Dewi Fitriani
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Published : 31 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

MODEL PENGEMBANGAN KECAKAPAN BERBAHASA ANAK YANG TERLAMBAT BERBICARA (SPEECH DELAY) Khoiriyah, . .; Ahmad, Anizar; Fitriani, Dewi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 1, No 1 (2016): Agustus
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.356 KB)

Abstract

Abstrak:Bahasa anak secara bertahap berkembang sesuai rangsangan yang diberikan oleh orangtua dan guru, karena pada dasarnya yang mempengaruhi perkembangan anak adalah lingkungan. Perkembangan bahasa anak usia 4-6 tahun ditunjukkan dapat berbicara, penguasaan bahasa dan penyampaian kata sudah lebih kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kasus speech delay, untuk mengetahui usaha-usaha guru dan orangtua dalam mengatasi anak yang terlambat berbicara serta merancang konsep model pengembangan kecakapan berbahasa anak yang terlambat berbicara. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data terdiri atas: subjek (anak, guru dan orangtua) dan informan. Informan penelitian adalah terapis wicara anak yang ada di Kota Banda Aceh. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengolahan data peneliti menggunakan tahap reduksi, dan penyajian data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat anak terlambat berbicara usia 4-6 tahun pada Lembaga PAUD Khalifah Aceh 2 dan PAUD Cinta Ananda. Faktor-faktor yang memperngaruhi anak terlambat berbicara terdiri atas: kecerdasan, jenis disiplin orangtua, posisi urutan anak, anak kembar, status sosial ekonomi, ras, penggunaan bahasa kedua, gaya bicara/model yang ditiru, jenis kelamin, kesehatan, dan hubungan keluarga. Usaha-usaha guru dan orangtua dalam mengatasi anak terlambat berbicara ialah, melatih anak berbicara dengan benar, pelan dan berulang-ulang,saat berbicara selalu memperhatikan tata bahasa yang diucapkan, selalu melibatkan anak berbicara pada setiap keadaan dengan memperbaiki pengucapan anak yang masih keliru, dan konsultasi rutin untuk mengetahui perkembangan anak pada Dokter dan Psikolog anak. Simpulan dari penelitian ini, anak Speech Delay menunjukkan ciri-ciri sulit mengungkapkan ekspresi, ketidaktepatan kata yang diucapkan serta penguasaan kosakata yang tidak mendukung hal ini dilatarbelakangi oleh faktor kecerdasan, penggunaan bahasa kedua, gaya bicara/model yang ditiru, hubungan keluarga, dan kesehatan. Peran keluarga dan sekolah sangat penting dalam mengembangkan kecakapan berbicara anak yang terlambat berbicaradan konsep model yang peneliti tawarkan dalam penelitian ini berbentuk strategi/teknik dalam mengatasi anak terlambat berbicara.
APLIKASI KEGIATAN MAIN FINGER PAINTING DALAM PENINGKATAN KREATIVITAS MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI Novi Arvionita, Dewi Fitriani, Aisyah,
Bunayya Vol 6, No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan media dan strategi pembelajaran yang bervariasi merupakan hal pokok dalam pendidikan khususnya dalam pengembangan kreativitas motorik halus yang berhubungan langsung dengan kemampuan menulis anak usia dini. Salah satu media dan strategi pilihannya adalah melalui kegiatan finger painting.  Penelitian ini bertujuan melihat aktivitas apa pada guru yang dapat meningkatkan mutu proses pembelajaran terutama pada kegiatan main finger painting. Penelitian ini juga melihat apakah terjadi peningkatan pada nilai kreativitas anak di aspek perkembangan motorik halus. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang menggunakan dua siklus. Data dikumpulkan melalui check list observasi guru dan kreativitas anak dan dianalisis secara narrative deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya panduan check-list sebanyak 26 kegiatan aktivitas guru, terjadi peningkatan yang lebih baik pada hasil kinerja guru didalam kelas. Hasil penelitian aktivitas guru menunjukkan peningkatan persentase pada kegiatan yang dilakukan oleh guru di siklus 1 dari 76, 91% menjadi 92,29% di siklus II. Kemudian, kemampuan kreativitas motoric halus anak usia 5-6 tahun dalam kegiatan finger painting dengan menggunakan jari-jari tangan juga dinilai berhasil. Nilai kreativitas ini meningkat dari siklus I sebesar 53,9% menjadi 84,7% pada siklus II. Hal ini terjadi dengan adanya pemberian variasi jenis gambar dan warna sesuai dengan keinginan anak serta intensitas penggunaan jari jemari anak pada saat bermain finger painting. 
Pengaruh Metode Storytelling dengan menggunakan Aktivitas Interaksi Ekstratekstual Pada Kegiatan Circle Time terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Anak Dewi Fitriani Aisyah idris Raudhah Farah Dilla
Bunayya Vol 4, No 1 (2018): Januari 2018
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PEMETAAN KOMPETENSI GURU PAI di PAUD/TK DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DI ACEH Dewi Fitriani
Bunayya Vol 4, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.455 KB)

