Anizar Ahmad
Dosen FKIP Universitas Syiah Kuala

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN BONEKA TANGAN DI TK ABA MANGGENG KABUPATEN ACEH BARAT DAYA Nabillah Zulus Aprillina; Anizar Ahmad; Rahmi .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 5, No 2 (2020): Mei
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahasa sebagai salah satu aspek perkembangan yang harus dikembangkan pada anak usia dini karena bahasa merupakan media komunikasi agar anak dapat menjadi bagian dari kelompok sosialnya. Idealnya anak yang berusia lima sampai enam tahun memiliki kemampuan mengungkapkan bahasa dalam menceritakan atau mengungkapkan kembali informasi yang didapat. Pada kenyataannya, anak yang berusia lima sampai enam tahun di TK ABA Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya, mengalami kesulitan dalam mengembangkan kemampuan bahasanya. Penulisan ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan bahasa anak melalui metode bercerita dengan boneka tangan. Penulisan ini menggunakan rancangan penulisan tindakan kelas. Subjek penulisan tindakan ini adalah anak usia 5-6 tahun yang berjumlah 11 orang. Data dikumpulkan melalui observasi. Hasil penulisan menunjukkan bahwa kemampuan bahasa anak mengalami perkembangan setiap siklus. Siklus I pertemuan pertama terdapat 7 anak belum berkembang, 3 anak mulai berkembang dan 1 anak berkembang sesuai harapan. Siklus I pertemuan kedua 5 anak yang belum berkembang, 4 anak mulai berkembang dan 2 anak berkembang sesuai harapan. Selanjutnya pada siklus II pertemuan pertama tidak terdapat anak yang belum berkembang, 2 anak mulai berkembang, 5 anak berkembang sesuai harapan dan 4 anak berkembang sangat baik. Siklus II pertemuan kedua 2 anak mulai berkembang, 3 anak berkembang sesuai harapan dan 6 anak berkembang sangat baik. Kesimpulan dari penulisan ini adalah melalui metode bercerita dengan boneka tangan dapat mengembangkan kemampuan bahasa anak. Sebaiknya guru dapat menggunakan metode bercerita dengan media dan cerita lainnya.Kata Kunci: Kemampuan Bahasa, Metode Bercerita dengan Boneka Tangan.
MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN BERMAIN KONSTRUKTIF DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL KABUPATEN SIMEULUE Syarianti . Nazara; Anizar Ahmad; Israwati .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 4, No 4 (2019): November
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak yang berusia empat sampai dengan lima tahun memiliki kemampuan menghasilkan ide-ide baru dalam menciptakan suatu hasil karya yang merupakan bentuk dari kreativitasnya. Pada kenyataannya, anak yang berusia empat sampai dengan lima tahun di TK Aisyiyah Bustanul Athfal, mengalami kesulitan dalam mengembangkan kreativitasnya. Anak hanya ditekankan membaca dan menulis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan kreativitas anak melalui kegiatan bermain konstruktif di TK Aisyiyah Bustanul Athfal, Kabupaten Simeulue. Penelitian ini tergolong dalam penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas yang menggunakan 2 siklus. Pada setiap siklus dilakukan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah anak kelompok A1 yang berjumlah 20 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan unjuk kerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, pada siklus I anak yang belum berkembang berjumlah 3 orang, anak mulai berkembang berjumlah 8 orang, anak berkembang sesuai harapan berjumlah 4 orang, dan anak berkembang sangat baik berjumlah 5 orang. Hasil penelitian siklus II anak yang berkembang sesuai harapan berjumlah 7 orang dan anak berkembang sangat baik berjumlah 13 orang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah melalui kegiatan bermain konstruktif dapat mengembangkan kreativitas anak di TK Aisyiyah Bustanul Athfal, Kabupaten Simeulue. Untuk itu, guru dapat menambah wawasan dalam memilih media yang sesuai dengan pembelajaran. Salah satunya adalah melalui bermain konstruktif.Kata Kunci    : Kreativitas, Kegiatan Bermain Konstruktif, Anak Usia Dini.
