Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

KENDALA GURU DALAM PENANAMAN NILAI KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA DI SD NEGERI 54 BANDA ACEH Nurrahmah Nurrahmah; Sulaiman Sulaiman; Syarifah Habibah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 4, No 2 (2019): MEI 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Upaya dalam menanamkanii nilaii cinta tanah air tidak mudah  diomongkan ataui dimusyawarahkan. Tujuani dan materii dari nilaii cintai tanahi airi disekolah perlui direncanakan dengan matan g agar muncul peradabani barui yangi mengedepankani ikepentingan tanahi airi diatas kepentingani diri sendiri lalu dapat dibentuk kepribadiannya cerminkan nilai-nilai pancasilai terutamai saatt beradai dilingkungan sekolahi. Salah satunya merasa bangga dan mencintai produk-produk dalam negeri seperti pakaian, makanan, mainan dan produk domestik lainnya.Adapun tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kendala yang sering dihadapi oleh guru-guru saat menanamkan karakter cinta tanah air pada peserta didik di SD Negeri 54 Banda Aceh.Pendekatan dalam penelitian ini kualitatif.Subjek nya adalah guru di SD Negeri 54 Banda Aceh. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan dokumentasi.Analisis  data menggunakan   Reduksi Data, Model  Data (Data Display) dan  Penarikan/Verifikasi  Kesimpulan.Hasill penelitian menunjukkani guru-guru di SD negeri 54 Banda Aceh menghadapi kendala dalam penanaman karakter cinta tanah air  yaitu keenam indikator dari karakter terebut, tidak dapat dimasukkan dalam seluruh mata pelajaran, seperti menyukai budaya nusantara, lrela iberkorban demii nusa  bangsa, banggai berbangsai dani bertanaha air Indonesia, menempatkani kepentingani bangsai dani Negarai hanya sering ditanamkan dalam pelajaran tertentu saja. Sedangkan indikator penggunaani bahasai Indonesiai yangi baik idan benari tiak mengalami kendala, karena penggunaani bahasai Indonesia ini dapat diterapkan disaat proses pembelajaran semua mata pelajaran. Akan tetapi terdapat kendala dari lingkungan sekitar siswa, seperti lingkungan pergaulan siswa yang tidak mendukung terbentuknya karakter cinta tanah airr pada siswai.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa guru menghadapi kendala dalam menanamkan nilai karakter cinta tanah air dikarenakan terkendala dalam penyesuaian dengan mata pelajaran dan juga kondisi belajar siswa baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan pergaulan
Penerapan Model Penemuan Terbimbing (Guided Discovery) Dengan Alat Peraga MEQIP Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Pada Materi Luas Lingkaran Di Kelas VI SD Negeri 13 Kolo Kota Bima Nurrahmah Nurrahmah; Ayu Wandira
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 2, No 3 (2018): JISIP : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan
Publisher : Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.934 KB) | DOI: 10.36312/jisip.v2i3.506