Abstract

Menjadi seorang pendidik berarti mengemban sebuah tugas yang penuh dengan tanggung jawab dan kompetensi yang harus dipenuhi. Ada empat kompetensi yang harus dimiliki seorang pendidik PAUD, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. Di provinsi Aceh, dan dalam ranah kewenangan Kanwil Kemenag Aceh, terdapat istilah pendidik Pendidikan Agama Islam (PAI). Posisi ini berada dibawah pembinaan Program Bidang Pendidikan Agama Islam. Tugas pendidik PAI adalah memberikan pembelajaran yang berkenaan dengan pendidikan agama Islam sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan ke empat kompetensi pendidik PAUD yang dimiliki oleh para pendidik PAI dalam hal kemampuan mengajar menggunakan kurikulum 2013. Penelitian ini juga akan melihat kemampuan pengetahuan yang dikuasai oleh para pendidik PAI. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Informasi dan data yang dibutuhkan dikumpulkan melalui; (1) Tes, (2) lembar observasi, dan (3) Dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan mengajar yang memuaskan, akan tetapi bertolak belakang dengan kemampuan pengetahuan. Isu lain yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebahagian besar para pendidik PAI ini bukanlah berasal dari jurusan pendidikan anak usia dini.
PENERAPAN METODE PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK DI PAUD TEUNGKU CHIK LAMKUTA ACEH BESAR Heliati Fajriah, Dewi Fitriani, Fitriana
Bunayya Vol 7, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/bunayya.v7i1.9293

Abstract

Kecerdasan interpersonal merupakan salah satu kecerdasan yang ada dalam diri anak yang harus ditingkatkan sehingga anak dapat bekembang dengan optimal. Permasalahan yang terjadi di PAUD Teungku Chik Lamkuta ditemukan hal-hal yang berkaitan dengan kecerdasan interpersonal anak belum optimal, seperti anak berkerjasama, menjalin komunikasi dan mengorganisasi teman serta metode yang digunakan guru kurang bervariasi sehingga kecerdasan interpersonal anak belum meningkat. Tujuan penelitian untuk mengetahui aktivitas guru dan peningkatan kecerdasan interpersonal anak dengan menerapkan metode proyek pada anak kelompok B di PAUD Teungku Chik Lamkuta. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 14 orang anak. Metode penelitian yang digunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan teknik pengumpulan data berupa lembar observasi dan dokumentasi. Hasil observasi aktivitas guru siklus I mendapatkan nilai rata-rata 2,77 dengan kategori Baik dan siklus II mendapatkan nilai rata-rata maksimal 4 dengan kategori BSB. Hasil observasi siklus I peningkatan kecerdasan anak mencapai 64%, dan siklus II mendapatkan hasil peningkatan kecerdasan interpersonal anak mencapai 91% dengan kategori BSB. Peningkatan kecerdasan interpersonal anak tidak terlepas dari aktivitas guru dalam pembelajaran yang menyediakan berbagai kegiatan proyek yang bervariasi, guru mengajak dan memotivasi anak untuk berkerjasama, menjalin kontak dan mengorganisasi teman. Dengan demikian hasil observasi menunjukkan dengan penerapan metode proyek dapat meningkatkan kecerdasan interpersonal anak.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AREA UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI Heliati Fajriah, Dewi Fitriani, Nurainun,
Bunayya Vol 5, No 1 (2019): Januari 2019
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.462 KB)

Abstract

Pembelajaran pada anak usia dini memerlukan berbagai macam kegiatan yang dapat memberikan pengarahan pembelajaran yang lebih baik. Kegiatan yang dilakukan selama ini menggunakan pembelajaran klasikal. Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui aktivitas guru dalam meningkatkan perkembangan kognitif anak usia 5-6 tahun di RA Al-Kausar Padang Tiji Pidie dengan menerapkan model pembelajaran area dan (2) untuk mengetahui peningkatan perkembangan kognitif anak usia 5-6 tahun di RA Al-Kausar Padang Tiji Pidie dengan menggunakan model pembelajaran area. Metode penelitian yang digunakan berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sedangkan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar pengamatan aktivitas guru dan lembar pengamatan perkembangan kognitif anak tentang kemampuan berpikir simbolik. Hasil penelitian menunjukkan pada siklus I aktivitas guru 69% dengan kriteria cukup dan perkembangan kognitif anak 65% dengan kriteria pencapaian Berkembang Sesuai Harapan (BSH). Sedangkan pada siklus II pada aktivitas guru diperoleh 95% dengan kriteria sangat baik dan perkembangan kognitif anak 91,25% dengan kriteria pencapaian Berkembang Sangat Baik (BSB). Perbandingan hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan aktivitas guru dan perkembangan kognitif tentang kemampuan berpikir simbolik anak.
PENERAPAN METODE OUTBOUND UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SOSIAL DALAM BEKERJA SAMA PADA ANAK USIA DINI DI TK ANZIB LAMNYONG DESA RUKOH BANDA ACEH Dewi Fitriani, Aisyah Idris, Siti Maryam Lembong
Bunayya Vol 8, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/bunayya.v8i1.12252

