Riyani Setiyaningsih
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

DAFTAR SPESIES DAN DATA DISTRIBUSI TERBARU NYAMUK AEDES DAN VERRALLINA (DIPTERA: CULICIDAE) DI INDONESIA Sidiq Setyo Nugroho; Mujiyono Mujiyono; Riyani Setiyaningsih; Triwibowo Ambar Garjito; Rusdiyah Sudirman Made Ali
Vektora : Jurnal Vektor dan Reservoir Penyakit Vol 11 No 2 (2019): Vektora : Jurnal Vektor dan Reservoir Penyakit
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.9 KB) | DOI: 10.22435/vk.v11i2.1462

Abstract

Indonesia memiliki keanekaragaman spesies nyamuk yang tertinggi kedua di dunia setelah Brazil. Nyamuk Aedes merupakan genus beranggotakan vektor penting untuk demam dengue dan chikungunya di Indonesia. Namun informasi terbarukan tentang keanekaragaman, dan sebaran spesies Aedes dan Verrallina belum tersedia. Tujuan publikasi ini adalah untuk memperbaharui daftar spesies dan distribusi nyamuk Aedes dan Verrallina di Indonesia. Pembaruan informasi mengenai keanekaragaman dan sebaran spesies dilakukan dengan kajian pustaka. Spesies nyamuk dalam genus Aedes tercatat sebanyak 100 spesies yang dikelompokkan dalam 27 subgenus. Adapun nyamuk genus Verrallina yang merupakan pecahan dari genus Aedes memiliki jumlah spesies sebanyak 32 spesies yang dikelompokkan dalam tiga subgenus. Artikel ini menyampaikan informasi yang terbarukan mengenai keanekaragaman, sebaran dan kunci identifikasi nyamuk betina Aedes dan Verrallina di Indonesia.
ANALISIS KEBERADAAN VEKTOR STADIUM PRADEWASA DAN DEWASA TERHADAP SIRKULASI VIRUS DEMAM BERDARAH DENGUE DAN CHIKUNGUNYA DI PROVINSI DKI JAKARTA Riyani Setiyaningsih; Ary Oktsari Yanti S; Mega Tyas Prihatin; Evi Sulistyorini; Dwi Susilo; Marjiyanto Marjiyanto; Mujiyanto Mujiyanto; Siti Alfiah; Triwibowo Ambar Garjito
Vektora : Jurnal Vektor dan Reservoir Penyakit Vol 12 No 1 (2020): Vektora : Jurnal Vektor dan Reservoir Penyakit
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/vk.v12i1.2930