POLA PENGASUHAN ANAK DALAM KELUARGA YANG MENIKAH DINI DI DESA MATANG NEUHEUN KABUPATEN ACEH TIMUR Rita Zahara; Anizar Ahmad; Dina Amalia
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 5, No 2 (2020): Mei
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pola asuh adalah sistem atau cara yang diterapkan oleh orang tua dalam kehidupan sehari-hari terhadap anak, termasuk pola interaksi antara anak dan orang tua selama dalam pengasuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pengasuhan anak dalam keluarga yang menikah dini di Desa Matang Neuheun, Kabupaten Aceh Timur. Metode penelitian dalam penelitian ini berupa penelitian kualitatif. Subjek penelitiannya adalah empat pasangan yang menikah pada usia dini dengan kriteria menikah pada usia di bawah 25 tahun, maksimum usia pernikahan 5 tahun dan memiliki 1 atau 2 anak. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pengasuhan anak dalam keluarga yang menikah dini di Desa Matang Neuheun, Kabupaten Aceh Timur terdapat perbedaan diantara keempat responden. Pada pola pengasuhan secara otoriter terdapat pada R1 dan R4, dikarenakan responden ini sering menghukum anak dengan hukuman fisik, seperti memukul, mencubit mengurung anak di kamar. Pola pengasuhan secara demokratis selama ini diterapkan oleh R3, dikarenakan responden ini menuruti segala permintaan anaknya dan pola pengasuhan secara permisif diterapkan oleh R2 yaitu memberikan kebebasan pada anak-anaknya, menuruti segala keinginan anaknya dan memberikan pujian apabila anak mendapatkan prestasi. Kesimpulan penelitian ini adalah pola pengasuhan yang diterapkan oleh orangtua yang menikah dini di Desa Matang Neuheun, Kabupaten Aceh Timur bervariasi yaitu otoriter, demokratis, dan permisif.Kata kunci: Pengasuhan Anak, Keluarga yang Menikah Dini
MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA BAHAN ALAM DI PAUD NURUL HIDAYAH KABUPATEN ACEH BESAR Fitri Arfika Latifsan; Anizar Ahmad; Saptiani .; Taat Kurnita Yeniningsih; Rahmi .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 4 (2021): November
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keywords: creativity, natural materials, early childhoodThis study aims to determine the development of children's creativity in making works using natural materials such as seeds. This study used a classroom action research approach which was carried out in two cycles, each cycle carried out in 2 meetings. The subjects in this study were group B children, totaling 8 children, consisting of 5 girls and 3 boys. Data collection techniques in the form of observation through drawing and pasting activities with natural materials media. In the first cycle of the first meeting of children who have not developed as many as 5 children, children begin to develop, namely 3 people. Cycle I, the meeting of the two children who have not developed as many as 4 children, 2 children who begin to develop and develop according to expectations as many as 2 children. The results of the research in the second cycle of the first meeting of children who began to develop as many as 4 people, children began to develop according to expectations as many as 3 people and children who began to develop according to expectations, namely 1 child. In the second cycle of the second meeting, 1 child began to develop, 1 child developed according to expectations and 6 children began to develop very well. The conclusion of this research is that through sticking activities with natural materials media can develop children's creativity in PAUD Nurul Hidayah, Aceh Besar District. For this reason, teachers can add insight in choosing media that are suitable for learning, one of which is through the media of natural materials.Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan kreativitas anak dalam membuat karya dengan menggunakan media bahan alam seperti biji-bijian. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus dilakukan 2 pertemuan. Subjek dalam penelitian ini adalah anak kelompok B yang berjumlah 8 anak, terdiri atas 5 anak perempuan dan 3 anak laki-laki. Teknik pengumpulan data berupa observasi melalui kegiatan menggambar dan menempel dengan media bahan alam. Pada siklus I pertemuan pertama anak yang belum berkembang sebanyak 5 orang anak, anak mulai berkembang yaitu 3 orang. Siklus I pertemuan kedua anak yang belum berkembang sebanyak 4 orang anak, anak yang mulai berkembang 2 orang dan berkembang sesuai harapan sebanyak 2 orang anak. Hasil penelitian pada siklus II pertemuan pertama anak yang mulai berkembang sebanyak 4 orang, anak mulai  berkembang  sesuai  harapan  sebanyak   3  orang  dan  anak  yang  mulai berkembang sesuai harapan yaitu 1 orang anak. Pada siklus II  pertemuan kedua anak yang mulai berkembang 1 orang anak, anak yang berkembang sesuai harapan 1 orang anak dan anak mulai berkembang sangat baik ada 6 orang anak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah melalui kegiatan menempel dengan media bahan alam dapat mengembangkan kreativitas anak di PAUD Nurul Hidayah, Kabupaten Aceh Besar. Untuk itu, guru dapat menambah wawasan dalam memilih media yang sesuai dengan pembelajaran, salah satunya adalah melalui media bahan alam.Kata Kunci: Kreativitas, Bahan Alam, Anak Usia Dini
PERKEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI BERMAIN KLASIFIKASI DI RA PERWANIDA BANDA ACEH Hadana Afidah Karimah; Anizar Ahmad; Yuhasriati .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 4, No 2 (2019): Mei
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan kognitif anak perlu dikembangkan sejak usia dini. Salah satu kemampuan kognitif yang harus dikembangkan adalah kemampuan klasifikasi benda. Kemampuan mengklasifikasikan adalah kemampuan memilih, mengumpulkan, memisahkan, dan mengelompokkan benda-benda ke dalam beberapa kelompok yang serupa atau memiliki kesamaan yaitu, kesamaan warna, bentuk, ukuran, fungsi. Mengembangkan kemampuan klasifikasi anak dapat dilakukan dengan melalui bermain klasifikasi. Permasalahan yang di jumpai di lapangan bahwasanya masih ada anak yang berusia 4-5 tahun di RA Perwanida Banda Aceh belum mampu berfikir logis untuk dapat mengklasifikasi benda berdasarkan warna, bentuk, ukuran, dan fungsi. Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan kemampuan kognitif anak dalam hal mengklasifikasikan benda di kelas A di RA Perwanida. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan untuk tiga kali treatment. Dari  data yang dikumpulkan dari hasil observasi akhir setelah ketiga treatment dilakukananak yang berusia 4-5 tahun berjumlah 5 orang. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa melalui bermain klasifikasi dapat mengembangkan perkembangan kemampuan kognitif anak. Perkembangan kognitif anak yang diperoleh yaitu sebanyak 2 orang anak mendapatkan skor 4 dalam klasifikasi benda berdasarkan warna, 2 orang anak mendapatkan skor 4 dalam klasifikasi benda berdsarkan bentuk, 1 orang anak mendapatkan skor 4 dalam klasifikasi benda berdasarkan ukuran, dan 2 orang anak mendapatkan skor 4 dalam klasifikasi benda berdasarkan fungsi. Sehingga 3 dari 5 subjek penelitian mendapat peningkatan dan 2 dari 5 subjek penelitian tidak mengalami peningkatan setelah diberikan treatment.Kata kunci: Kemampuan Kognitif, Bermain,Klasifikasi, PAUD.
POLA PENGASUHAN ANAK DI PANTI ASUHAN SOS CHILDREN’S VILLAGE DESA LAMREUNG KECAMATAN DARUL IMARAH KABUPATEN ACEH BESAR Lisa Kisma Hayati; Anizar Ahmad; Dina Amalia
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 5, No 2 (2020): Mei
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak-anak yang tinggal di Panti Asuhan SOS Children’s Village adalah anak yang tidak memiliki orangtua salah satu atau keduanya dan anak yang hilang pengasuhan. Anak yang diasuh di Panti Asuhan SOS Children’s Village memiliki latar belakang yang berbeda-beda, diantaranya anak yang ditelantarkan, berasal dari keluarga yang bercerai, hilang pengasuhan, keluarga miskin dan masih banyak kasus lagi. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pola pengasuhan anak di Panti Asuhan SOS Children’s Village. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah 3 orang ibu asuh yang mengasuh anak usia 3-6 tahun. Objek dalam penelitian ini adalah 3 orang anak usia 3-6 tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan Observasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pola asuh yang digunakan di Panti Asuhan SOS Children’s Village cenderung mengarah kepada pola asuh demokratis dan permisif. Disarankan sebaiknya pengasuhan di Panti Asuhan SOS Children’s Village dapat melibatkan sosok ayah walaupun tidak menetap.Kata Kunci: Pola Asuh, Panti Asuhan
PENGEMBANGAN KARAKTER MANDIRI ANAK USIA DINI DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL BATOH BANDA ACEH Melda Sari; Anizar Ahmad; Rahmi .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 5, No 2 (2020): Mei
