Anizar . Ahmad
Dosen FKIP UNSYIAH

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MELUKIS DI PAUD MY DREAM SCHOOL BANDA ACEH Fauziah . Nur; Anizar . Ahmad
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 2, No 4 (2017): November
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Melukis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu kegiatan yang membutuhkan kreativitas untuk menggambar, mewarnai, mencetak dan melukis dengan kuas, tanpa menggunakan seluruh jari tangan, melainkan dengan ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah. Penelitian ini mengangkat masalah bagaimana mengembangkan kemampuan motorik halus anak usia dini melalui kegiatan melukis?. Tujuan penelitian adalah untuk mengembangkan kemampuan motorik halus anak usia dini melalui kegiatan melukis. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 2 siklus. Subjek penelitian adalah anak usia 3-4 tahun pada kelompok bermain yang berjumlah 9 orang terdiri atas 4 laki-laki dan 5 perempuan. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan unjuk kerja. Hasil penelitian diperoleh bahwa pada tindakan siklus I anak yang mulai berkembang (MB) sebanyak 2 anak, 3 orang berkembang sesuai harapan (BSH),  dan 4 anak yang berkembang sangat baik (BSB). Pada tindakan siklus II mengalami perkembangan yang sangat baik dari tindakan sebelumnya, yaitu seorang anak yang berkembang sesuai harapan (BSH), 8 anak berkembang sangat baik (BSB). Hasil akhir menunjukkan perkembangan kemampuan motorik halus anak usia dini mencapai 75%. Disimpulkan bahwa  melalui kegiatan melukis dapat mengembangkan kemampuan motorik halus anak usia dini di PAUD My Dream School Banda Aceh. Sebaiknya guru dapat membuat berbagai kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan motorik halus anak usia dini, salah satunya dapat dilakukan melalui kegiatan melukis.Kata Kunci: Kegiatan Melukis, Mengembangkan, Motorik Halus
PENGGUNAAN PERMAINAN TANGRAM UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI PADA TK FKIP UNSYIAH BANDA ACEH Rizki . Itawari; Anizar . Ahmad; Fakhriah . .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 2, No 2 (2017): Mei
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.253 KB)

Abstract

Tangram adalah salah satu permainan dengan menggunakan tujuh potong geometri yang disusun menjadi berbagai bentuk seperti hewan, orang, dan alat transportasi. Penelitian ini mengangkat masalah bagaimana perkembangan kreativitas anak usia dini melalui permainan tangram di TK FKIP Unsyiah Banda Aceh. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perkembangan kreativitas anak usia dini dengan menggunakan permainan tangram di TK FKIP Unsyiah Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 2 siklus, setiap siklus dilaksanakan dalam 4 tahapan dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian adalah anak usia 5-6 tahun pada kelompok B6 TK FKIP Unsyiah Banda Aceh, berjumlah 10 orang terdiri atas 3 laki-laki dan 7 perempuan. Data dikumpulkan melalui observasi dan unjuk kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tindakan prasiklus sebanyak 7 anak belum berkembang (BB), 3 anak mulai berkembang (MB), belum ada anak yang berkembang sangat baik (BSB). Pada tindakan siklus I anak yang mulai berkembang (MB) sebanyak 3 orang, 4 orang berkembang sesuai harapan (BSH), dan 3 orang berkembang sangat baik (BSB). Pada tindakan siklus II mengalami perkembangan yang sangat baik dari tindakan sebelumnya. Sebanyak 3 anak berkembang sesuai harapan (BSH), 7 anak berkembang sangat baik (BSB). Hasil akhir dari unjuk kerja dalam bermain tangram terjadi perkembangan kreativitas anak usia dini mencapai 70%. Disimpulkan bahwa melalui permainan tangram dapat mengembangkan kreativitas anak usia dini pada TK FKIP Unsyiah Banda Aceh. Sebaiknya guru dapat membuat berbagai alat permainan edukatif untuk mengembangkan kreativitas anak usia dini salah satunya dapat dilakukan melalui bermain tangram.Kata Kunci : Permainan Tangram, Mengembangkan, Kreativitas
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERTEMAKAN PAHLAWAN ACEH UNTUK PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI Mutmainnah . .; Anizar . Ahmad; Dewi . Fitriani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 2, No 4 (2017): November