Abstract

guru matematika diperoleh  informasi bahwa  terdapat beberapa kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran matematika kelas VI yang ada di SD Negeri 13 Kolo Kota Bima pada materi luas lingkaran, tersebut diantaranya: guru masih menggunakan metode ceramah yang membuat peserta didik merasa jenuh dan bosan yang berakibat pada rendahnya hasil belajar peserta didik. Rata-rata siswa tersebut mempunyai nilai matematika pada semester ganjil dengan hasil yang masih rendah. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat dikemukakan bahwa proses tindakan hasil evaluasi dari penelitian telah diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa dalam penerapan penggunaan media meqip dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SDNegeri13 Kolo Kota Bima pada mata pelajaran matematika. Hasil belajar matematika siswa tersebut ditunjukkan oleh aktivitas belajar siswa dalam kelas dan hasil evaluasi tiap akhir siklus. Pada siklus I hasil observasi aktivitas siswa menunjukkan rata-rata skor evaluasi yang diperoleh yaitu 64,75 dengan nilai persentase ketuntasan 55% dengan kategori “baik”. Sedangkan pada siklus II hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan sampai rata-rata skor evaluasi yang diperoleh yaitu 68,75 dengan nilai persentase ketuntasan 90% dengan kategori “sangat baik”. Dengan demikian, pemanfaatan media meqip dapat dikatakan berhasil dan efektif digunakan pada proses belajar mengajar pada materi luas lingkaran
Karakteristik dan Makna Nazam Karangan Ulama Aceh di Kabupaten Bireuen Al Furqan Al Furqan; Nurrahmah Nurrahmah; Zakiatul Sadri
Jurnal Dedikasi Pendidikan Vol 4, No 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research entitled “The Characteristic and Meaning of Nazam Compositions by Aceh Moslem Scholars in Bireuen Regency. The number of data in this research were eleven data which consisted of five details data from participant’s record and six data which were obtained from manuscript text or Nazam documentation of Moslem Scholars and respondent. Data gathering was done by using the techniques of observation, interview, record, note, and documentation. The data were analyzed through steps of transcribed the data, classified or sorted the data, identified the data characteristic, and described the meaning of data. The findings of this research revealed that the characteristics of Nazam which were composed by Aceh Moslem Scholars in Bireuen Regency arranged of (1) stanza, (2) rhyme, (3) religious themes, (4) syllables variation number, (5) used Arabic vocabularies, (6) began with praises to Allah and greetings to the Prophet. Furthermore, the meanings of Nazam Composition by Aceh Moslem Scholars in Bireuen Regency consisted of (1) denotative meaning, (2) connotative meaning, (3) lexical meaning, (4) stylistic meaning, (5) interpretation meaning
Restrukturisasi Sapaan Kekerabatan Bahasa Aceh Sebagai Pendidikan Strategi Tutur Sapa Bagi Kaum Muda Aceh Subhayni Subhayni; Armia Armia; Nurrahmah Nurrahmah
JURNAL SERAMBI ILMU Vol 21, No 1 (2020): Jurnal Serambi Ilmu
Publisher : UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/si.v21i1.1901

Abstract

Penelitian ini  bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran kata penyapa hubungan kekerabatan yang terdapat dalam bahasa Aceh. Banyak keluarga di Aceh saat ini tidak lagi  menggunakan kata sapaan bahasa Aceh, khususnya kata penyapa dalam hubungan kekeluargaan, terutama, kaum muda. Penelitian ini mengggunakan pendekatan kualitatif dengan dekskripsi-analitis. Data penelitian ini dikumpulkan dengan teknik pengamatan, kuesioner, dan wawancara. Teknik analisis data dilakukan dengan membaca dan mendengarkan isi data, mengidentifikasi isi data, mengklasifikasi isi data, menginterpretasi isi data, menganalisis isi data, dan menyimpulkan hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan beberapa hal, yaitu (1) dalam pemakaiannya, kata sapaan kekerabatan dalam bahasa Aceh memiliki banyak variasi; (2) variasi kata sapaan kekerabatan dalam bahasa Aceh disebabkan oleh jenis kelamin lawan bicara, usia lawan bicara, status sosial lawan bicara, garis keturunan, garis perkawinan, dan perbedaan daerah; (4) terdapat beberapa kata sapaan yang bentuknya sama, tapi pemakaiannya berbeda. Hal ini disebabkan oleh daerah penggunaan atau strata sosial pengguna kata sapaan. Hasil penelitian dapat memberikan sumbangsih yang besar terhadap kelestarian bahasa Aceh bidang kata penyapa hubungan kekerabatan. sehingga kelak akan menjadi acuan bagi para peneliti yang akan melihat kondisi sosiolinguitik bahasa Aceh.
Konsep Manusia Unggul: Kajian atas Naskah Anis Al-Muttaqin Nurrahmah Nurrahmah
Jurnal Lektur Keagamaan Vol 11 No 1 (2013): Jurnal Lektur Keagamaan Vol. 11 No. 1 Tahun 2013
Publisher : Center for Research and Development of Religious Literature and Heritage, Agency for Research and Development and Training, Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.834 KB) | DOI: 10.31291/jlk.v11i1.56