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karakter mandiri merupakan perilaku yang sangat penting dikembangkan di usia dini dengan memiliki sikap yang tidak mudah bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan karakter mandiri anak usia dini. Penelitian ini merupakan jenis deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian 4 orang anak yang berusia 4-5 tahun di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Batoh Banda Aceh. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak memiliki sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas yaitu anak sudah mandiri meletakkan sepatu di rak,  anak sudah mandiri membuang sampah pada tempatnya dan anak sudah mandiri membereskan alat main yang digunakan setelah bermain. Kesimpulan dalam penelitian menunjukkan bahwa pengembangan karakter mandiri anak usia 4-5 tahun di kelas A TK Aisyiyah Bustanul Athfal Batoh Banda Aceh sudah optimal yang ditunjukkan dari aktivitas kegiatan anak dalam meletakkan sepatu di rak, membuang sampah dan membereskan alat main yang digunakan setelah bermain. Penulis menyarankan agar guru lebih kreatif dalam pengembangan karakter mandiri pada anak.Kata Kunci: karakter, kemandirian, anak usia dini
MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI KERAJINAN MOZAIK DI PAUD AL-HILAL KABUPATEN ACEH BESAR Julia .; Israwati .; Yuhasriati .; Anizar Ahmad; Dina Amalia
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 4 (2021): November
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keywords: Creativity, Mosaic CraftsThe need for creativity really needs to be developed early. One way that can develop creativity through mosaic crafts. Mosaic craft is a craft made by the process of sticking with dry leaves, newspaper, origami paper and rice. How to develop the creativity of young children through the craft of mosaic becomes a study in this study. Research conducted to study the development of children's creativity in PAUD Al-Hilal, Aceh Besar District. The subjects in this study were children aged 5-6 years, winning 10 children, 4 boys and 6 girls. The method used is the Classroom Action Research (CAR) method using two cycles, at each cycle 3 meetings are held. Data collection techniques are done through observation and performance. The results of the study obtained from the first and second cycles, in the first cycle of action I was 5 children began to develop. Cycle I of action II 5 children began to develop, 3 children developed according to expectations. Step III There are 4 children starting to develop, 5 children developing according to expectations, 1 child developing very well. The results of the second cycle of action I, seen 3 children began to develop, 4 people developed according to expectations, 3 children developed very well. Action II, There are 2 children starting to develop, 2 children developing according to expectations, 6 children developing very well. Action III, 1 child starts developing, 2 children develop according to expectations, 7 children develop very well. The development of creativity of children aged 5-6 years was announced development after playing mosaic handicrafts, seen by the development of the results of children from cycle I and cycle II, 7 out of 10 children were able to imagine themselves, so that children could make mosaic handicrafts.Asbtrak: Kemampuan kreativitas sangat perlu dikembangkan sejak dini. Salah satu cara yang dapat mengembangkan kreativitas ialah melalui kerajinan mozaik. Kerajinan mozaik ialah sebuah kerajinan yang dilakukan dengan proses menempel dengan daun kering, kertas Koran, kertas origami dan padi. Bagaimana mengembangkan kreativitas anak usia dini melalui kerajinan mozaik menjadi kajian dalam penelitian ini. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perkembangan kreativitas anak usia dini melalui kerajinan mozaik di PAUD Al- Hilal, Kabupaten Aceh Besar. Subjek dalam penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun berjumlah 10 anak, 4 laki-laki dan 6 perempuan. Metode yang digunakan adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan dua siklus, pada setiap siklus dilakukan 3 pertemuan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan unjuk kerja. Hasil penelitian yang di peroleh dari siklus I dan II, pada siklus I tindakan I terdapat 5 orang anak mulai berkembang. Siklus I tindakan II 5 orang anak mulai berkembang, 3 orang anak berkembang sesuai harapan. Tindakan III terdapat 4 orang anak mulai berkembang, 5 orang anak berkembang sesuai harapan, 1 orang anak berkembang sangat baik. Hasil siklus II tindakan I, terdapat 3 orang anak mulai berkembang, 4 orang berkembang sesuai harapan, 3 orang anak berkembang sangat baik. Tindakan II, terdapat 2 orang anak mulai berkembang, 2 orang anak berkembang sesuai harapan, 6 orang anak berkembang sangat baik. Tindakan III, 1 orang anak mulai berkembang, 2 orang anak berkembang sesuai harapan, 7 orang anak berkembang sangat baik. Perkembangan kreativitas anak usia 5-6 tahun dinyatakan berkembang setelah bermain kerajinan mozaik, dilihat dengan berkembangkannya hasil pencapaian anak dari siklus I dan siklus II, 7 dari 10 anak sudah mampu berimajinasi sendiri, sehingga anak sudah mampu menciptakan kerajinan mozaik.Kata kunci: Kreativitas, Kerajinan Mozaik