Israwati . .
Dosen FKIP Universitas Syiah Kuala

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERKEMBANGAN KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK MELALUI METODE MAIN PERAN DI PAUD NURUL IMAN BANDA ACEH Tasya Utari Putri; Israwati . .; Hijriati . .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 4, No 4 (2019): November
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan dalam bersosialisasi dengan orang lain yang berada di sekitarnya. Permasalahan yang terjadi pada anak usia 4-5 tahun yang berada di TK A PAUD  Nurul Iman Banda Aceh, anak-anak di PAUD tersebut belum terbiasa bekerjasama dengan teman-temannya dan anak-anak masih bersifat individual. Dalam hal kerjasama dapat dilihat pada sebuah permainan anak belum menaati peraturan yang berlaku dan anak sering sekali tidak mau membagikan mainan kepada teman-temanya. Berdasarkan permasalahn tersebut terlihat bahwa perkembangan kecerdasan interpersonal anak belum berkembang secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan kecerdasan interpersonal anak melalui metode main peran di PAUD Nurul Iman Banda Aceh. Metode penelitian yaitu menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah anak usia 4-5 tahun yang berada di kelas TK A PAUD Nurul Iman Banda Aceh yang berjumlah 10 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, unjuk kerja dan wawancara. Data yang ditemukan dianalisis menggunakan teknik reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pengamatan pertama perkembangan kecerdasan interpersonal melalui metode main peran, dari 10 orang anak terdapat 2 orang anak Belum Berkembang (BB) kecerdasan interpersonalnya, 4 orang anak Mulai Berkembang (MB), 2 orang anak Berkembang Sesuai Harapan (BSH) dan 2 orang anak Berkembang Sangat Baik (BSB). Pada pertemuan kedua terjadi peningkatan, 1 orang anak yang Belum Berkembang (BB), 6 orang anak Berkembang Sesuai Harapan (BSH), dan 3 orang anak Berkembang Sangat Baik (BSB). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa perkembangan kecerdasan interpersonal anak di PAUD Nurul Iman melalui metode main peran menunjukkan perkembangan yang lebih baik. Perkembangan kecerdasan interpersonal anak terlihat dari perubahan sikapnya yaitu, anak sudah terbiasa bekerjasama, saling berbagi, mentaati aturan yang berlaku dalam suatu permainan, anak mampu menunjukkan peran yang dimainkan, anak dapat berkomunikasi dengan baik, dan anak mampu menunjukkan rasa empati.Kata Kunci: Kecerdasan Interpersonal, Metode Main Peran
PENERAPAN KEGIATAN FINGER PAINTING UNTUK MENGEMBANGKAN SENI LUKIS PADA ANAK USIA DINI DI TK BUNDA KANDUNG KABUPATEN ACEH BESAR Kalyna Naomi Abdul; Israwati . .; Taat Kurnita Y
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 5, No 1 (2020): Februari
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan seni penting untuk dikembangkan pada anak usia dini, karena seni merupakan salah satu upaya dalam mengekspresikan kreativitas dan imajinasi anak. Pada usia 5-6 tahun, seharusnya anak sudah mampu menggambar berbagai macam bentuk yang beragam dan melukis dengan berbagai cara dan objek dalam membuat suatu karya lukisan. Masalah yang terjadi pada anak usia 5-6 tahun di kelas B masih terdapat anak yang belum mampu membuat suatu karya lukisan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan seni lukis pada diri anak usia dini melalui kegiatan finger painting. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek pada penelitian ini adalah anak kelas B TK Bunda Kandung, Kabupaten Aceh Besar yang berjumlah 10 orang anak, yang terdiri atas 5 laki-laki dan 5 perempuan. Pengumpulan data melalui observasi dan unjuk kerja. Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa anak yang mendapatkan kategori BSH sebanyak 4 anak dan pada siklus II menunjukkan bahwa terdapat 1 anak mendapatkan kategori BSH dan 7 anak mendapatkan kategori BSB. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pada perkembangan seni lukis anak dilihat pada siklus I dengan memperoleh persentase 40% dan siklus II dengan memperoleh persentase 80%. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah bahwa penerapan kegiatan finger painting dapat mengembangkan seni lukis anak kelas B di TK Bunda Kandung, Kabupaten Aceh Besar. Bagi guru dan sekolah disarankan agar menyediakan dan memfasilitasi anak dengan media pembelajaran yang mendukung untuk mengembangkan perkembangan seni lukis maupun minat dan bakat anak.Kata Kunci: Kegiatan Finger Painting, Seni Lukis, Anak Usia Dini
