Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Adsorption of Lead Ion in Water Solutions using Kaolin-Surfactant Modified as Adsorben Putra, Alfian; Lestari, Novia; Meilina, Hesti
Biopropal Industri Vol 6, No 2 (2015)
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1850.679 KB)

Abstract

Kaolin is one of the natural adsorbent materials. The adsorption ability of kaolin is still low and need to be modified with organic compounds such as surfactants. This research aimed to optimize the lead adsorption in a waste water using modified kaolin. This study modified kaolin adsorben with cationic surfactants which have activated on temperature 300oC during 3 hours in a furnace. The comparison of kaolin and surfactant were 1:0, 1:2, 1:3 and 2:1, respectively while adsorption time were 30, 60 and 90 minute. Lead was used as the artificial waste at a concentration of 100 ppm. The waste from municipal reservoir water storage of Lhokseumawe was used as a benchmark and application. The sample was analyzed by using AAS and characterized by FTIR. The modified adsorben kaolin-surfactan 1:2 gained the highest reduction of efficiency 78% while the lead ion of municipal waste decreased from 4.65 ppm into 2.67 ppm.
PENINGKATAN KONSENTRASI SITRAL MINYAK SEREH DAPUR (Cymbopogon citratus) MENGGUNAKAN DISTILASI VAKUM (Improvement of Citral Concentration of Lemongrass Oil (Cymbopogon Citratus) Using Vacuum Distillation) Ermaya, Dewi; Meilina, Hesti; Sulaiman, Ismail; Safriani, Novi; Supardan, M Dani
Jurnal Hasil Penelitian Industri Vol 26, No 2 (2013)
Publisher : Baristand Industri Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.353 KB)

Abstract

Lemongrass oil is the one type of essential oil that has high economic value.This research purpose to learn the process continued to increase the levels of citral inlemongrass oil using vacuum distillation method. Vacuum distillation process oflemongrass oil was carried out at operating condition: temperature of 100 to 140 oC,pressures of 50 to 90 mbar and pH of 3 to 7. Gas chromatography-mass spectroscopy(GCMS) results show that vacuum distillation process increased the concentration of citralof lemongrass oil. The experimental results show that variations of temperature, pressureand pH influence on concentration of citral. The highest citral of 84.7% obtained atexperimental condition of temperature of 140 oC, pressure of 70 mbar and pH of 5.
Karakterisasi Adsorben dari Kulit Manggis dan Kinerjanya pada Adsorpsi Logam Pb(II) dan Cr(VI) - (Adsorbent Characterization from Mangosteen Peel and Its Adsorption Performance on Pb(II) and Cr(VI)) Haura, Ulfa; Razi, Fachrul; Meilina, Hesti
Biopropal Industri Vol 8, No 1 (2017)
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.374 KB)

Abstract

The usage of biomass waste-based adsorbent for the adsorption of hazardous metal in wastewater is not only reducing waste but also lowering adsorbent price. This research aims to study the characteristics of adsorbent from mangosteen peel (Garcinia Mangostana L.) and activated charcoal from mangosteen peel, also to compare the adsorption performance on metal ion Pb(II) and Cr(VI). Synthetic wastewater used from a solution of Pb(NO3)2 and K2Cr2O7 with variations in initial concentration of 20, 40, 80, 100 and 200 mg/L. Adsorption performed at pH 5, ratio of adsorbent and waste solution 1/200 (w/v), 60 rpm, 0.5 gs nano-sized adsorbent. Characterization using SEM, FTIR and SEM-EDS showed that both adsorbents characteristics met the requirements of SNI 06-3730-1995. The highest adsorption capacity of activated carbon to adsorb Pb(II) and Cr(VI) were 38.543 mg/g and 36.838 mg/g while biosorbent adsorb Pb(II) and Cr(VI) respectively 3.98 mg/g and 36.12 mg/g.Keywords: adsorption, biosorbent, Cr(VI), mangosteen peel, Pb(II)ABSTRAKPenggunaan adsorben berbasis limbah biomassa untuk adsorpsi kandungan logam berbahaya dari limbah cair industri selain dapat mengurangi limbah juga dapat menekan harga jual adsorben. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik adsorben yang terbuat dari limbah kulit manggis (Garcinia mangostana L.) dan arang aktif dari limbah kulit manggis serta membandingkan kinerja kedua jenis adsorben tersebut pada proses adsorpsi ion logam Pb(II) dan Cr(VI). Limbah sintetis yang digunakan berupa ion dari Pb(II) dan Cr(VI) dari larutan Pb(NO3)2 dan K2Cr2O7 dengan variasi konsentrasi awal 20, 40, 80, 100 dan 200 mg/L. Proses adsorpsi dilakukan pada pH 5, rasio perbandingan berat adsorben dan volume larutan limbah 1:200, kecepatan pengadukan 60 rpm, adsorben berukuran nano dengan berat adsorben 0,5 g. Masing-masing adsorben dikarakterisasi menggunakan SEM untuk mengetahui sturktur morfologi, FTIR untuk mengetahui gugus fungsi dan SEM-EDS untuk mengetahui komponen kimia yang terkandung dalam adsorben tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik kedua jenis adsorben memenuhi syarat mutu sesuai SNI 06-3730-1995. Kapasitas adsorpsi tertinggi dari karbon aktif untuk menyerap Pb(II) dan Cr(VI) masing-masing 38,543 mg/g dan 36,838 mg/g, sedangkan kapasitas adsorpsi tertinggi biosorben untuk menyerap Pb(II) dan Cr(VI) masing-masing 36,98 mg/g dan 36,12 mg/g.Kata kunci: adsorpsi, biosorben, Cr(VI), kulit manggis, Pb(II)
Biodiesel Sumber Energi Alternatif Dari Tumbuh-Tumbuhan: Artikel Review Putra, Alfian; Meilina, Hesti
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 2, No 2 (2004): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v2i2.25