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

JIdealnya dalam pembelajaran anak usia dini tersedia bahan ajar yang mengenalkan pahlawan di daerahnya, namun dalam pembelajaran di PAUD para pendidik  cenderung memilih bahan ajar yang ada. Bahan ajar yang ada lebih menonjolkan tokoh–tokoh yang dibuat oleh pihak luar negeri dalam pembelajaran sehingga anak– anak cenderung lebih mengenal Doraemon, Superman, dan Super hero lainya dari pada pahlawan yang ada di daerahnya. Penelitian ini yang pertama bertujuan untuk mengetahui bahan ajar yang digunakan di Lembaga PAUD di Banda Aceh, kedua untuk mengembangkan bahan ajar berbasis budaya Aceh. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dalam bentuk penelitian pengembangan. Pemilihan subjek pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, Subjek dalam penelitian ini adalah 3 orang informan yaitu pimpinan dari tiga lembaga PAUD dan 6 orang responden yaitu guru dari tiga lembaga PAUD tersebut. Hasil penelitian dari ketiga Lembaga PAUD yang menjadi subjek dalam penelitian ini menunjukkan bahwa belum adanya bahan ajar untuk mengenalkan tokoh pahlawan kepada anak usia dini, guru hanya membuat media sederhana dengan kreativitas masing-masing. Oleh karena itu diperlukannya bahan ajar untuk mengenalkan tokoh pahlawan Aceh kepada anak usia dini. Pengembangan bahan ajar bertemakan pahlawan aceh ini merupakan bahan ajar untuk mengembangkan pengetahuan anak tentang pahlawan Aceh. Bahan ajar yang dikembangkan merupakan bahan ajar bertemakan pahlawan Aceh, hal ini bertujuan untuk mengenalkan anak tokoh pahlawan yang ada di daerahnya. Disimpulkan bahwa belum tersedianya bahan ajar bertemakan pahlawan Aceh, maka perlu dikembangkan konsep bahan ajar bertemakan pahlawan Aceh untuk pembelajaran pendidikan anak usia dini di jenjang TK yang berusia 5-6 tahun. Disarankan kepada guru di lembaga PAUD harus gigih dalam mengenalkan pahlawan Aceh kepada anak, agar anak sudah dapat mengenal pahlawannya sejak usia dini.Kata Kunci: pengembangan, bahan ajar, pahlawan Aceh
MENGEMBANGKAN KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK USIA DINI MELALUI BERMAIN PERAN DI PAUD BUAH HATI ACEH TENGAH Wulan Sari Maghfirah; Anizar . Ahmad; Rosmiati . .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 2, No 3 (2017): Agustus
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan seseorang untuk dapat bersosialisasi dengan nyaman, peka terhadap sesuatu yang ada di sekitarnya dan mudah bekerja sama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan kecerdasan interpersonal anak usia dini melalui bermain peran di PAUD Buah Hati Kabupaten Aceh Tengah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 2 siklus. Pada setiap siklus terdapat 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah anak usia dini pada kelompok B PAUD Buah Hati tahun ajaran 2016/2017 berusia 5-6 tahun yang berjumlah 12 orang. Data penelitian dikumpulkan melalui observasi dan unjuk kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tindakan prasiklus 6 orang anak (50%) yang belum berkembang, mulai berkembang 4 orang anak (33,3%), dan berkembang sesuai harapan 2 orang anak (16,7%). Sedangkan anak pada kategori berkembang sangat baik tidak ada. Pada tindakan siklus I anak pada kategori belum berkembang ada 4 orang anak (33,3%), mulai berkembang ada 5 orang anak (41,7%). Pada kategori berkembang sesuai harapan ada 3 orang anak (25%), sedangkan anak yang berkembang sangat baik belum ada. Pada tindakan siklus II tidak ada lagi anak yang belum berkembang. Kategori mulai berkembang berjumlah 2 orang anak (16,7%). Berkembang sesuai harapan ada 4 orang anak (33,3%), dan berkembang sangat baik 6 orang anak (50%). Pada tindakan siklus II menunjukkan bahwa persentase anak mendapatkan bintang 3 dan 4 mencapai angka lebih dari 75%. Jadi rata-rata peningkatan siklus I ke siklus II sebanyak 58,3%. Disimpulkan bahwa melalui bermain peran dapat digunakan untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal anak usia dini. Disarankan bagi guru dalam mengembangkan kecerdasan interpersonal anak usai dini dapat dilakukan melalui bermain peran, baik bermain peran makro maupun peran mikro.Kata Kunci : bermain peran, kecerdasan interpersonal.
