Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS DEBIT BANJIR DAN TINGGI MUKA AIR SUNGAI WARAT DI DESA WARUKAPAS KECAMATAN DIMEMBE KABUPATEN MINAHASA UTARA Sundalangi, Alfa Dipo; Sumarauw, Jeffry S. F.; Mananoma, Tiny
JURNAL SIPIL STATIK Vol 8, No 3 (2020): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu bencana alam yang sering terjadi pada saat musim penghujan adalah banjir. Sungai Warat merupakan salah satu sungai di Kabupaten Minahasa Utara yang mengalir melewati Desa Warukapas, Kecamatan Dimembe. Letak Sungai Warat yang mengalir melewati kawasan perkampungan memerlukan perhitungan debit banjir dan elevasi tinggi muka air. Dalam penelitian ini dilakukan perkiraan besaran debit banjir rencana di Sungai Warat dengan metode Perbandingan Luas DAS. Simulasi elevasi tinggi muka air pada penampang yang ditinjau menggunakan program HEC-RAS versi 4.1.0. Sungai Warat memiliki luas DAS 5,454 km2. Data debit yang digunakan berasal dari tempat pengukuran debit Sungai Talawaan dengan debit terukur sepanjang 10 tahun dari tahun 2007, 2010 sampai tahun 2018. Karena data debit terukur berada di sungai utama yang sama dengan lokasi penelitian, maka debit terukur di titik penelitian Sungai Warat dapat diperkirakan dari data debit terukur Sungai Talawaan dengan menggunakan metode Perbandingan Luas DAS. Setelah mendapatkan data debit terukur di Sungai Warat, dilakukan analisis frekuensi debit menggunakan distribusi Log Pearson III untuk mendapatkan debit banjir rencana dengan kala ulang 5, 10, 50 dan 100 tahun. Debit puncak hasil perhitungan setiap kala ulang dimasukkan dalam program komputer HEC-RAS untuk simulasi tinggi muka air pada penampang yang telah diukur. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pada penampang STA 0+75 sampai STA 0+200 pada kala ulang 5 tahun; STA 0+125 sampai STA 0+200 pada kala ulang 10 tahun; STA 0+75 sampai STA 0+200 pada kala ulang 50 tahun; dan STA 0+75 sampai STA 0+200 pada kala ulang 100 tahun terjadi luapan karena elevasi tinggi muka air melebihi tinggi tebing sungai pada penampang yang ditinjau. Kata kunci: Sungai Warat, Debit Banjir Rencana, Tinggi Muka Air, HEC-RAS
ANALISIS SEDIMENTASI DI MUARA SUNGAI SALUWANGKO DI DESA TOUNELET KECAMATAN KAKAS KABUPATEN MINAHASA Mokonio, Olviana; Mananoma, Tiny; Tanudjaja, Lambertus; Binilang, Alex
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 6 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPendangkalan akibat sedimentasi menjadi salah satu permasalahan yang terjadi di danau Tondano. Hal ini tidak lepas dari pengaruh kondisi sungai-sungai yang masuk ke danau (inlet). Sungai Saluwangko merupakan salah satu sungai yang bermuara di danau Tondano. Sedimentasi yang terjadi di muara sungai Saluwangko akan berpengaruh terhadap kondisi sedimen di danau Tondano. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis debit sedimen dasar (bed load) di muara sungai Saluwangko.Pada penelitian ini dilakukan pengukuran langsung di muara sungai untuk mendapatkan data morfologi sungai dan sampel sedimen pada dasar sungai. Sampel sedimen kemudian diperiksa di laboratorium untuk mendapatkan ukuran diameter butiran (D35, D50, D90) dan berat jenis sedimen. Dalam analisis juga digunakan nilai debit hasil pengukuran di lapangan (Qukur) dan debit hasil perhitungan (Qdominan). Data-data yang telah diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan rumus empiris yaitu Meyer-Peter, Einstein dan Van Rjin.Dari analisis debit sedimen dasar di muara sungai Saluwangko diperoleh hasil: untuk metode Meyer-Peter dengan Qukur = 3,287 m3/det diperoleh debit sedimen dasar Qb = 829,32 m3/tahun, Qhitung = 1,262 m3/det; debit sedimen dasar Qb = 540,85 m3/tahun. Untuk metode Einstein dengan Qukur = 3,287 m3/det diperoleh debit sedimen dasar Qb = 1788,76 m3/tahun, Qhitung = 1,262 m3/det; debit sedimen dasar Qb = 1513,86 m3/tahun. Sedangkan untuk metode Van Rjin didapatkan nilai negatif dan disimpulkan metode ini tidak cocok untuk kondisi sungai Saluwangko. Hasil analisis menunjukan debit sedimen dasar mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya debit aliran sungai.Kata kunci : Sedimen Dasar , Sedimentasi , Sungai Saluwangko
ANALISIS DEBIT BANJIR DAN TINGGI MUKA AIR SUNGAI KOKOLEH KABUPATEN MINAHASA UTARA Moningka, Kevin Elberd; Sumarauw, Jeffry S. F.; Mananoma, Tiny
JURNAL SIPIL STATIK Vol 8, No 3 (2020): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Kokoleh merupakan salah satu sungai di Kabupaten Minahasa Utara yang melewati Desa Kokoleh, Kecamatan Likupang Selatan. Sungai Kokoleh pernah mengalami peningkatan tinggi muka air dan menyebabkan banjir, oleh karena itu dibutuhkan perhitungan debit banjir dan elevasi tinggi muka air yang dapat terjadi.Analisis debit banjir dan elevasi tinggi muka air dilakukan dengan mencari debit banjir rencana melalui analisis frekuensi menggunakan metode Log Pearson III. Data debit berasal dari pos debit, yaitu pos debit Likupang. Data debit ini adalah data debit maksimum sesaat selama 10 tahun, yaitu dari tahun 2007, 2010 s/d 2018. Data debit yang digunakan ini sudah melalui perhitugan perbandingan luas DAS antara data debit terukur dan data debit sungai pada lokasi penelitian. Debit puncak setiap kala ulang dimasukkan dalam program komputer HEC-RAS  untuk simulasi tinggi muka air pada penampang yang telah diukur.Hasil simulasi menunjukkan bahwa pada semua penampang Sungai Kokoleh yang ditinjau tidak mampu menampung debit banjir yang terjadi untuk kala ulang 5 tahun, 10 tahun, 50 tahun dan 100 tahun. Kata kunci: Sungai Kokoleh, Debit Banjir Rencana, Tinggi Muka Air, HEC-RAS
ANALISIS ANGKUTAN SEDIMEN PADA SUNGAI MANSAHAN Sudira, I Wayan; Mananoma, Tiny; Manalip, Hierico
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 3, No 1 (2013): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai salah satu sumber daya, potensi yang terkandung dalam air dapat memberikan manfaat ataupun kerugian bagi kehidupan dan penghidupan manusia serta lingkungannya. Perubahan fungsi lingkungan yang disebabkan oleh laju pertumbuhan jumlah penduduk, serta meningkatnya aktivitas masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup, telah berdampak negatif terhadap kelestarian sumber daya air, serta meningkatnya perubahan morfologi sungai akibat daya rusak air yang disebabkan antara lain berupa banjir, erosi dan sedimentasi. Analisis angkutan sedimen bertujuan untuk mengetahui besaran sedimen serta