasen selama 10 tahun. Metode yang pakai dalam menganalisis total angkutan sedimen adalah metode Einsten dan metode Bagnold. Dari analisis debit aliran dominan sebesar 1,267 m3/det, diperoleh total angkutan sedimen metode Einsten sebesar 895,6224 m3/tahun dan metode Bagnold sebesar 1419,5461 m3/tahun. Kata kunci: Debit dominan, Angkutan Sedimen, Sungai Panasen