Abstract

Pada abad ke-16 sampai abad ke-19 M perkembangan Islam di Nusantara diwarnai wacana intelektual yang bernuansa tasawuf, baik yang bercorak falsafi maupun yang bercorak akhlaqi yang lebih berorientasi kepada pengamalan ‘amali praktis dan pembinaan akhlaq al-karimah. Salah satu tokohnya adalah ’Abd al-¢amad al-Palimbanī yang melahirkan karya berjudul Anis al-Muttaqin. Manuskrip ini berisi tentang bagaimana terciptanya kualitas manusia unggul yang tidak hanya mampu menjalin hubungan yang baik dengan Allah sebagai Pencipta, namun juga memiliki hubungan yang baik dengan sesama makhluk melalui akhlak yang terpuji. Manusia unggul menurut naskah AM adalah Pertama, orang yang mampu menyelaraskana antara zikir dan fikir. Kedua, orang yang mampu menyeimbangkan antara ilmu dan amal shalih. Ketiga, adalah orang yang melandasi amalnya dengan hati yang ikhlas.Kata Kunci: Tawasuf, Akhlak Karimah, Manusia Unggul
Makna Moderasi dalam Ritual Ngareremokeun Masyarakat Kasepuhan Cisungsang, Lebak-Banten Mahmudah Nur; Novita Siswayanti; Nurrahmah Nurrahmah
Jurnal SMART (Studi Masyarakat, Religi, dan Tradisi) Vol 7, No 2 (2021): Jurnal SMaRT : Studi Masyarakat, Religi, dan Tradisi
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14795.547 KB) | DOI: 10.18784/smart.v7i2.1373

Abstract

The Ngareremokeun ritual is a form of indigenous community belief in the Kasepuhan Cisungsang who live around the Mount Halimun Salak National Park (TNGHS) Lebak Regency, Banten Province toward customary law as the embodiment of ancestral mandates. The Ngareremokeun tradition is also evidence of various cultures acculturation without eliminating another cultural element. This paper aims to understand the meaning of moderation as reflected in the Ngareremokeun ritual and to show its relevance to the context of the community that owns the tradition and Indonesian society in general. This descriptive study emphasizes on qualitative data with a structuralist approach that aims to describe the moderation values reflected in the Ngareremokeun ritual. Data was collected through interviews with cultural actors and direct observation on the Ngareremokeun ritual. The results of this study indicate that the Ngareremokeun ritual is the evidence of knowledge resource and cultural expression of indigenous people in the Kasepuhan Cisungsang to maintain the sustainability of their traditions. The meaning of the symbols embodied in this tradition, the moderation values in the Ngareremokeun ritual is appropriate with the four indicators of religious moderation, namely national commitment, tolerance, non-violence, and accommodating to local culture. The moderation value can also be found in the attitudes and behavior of the Ngararemokeun’s actors and the indigenous people in Kasepuhan Cisungsang.
Pembuatan Film Animasi Gam Cantoi Nurrahmah Nurrahmah
Jurnal Tika Vol 5 No 3 (2020): Jurnal Teknik Informatika Aceh
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer Universitas Almuslim Bireuen - Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1690.812 KB) | DOI: 10.51179/tika.v5i3.139

Abstract

Masalah bahasa Aceh bukanlah satu hal yang harus diperdebatkan karena pengunaan bahasa Aceh di Propinsi Aceh sendiripun disetiap kabupaten atau daerah berbeda dialok dan pengunaannya. Namun secara umum bahasa Aceh kawasan pantai timur barat sumatera yang lazim digunakan sebagai bahasa adat lisan di Aceh. Perkembangan dunia film animasi 2 dimensi dari tahun ke tahun mengalami berbagai perubahan yang pesat hal itu memerlukan waktu yang lama untuk proses penciptaanya. Animasi berarti membawa menjadi hidup atau bergerak.Dari penayangan film animasi ataaupun manfaat yang di peroleh untuk anak yaitu imajinasi yang dibutuhkan dan baik untuk perkembangan anak. Siapapun yang pernah hidup di Aceh, dan memiliki hubungan keterkaitan dengan Provinsi Aceh pasti mengenal tokoh ini. Gam Cantoi, sebuah sosok karikatur yang hanya menyajikan tiga gambar saja yang gampang diartikan ke kehidupan nyata oleh masyarakat umum.