MEMPERKENALKAN BILANGAN UNTUK ANAK USIA DINI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POHON ANGKA DI TK DARURRAHMAN KOTA BANDA ACEH Nurrahmadani . .; Anizar . Ahmad; Yuhasriati . .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 2, No 2 (2017): Mei
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.624 KB)

Abstract

Salah satu aspek yang perlu dikembangkan bagi anak usia dini adalah aspek kognitif. Aspek kognitif yang  dikembang dalam penelitian ini adalah mengenal bilangan, mengenalkan bilangan kepada anak usia dini dapat digunakan berbagai macam alat permainan edukatif (APE).Penelitian ini mengangkat masalah bagaimana kemampuan anak mengenal bilangan dengan menggunakan media pohon angka di TK Darurrahman Kota Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui perkembangan kecerdasaan kognitif anak dengan menggunakan media pohon angka pada kelompok B di TK Darrurahman Kota Banda Aceh.  Penelitian ini di rancang dengan metode penelitian tindakan kelas yang dilakukan 2 siklus, Pada setiap siklus dilakukan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan unjuk kerja. Subjek penelitian sebanyak 13 orang anakterdiri atas 8 laki-laki dan 5 perempuan. Data penelitian ini dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian setelah tindakan siklus 1 diperoleh 8 anak sudah mampu mengenal angka, mengurutkan bilangan, dan mampu menghubungkan banyak benda dengan bilangan.Setelah dilakukan tindakan di siklus IIkemampuan anak mengenal  angka, mengurutkan bilangan dan menghubungkan banyak benda dengan bilangan meningkat menjadi 12 anak. Berdasarkan data tersebut diperoleh simpulanadalah kemampuan anak mengenal bilangan dengan menggunakan media pohon angka mencapai 92%.Kata Kunci: Bilangan , anak usia dini, media pohon angka.
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KETERAMPILAN PERLINDUNGAN DIRI ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DI TK IT AL-AZHAR BANDA ACEH Rahmatun . Nessa; Anizar . Ahmad; M. Yusuf Harun
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 2, No 4 (2017): November
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keterampilan perlindungan diri  merupakan seperangkat keterampilan yang perlu dikuasai oleh anak agar dapat menjaga keselamatan dirinya dan terhindar dari tindakan kekerasan seksual. Masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana meningkatkan pemahaman dan keterampilan perlindungan diri anak usia dini melalui media audio visual di TK IT Al-Azhar Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman keterampilan perlindungan diri anak usia dini di TK IT Al-Azhar Banda Aceh melalui media audio visual. Penelitian ini tergolong jenis penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian adalah anak usia dini berusia 5-6 tahun kelompok B, kelas B1 berjumlah 15 orang. Pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan unjuk kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada prasiklus kriteria belum berkembang sebanyak 12 anak (80%) dan mulai berkembang sebanyak 3 anak (20%). Pada tindakan siklus I kriteria belum berkembang sebanyak 1 anak (6,666%); kriteria mulai berkembang sebanyak 10 anak (66,666%) dan berkembang sesuai harapan sebanyak 4 anak (26,666%). Hasil siklus II terjadi peningkatan yaitu kriteria berkembang sesuai harapan sebanyak 5 anak (33,333%); dan berkembang sangat baik sebanyak 10 anak (66,666%). Pada tindakan siklus II menunjukkan bahwa persentase anak yang mendapat bintang 3 dan 4 mencapai 75%. Jadi  rata-rata  peningkatan siklus I ke siklus II sebanyak 36,66%. Disimpulkan bahwa melalui media audio visual dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman keterampilan perlindungan diri anak usia dini. Sebaiknya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perlindungan diri dapat dilakukan melalui berbagai media, baik media audio visual maupun media lainnya. Kata Kunci : pemahaman perlindungan diri, media audio visual