Abstract

Biodiesel merupakan energi terbaru penganti energi solar yang dapat diperbaharuhi dengan mengunakan proses transesterifikasi yang bersumber dari minyak tumbuh-tumbuhan yang terdapat di alam. Biodiesel yang dihasilkan dengan proses tranesterifikasi ini sangat dipengaruhi oleh temperature, katalis, rata-rata pengadukan, kontak air dengan alkohol yang digunakan, dan jumlah sisanya. Biodiesel energi alternatif ini ramah lingkungan dan mudah di peroleh dengan proses yang sangat sederhana. Biodiesel yang baik sesuai dengan standar ASTM D6751.Key word : Biodiesel, energi, solar, transsesterifikasi
PROSPEK PEKTIN (POLIMER HIDROKOLOID) DALAM INDUSTRI PANGAN DI INDONESIA Meilina, Hesti; Putra, Alfian
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 3, No 2 (2005): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v3i2.72

Abstract

Pektin merupakan salah satu polimer hidrokoloid yang digunakan dalam industri pangan sebagai stabilizer. Pemakaiannya semakin meluas seiring dengan semakin berkembangnya industri pangan. Proses produksi pektin melibatkan teknologi yang sederhana sehingga diharapkan dapat diterapkan menjadi salah satu industri di Indonesia. Peluang bisnis industri pektin sangat bagus jika dilihat dari ketersediaan bahan baku yang melimpah di Indonesia. Hal ini dikaitkan dengan pemakaian pektin yang cenderung meningkat dan impor pektin yang mengalami peningkatan hingga 27% setiap tahunnya. Diharapkan dengan terbukanya peluang usaha untuk memproduksi polimer hidrokoloid ini kita dapat mengurangi pemakaian pektin impor yang didatangkan dari Denmark dan Jerman.Kata kunci : pektin, hidrokoloid, kulit jeruk
KAJIAN PENAMBAHAN RAGI ROTI DAN PERBANDINGAN VOLUME STARTER DENGAN SUBSTRAT TERHADAP RENDEMEN DAN MUTU VIRGIN COCONUT OIL (VCO) Meilina, Hesti; Asmawati, Asmawati; Moulana, Ryan
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 8, No 1 (2010): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v8i1.127

Abstract

Penelitian untuk melihat pengaruh jumlah ragi roti dan perbandingan starter terhadap jumlah dan rendemen mutu virgin coconut oil (VCO) telah dilakukan. Pembuatan starter dilakukan dengan menambahkan ragi roti seberat 3, 5 dan 7 gram ke dalam campuran skim dan air kelapa. Starter dimasukkan ke dalam santan sebagai substrat dengan perbandingan 1:2, 1:4 dan 1:6. Hasil penelitian menunjukkan jumlah ragi roti berpengaruh terhadap bilangan peroksida, bilangan iod, bilangan asam, % free fatty acid (FFA) dan uji organoleptik aroma VCO yang dihasilkan; sedangkan perbandingan substrat tidak berpengaruh terhadap semua analisis VCO yang dilakukan. Interaksi jumlah ragi roti dan perbandingan starter dengan substrat berpengaruh terhadap bilangan asam dan % FFA namun tidak berpengaruh terhadap rendemen, kadar air, bilangan peroksida serta uji organoleptik aroma dan penampakan VCO.Kata Kunci: virgin coconut oil, ragi roti, mutu VCO