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI TK SITALALE KABUPATEN SIMEULUE Eki . Febriani; Israwati . .; Yuhasriati . .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 4, No 4 (2019): November
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan sosial emosional merupakan kemampuan yang diperoleh anak melalui interaksi dengan orang lain di lingkungannya  yaitu berempati, bekerjasama, bertanggung jawab, antusias dalam permainan, menghargai teman sebaya, dan mengikuti aturan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan sosial emosional anak melalui metode bermain peran di TK Sitalale, Kecamatan Teupah, Barat Kabupaten Simeulue. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dalam 2 siklus. Subjek penelitian ini adalah anak usia 4-5 tahun yang berjumlah 10 orang terdiri dari 5 laki-laki dan 5 perempuan. Data dikumpulkan melalui observasi dan unjuk kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I anak yang belum berkembang terdapat 3 orang anak; dan anak yang mulai berkembang terdapat 5 orang anak. Anak yang berkembang sesuai harapan terdapat 2 orang anak; anak yang berkembang sangat baik belum ada. Hasil penelitian di siklus II menunjukkan bahwa kemampuan sosial emosional anak melalui metode bermain peran usia anak 4-5 tahun  berkembang sangat baik. Disarankan bagi guru dalam mengembangkan kemampuan sosial emosonal anak usia dini dapat dilakukan melalui metode bermain peran agar anak lebih terbiasa bersikap antusias serta menunjukkan sikap empati, menghargai orang lain dan mengikuti aturan-aturan yang berlaku.Kata Kunci: Kemampuan,  Sosial Emosional, Bermain Peran.
PERKEMBANGAN PERCAYA DIRI ANAK MELALUI TARI BINES DI TK SATU ATAP BLANGKEJEREN KABUPATEN GAYO LUES Fitri . Astuti; Israwati . .; Rosmiati . .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 4, No 4 (2019): November
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Percaya diri adalah suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang dimiliki seseorang dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai tujuan dalam hidupnya, mampu mengekspresikan perasaan dengan mampu berinteraksi dengan lingkunganya. Tujuan penelitian untuk mengetahui perkembangan percaya diri anak melalui tari Bines di kelas B TK Satu Atap Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues. Subjek dalam penelitian ini adalah anak kelompok B usia 5-6 tahun yang berjumlah 12 anak perempuan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dalam beberapa teknik yang bermaksud untuk membantu dalam penelitian yaitu teknik observasi dan unjuk kerja. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif analisis terdiri dari tiga kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Setelah melakukan penelitian dengan 3 kali pertemuan pada kelas B di TK Satu Atap Blangkejeren, semester genap tahun ajaran 2018/2019 mendapatkan hasil yang sangat memuaskan, hasil pertemuan pertama anak mulai berkembang mampu bekerjasama, selaras saat melakukan gerak bersama teman, dan anak masih malu-malu saat menari Bines, pada pertemuan kedua dan ketiga perkembangan percaya diri anak terus mengalami perkembangan dimana anak sudah mampu bekerjasama, selaras saat melakukan gerakan tari bersama teman, dan juga anak sudah berani tampil di depan kelas tanpa malu-malu dan takut. Tari Bines tidak hanya mengembangkan percaya diri anak, akan tetapi juga dapat mengembangkan fisik motorik, seni, dan sosial emosional. Diharapkan bagi penelitian selanjutnya dapat memilih lembaga PAUD yang sudah menerapkan kegiatan tari Bines yang optimal.Kata Kunci: Percaya Diri, Anak Usia Dini, Kegiatan Tari Bines