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DI TK PERISKA TANI SAREE Yuli . Safriyani; Anizar . Ahmad; Yuhasriati . .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 3, No 4 (2018): November
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan bahasa anak usia 5-6 tahun merupakan kemampuan membaca permulaan yang menitik beratkan pada pengenal huruf abjad sehingga anak mampu membaca nama sendiri. Kenyataan di lapangan anak usia 5-6 tahun pada TK B Periska Tani Saree, mengalami kesulitan dalam membaca permulaan seperti mengenal huruf. Bagaimanakah mengembangkan kemampuan bahasa anak di TK Periska Tani Saree dengan menggunakan media audio visual menjadi kajian dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan bahasa anak di TK Periska Tani Saree dengan menggunakan media audio visual. Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun yang berjumlah 9 orang anak, terdiri dari 4 laki-laki dan 5 perempuan. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan unjuk kerja. Tindakan pengenalan huruf dilakukan dengan cara 1) menyanyikan lagu, 2) membuat aturan main sebelum menampilkan video, 3) menampilkan video yang dimaksud dalam penelitian 4) mengetes perkembangn bahasa anak dengan cara menyuruh anak-anak membaca nama sendiri yang di tulis di papan tulis. Hasil penelitian tentang  kemampuan bahasa anak dalam 2 siklus  telah berkembang yaitu anak yang mampu membaca nama sendiri dengan bantuan guru sebanyak 3 anak; dan anak mampu membaca nama sendiri secara mandiri menjadi 6 anak. Disimpulkan bahwa melalui media audio visual dapat mengembangkan kemampuan bahasa anak di TK Periska Tani Saree Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar. Disarankan bagi guru dalam mengembangkan kemampuan bahasa anak usia dini dapat dilakukan dengan menggunakan media audio visual dan media lainnya.
KOMPETENSI GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI TK IT AL-AZHAR BANDA ACEH Lily . Purnama; Anizar . Ahmad; Hijriati . .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 2, No 4 (2017): November
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kompetensi guru adalah kemampuan guru yang diperoleh dari belajar formal, non-formal dan informal, yang meliputi empat kompetensi guru yaitu: kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian.  Kompetensi guru yang dibahas dalam penelitian ini adalah kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi guru dalam pelaksanaan pembelajaran anak usia dini di TK IT Al-Azhar Banda Aceh. Penelitian ini tergolong jenis penelitian deskriptif-kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui metode observasi, wawancara danstudi dokumentasi.  Subjek penelitian ini adalah 2 orang guru dan kepala sekolah TK IT Al-Azhar Banda Aceh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru yang mengikuti pelatihan cenderung banyak mengetahui dan memiliki konsep dalam pengembangan pembelajaran untuk anak usia dini di TK IT AL-Azhar Banda Aceh. Kompetensi guru dalam pelaksanaan pembelajaran anak usia dini di TK IT Al-Azhar Banda Aceh masih berpusat pada guru dalam penerapan pendekatan pembelajaran kemudian pemberian penguatan kepada anak didik yang  masih kurang, akan tetapi guru di TK IT Al-Azhar Banda Aceh terus berupaya untuk mengembangkan kompetensinya dalam pengembangan pembelajaran di TK IT Al-Azhar dengan mengikuti program halaqah dan PSPA yang diadakan oleh sekolah.Kata Kunci : Kompetensi guru, pembelajaran anak usia dini
MENGEMBANGKAN KECERDASAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA DINI MELALUI BERMAIN PERAN DI PAUD TAHFIZH ANAK BANGSA KOTA BANDA ACEH Indayani . .; Anizar . Ahmad; Yuhasriati . .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 2, No 3 (2017): Agustus