Abstract

UPAYA GURU DALAM MENGEMBANGKAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN BOLA KASTI DI PAUD TERPADU REZKYNA NAGAN RAYA Heliati Fajriah, Dewi Fitriani, Cut Rina Afrilla,
Bunayya Vol 5, No 2 (2019): Juli 2019
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rendahnya kemampuan motorik kasar anak khususnya pada saat memukul bola, dikarenakan kurangnya aktivitas pergerakan lengan, pergelangan tangan, menggenggam jari dan pergelangan bahunya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui aktivitas guru dalam mengembangkan motorik kasar pada anak usia 5-6 tahun pada kelompok B Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar aktivitas guru dalam permainan bola kasti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I aktivitas guru mencapai 66,4% dengan kriteria cukup dan 94,4% dengan kriteria sangat baik pada siklus II. Pada siklus III aktivitas guru kembali meningkat hingga diperoleh 96,8%. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa guru berhasil mengembangkan kemampuan motorik kasar anak melalui permainan bola kasti.
APLIKASI KEGIATAN MAIN FINGER PAINTING DALAM PENINGKATAN KREATIVITAS MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI Dewi Fitriani, Aisyah, Novi Arvionita
Bunayya Vol 6, No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan media dan strategi pembelajaran yang bervariasi merupakan hal pokok dalam pendidikan khususnya dalam pengembangan kreativitas motorik halus yang berhubungan langsung dengan kemampuan menulis anak usia dini. Salah satu media dan strategi pilihannya adalah melalui kegiatan finger painting.  Penelitian ini bertujuan melihat aktivitas apa pada guru yang dapat meningkatkan mutu proses pembelajaran terutama pada kegiatan main finger painting. Penelitian ini juga melihat apakah terjadi peningkatan pada nilai kreativitas anak di aspek perkembangan motorik halus. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang menggunakan dua siklus. Data dikumpulkan melalui check list observasi guru dan kreativitas anak dan dianalisis secara narrative deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya panduan check-list sebanyak 26 kegiatan aktivitas guru, terjadi peningkatan yang lebih baik pada hasil kinerja guru didalam kelas. Hasil penelitian aktivitas guru menunjukkan peningkatan persentase pada kegiatan yang dilakukan oleh guru di siklus 1 dari 76, 91% menjadi 92,29% di siklus II. Kemudian, kemampuan kreativitas motoric halus anak usia 5-6 tahun dalam kegiatan finger painting dengan menggunakan jari-jari tangan juga dinilai berhasil. Nilai kreativitas ini meningkat dari siklus I sebesar 53,9% menjadi 84,7% pada siklus II. Hal ini terjadi dengan adanya pemberian variasi jenis gambar dan warna sesuai dengan keinginan anak serta intensitas penggunaan jari jemari anak pada saat bermain finger painting. 
Menggunakan Aktivitas Interaksi Ekstratektual dalam Metode Storytelling untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Usia Dini Dewi Fitriani, Raudhah Farah Dilla, Aisyah idris,
Bunayya Vol 4, No 1 (2018): Januari 2018
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.613 KB)

Abstract

Metode merupakan bagian yang paling penting dalam sebuah proses pembelajaran anak usia dini sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan efektif. Penentuan penggunaan metode yang tepat dalam pembelajaran anak usia dini ini mengambil peranan sangat penting terutama pada kegiatan awal pembelajaran yang dilakukan untuk mengenalkan tema, pembiasaan, akhlak dan moral pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan aktivitas interaksi ekstratekstual dalam meningkatkan motivasi belajar anak didalam kegiatan awal pembelajaran. Ada 12 jenis aktivitas interaksi ekstratekstual yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: (1) Perhatian, (2) Nama, (3) bertanya tentang tokoh, (4) Umpan balik, (5) Pengulangan, (6) Perluasan, (7) Pengorganisasian aktivitas, (8) Prediksi, (9) Menghubungkan dengan kehidupan nyata, (10) Pengulangan informasi, (11) Klarifikasi, dan (12) Meminta penjelasan. Teknik analisis data dilakukan dengan membandingkan rata-rata data pre-test dan post-test yang dikumpulkan melalui observasi. Pengujian hipotesis dilakukan dengan Uji-T dari hasil skala motivasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan aktivitas interaksi ekstratekstual dalam metode storytelling dapat meningkatkan motivasi belajar anak terutama apabila dilaksanakan pada proses pembelajaran awal anak. Salah satu aktivitas interaksi ekstratekstual yang digunakan yang memberikan pengaruh dalam peningkatan motivasi anak adalah aktivitas interaksi extratekstual “Attention”.