Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENENTUAN FITUR WEBSITE BIDANG PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN DENGAN METODE FEATURE-ORIENTED DOMAIN ANALYSIS (FODA) Muhammad Iqbal; Muhammad Reza Faisal; Irwan Budiman
KLIK- KUMPULAN JURNAL ILMU KOMPUTER Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/klik.v3i2.53

Abstract

Abstract Determination of  the features in creating a tourism and cultures websites is required to find out which features are can be implemented. To help determination of the feature, we can use a domain analysis method Feature-Oriented Domain Analysis (FODA). The method has some step, starting with application review to three sample websites to take on the features. The next step are the context analysis to gain a structure diagram and a context diagram. The next step are the modeling domain which divided into two steps, first, features analysis to get the features of the web application through the features diagram with an explanation through domain terminology dictionary. The next step is the entity-relationship modeling by making entity-relationship diagrams for database creation. The final step are architecture modelings to create a domain architecture for application development that only focus on the features. The results from the feature analysis get 38 mandatory features which be implemented on a web application for tourism and culture.Keywords: Tourism, Culture, Website, Features, Feature-Oriented Domain Analysis Abstrak Penentuan fitur dalam membuat website bidang pariwisata dan kebudayaan dibutuhkan untuk mengetahui fitur yang bisa diimplementasikan. Untuk membantu menentukan fitur tersebut, digunakan analisis domain dengan metode Feature-Oriented Domain Analysis (FODA). Metode tersebut mempunyai tahapan dimulai dari tinjauan aplikasi terhadap ketiga website sebagai sampel untuk mengambil fitur. Selanjutnya tahapan analisis konteks yang mendapatkan diagram struktur dan diagram konteks. Berikutnya tahapan pemodelan domain yang dibagi dua langkah yaitu analisis fitur untuk mendapatkan fitur-fitur pada aplikasi web melalui diagram fitur dengan penjelasan melalui kamus terminologi domain. Langkah berikutnya adalah pemodelan entity-relationship dengan membuat diagram entity-relationship untuk pembuatan database. Terakhir, pemodelan arsitektur dengan membuat arsitektur domain untuk pengembangan aplikasi yang hanya fokus pada fitur.  Hasil dari analisis fitur adalah didapatkan sebanyak 38 fitur mandatory yang berarti fitur tersebut wajib diimplementasikan dalam aplikasi web untuk pariwisata dan kebudayaan. Kata kunci: Pariwisata, Kebudayaan, Website, Fitur, Feature-Oriented Domain Analysis
Validitas Buku Saku Malvaceae Di Kawasan Mangrove Desa Sungai Bakau Berbasis 3d Pageflip Muhammad Iqbal; Dharmono Dharmono; Maulana Khalid Riefani
JUPEIS : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1 No. 2 (2022): JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1006.122 KB) | DOI: 10.55784/jupeis.Vol1.Iss2.40

Abstract

Malvaceae atau kapas merupakan tumbuhan pohon atau perdu yang sering ditemui di berbagai kawasan yang ada Indonesia. Pengembangan buku saku dengan potensi lokal dianggap mampu menjadi penunjang sumber belajar yang berbasis potensi lokal. Perkembangan 3D Pageflip banyak dipakai sektor pendidikan dan menghasilkan sumber pembelajaran menarik minat dan motivasi bagi pengguna. Tujuan penelitian yaitu Mendeskripsikan validitas buku saku Famili Malvaceae di Kawasan Desa Sungai Bakau Kab. Tanah Laut; Penelitian dilakukan di program studi Pendidikan Biologi FKIP ULM Banjarmasin. Metode Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara sistematis menggunakan teknik sampling dan dilanjutkan dengan pengembangan bahan ajar melalui evaluasi formatif uji Tessmer. Validasi dilakukan oleh 2 orang ahli yang merupakan dosen pengampu mata kuliah Botani Tumbuhan Tinggi di Pendidikan Biologi FKIP ULM Banjarmasin. Penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap uji pakar (expert review). Hasil penelitian menunjukkan, bahwa validitas Buku Saku Famili Malvaceae berbasis 3D Pageflip yang dikembangkan diperoleh total skor rata-rata 89,47% (sangat valid).
Pemetaan Kebakaran Hutan dan Lahan di Kota Banjarbaru Aswin Nur Saputra; Muhammad Iqbal; Sidharta Adyatma
JPG (Jurnal Pendidikan Geografi) Vol 10, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpg.v10i1.12424

Abstract

Kota Banjarbaru merupakan daerah rawan kebakaran hutan dan lahan, setiap tahunnya, kasus karhutla pada tahun 2019, dari bulan Januari hingga Oktober telah terjadi kebakaran sebanyak 327 kejadian dengan luas sebesar 5.6 Km2. Tujuannya mengetahui tingkat kerawanan daerah terhadap kebakaran hutan dan lahan di Kota Banjarbaru. Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian yaitu luasan setiap kelas atau kategori kebakaran. Peta rawan kebakaran dilakukan pengujian akurasi menggunakan matrik konfusi. Peta kerawanan kebakaran hutan dan lahan memiliki 5 (lima) kategori yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi.Kategori tinggi yang merupakan kategori memiliki luasan terbesar yaitu mencakup 38,6% dari total wilayah dengan luas 127,2 Km2, kategori tersebut tersebar sebagian besar di Kecamatan Liang Angga, Landasan Ulin, Cempaka dan sebagian kecil tersebar di Banjarbaru Utara, sedangkan kategori sedang yang merupakan kategori memiliki luasan tersebar kedua yaitu mencakup 27,3% dari total wilayah dengan luas 89,9 Km2, tersebar sebagian besar di Kecamatan Banjarbaru Selatan dan Utara, sebagian kecil ada di Landasan Ulin, Liang Angga dan Cempaka. Dinas kebencanaan atau BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) harus selalu menghimbau kepada masyarakat, terutama pada saat musim kemarau berkepanjangan agar selalu waspada terhadap daerah yang rawan terjadi kebakaran.
Technical Guidance for The Manufacturing Of Floating Feeds at Pokdakan Papuyu Sakti Karang Intan, Banjar District Agussyarif Hanafie; Fatmawati Fatmawati; Muhammad Iqbal; Riska Febrianti
JATI EMAS (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat) Vol 7 No 3 (2023): Jati Emas (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat)
Publisher : Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perkumpulan Dosen Indonesia Semesta (DIS) Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36339/je.v7i3.819

Abstract

Feed is the main need, which accounts for 60-70% of the total aquaculture production costs. In general, fish farming groups (Pokdakan) depend on artificial feed. High feed prices are not balanced with the selling price of fish. This is because Pokdakan does not yet understand floating feed and the operational techniques of floating feed machines. This is a problem encountered, including in Pokdakan Papuyu Sakti. So that Pokdakan Papuyu Sakti members can increase production, feed quality and the sustainability of the use of floating feed, technical guidance is needed. The aim is to increase the ability to provide quality floating feed that is sufficient for cultivation activities. The scope of solutions offered is counseling, demonstration of machine use, and making floating feed. The partners' level of knowledge and skills were evaluated based on the Guttman Scale. The evaluation results show that the introduction of machines and the manufacture of floating feed have been successfully implemented, there has been an increase in knowledge understanding > 75% or an increase of seven times from the start of the activity. The skills of Pokdakan members in carrying out the practice of making floating food increased four times.