pengaruhnya terhadap morfologi sungai dan cara pengendalian yang tepat untuk mengurangi efek daya rusak air sehingga tercipta kehidupan masyarakat yang aman dan nyaman. Pengendalian dilakukan menempatkan bangunan–bangunan pengendali sedimen maupun konservasi di bagian hulu sungai. Untuk mendapatkan kajian yang tepat maka salah satu cara adalah analisis angkutan sedimen pada sungai. Kajian ini mengidentifikasi pola/metode yang tepat dan besaran angkutan sedimen yang terjadi di sungai selama kurun waktu tertentu. Hasil analisis menunjukan bahwa pada sungai mansahan di ruas terpilih terjadi sedimentasi 251,21 m3/hari dan dari 3 metode (Van Rijn, MPM dan Rottner) yang dipakai hasil yang mendekati dengan pengukuran adalah metode rottener. Kata kunci : angkutan sedimen, erosi, sedimentasi
ANALISIS NERACA AIR SUNGAI ALO DI TITIK BENDUNG ALO KABUPATEN GORONTALO Sisvanto, Kenyo Sekardonya; Mananoma, Tiny; Sumarauw, Jeffry S. F.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 8, No 4 (2020): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu pemanfaatan DAS Alo yang secara administrasi sebagian besar berada di Kecamatan Tibawa, yaitu dengan pembangunan  Bendung Alo yang sangat berguna sebagai penunjang kegiatan di bidang pertanian. Akhir - akhir ini  pada musim kemarau debit di Bendung Alo mengalami penurunan sehingga Bendung Alo tidak mampu menyuplai air secara maksimal untuk kebutuhan irigasi, akibatnya para petani mengalami kerugian. Padahal sebagian besar masyarakat yang ada di lingkup DAS Alo berprofesi sebagai petani, hal tersebut menggambarkan bahwa kehidupan masyarakat sangat bergantung pada penggunaan lahan serta ketersediaan air. Maka dari itu, diperlukan analisis neraca air untuk melihat keseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan air di DAS Alo.Analisis neraca air dilakukan dengan membandingkan ketersediaan dan kebutuhan air di DAS Alo. Ketersediaan air dihitung menggunakan metode NRECA (National Rural Electric Cooperative Association) dengan masukan data curah hujan, evapotranspirasi dan parameter DAS untuk mencari debit andalan Q80% dan Ketersediaan air untuk pemeliharaan sungai Q95%. Kebutuhan air yang dihitung adalah kebutuhan air untuk D.I Alo.Hasil dari analisis neraca air menunjukkan bahwa ketersediaan air di DAS Alo tidak mampu memenuhi kebutuhan air untuk lahan irigasi di sekitar DAS Alo baik untuk lahan irigasi fungsional maupun potensial. Masa tanam dan pola tanam yang digunakan perlu disesuaikan kembali sehingga ketersediaan air dapat memenuhi kebutuhan lahan irigasi fungsional.  Kata Kunci : DAS Alo, Metode NRECA, Neraca Air
ANALISIS DEBIT BANJIR DAN TINGGI MUKA AIR SUNGAI PINATEDUAN DI DESA TATELU KABUPATEN MINAHASA UTARA Slat, Queen Sukma; Mananoma, Tiny; Sumarauw, Jeffry S. F.