Abstract

The Special Capital Region of Jakarta is the sixth-highest province with a DHF incidence in Indonesia in 2017, however, no Chikungunya cases were found. North Jakarta, East Jakarta, and West Jakarta were reported as high endemic dengue areas. The purpose of this study to identify the behavior, distribution patterns of dengue vector and chikungunya, and their pathogens as well as their potential transmission in North, East, and West Jakarta. Entomological surveys were conducted by human landing collection, around cattle collection, animal-baited traps, and light traps. The larvae survey was also conducted in selected 100 houses in the study areas. Mosquitoes and larvae of the Aedes genus were collected and examined for the presence of dengue and chikungunya viruses using molecular analysis. The results showed that Ae. aegypti identified as the main Dengue vector and chikungunya vector in DKI Jakarta. Dengue and chikungunya vector were found in various breeding habitat indoor. During this study, Dengue and chikungunya viruses were found in North and West Jakarta. Whereas in East Jakarta only the chikungunya virus circulation was found. Abstrak Daerah Khusus Ibukota Jakarta merupakan provinsi dengan kasus demam berdarah dengue (DBD) tertinggi ke enam di Indonesia pada tahun 2017, tetapi kasus chikungunya tidak ditemukan. Wilayah dengan kasus DBD tinggi antara lain Jakarta Utara, Jakarta Timur dan Jakarta Barat. Faktor yang mempengaruhi peningkatan kasus DBD dan chikungunya di suatu daerah antara lain keberadaan vektor dan patogennya. Tujuan penelitian adalah mengetahui perilaku, pola distribusi vektor DBD dan Chikungunya, patogen; serta potensi penularannya di Jakarta Utara, Timur, dan Barat Provinsi DKI Jakarta. Metode penangkapan nyamuk dilakukan dengan umpan orang, umpan ternak, animal-baited trap dan light trap. Survei jentik dilakukan di 100 bangunan masing-masing di Jakarta Utara, Jakarta Timur dan Jakarta Barat. Keberadaan patogen pada nyamuk dan jentik dari genus Aedes diperiksa secara molekuler. Hasil penelitian menunjukkan vektor DBD dan chikungunya di DKI Jakarta adalah Aedes aegypti. Nyamuk ini ditemukan dominan pada siang hari namun juga berhasil dikoleksi pada malam hari. Tempat perkembangbiakan vektor DBD dan chikungunya cenderung ditemukan di berbagai tempat penampungan air di dalam rumah. Sirkulasi virus DBD dan chikungunya ditemukan di wilayah Jakarta Utara dan Barat, sedangkan di Jakarta Timur hanya diemukan sirkulasi virus chikungunya.
PENYULUHAN TENTANG PENCEGAHAN PENULARAN MALARIA DENGAN METODE ROLE PLAY DI KABUPATEN KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2019 Wiwik Trapsilowati; Widiarti Widiarti; Aryani Pujiyanti; Riyani Setiyaningsih
Vektora : Jurnal Vektor dan Reservoir Penyakit Vol 12 No 2 (2020): Vektora : Jurnal Vektor dan Reservoir Penyakit
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/vk.v12i2.3834

Abstract

The success of the partnership program and community-based health services needs to be supported by information, education, and communication (IEC) to increase the community and stakeholder’s knowledge. The IEC has often carried out lectures and question answers (QA). It needs another method, one of them is role play. The aim of this study was to describe the knowledge enhancement about malaria using the role-play method. This research was a quasi-experimental study with the pretest-posttest method without a control design. The form of intervention was health education using role-play method with analysis using the Wilcoxon sign rank test. The total pretest and posttest scores were significantly different (p <0.05). The number of items of evaluation questions was 10 items. Knowledge of 6 items; symptoms, causes, consequences of malaria, risky activities, time for blood tests, and the person in charge of migration surveillance, had a significant increase, while 4 items; mode of transmission, a migration surveillance mechanism, and the suspect's investigator had an insignificant increase. The application of the role-play method was proven to significantly increase participants' knowledge of malaria. A suggestion is necessary to increase public knowledge in the field of health, especially malaria through non-monotonous methods so that people are more interested and have optimal results. Abstrak Keberhasilan program kemitraan dan layanan kesehatan berbasis masyarakat perlu didukung kegiatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) sebagai upaya meningkatkan pengetahuan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya. Kegiatan KIE yang sering dilakukan adalah ceramah dan tanya jawab, sehingga perlu metode lain yang berbeda yaitu role play. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peningkatan pengetahuan tentang malaria dengan metode role play. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan metode pretest-postest without control design. Bentuk intervensi adalah penyuluhan menggunakan metode role play dengan analisis menggunakan Wilcoxon sign rank test. Total nilai pretest dan post test ada perbedaaan secara signifikan (p<0,05). Jumlah item pertanyaan evaluasi sebanyak 10 butir, 6 item ; gejala, penyebab, akibat sakit malaria, aktivitas berisiko, waktu pemeriksaan darah dan penanggung jawab surveilans migrasi, memiliki peningkatan yang signifikan, sedang 4 item yaitu cara penularan, alur surveilans migrasi dan petugas pemeriksa tersangka mengalami peningkatan yang tidak signifikan. Penerapan metode role play terbukti dapat meningkatkan pengetahuan peserta tentang malaria secara signifikan. Sebagai saran perlu upaya peningkatan pengetahuan masyarakat dalam bidang kesehatan, khususnya malaria melalui metode yang tidak monoton, agar masyarakat lebih tertarik dan hasil yang optimal.