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecerdasan sosial emosional merupakan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang  lain di lingkungannya. Kecerdasan social emosional yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bekerjasama, tanggung jawab, bertoleransi, menghargai teman sebaya dan mengikuti aturan. Penelitian ini bertujuan untuk  mengembangkan kecerdasan sosial emosional anak usia dini melalui bermain peran di PAUD Tahfizh Anak Bangsa Kota Banda Aceh. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dalam 2 siklus. Subjek penelitian ini adalah anak usia dini pada kelas TK-A PAUD Tahfizh Anak Bangsa Kota Banda Aceh berusia 4-5 tahun yang berjumlah 12 orang. Data penelitian dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan unjuk kerja. Hasil penelitian bahwa siklus I menunjukkan kiteria  belum berkembang ada 2 orang anak dan mulai berkembang 8 orang anak. Pada kategori berkembang sesuai harapan  ada 2 orang anak, sedangkan anak yang berkembang sangat baik belum ada. Pada tindakan  siklus II tidak  ada lagi anak yang belum berkembang. Kategori mulai berkembang berjumlah 3 orang anak. Berkembang sesuai harapan ada 6 orang anak, dan berkembang sangat baik ada 3 orang anak. Pada tindakan siklus  II menunjukkan bahwa presentase anak yang mendapat bintang 3 dan 4 mencapai angka 75%. Jadi rata-rata peningkatan siklus I ke siklus II sebanyak 29%. Disimpulkan bahwa bermain peran dapat digunakan untuk mengembangkan kecerdasan sosial emosional anak usia dini. Disarankan bagi guru dalam mengembangkan kecerdasan sosial emosional anak usia dini dapat dilakukan melalui bermain peran, baik peran  makro maupun peran mikro. Kata Kunci: kecerdasan,  sosial emosional, bermain peran
PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA DEDAUNAN DI TKIT BAITUSSHALIHIN BANDA ACEH Suryani . .; Anizar . Ahmad; Rahmi . .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 3, No 3 (2018): Agustus
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kreativitas anak kelompok A kelas A1 di TKIT Baitusshalihin Ulee Kareng Banda Aceh, tahun pelajaran 2017-2018. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus dimana pada setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Siklus I dilaksanakan selama 7 kali pertemuan. Dan siklus II dilaksanakan selama 8 kali pertemuan. Subjek penelitian ini yaitu 15 orang anak kelompok A1 yang terdiri dari siswi perempuan 7 orang dan siswa laki-laki 7 orang. Penelitian ini dilaksanakan tanggal 10 April sampai dengan 26 April 2018. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi. Adapun kemampuan kreativitas anak pada pra siklus dapat disimpulkan pada indikator “berkembang sangat baik” yaitu 0%, indikator “berkembang sesuai harapan” yaitu 10,64%, indikator “mulai berkembang” yaitu 38,64%, dan indikator “belum berkembang” yaitu 50,62%, pada siklus I mulai terjadi peningkatan pada indikator “berkembang sangat baik” menjadi 9,32%, untuk indikator “berkembang sesuai harapan” yaitu 35,9%, untuk indikator “mulai berkembang” menjadi 53,3%, sedangkan indikator “belum berkembang” menurun menjadi 0%, pada siklus II terjadi peningkatan secara signifikan dimana dapat dilihat dari indikator “berkembang sangat baik” yaitu 50,62%, dan indikator “berkembang sesuai harapan” menjadi 49,28%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa jumlah kedua indikator “berkembang sangat baik” dan indikator “berkembang sesuai harapan” terjadinya peningkatan dimana pengembangan kreativitas anak kelompok A1 meningkat secara signifikan dan adanya kemampuan dalam menyelesaikan penugasan tersebut.Kata Kunci: kreativitas, media dedaunan.