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 8, No 3 (2020): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu fenomena alam yang mengancam keberadaan hidup manusia setiap masuk musim penghujan adalah banjir. Sungai Pinateduan memiliki luas DAS 38,1228 km2 merupakan salah satu sungai di Kabupaten Minahasa Utara yang melewati Desa Tatelu Kecamatan Dimembe. Sungai ini mengalir melewati kawasan pemukiman penduduk. Meluapnya Sungai Pinateduan sangat berpotensi menimbulkan bencana banjir, dikarenakan bertemunya 3 sungai kecil. Pada penelitian ini perkiraan debit banjir rencana di Sungai Pinateduan dilakukan dengan analisis hidrologi untuk mengetahui besaran debit banjir rencana. Debit banjir rencana adalah debit maksimum pada suatu sungai dengan periode tertentu. Analisis menggunakan beberapa metode yaitu metode data debit tersedia ataupun tidak tersedia data debit. Sungai Pinateduan memiliki data debit pengukuran sehingga tidak di perlukan analisis curah hujan. Data debit harian maksimum selama 10 tahun, yaitu dari tahun 2007 s/d 2018 berasal dari pos pengukuran debit Talawaan. Dilakukan analisis frekuensi debit dengan kala ulang 5, 10, 50, dan 100 tahun. Analisis Hidraulika untuk prediksi elevasi tinggi muka air menggunakan program HEC-RAS versi 5.07. Hasil analisis Hidraulika menggunakan program HEC-RAS versi 5.07 menunjukkan  bahwa simulasi tinggi muka air pada semua penampang sungai terukur mengalami kondisi banjir. Elavasi muka air banjir melebihi evalasi Tebing sungai. Perlu dilakukan upaya pengendalian banjir antara lain berupa berupa normalisai sungai. Kata kunci: Sungai Pinateduan, Debit Banjir Rencana, Tinggi Muka Air, HEC-RAS
ANALISIS DEBIT BANJIR DAN TINGGI MUKA AIR SUNGAI BIYONGA KECAMATAN LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO Utomo, Satrio Bagus; Mananoma, Tiny; Sumarauw, Jeffry S. F.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 8, No 5 (2020): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Biyonga merupakan salah satu sungai di Kabupaten Gorontalo yang melewati Kelurahan Hunggaluwa, Kecamatan Limboto. Sungai ini sudah pernah meluap dan menyebabkan kerugian bagi warga sekitar. Oleh karena itu dibutuhkan perhitungan debit banjir dan elevasi tinggi muka air yang dapat terjadi.Pada penelitian ini dilakukan perkiraan debit banjir rencana di Sungai Biyonga dengan analisis hidrologi untuk mengetahui besaran debit banjir rencana. Debit banjir rencana adalah debit maksimum pada suatu sungai dengan periode tertentu. Analisis menggunakan beberapa metode yaitu metode data debit tersedia ataupun tidak tersedia data debit. Sungai Biyonga memiliki data debit pengukuran sehingga tidak di perlukan analisis curah hujan. Data debit harian maksimum selama 12 tahun, yaitu dari tahun 2007 s/d 2018 berasal dari pos pengukuran debit Kayu Bulan. Dilakukan analisis frekuensi debit dengan kala ulang 5, 10, 25, 50, dan 100 tahun. Analisis Hidraulika untuk prediksi elevasi tinggi muka air menggunakan program HEC-RAS versi 5.07.Hasil simulasi menunjukkan bahwa penampang Sungai Biyonga untuk Kala Ulang 5 Tahun (STA 0 + 145 m, STA 0 + 272 m, STA 0 + 395 m, STA 0 + 490 m), dan Kala Ulang 10 Tahun (STA 0 + 145 m, STA 0 + 272 m) masih dapat menampung debit banjir sedangkan untuk Kala Ulang 10 Tahun (STA 0 + 395 m dan STA 0 + 490 m), Kala Ulang 25 Tahun, Kala Ulang 50 Tahun dan Kala Ulang 100 Tahun semua penampang sudah tidak dapat menampung debit banjir. Kata kunci: Sungai Biyonga, Debit Banjir Rencana, Tinggi Muka Air, HEC-RAS
ANALISIS TRANSPOR SEDIMEN PADA SUNGAI TONDANO RUAS KAIRAGI – SINGKIL Koagouw, Yohanis Wuaya Yusuf; Mananoma, Tiny; Sumarauw, Jeffry S. F.
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 11, No 1 (2021): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Tondano merupakan sungai di Sulawesi Utara yang mengalir melewati 2 kabupaten yaitu Kabupaten Minahasa dan Kabupaten Minahasa Utara, serta 1 kota yaitu kota Manado. Sebagai salah satu sungai terpenting di Sulawesi Utara, sungai Tondano tidak terlepas dari permasalahan. Salah satu permasalahan yaitu pendangkalan alur sungai Tondano. Pendangkalan sungai Tondano menjadi salah satu penyebab terjadinya luapan air sungai yang menyebabkan banjir di daerah hilir sungai di mana terdapat konsentrasi pemukiman dengan aktifitas yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran besaran transpor sedimen yang terjadi di sungai Tondano khususnya di ruas Kairagi-Singkil.Penelitian dilakukan dalam 2 tahap analisis yaitu analisis debit maksimum dan analisis sedimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk debit maksimum sebesar 2249,1 m3/det terdapat transpor sedimen yang cukup besar terjadi di sungai Tondano yaitu antara 442,99 ton/km2/tahun – 43.038,15 ton/km2/tahun, angka tersebut melebihi angka toleransi transpor sedimen di sungai Tondano yaitu pada kisaran 2.080-3.250 ton/km2/tahun.Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa transpor sedimen telah melebihi batas toleransi sungai Tondano dan mempengaruhi aliran air sungai Tondano yang berkontribusi pada terjadinya banjir di pemukiman warga pada bagian hilir sungai. Kata Kunci: Sungai Tondano, Sedimentasi, Debit, Banjir
ANALISIS DEBIT BANJIR SUNGAI TONDANO MENGGUNAKAN METODE HSS GAMA I DAN HSS LIMANTARA Rapar, Sharon Marthina Esther; Mananoma, Tiny; Wuisan, Eveline M.; Binilang, Alex
JURNAL SIPIL STATIK Vol 2, No 1 (2014): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Tondano adalah salah satu sungai di propinsi Sulawesi Utara, bermuara di teluk Manado, memiliki panjang 39.9 Km dan luas DAS sebesar 544.13 Km2. Sungai ini tidak luput dari masalah banjir yang pada akhirnya dapat menyebabkan banyak kerusakan. Untuk perencanaan pengendalian banjir, pengamanan sungai, dan berbagai bangunan air di sungai perlu dilakukan analisis hidrologi untuk mendapatkan besaran banjir rencana. Dalam penelitian ini digunakan metode HSS dan analisis frekuensi.Untuk menghitung debit banjir di Sungai Tondano digunakan data curah hujan di stasiun Kayuwatu, Papakelan, dan Wasian Kakas dengan periode pencatatan tahun 1992 s/d 2011 dan menggunakan peta topografi skala 1:200.000.Hasil analisis debit banjir rencana untuk masing-masing metode dengan berbagai periode ulang diperoleh analisis dari HSS Gama I memberikan nilai terbesar, yang kemudian diikuti oleh HSS Limantara. Analisis Frekuensi memberikan nilai terkecil. Besaran debit banjir rencana metode HSS Limantara lebih mendekati hasil analisis menggunakan metode Analisis Frekuensi.Kata kunci: Sungai Tondano, HSS Gama I, HSS Limantara, DAS, debit banjir
Analisis Sistem Saluran Drainase Di Kawasan Citymart Swalayan Kota Bitung Tawera, Alfanny A.; Mananoma, Tiny; Sumarauw, Jeffry S. F.
TEKNO Vol 19, No 79 (2021)
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Citymart Swalayan merupakan salah satu pusat perbelanjaan yang ada di Kota Bitung, tepatnya berada di Jl. Yos Sudarso, Kelurahan Bitung Tengah, Kecamatan Maesa. Pada daerah Kawasan Citymart Swalayan terdapat genangan yang terjadi ketika turun hujan, genangan yang terjadi diakibatkan oleh kondisi eksisting saluran yang dalam kondisi kurang baik, dan beberapa ruas tidak memiliki saluran. Analisis sistem saluran drainase di Kawasan Citymart Swalayan diperlukan untuk mengetahui apakah saluran eksisting mampu menampung debit air hujan. Sesuai dengan standar perencanaan drainase di Provinsi Sulawesi Utara digunakan curah hujan dengan kala ulang 10 tahun dengan menggunakan metode Log-Pearson III. Debit rencana (Qrenc) didapatkan dengan menggunakan metode rasional, kemudian untuk debit kapasitas (Qkaps) dihitung pada analisis hidraulika. Untuk mengetahui kemampuan setiap ruas saluran dan gorong-gorong debit rencana dan debit kapasitas akan dibandingkan (Qkaps > Qrenc). Berdasarkan hasil analisis terdapat 2 ruas saluran eksisting yang tidak mampu menampung debit air, maka dilakukan perbaikan dimensi saluran. Ada penambahan 7 ruas saluran baru yang akan didesain berdasarkan syarat (Qkaps > Qrenc). Kata kunci – sistem drainase, debit rencana, debit kapasitas saluran